Anda di halaman 1dari 14

Andre Paminto W., S.H., M.H.

Penegakan… 263

PENEGAKAN HUKUM DI PERBATASAN WILAYAH UDARA


NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Oleh:

Andre Paminto W., S.H., M.H.


Misran Wahyudi, S.H., M.H.
Subdiskumdirga Dinas Hukum Angkatan Udara Jakarta

Abstract
Each country has sovereignty intact and filled up the air space above its territory,
while the border region of the country air stretched over land and over the territorial
waters. This research aims to find out how the nature of the regulation concerning the
national sovereignty of air space as well as the implementation of law enforcement on the
border violations in the Indonesian national airspace by foreign aircraft. The results of this
paper are: That the sovereignty of air space is political independence of any state that can
not be contested, so that all activities across borders another country must obtain
permission from the relevant country. Law enforcement against violations of national
airspace on the border of Indonesia conducted by foreign aircraft can not be completed
because of the limitations of the main tool air weapons systems.

Keywords : Air Space Law, Law Enforcement, National Airspace.

Abstrak
Setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan penuh atas ruang udara wilayah
kedaulatannya, sedangkan wilayah perbatasan udara negara merentang di atas wilayah
daratan dan di atas wilayah perairan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
hakekat pengaturan mengenai kedaulatan ruang udara nasional serta pelaksanaan penegakan
hukum terhadap pelanggaran di perbatasan wilayah udara nasional Indonesia oleh pesawat
asing. Hasil penulisan ini adalah: Bahwa kedaulatan ruang udara merupakan kemerdekaan
politik setiap negara yang tidak dapat diganggu gugat, sehingga semua kegiatan yang
melintasi batas suatu negara lain harus mendapatkan izin dari negara yang bersangkutan.
Penegakan hukum terhadap pelanggaran di perbatasan wilayah udara nasional Indonesia
yang dilakukan oleh pesawat asing belum dapat dilakukan secara utuh karena keterbatasan
alat utama sistem senjata udara (alutsistaud).

Kata Kunci : Hukum Udara, Penegakan Hukum, Wilayah Udara Nasional.

A. PENDAHULUAN daratan, perairan pedalaman, perairan

1. Latar Belakang Masalah kepulauan dan laut teritorial beserta dasar

Sebagai negara kepulauan, laut, dan tanah di bawahnya, serta ruang

wilayah Negara Kesatuan Republik udara di atasnya, termasuk seluruh

Indonesia (NKRI) meliputi wilayah sumber kekayaan yang terkandung di


Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 264

dalam-nya.1 Setiap negara berwenang pertahanan suatu negara. Tentara Nasional

untuk menetapkan sendiri batas-batas Indonesia (TNI) sebagai pilar utama

wilayahnya, tetapi mengingat batas terluar dalam sistem pertahanan negara memiliki

wilayah negara berbatasan dengan negara tugas pokok menegakkan kedaulatan

lain, maka penetapan batas tersebut harus negara, mempertahankan keutuhan

sesuai dengan hukum internasional. wilayah dari ancaman dan gangguan

Wilayah perbatasan merupakan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

daerah rawan konflik antar negara Pengamanan wilayah perbatasan

maupun dunia internasional, maka menjadi tugas pokok Tentara Nasional

pengamanan wilayah perbatasan negara Indonesia dalam melaksanakan operasi

merupakan salah satu masalah strategis militer selain perang (OMSP).2

yang kompleks bagi setiap negara, karena Pengamanan perbatasan wilayah udara

di batas itu terdapat nilai tambah yang menjadi salah satu tugas TNI Angkatan

berupa sumber daya alam (SDA) dan Udara sesuai Pasal 10 Undang-Undang

kedaulatan. Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara

Pengamanan wilayah perbatasan Nasional Indonesia, yaitu menegakkan

merupakan perwujudan eksistensi suatu hukum dan menjaga keamanan di wilayah

negara yang ditandai dengan udara yurisdiksi nasional sesuai dengan

terlindunginya kedaulatan, penduduk dan ketentuan hukum nasional dan hukum

wilayah dari pelbagai jenis ancaman internasional yang telah diratifikasi.

terhadap pertahanan negara. Sehingga Wilayah perbatasan udara negara

wilayah perbatasan negara dapat juga merentang diatas wilayah daratan (land

dikatakan sebagai pintu gerbang dari areas) dan diatas wilayah perairan (water

1 2
Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara, Nomor 34 Tahun 2004, Pasal 7 Ayat (2) huruf b
Pasal 1 Angka 1. angka 4.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 265

teritory), yang telah ditetapkan secara 2. Rumusan Masalah

hukum dan diakui oleh masyarakat Berdasarkan latar belakang

internasional. masalah di atas, maka rumusan masalah

Dalam Pasal 1 Konvensi Chicago adalah sebagai berikut :

1944, menyatakan bahwa Setiap negara a. Bagaimana hakekat pengaturan

mempunyai kedaulatan yang utuh dan mengenai kedaulatan ruang udara

penuh (complete and exclusive nasional ?

sovereignity) atas ruang udara atas b. Bagaimana pelaksanaan penega-kan

wilayah kedaulatannya. Dari pasal hukum terhadap pelanggaran di

tersebut memberikan pandangan bahwa perbatasan wilayah udara nasional

perwujudan dari kedaulatan yang penuh Indonesia oleh pesawat asing ?

dan utuh atas ruang udara di atas wilayah 3. Metodologi Penelitian

teritorial, adalah: (1). Setiap negara Penulisan jurnal ini menggunakan

berhak mengelola dan mengen-dalikan metode penelitian yuridis normatif

secara penuh dan utuh atas ruang udara empiris. Metode pendekatan yang

nasionalnya; (2). Tidak satupun kegiatan digunakan dalam penelitian ini adalah

atau usaha di ruang udara nasional tanpa metode yuridis normatif empiris, yaitu

mendapatkan izin terlebih dahulu atau pendekatan yang menggunakan konsep

sebagaimana telah diatur dalam suatu “legis positivis” yang menyatakan bahwa

perjanjian udara antara negara dengan hukum adalah identik dengan norma-

negara lain baik secara bilateral maupun norma tertulis yang dibuat dan

multilateral. Dengan demikian wilayah diundangkan oleh lembaga-lembaga atau

perbatasan dan ruang udara di atasnya pejabat yang berwenang.

mempunyai nilai yang stategis dari aspek Spesifikasi dari penulisan ini

pertahanan dan keamanan negara. adalah deskriptif analitis yaitu penelitian


Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 266

yang disamping memberikan gambaran, negara lain harus mendapatkan izin dari

menuliskan, dan melaporkan suatu obyek negara yang bersangkutan.

atau suatu peristiwa juga akan mengambil Batas-batas kedaulatan Negara RI

kesimpulan umum dari masalah yang di ruang udara dalam perundang-

dibahas. Kemudian hasil analisis disajikan undangan nasional dapat kita temukan

secara deskriptif analitis dalam bentuk diantaranya dalam Undang-Undang

uraian-uraian sehingga akan mampu Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

memberi gambaran dan kesimpulan yang 2008 tentang Wilayah Negara; Undang-

jelas sesuai rumusan masalah. Undang Republik Indonsia Nomor 6

Tahun 1996 tentang Perairan Nasional;

Undang-Undang Republik Indonesia


B. PEMBAHASAN
Nomor 17 Tahun 1985 tentang Ratifikasi
1. Hakekat Pengaturan Mengenai
Kedaulatan Ruang Udara Konvensi Hukum Laut (UNCLOS 1982),
Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia
Berdasarkan ketentuan Pasal 1
Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona
Konvensi Chicago 1944, kedudukan pasal
Ekonomi Ekslusif, Undang-Undang
ini merupakan dasar dari pada kedaulatan
Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2009
negara di ruang udara yang merupakan
tentang Penerbangan.
refleksi prinsip kedaulatan negara di
Ruang udara yang terletak di
ruang udara pada Konvensi Paris 1919.
perbatasan wilayah udara nasional dapat
Kedaulatan negara di ruang udara
menjadi sumber kerawanan nasional dari
merupakan kemerdekaan politik setiap
aspek pertahanan dan keamanan negara,
negara yang tidak dapat diganggu gugat,
dengan dimungkin-kannya terjadinya
dengan demikian adanya aktivitas atau
tindak pidana memasuki wilayah udara
kegiatan yang melintasi batas suatu
nasional tanpa ijin (aerial intrusion),
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 267

pelanggaran terhadap kawasan udara Sifat tertutup yang sedemikian itu

terlarang (prohibited area) dan terbatas dapat dipahami, mengingat ruang udara

(restricted area), pemetaan wilayah sebagai media gerak sangatlah rawan

kedaulatan nasional dengan pesawat udara ditinjau dari segi pertahanan keamanan

tanpa ijin, dan juga kemungkinan negara kolong. Karena serangan-serangan

penyalahgunaan penerbangan untuk dengan menggunakan pesawat udara

kegiatan terorisme serta tindakan lain banyak memiliki keuntungan dan

yang dapat membahayakan keamanan kemudahan, seperti sifatnya yang cepat

nasional (national security).3 (speed), jangkauan (range) yang luas,

Wilayah udara nasional (national pendadakan (surprice), penyusupan

airspace) suatu negara sepenuhnya (penetration) yang dapat dilakukan

tertutup bagi pesawat udara asing, baik dengan optimal. Hal inilah yang

sipil maupun militer. Karena sifatnya mendorong setiap negara mengenakan

yang sedemikian, maka di ruang udara standar penjagaan ruang udara

nasional tidak dikenal hak lintas damai nasionalnya secara ketat dan kaku.4

(innocent passage) pihak asing seperti Dalam rangka penyelenggaraan

terdapat di laut teritorial sesuatu negara. kedaulatan Negara atas wilayah udara

Hanya dengan izin negara kolong terlebih Negara Kesatuan Republik Indonesia,

dahulu, baik melalui perjanjian pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 1

multilateral ataupun perjan-jian bilateral, Tahun 2009 ditentukan bahwa pemerintah

maka ruang udara nasional dapat dilalui melaksanakan wewenang dan tanggung

pesawat udara asing. jawab pengaturan ruang udara untuk

kepentingan penerbangan, perekonomian

3
Naskah Kepala Staf TNI Angkatan Udara
4
masukan rencana penyusunan rancangan undang- Bambang Widarto, 2014, Hukum Udara
undang tentang daerah perbatasan, disampaikan dan Hukum Ruang Angkasa, STHM Press,
tanggal 11 juni 2013 di DPD RI, hal. 1. Jakarta, hal. 83.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 268

nasional, pertahanan dan keamanan tersebut ditembak jatuh oleh pesawat

negara, sosial budaya, serta lingkungan udara penyergap militer Uni Soviet yang

udara. Berdasarkan Pasal 6 di atas, pada menelan korban 269 orang.

Pasal 7 ayat (1) dan (2) ditentukan bahwa Kasus penembakan ini menimbul-

Pemerintah menetap-kan kawasan udara kan gelombang kemarahan masyarakat

terlarang dan terbatas dan pesawat udara internasional. Organisasi Penerbangan

Indonesia atau pesawat udara asing Sipil Internasional merekomendasikan

dilarang terbang melalui kawasan udara negara anggota Organisasi Penerbangan

terlarang.5 Sipil Internasional (ICAO) untuk mena-

han diri penggunaan senjata terhadap


2. Pelaksanaan Penegakan Hukum
Terhadap Pelanggaran Di pesawat udara sipil.6 Setelah kejadian
Perbatasan Wilayah Udara
Nasional Indonesia Oleh Pesawat tersebut, ICAO kemudian menambah
Asing
ketentuan Pasal 3 Konvensi Chicago
Permasalahan ruang udara
1944, yaitu “protocol relating to an
nasional yang ada saat ini adalah masih
amendment to the convention of
terdapatnya pelanggaran wilayah udara
international civil aviation” atau yang
oleh pesawat udara sipil asing yang tidak
dikenal dengan Pasal 3 bis sebagai
dilengkapi dengan dokumen perijinan
protocol tambahan melekat pada konvensi
memasuki wilayah udara nasional
Chicago 1944 yang ditetapkan tanggal 10
Indonesia (aerial intrusion). Kasus
Mei 1984.
pelanggaran kedaulatan wilayah di udara
Ketentuan pokok yang dimaksud
terjadi di luar negeri misalnya yang
Pasal 3 bis yaitu, larangan bagi negara
pernah dialami oleh pesawat Korean
kolong untuk menggunakan senjata
Airlines, nomor penerbangan KL007
terhadap pesawat udara sipil yang sedang
pada tanggal 1 September 1983. Pesawat
5 6
Ibid, hal. 19. Ibid, hal. 36.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 269

dalam penerbangan, dan apabila yang bertentangan dengan maksud dan

melakukan intersepsi harus memper- tujuan Konvensi Chicago 1944.7

hatikan kehidupan orang-orang yang Berdasarkan Pasal 8 ayat (1) dan

berada didalam pesawat, serta tidak (2) Undang-Undang Republik Indonesia

membahayakan keselamatan pener- Nomor 1 Tahun 2009 tentang

bangan; mengakui hak negara kolong Penerbangan telah ditentukan bahwa

untuk melaksanakan kedaulatannya, pesawat udara yang melanggar wilayah

termasuk melakukan intersepsi atas kedaulatan NKRI diperingatkan untuk

penerbangan tanpa ijin sepanjang meninggalkan wilayah tersebut oleh

penerbangan tersebut bertentangan pemandu lalu lintas penerbangan. Petugas

dengan/melanggar Konvensi Chicago. pemandu lalu lintas penerbangan wajib

Di lain pihak negara kolong mengin-formasikan pesawat udara yang

diminta untuk mempublikasikan aturan melanggar wilayah kedaulatan kepada

yang berlaku mengenai intersepsi aparat yang tugas dan tanggung jawabnya

terhadap pesawat udara sipil; setiap di bidang pertahanan. Dalam ketentuan

pesawat udara sipil wajib memenuhi Pasal 63 Peraturan Pemeritah Republik

semua perintah dari negara kolong sesuai Indonesia Nomor 3 tahun 2001 tentang

dengan ketentuan-ketentuan hukum yang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan

berlaku di negara kolong; setiap negara yang menyatakan, bahwa terhadap

wajib mengambil langkah-langkah yang pelang-garan wilayah udara Republik

diperlukan untuk melarang penggunaan Indonesia dan/atau kawasan udara

pesawat udara sipil untuk tujuan-tujuan terlarang oleh pesawat udara sipil,

7
I.B.R. Supancana, Beberapa Isu Strategis
Di Bidang Hukum Udara Dan Antariksa Sebagai
Tantangan Dalam Pelaksanaan Tupoksi TNI AU,
Ceramah Umum disampaikan pada acara coffee
morning di Mabes TNI AU Jakarta, 22 Mei 2013.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 270

dilaksanakan penegakan hukum yang Pelanggaran wilayah udara selama

harus menjamin keselamatan dan tahun 2008 yang terjadi di

keamanan awak pesawat, penumpang dan Kosekhanudnas 1 adalah 18 kali dan

pesawat udara yang oleh TNI AU. tahun 2009 sebanyak 15 kali (Data dari

Komando dan Kendali dalam Kosekhanudnas I, 2010)8. Sedangkan

penegakan hukum di udara berada di selama tahun 2010 sampai awal tahun

bawah pengawasan Kosek I dan Kosek II 2014 pelanggaran wilayah udara yang

yang merupakan bagian dari Komando telah dipaksa mendarat di Pangkalan

Pertahanan Udara Nasional Udara TNI AU sebayak 5 kali.9

(Kohanudnas). Kohanudnas melalui


a. Kawasan Identifikasi Pertahanan
Udara (Air Defence Identification
satuan yang berada dibawah jajarannya
Zone/ADIZ)
yakni Komando Sektor I (Kosek I) telah Dalam praktik negara-negara yang
sering menangkap pergerakan pesawat telah menjadi hukum kebiasaan
asing, khususnya pesawat militer internasional, pengamanan kedaulatan di
Singapura di Kepri melalui Satuan Radar udara telah dimulai dari luar batas
213 Tanjung Pinang dan Satuan Radar teritorial negaranya yang disebut dengan
212 Natuna pergerakan pesawat tersebut ADIZ. kawasan identifikasi pertahanan
tanpa suatu flight Clearance yang udara atau ADIZ adalah suatu zona bagi
semestinya sudah menjadi keharusan keperluan identifikasi dalam sistem
apabila pesawat asing terbang di wilayah pertahanan udara suatu negara. Dalam
udara Indonesia. Tindakan ini praktiknya, beberapa negara menetapkan
dikatagorikan sebagai black flight dan ADIZ secara permanen atau temporer
merupakan tindakan pelanggaran terhadap
8
Amrizal Mansur M.St, Flight Information
wilayah udara nasional. Region (FIR) : Implikasi Penguasaan Air Traffic
Control Oleh Singapura di Kepulauan Riau,
Universitas Petahanan Indonesia, Jakarta, hal. 64.
9
Data Diskumau, Mei 2014.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 271

mulai dari wilayah teritorial atau batas Penerapan ADIZ Indonesia terbentang di

terluar teritorial ke arah laut lepas. Setiap atas Pulau Jawa, dengan luas keseluruhan

pesawat udara asing yang terbang dan ber-bentuk empat persegi panjang dengan

berada dalam zona tersebut dan/atau ukuran lebar dari Utara ke Selatan 180

terbang mengarah ke wilayah teritorial NM, dan panjangnya dari Barat ke Timur

negara pendiri ADIZ, dapat diminta untuk 390 NM, merupakan upaya pemerintah

mengenalkan diri dan diharuskan melakukan pengamanan wilayah-nya

memberikan laporan rencana untuk kepentingan pertahanan dan

penerbangannya sebagai suatu persyaratan keamanan, pusat-pusat pemerintahan serta

masuk ruang udara nasional suatu negara. melindungi objek vital nasional.

Pesawat udara yang tidak memenuhi Penetapan koordinat dan luas wilayah

ketentuan tersebut, akan menghadapi ADIZ Indonesia tercantum di Aeronau-

tindakan intersepsi oleh negara pendiri tical Information Publication (AIP).11

ADIZ.10 Penggunaan ruang dan aset udara

Pendirian ADIZ tidak merupakan untuk target pencapaian tujuan militer saat

suatu tindakan mem-perluas kedaulatan invasi Irak telah menandai secara

negara pemilik ADIZ atau laut lepas yang signifikan pentingnya penguasaan ruang

tercakup dalam ADIZ negara itu. ADIZ dan kekuatan udara. Penguasaan atas

dibentuk semata-mata atas dasar ruang udara terkait juga pada kewenangan

pertimbangan pertahanan, khususnya untuk menetapkan ADIZ yang hingga saat

untuk keperluan identifikasi pesawat ini tidak diatur oleh lembaga

udara yang diperkirakan akan memasuki internasional. Dasar penerapan ADIZ

wilayah udara negara pendiri ADIZ. adalah terjaminnya hak suatu negara

untuk menciptakan prakondisi bagi setiap


10
Dinas Hukum, 2012, Hukum Udara,
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia
11
Angkatan Udara, Jakarta, hal. 31. Ibid, hal. 32.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 272

pergerakan udara. Dengan itu, pesawat on the Realignment of the Boundary

apa pun yang mendekati sebuah wilayah between the Singapore Flight Information

udara nasional dapat diminta untuk Region and the Jakarta Flight

mengidentifikasikan diri. Information Region, sebagai hasil

ADIZ mencantumkan wilayah perundingan antara Delegasi-delegasi

udara atas daratan dan lautan di mana Pemerintah Republik Indonesia dan

identifikasi, lokasi, dan kontrol akan Pemerintah Republik Singapura.13 Pada

pergerakan pesawat diperlukan bagi pokoknya Indonesia di nilai belum

kepentingan keamanan nasional. mampu memberikan pelayanan kegiatan

Beberapa negara malah menetap-kan penerbangan untuk mewujudkan standar

”extended ADIZ zone” yang melampaui keselamatan penerbangan internasional,

wilayah udara negara lain untuk sehingga pengelolaan Flight Information

memberikan lebih banyak waktu untuk Region(FIR) dilakukan oleh Singapura.

memantau dan menindak pesawat asing Adanya penyerahan pengelolaan

berawak atau tidak yang ditengarai ruang udara kepada FIR Singapura yang

memiliki potensi berbahaya.12 mengendali-kan sebagaian ruang udara

nasional Indonesia merupakan suatu


b. Flight Information Region (FIR)
kendala dalam hal penegakan hukum dan
Pada tanggal 21 September 1995
penga-manan di wilayah udara nasional.14
di Singapura, Pemerintah Republik

Indonesia telah menandatangani 13


Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun
1996 Tentang Pengesahan Agreement Between
Agreement Between the Government of The Government Of The Republic Of Indonesia
And The Government Of The Republic Ff
the Republic of Indonesia and the Singapore On The Realignment Of The Boundary
Between The Singapore Flight Information Region
Government of the Republic of Singapore And The Jakarta Flight Information Region.

12
Connie Rahakundini Bakrie, Jalinan
14
ADIZ dan Keamanan Kawasan, Koran Sindo, 08 Hankam, Urgensi Pengaturan Lalu
Maret 2014. Lintas Ruang Udara Indonesia guna
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 273

Kehilangan kontrol atas ruang udara yang 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, maka

berada dalam kedaulatan negara akan pengambilalihan pengendalian ruang

dapat mengakibatkan pembatasan udara yang selama ini dalam konfigurasi

keleluasaan dalam patroli penegakan FIR Singapura dirasakan sangat

hukum dan pengamanan wilayah udara mendesak.16

nasional. Oleh karena itu Pasal 458 UU


c. Air Power
Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Dalam strategi penggunaan
Penerbangan mengama-natkan bahwa
kekuatan udara, maka pengendalian atau
wilayah udara Republik Indonesia yang
control terhadap ruang udara sangat
pelayanan navigasi penerbangan-nya
mutlak diperlukan untuk memberi
didelegasikan kepada negara lain
keleluasaan pada suatu tindakan ofensif.
berdasarkan perjanjian sudah harus
Selain itu juga akan memberikan
dievaluasi dan dilayani oleh
kemudahan untuk pergerakan kekuatan di
penyelenggara pelayanan navigasi
darat dan pergerakan di laut.
penerbangan paling lambat 15 (lima
Kharakteristik keunggulan kekuatan udara
belas) tahun sejak Undang-Undang
seperti berupa kecepatan, penyusupan dan
15
Nomor 1 Tahun 2009 berlaku. Tugas
pendadakan seringkali dijadikan sebagai
penegakan hukum dan pengamanan
teori dasar untuk menghancurkan centre
wilayah udara nasional akan menjadi
of gravity musuh.17
lebih optimal sebagaimana dimanatkan
Banyaknya Pelanggaran Wilayah
Pasal 10 huruf b UU Nomor 34 Tahun
Udara Nasional yang dilakukan oleh
2004 tentang TNI dan Pasal 8 UU Nomor
pesawat asing terhadap kedaulatan negara
Memantapkan Stabilitas Keamanan Wilayah
Udara Nasional dalam rangka Memperkokoh
Kedaulatan NKRI, Jurnal Kajian Lemhannas RI, 16
Loc.Cit.
Edisi 16 November 2013, hal 71.
17
15
Amrizal Mansur, Loc.Cit.
Bambang Widarto, Op.Cit., hal. 89.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 274

kita menunjukan bahwa kita belum Negara Kesatuan Republik Indonesia

mampu menjaga kedaulatan wilayah (NKRI) bukan hanya tanggungjawab di

udara kita secara utuh. Hal ini tidak bidang Kemhan dan TNI saja, melainkan

terlepas dari lemahnya pengawasan udara menyangkut masalah politik, hukum,

yang kita lakukan untuk mengantisipasi ekonomi, sosial budaya, dan

terjadinya pelanggaran wilayah udara. kesejahteraan. Peran TNI sebagai alat

Keterbatasan Alutsistaud. berupa pertahanan negara berdasarkan kebijakan

pesawat, radar dan rudal belum mampu dan keputusan politik negara. Berbagai

mencakup seluruh wilayah nasional, sengketa yang melibatkan NKRI dengan

dimana wilayah udara diatas wilayah negara-negara tetangga kerap terjadi. Ini

darat dan perairan nusantara dan laut tentu menjadi salah satu hal urgen yang

wilayah yang semuanya luasnya kini lebih harus diatasi segera, karena persoalan

dari 5 juta Km2.18 Pengembangan sengketa tersebut bisa menjadi riak-riak

Teknologi Radar, Satelit dalam sistem yang memicu terjadinya konflik antar

radar militer akan menjadikan sistem negara. Operasi udara yang

pertahanan udara menjadi sangat efektif diselenggarakan oleh TNI Angkatan

dalam menghadapi berbagai ancaman Udara merupakan perwujudan tindakan

udara yang teridentifikasi. negara dalam lingkungan nasional

Eksistensi pengamanan terhadap maupun yang mempunyai implikasi

wilayah perbatasan negara merupakan persinggungan dengan negara lain atau

bagian yang tidak dapat diabaikan dunia internasional pada umumnya.

terutama ruang udara diatasnya. Persoalan

kedaulatan atas wilayah perbatasan

18
Hasjim Djalal, Masalah Penamaan Pulau-
Pulau, Pulau-Pulau Terluar, Dan Batas-Batas
Terluar Indonesia, Majalah Hukum Nasional No. 1
tahun 2006, BPHN, Depkumham RI, hal. 50.
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 275

C. PENUTUP a. Perbatasan merupakan kawasan

1. Kesimpulan strategis dalam menjaga integritas

Berdasarkan uraian di atas, maka wilayah negara, terutama wilayah

kesimpulan yang dapat dikemukakan udara yurisdiksi dimana negara

yaitu sebagai berikut : memiliki hak-hak berdaulat dan

a. Hakekat kedaulatan ruang udara kewenangan tertentu lain seperti

merupakan kemerdekaan politik setiap seperti pencarian dan penguasaan

negara yang tidak dapat diganggu harta karun dan riset kelautan dan

gugat, sehingga semua kegiatan yang penentuan ADIZ, maka diperlukan

melintasi batas suatu negara lain harus pengaturan secara khusus, baik di

mendapat-kan izin dari negara kolong tingkat nasional dan internasional.

yang akan dilewati. b. Perlunya menyiapkan segala sarana

b. Penegakan hukum terhadap prasana dan SDM yang handal dalam

pelanggaran yang dilakukan oleh rangka mengambil alih FIR

pesawat asing di perbatasan wilayah Singapura. Perkembangan militerisasi

udara nasional Indonesia belum dapat ruang angkasa yang dapat

dilakukan secara maksimal karena menciptakan cyberspace technology

keterbatasan alat utama sistem senjata juga perlu dicermati dan diantisipasi

udara (alutsistaud). dalam konteks ketahanan nasional

2. Saran dalam arti luas, termasuk dalam kaitan

Berdasarkan hasil analisis yang dengan pengembangan sistem

dilakukan terhadap permasalahan di atas, pertahanan udara modern.

maka penulis mengajukan saran sebagai

berikut :
Andre Paminto W., S.H., M.H. Penegakan… 276

DAFTAR PUSTAKA Jurnal

Amrizal Mansur M.St, Flight Information Hankam, Urgensi Pengaturan Lalu Lintas
Region (FIR): Implikasi Ruang Udara Indonesia guna
Penguasaan Air Traffic Control Memantapkan Stabilitas
Oleh Singapura di Kepulauan Keamanan Wilayah Udara
Riau, Universitas Petahanan Nasional dalam rangka
Indonesia. Memperkokoh Kedaulatan NKRI,
Jurnal Kajian Lemhannas RI, Edisi
Bambang Widarto, 2014, Hukum Udara 16, November 2013.
dan Hukum Ruang Angkasa,
STHM Press, Jakarta. Sumber Hukum

Hasjim Djalal, M.A., Masalah Penamaan Undang-Undang Republik Indonesia


Pulau-Pulau, Pulau-Pulau Nomor 1 tahun 2009 Tentang
Terluar, Dan Batas-Batas Terluar Penerbangan.
Indonesia, BPHN, Depkumham
RI, Majalah Hukum Nasional No. Undang-Undang Republik Indonesia
1 tahun 2006. Nomor 43 tahun 2008 tentang
Wilayah Negara.

Makalah/Artikel Ilmiah Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 34 tahun 2004 tentang
I.B.R. Supancana, Beberapa Isu Strategis Tentara Nasional Indonesia.
Di Bidang Hukum Udara Dan
Antariksa Sebagai Tantangan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1996
Dalam Pelaksanaan Tupoksi TNI tentang Pengesahan Agreement
AU, Ceramah Umum disampaikan Between The Government Of The
pada acara Coffee Morning di Republic Of Indonesia And The
Mabes TNI AU Jakarta, 22 Mei Government Of The Republic Of
2013. Singapore On The Realignment Of
The Boundary Between The
Dinas Hukum, Hukum Udara, Markas Singapore Flight Information
Besar Tentara Nasional Indonesia Region And The Jakarta Flight
Angkatan Udara, Jakarta 2012. Information Region.
Connie Rahakundini Bakrie,
Jalinan ADIZ dan Keamanan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Kawasan, Koran Sindo, 08 Maret Nomor 3 Tahun 2001 tentang
2014. Keamanan dan Keselamatan
Penerbangan.
Naskah Kepala Staf TNI Angkatan Udara
Masukan rencana penyusunan
RUU tentang daerah perbatasan,
disampaikan tanggal 11 juni 2013
di DPD RI.

Anda mungkin juga menyukai