PEMIMPIN REDAKSI
5
Identitas Keindonesiaan
dan
Aktualisasi Pancasila bagi
Generasi Milenial di Era
Digital
21
Ketahanan Nasional
Indonesia Bidang Politik
Di Era Demokrasi Digital
(Tantangan Tahun
Politik 2018-2019 dan
Antisipasinya)
37
Risiko Polarisasi Algoritma
Media Sosial :
Kajian terhadap
Kerentanan Sosial dan
Ketahanan Bangsa
65
Konsepsi Indo-Pasifik
sebagai Sebuah Strategi
Ketahanan Politik Luar
Negeri Indonesia
77
Kebijakan Pemerintah
Indonesia dalam
Mengatasi Persebaran
Propaganda Ideologi ISIS
di Internet
ABSTRAK
Kemudian lahir pula Indische Partij Dalam fase penting ini, generasi
(1912) dan kemudian Partai Nasional muda menganggap pendidikan
Indonesia/PNI (1927). sebagai bagian penting dari ekosistem
Dari latar tersebut, generasi muda kebangsaan itu. Dalam hal ini,
membangun sebuah ekosistem yang mereka mengembangkan peran
menjadi proses transformasi ke depan sejarah mereka sebagai inteligensia.
bagi bangsa yang kemudian diserukan Dalam rumusan Shils, inteligensia ini
sebagai Indonesia. Kongres Pemuda mentransformasikan latar dan proses
I (30 april – 2 Mei 1926) dan II (27- pendidikan menjadi peran “penyeru”,
28 Oktober 1928) menjadi penanda “pemimpin”, “pelaksana” politik
kemudaan itu. Gagasan bahwa mereka nasional (Shils, 1972). Sekaligus,
adalah bangsa yang membenarkan dengan membangun ekosistem
(justification) terbentuknya suatu kebangsaan, mereka merumuskan
kenegaraan yang baru, yang melampaui peran mereka sebagai “bangsawan
ratusan tahun sejarah sebelumnya. pikiran” (yang diidentifkasi pada
(Bukankah ini bagian dari “kenaifan” kedalaman pengetahuan dan visi serta
kemudaan itu?). Indonesia menjadi peran keunggulan sebagai penentu)
pondasi deklaratif atas sebuah bangsa dan bukan “bangsawan usul”3 (yang
yang disebut Indonesia. Penyatu diidentifikasi pada latar primordial
dari ekosistem ini ada dalam perihal sebagai penentu).
kebangsaan, tanah air, dan bahasa Pada periode berikutnya, organisasi
persatuan. Jong (organisasi pemuda sosial-politik mengalami perkembangan
dengan berbagai latar primordial yang baik dalam jumlah, jangkauan, dan
menjadi peserta dalam kedua Kongres program. Kebangsaan Indonesia mulai
Pemuda) yang menjadi asal primordial dipahami sebagai pencapaian baru yang
dan/atau komunitas epistemik tertentu berbeda dari fase sejarah berikutnya
memproyeksikan suatu ekosistem yaitu –dengan refleksi atas Perang Jepang
kebangsaan, tanah air, dan bahasa Rusia, Republik Cina dan Republik
persatuan. Turki. Kebangsaan ini diperjuangkan
__________________________
ABSTRAK
Gambar 1
Hubungan Antar Konsep
Digital
Society
Political
Liberalisation Social & Ketahanan
Liquid (New Political Political Nasional
Modernity System ) Problems Bidang
Politik
Digital
Democracy
PROBLEM SOSIAL
POLITIK
FAKTOR PEMICU
1. Meningginya tensi
1. Proses mobilisasi sosial politik
politik
2. Kekacauan SARA
2. Bekerjanya strategi
kampanye 3. Pembelahan Sosial
7. Konflik Antar
Lembaga
Ini makin rumit dan panjang jika adalah hal yang tidak mungkin
50 % saja di 171 daerah yang karena bertentangan dengan arus
melaksanakan Pilkada mengajukan utama dunia dan bertentangan
gugatan hasil pemilu hingga ke dengan kebebasan menyampaikan
Mahkamah Konstitusi. pendapat yang dijamin Pasal 28
Undang-Undang Dasar 1945. Hal
yang paling rasional dan mungkin
Antisipasi Rasional Yang Mungkin
dilakukan adalah meminimalisasi
Dilakukan
liarnya dinamika media sosial.
Menghadapi kemungkinan muncul- Upaya meminimalisasi tersebut
nya berbagai problem sosial politik di bisa dilakukan dengan pemantauan
tahun politik 2018-2019 sebagaimana intensif dari Kominfo dan pihak
yang telah diurai di atas maka kepolisian untuk segera meng-
setidaknya ada lima langkah rasional hentikan komunikasi liar yang
yang mungkin bisa dilakukan sepanjang membahayakan keutuhan bangsa.
tahun politik ini. Lima langkah rasional Ini bisa dilakukan sepanjang tahun
tersebut adalah: politik atau bahkan bisa seterusnya.
1. Meminimalisir liarnya dinamika 2. Melakukan pendidikan politik
media sosial yang membahayakan melalui media sosial agar
keutuhan bangsa. Menghilangkan masyarakat memiliki political
dan melarang media sosial literacy (melek politik). Dengan
Saran
Athique, Adrian.(2013). Digital Media
a. Diperlukan solusi rasional untuk and Society , Publisher: Polity; 1
mengantisipasi berbagai persoalan edition .
sosial politik di tahun politik 2018-
Bauman, Zygmunt.(1997). Life in
2019. Diantara solusi rasional
Fragments: Essays Postmodern
tersebut adalah :
Morality. Cambridge: Blackwell.
(1) meminimalisir liarnya dinamika
Bauman, Zigmunt.(2006). Liquid of
media sosial yang mem-
Modernity. Cambridge: Polity Press
bahayakan keutuhan bangsa,
Van Dijk, Jan A.G.M.(2013). Digital
(2) Penyelenggara pemilu dan
Democracy : Vision & Reality, IOS
stakeholders politik lainya
Press
melakukan pendidikan politik
melalui media sosial agar Hacker,Kenneth L., & Van Dijk,Jan
masyarakat memiliki political A.G.M. (2001). Digital Democracy :
literacy (melek politik) dan Issues of Theory and Practice, Sage
bersikap matang secara politik. Publications Ltd
(3) mengintensifkan koordinasi
intern dan antar penyelenggara Sihombing,Poltak., & Rajagukguk,
pemilu dengan partai politik, Jonson. (2013).Paradigma
(4) pendataan tim siber dari tim Goodgoverment dan Digital
pemenangan calon pasangan Society dari perspektif Single
yang ikut dalam kontestasi agar Identity Number, Majalah Ilmiah
dapat mendeteksi kemungkinan VISI , Universitas HKBP Nomensen,
aktivitas di media sosial yang Volume 21 No.3,hlm.4
terjadi secara tak terkendali.
b. Perlu solusi sistemik. Bahwa Kliman, Daniel & Fontaine,Richard.
sesungguhnya sistem politik yang (2012). Global Swing States: Brazil,
dibutuhkan negara untuk maju India, Indonesia, Turkey, and The
sebagai negara besar adalah sistem Future of International Order,
politik yang efektif, adaptif dan November 27,2012.
demokratis sesuai karakteristik http://www.gmfus.org/publications/
atau ideologi bangsanya. Bukan global-swing-states-brazil-india-
sistem politik yang seolah indonesia-turkey-and-future-
demokratis dan sangat liberal international-order.
ABSTRAK
ABSTRAK
Berjalin kelindannya ancaman kontemporer; asimetris, proxy, dan hibrida
menjadi keniscayaan menilik perkembangan lingkungan strategis nasional dan
global yang memengaruhi Indonesia dewasa ini. Ditambah lagi dengan kenyataan
bahwa strategi keamanan nasional Amerika Serikat bertendensi mengembalikan
dunia kepada Perang Dingin. Melalui serangkaian analisis berbasis teori dan
pandangan ilmiah terkait ancaman kontemporer, terbukti bahwa Wawasan
Nusantara sebagai doktrin strategis geopolitik nasional tidak saja relevan secara
ilmiah, namun juga terbukti komprehensif karena menyatukan pendekatan-
pendekatan yang berbeda dalam satu konsep utuh, dan aplikatif secara operasional
untuk menganalisis ancaman kontemporer baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Personel Training
Non Equipment Centric
Organization INTER-OPERA-BILITY Infrastructure
Equipment Centric
Equipment Logistics
DOCTRINE
INFORMATION
Tabel 1. Elemen Kapabilitas Militer dalam DLODs
ABSTRAK
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
penanganan persebaran propaganda ideologi ISIS di internet. ISIS merupakan
kelompok teroris yang telah mengeksploitasi kemajuan teknologi informasi
untuk menyebarkan propagandanya di internet. Hal tersebut menyebabkan
sekelompok masyarakat di Indonesia terpengaruh untuk menjadi anggota
maupun simpatisan ISIS. Pemerintah telah berupaya untuk mengatasinya dengan
melakukan pemblokiran, namun persebaran ideologi ISIS di internet nampak
masih sulit untuk diatasi. Tulisan ini mempertanyakan faktor-faktor yang
menghambat upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi persebaran ISIS di
internet. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
kontra radikalisasi di internet, oleh Karen J. Greenberg. Teori tersebut digunakan
untuk melihat kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dalam
mengatasi persebaran ideologi ISIS di internet. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan menggunakan analisis mendalam. Hasil dari penelitian ini
adalah persebaran propaganda ideologi ISIS di internet sulit untuk diatasi karena
belum maksimalnya tindakan kontra radikalisasi di internet yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia.
Illustrasi by : futureuae.com