ESTRELA FERANI NABILA : 210694 MUHAMAD AZHARI : 210911 DASAR Dalam menegakan keadilan hukum, berdasarkan yang dikatakan dalam Pasal 28 D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 disebutkan bahwa ‘Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Menjadi dasar pijakan bagi para Aparatur Penegak Hukum dalam menyelenggarakan suatu sistem peradilan, yang dimana sudah semestinya memberikan hak-hak setiap warga negara atas pengakuan, jaminan, perlindungan,dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum sekalipun mereka merupakan pelaku tindak pidana.
Humberto Avila dalam bukunya yang berjudul Certainty in Law yang
menyatakan “Legal certainty means the ability to foresee the legal consequences of facts or behavior in a concrete casae” (Kepastian hukum berarti kemampuan untuk memprediksi konsekuensi hukum dari fakta-fakta atau perilaku-perilaku pada kasus yang nyata terjadi). 1. PRA PENUNTUTAN PENGERTIAN 2. PENUNTUTAN TUJUAN PRA PENUNTUTAN TUJUAN PENUNTUTAN Tujuan penuntutan adalah untuk mendapat penetapan dari penuntut umum tentang adanya Prapenuntutan bertujuan untuk mengetahui berita acara alasan cukup untuk menuntut seorang terdakwa di pemeriksaan yang diberikan oleh penyidik ke jaksa apakah muka hakim telah memenuhi syarat atau belum. Selain itu prapenuntutan juga bertujuan dalam hal menentukan apakah berkas (Wirjono Prodjodikoro dalam Rusli Muhammad) perkara sudah layak untuk dilakukan pelimpahan ke pengadilan. RUANG LINGKUP PRA PENUNTUTAN DAN PENUNTUTAN Pra Penuntutan merupakan Wewenang Penuntut Umum dan Penyidik yang termasuk tindakan lainnya yang bertanggun jawab. Pra Penuntutan merupakan hukum secara horizontal dalam rangka sistem peradilan pidana terpadu. Sedangkan Penuntutan merupakan tindakan Penuntut Umum (Jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-undang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan Hakim) untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang, dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Undang-undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di Sidang pengadilan. WEWENANG PENUNTUT UMUM PADA PROSES PENUNTUTAN Membuat surat dakwaan (akan dibicarakan tersendiri) Melimpahkan perkara ke pengadilan. 1. Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari Menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa, hari penyidik atau penyidik pembantu dan waktu perkara disidangkan disertai surat panggilan baik kepada terdakwa maupun saksi-saksi, 2. Mengadakan Prapenuntutan apabila ada kekurangan penyidikan ahli untuk datang pada sidang yang telah ditentukan. dengan memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik Melakukan penuntutan (mengajukan tuntutan pidana 3. Memberikan perpanjangan penahanan atas permintaan seteelah sidang dinyatakan selesai). penyidik, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan Menutup perkara demi kepentingan hukum mengubah status tahanan. (mengehentikan penuntutan)
Melaksanakan penetapan hakim
TATA CARA PENUNTUTAN
1. Penyidik diwajibkan untuk segera menyerahkan berkas perkara kepada Penuntut
Umum begitu penyidikan selesai. 2. Menuntut Umum segera meneliti berkas perkara, dan dalam waktu 7 hari setelah berkas perkara diterima. Penuntut Umum wajib memberitahukan kepada penyidik apakah hasil penyidikan sudah lengkap atau belum. 3. Apabila ternyata hasil penyidikan belum lengkap, maka penuntut umum wajib me ngembalikan berkas perkara kepada Penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi. 4. Selain itu, menurut buku Pedoman Pelaksana KUHP. Bahwa pasal 140 dikaitkan dengan pasal 138 tersatu sebagai Pra Penuntutan yang diantaranya disebutkan dalam Pasal 110
PENGUJIAN]Judul singkat yang saya rekomendasikan untuk dokumen tersebut adalah:[JUDUL PENGUJIAN PERATURAN]Judul ini mengandung kata kunci "pengujian peraturan