danau. Perbatasan
hutan,
- dibuat: ditentukan melalui kesepakatan.
Perbatasan berupa Sungai:
1. yang dapat dilayari: batasnya pada sepanjang garis tengah
sungai yang paling dalam yang dapat dilayari (Thalweg)
2. yang. tak dapat dilayari: batasnya dapat ditentukan pada: (a)
garis tengah sungai (median line).,atau (b) garis tengah
sepanjang cabang utama, (c) berlaku juga bagi danau yang.
terkurung daratan
Perbatasan berupa Darat/Etutan:
disediakan zona perbatasan, sebagai. zona bebas pabean "customs free zone"
- untuk penduduk lokal disekitarnya
- mereka mendajtot dispensasi utttuk saling berhubungari
- adanya hubungan "voisinage" : sebagai aturan tingkah
laku dalam praktek pergaulan di perbatasan.
- dibentuk Komisi "Bipartite Permanen "
HI yang. berlaku :
- HI kebiasaan
- Konvensi Jenewa 1958
I. Laut teritorial. & zona tambahan
II. Laut lepas
III. Zona. perikanan & perlindungan kekayaan.
hayati.
IV. Landas kontinen - Konvensi Hukum Laut 1982
Bagian wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan negara adalah 1). laut
pedalaman, (internal waters), 2). laut teritorial (territorial sea), dan untuk
negara kepulauan mempunyai kedaulatan atas 3). perairan kepulauan
(archipelagic waters).
Bagian wilayah laut yang negara hanya memiliki hak berdaulat (souvereign
n'gto)yang berupa 1). zona tambahan, (contiguous zone), 2). zona ekonomi
eksklusif, (exclusive economic zone) dan 3). landas kontinen (continental
shelf),
- dalam bahaya
- berdasarkan perjanjian
- bekas laut bebas :
isi: sbg. akibat penarikan grs. pangkal yg. gunakan straight base line, yg,
dulu laut teritorial/bebas menjadi perairan pedalaman.
Kapal asing punya 'right of innocent passage'.
Garis Pangkal.
1. normal baselines : grs. pangkal biasa, berdasarkan air pasang surut.
2. straight baselines : grs. pangkal lurus. Bdsk. grs.lurus pd. ujung
pulau. Sengketa Inggris vs Norwegia. ICJ 1951.
3. archipelagic baselines : garis pangkal kepulauan.
Zona Tambahan:
wil. laut yg. berbatasan dengan laut teritorial, yg. lebarnya tdk. boleh lebih
dari 24 mil dr. grs. pangkal.
-
Wilayah ZEE:
wil. yg. berada di luar dan bersambungan dengan laut teritorial yg.
Lebarnya
tidak boleh lebih dari 200 mil diukur dr. grs. pangkal.
Lamias Kontinen.
=> Umum: daratan luas di lepas pantai, kepanjangan alamiah dari daratan.
=> K. J. 1958 : dasar dan lapisan tanah bag. bawah laut yg. berbatasan dg.
pantai di luarlaut teritorial sampai kedalaman 200 m. atau, sampai kedalaman yg.
dpt. eksploitasi/eksplorasi.
=>KHL-82
: dasar laut dan tanah bawahnya dari permukaan laut yg. berada di
luar laut teritorial, 1) sepanjang kelanjutan alamiah hingga
pinggiran luar kontinen, atau 2) hingga jarak 200 mil, atau 3) bila
lebih dr. 200 mil, max. 350 mil.
kebebasan berlayar
kebebasan penerbangan
pasang pipa/kabel/penelitian ilmiah.
dirikan pulau buatan menangkap ikan. Kew: jaga kelestarian
lingkungan.
Neg. kepulauan:
neg. yg seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan mencakup
pulau-pula lain.
Kepulauan.
gugusan pulau, termasuk bag. pulau, perairan diantaranya & ujud
alamiah lainnya
yg. hub. satu sama lain dmk. eratnya, shg. merupakan satu kesatuan
geo., ek.,pol.,
atau sec. historis.
Syarat penetapkan perairan kepulauan:
. perbadingan antara darat: air = 1:1 sampai 1:9
. panjang grs pangkal mak 100 mil, kec 3% mak. 125.
. tidak boleh memotong wilayah laut lain
2.
Masa PD I:
Kini: Di Ruang Udara Negara mempunyai kedaulatan yang mutlak dan eksklusif
(Pasal. 1 Paris Convention 1919 jo. Chicago Convention 1944)
Notes:
Kebebasan no.l & 2 disebut Transit Rights. Diatur dim. International Air
Service Transit Agreement.
dan eksklusif
Ruang angkasa: adalah wilayah. di atas atmosfir yang. hampa udara &
benda langit. Beberapa Ketentuan yang berlaku di Ruang angkasa:
1. Res. MU No. 1348 (XIII) 1958
2. Res. MUNo. 1962 (XVIII) 1963
3. Space Treaty 1967
4. Rescue Agreement, 1968
5. Liability Convention 1972
6. Registration Convention 1975
7. Moon Agreement 1980
Setiap negara punya hak yang sama dalam. menggunakan Ruang angkasa.
Setiap negara peluncur mempunyai kewajiban untuk memberitahukan bendabenda ruang angkasanya.