Anda di halaman 1dari 8

KARAKTER BANGSA DAN BELA NEGARA (KBBN)

“Kesadaran Bela Negara”

Oleh:

Haris
120190203008

Dosen Pembimbing:
Brigjen TNI (Purn) Makmur Supriyatno, BSC., M.Pd

FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN


PROGRAM STUDI S2 EKONOMI PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA
DESEMBER 2019
LEMBAR PENILAIAN

ii
PENDAHULUAN

Kemerdekaan NKRI tidak didapat begitu saja. Banyak dari berbagai kalangan
masyarakat yang telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Berbagai peristiwa
dan penderitaan telah dialami bangsa Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka
sampai saat sekarang ini. Merupakan suatu kehormatan, hak, dan juga kewajiban bagi
bangsa Indonesia saat ini untuk mempertahankan dan membela hasil perjuangan dari
para pejuang bangsa yang telah kita rasakan. Sedangkan realita yang bisa diamati saat
ini, tidak banyak lagi generasi muda yang masih memegang dan memelihara
kehormatan. Pemuda-pemudinya seperti tak acuh lagi akan rasa bela negara. Sebagian
besar dari mereka sudah terpengaruhi dengan globalisasi dan budaya-budaya luar
sehingga banyak dari mereka lebih memilih budaya-budaya barat atau budaya lain yang
lebih sering mereka lihat di media. Seiring dengan masuknya budaya asing tersebut,
tanpa disadari, perlahan-lahan rasa cinta akan tanah air pun memudar. Seharusnya, sejak
dini generasi muda di Indonesia telah diperkenalkan karakter-karakter bela negara
seperrti yang dimiliki para pejuang bangsa Indonesia yang terdahulu. Karakter-karakter
seperti ketulusan dan keikhlasan, semangat persatuan, kesediaan berkorban, kesetiaan,
optimisme, keteguhan terhadap tujuan dan cita-cita perjuangan, serta keyakinan akan
pertolongan Allah, agar generasi muda Indonesia teguh pada pendiriannya dalam cinta
tanah air dan membela Negara Indonesia.

Untuk mewujudkan generasi muda dengan karakter pejuang tanah air, kita harus
membangun kesadaran bela negara dalam masyarakat sejak dini. Menurut UU no.20
tahun 2002 tentang pertahanan negara, bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan pada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Seperti halnya para
pahlawan zaman dahulu yang telah berjuang dengan mengorbankan jiwa, raga dan harta
bahkan keluarga demi memerdekakan Indonesia dari tangan para penjajah.

Bela negara sesungguhnya adalah suatu sikap mental warga negara sebagai wujud
rasa cinta kepada bangsa dan tanah air. Bela negara itu sendiri dapat berupa fisik
maupun non-fisik. Bela negara secara fisik adalah pembelaan terhadap setiap hambatan,
gangguan, halangan dan tantangan yang dilakukan warga negara untuk melindungi
bangsa dan negaranya. Secara non-fisik, bela negara adalah suatu bentuk pembelaan
berdasarkan hak-hak, kewajiban dan kehormatan serta profesi dan kemampuan masing-

1
masing warga negara untuk meningkatkan ketahanan nasional dan mampu menghadapi
ancaman yang berupa ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Bela negara secara
non-fisik dapat berupa melestarikan budaya Indonesia seperti tarian tradisional dan
bahasa daerah.

Dengan tidak terkontrolnya arus globalisasi yang menyebar ke seluruh penjuru


dunia, Indonesia pun tak luput dari arus globalisasi tersebut. Seiring dengan
perkembangan teknologi di bidang Informasi dan Komunikasi, dimana budaya-budaya
luar dapat masuk tanpa terkendali melalui televisi, majalah dan internet. Tanpa adanya
kesadaran bela negara yang kuat, kebudayaan kita akan semakin terpojokkan oleh
budaya-budaya asing tersebut. Para remaja di Indonesia bahkan lebih menyukai budaya
luar dibanding kebudayaan asli Indonesia. Mereka lebih sering menonton tayangan
televisi luar negeri dibanding tayangan televisi Indonesia sendiri. Hal ini menunjukkan
menurunnya kesadaran bela negara dalam diri remaja saat ini. Namun, saat ini masih
banyak remaja yang tidak merasa bangga akan Indonesia. Para remaja lebih suka
menggunakan produk-produk luar negeri, seperti menggunakan pakaian-pakaian luar
yang sebenarnya jauh dari karakter bangsa Indonesia. Tidak hanya pakaian, mereka juga
mengikuti kebiasaan-kebiasaan luar yang mereka lihat di media-media yang beredar,
seperti clubbing, balapan liar, berfoya-foya, minum minuman keras, menggunakan
narkotika, cara berbicara yang tidak sesuai norma dan adat Indonesia, dan lain
sebagainya. Bahkan, sejak dini banyak anak-anak di Indonesia yang disuguhkan
tayangan-tayangan dari luar tanpa memperlihatkan sisi tradisional Indonesia yang
sebenarnya cukup layak ditayangkan pada anak. Misalnya saja, menayangkan lagu
anak-anak Indonesia, seperti lagu-lagu Sherina, Tasya, Tina Toon, Joshua, ataupun lagu
wajib dan lagu-lagu daerah.

PEMBAHASAN

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun

2
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. Landasan
konsep bela negara adalah wajib militer. Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) dan
Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali
dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan
keagamaan).

Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer biasanya tidak memerlukan


layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan
selama masa perang. Penerapan bela negara di Indonesia pada umumnya dalam bentuk
non-fisik berupa sikap dan perilaku warga negara yang di jiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-
undang dasar 1945, sedangkan secara fisik pada umumnya hanya dilaksanakan oleh TNI
dan POLRI. Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
Negara, yang tercantum dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945. Setiap warga Negara juga
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, yang
tercantum dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945. Meskipun begitu masih banyak
masyarakat yang belum memiliki kesadaran bela Negara, hal itu bisa menyebabkan
terhambatnya langkah mencapai tujuan Negara yang bisa dicapai dari pelaksaaan bela
Negara.

Pemerintah mempunyai tujuan dari pelaksanaan bela Negara diantaranya,


mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, melestarikan budaya,
menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945, mempertahankan Negara dari
berbagai ancaman serta menjaga keutuhan wilayah NKRI. Selain itu, pelaksanaan bela
negara juga dapat membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, pengaturan kegiatan lain,
membentuk mental dan fisik yang tangguh, menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa
dan Patriotisme sesuai dengan kemampuan diri dan membentuk iman dan taqwa pada
agama masing-masing. Faktor yang membuat kurangnya kesadaran bela Negara bagi
masyarakat Indonesia diantaranya tidak adanya suatu keharmonisan lembaga tinggi
negara yang memicu konflik walaupun tidak bertindak anarkis, adanya konflik aparatur
pertahanan dan keamanan negara, adanya konflik antara masyarakat dengan pemerintah,
dan yang menjadi faktor utama adalah adanya globalisasi dan perkembangan iptek,
seperti yang kita tahu globalisasi dapat menyebabkan menurunnya rasa kecintaan
terhadap tanah air,budaya,dan adat istiadat, sekaligus menurunya nilai moral dan sosial

3
masyarakat, selain itu menimbulkan berkembangnya kebiasaan buruk seperti
mengonsumsi narkoba, pergaulan bebas, dan judi. Akan tetapi, masalah kurangnya
kesadaran bela negara masyarakat Indonesia masih dapat diatasi, faktor-faktor penyebab
kurangnya kesadaran bela Negara dapat diatasi dengan kerja sama antara masyarakat
dan Pemerintah (dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya
bela Negara). Tugas bangsa ini selanjutnya adalah mengefektifkan pelaksanaan
pembinaan kesadaran bela negara tersebut, yakni segala usaha, tindakan dan kegiatan
yang menumbuh kembangkan sikap dan perilaku warga negara yang :

(1) cinta tanah air, dengan indikator antara lain; bangga sebagai bangsa Indonesia,
menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia dan mencintai produk dalam negeri,
budaya dan kesenian bangsa Indonesia;

(2) sadar berbangsa dan bernegara dengan indikator antara lain; menjalankan hak dan
kewajiban sebagai warga negara sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, berpikir, bersikap, dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia;

(3) setia pada Pancasila sebagai ideologi negara dengan indikator antara lain;
memahami, mengamalkan nilai dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan
menjaga nama baik bangsa Indonesia;

(4) rela berkorban untuk bangsa dan negara dengan indikator antara lain; bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk kemajuan bangsa dan negara
serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan;

(5) serta mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dengan indikator antara lain;
senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raga, terus membina kemampuan jasmani
dan rohani.

Adapun implementasi kesadaran bela negara dapat dilakukan di lingkungan


pendidikan (kewarganegaraa), baik informal, formal maupun nonformal melalui
kegiatan intrakurikulur, ektrakurikuler, dan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Di
lingkungan pemukiman dapat dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
masyarakat, kegiatan olah raga, seni budaya dan kegiatan solidaritas sosial. Dan di

4
lingkungan pekerjaan dalam kegiatan seperti; coffe morning, pembentukan organisasi
belajar dan pembangunan tempat ibadah.

KESIMPULAN

Dengan menanamkan kesadaran bela negara sejak dini, ke depannya generasi


muda akan dapat menyaring arus globalisasi yang masuk dan memegang teguh
pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sehingga di kemudian hari, mereka tidak
akan terpengaruh oleh budaya-budaya lain dan dapat mempertahankan budaya asli
Indonesia. Jadi dengan menanamkan dan meningkatkan kesadaran bela negara dalam
masyarakat sejak dini, negara Indonesia akan mampu terhidar dari penjajahan non-fisik
seperti yang sedang kita alami saat ini.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun kesadaran bela negara
dalam masyarakat sejak dini. Cara yang paling mudah adalah dengan memberikan
pendidikan kewarganegaraan sejak jenjang taman kanak-kanak. Dengan begitu akan
menumbuhkan rasa bela negara dalam diri anak-anak tersebut, jika dibiasakan sejak
dini, akan timbul refleks dalam diri untuk selalu membela negara dimanapun dan
kapanpun.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/iinnovita/5cfd027e0d823039bf0be2b2/menumbuhkan-kesadaran-
pentingnya-bela-negara-terhadap-masyarakat-indonesia?page=all

https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C%93&q=kesadaran+bela+negara

Anda mungkin juga menyukai