Anda di halaman 1dari 9

ELFANDA FARHANTIA SURY

XI MIPA 3/ 08

Kebijakan dan Tujuan Perdagangan Internasional


→ merupakan kebijakan yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung dgn transaksi perdagangan suatu negara dengan negara lain.
• Perdagangan internasional dilakukan untuk mencapai tjua ekonomi makro
negaranya.
A. KEBIJAKAN DALAM EKSPOR
1. Tarif/ Bea Masuk
→adalah pajak yang dikenakan pada barang impor, hal ini merupakan
salah satu cara untuk melindungi produksidalam negri dari banyaknya
produk impor. Kebijakan tarif ada dua macam :
a. Kebijakan Tarif Barrier
1) Tarif rendah antara 0-5%. Tarif rendah dikarenakan untuk
bahan kebutuhan pokok dan vital. Misal: beras, mesin, dan
alat-alat militer.
2) Tarif sedang antara 5-20%. Tarif sedang dikarenakan untuk
barang setengah jadi dan barang-barang lain yang belum
cukup diproduksi dalam negeri.
3) Tarif tinggi diatas 20%. Tarif tinggi dikarenakan untuk
barang- barang mewah dan barang-barang lain yang sudah
cukup diproduksi dalam negeri.
b. Kebijakan Nontarif Barrier
1) Pembatasan Spesifik (Specifik Limitation)
Terdiri atas larangan impor secara mutlak, pembatasan
impor atau kuota sistem,peraturan atau ketentuan teknis
untuk impor produk tertentu, eraturan pertahanan dan
kemanan negara, peraturan kebudayaan, dan perizinan impor
serta embargo.
2) Peraturan Bea Cukai (custom Administration Rules)
Terdiri atas tata laksana impor tertentu, penetapan harga
pabean, penetapan forex dan pengawasan devisa,serta
pungutan administrasi.
3) Campur Tangan Pemerintah
Terdiri atas kebijakan pengadaan pemerintah, subsidi, insetif
ekspor, contervaling duties, domestic asistance program, dan
trade diverting.
2. Subsidi
→ Dalam kebijakan ini pemerintah memberikan subsidi kepada perusaan-
perusahaan, khususnya perusahaan yang hasil produksinya berorientasi
ekspor. Sehingga, biaya produksinya menjadi rendah sehingga barang
tersebut mampu bersaing di pasar Internasional
• Bisasanya dilakukan dalam bentuk modal, keahlian mesin-mesin,
peralatan, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, dan
subsidi harga
3. Dumping
→merupakan kebijakan yang menetapkan harga jual barang di luar
negerilebih murah dibandingkan harga jual didalam negeri.
• Tujuannya adalah, untuk menguasai pasaran internasional dan
memaksimalkan laba
4. Diskriminasi Harga
→ Adalah penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih
yang berbeda terhadap barang yang sama.
• Dimaksudkan agar laba total dari kegiatan produksiperusahaan tsb
maksimal.

B. KEBIJAKAN DALAM IMPOR


1. Larangan Impor
→ Adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang seacara
mutlak impor komoditas tertentu.
• Larangan ini dilakukan untuk melindungi industri dalam negeri.
2. Kuota
→ Adalah batasan terhadap jumlah barang yang boleh diimpor oleh suatu
negara dari semua negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang
ditentukan. Tujuan dari kuota ada 2 yaitu:
a. Kuota Impor
1) Absolut atau uniteral quota merupakan kuota yang ditentukan
sendiri.
2) Negotiated atau bilateral quota merupakan kuota yang ditentukan
atas perjanjian antar 2 negara atau lebih.
3) Tarif quota merupakan gabungan dari tarif dan quota.
b. Kuota Ekspor
1) Mencegah barang-barang yang penting berada di tangan musuh.
2) Agar barang-barang didalam negeri terjamin dalam proporsi yang
cukup.
3. Bea Masuk Impor
→Kebijakan ini berarti ada penerapan tarif yang tinggi untuk impor
barang-barang tertentu. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu
barang produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar.

C. TUJUAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN


INTERNASIONAL
1. Melindungi produksi dalam negeri.
2. Menyehatkan neraca pembayaran.
D. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1) Mata Uang Asing (valuta asing)
→merupakan jenis transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu
negara terhadap mata uang negara lain. Cirinya :
a) Penyebaran geografis yg merata.
b) Likuiditas pasar yang amat besar.
c) Banyak variasi dari pedagang dipasar valuta asing.
d) Jangka waktu perdagangan 24 jam sehri, kecuali akhir pekan.
e) Terdapat beraneka ragam faltor yang memengaruhi nilai tukar mata
uang.
2) Counter trade
→ Merupakan pola perdagangan luar negeri dgn cara melakukan
ekspor sejumlah barang. Alat pembayaran ini memiliki kelemahan,
yaitu:
a) Kurang efisien jika dibandingkan pembayaran kontan/kredit
b) Pihak yang melakukan counter trade mengalami kesulitan
mendapatkan uang tunai di pasar internasional
• Bentuk-bentuk Counter Trade :
a) Counter purchase atau barter paralel merupakan transaksi
perdagangan yg dilakukan dimana pembayaran ataspenjualan
dan pembelian dari barang yg tidak berhubungan.
b) Buyback merupakan transaksi perdagangan ygg dilakukan dgn
cara membayar kembali barang yg dibelidgn menjual barang yg
berhubungan.
c) Barter merupakan transaksi perdagangan yg dilakukan dgn cara
pertukaran barang dgn barang secara langsung.

• Yang perlu diperhatikan dlm Counter trade :


a) Harus memperhatikan nilai jual kembali produk pertanian di
futures market.
b) Harus adil (fair) tingkat keuntungan yg dipersyaratkan dlm counter
trade.
c) Perdagangan dgn menggunakan counter trade dpt menghemat
biaya broker.
d) Keuntungannya adalah dpht dijadikan alternatif jika cadangan
devisa tidak memadahi.
3. Emas
→ merupakan salah satu alat pembayaran internasional yg sah. Emas
yang digunakan berbeda dgn emas sbg komoditas/perhiasan. Emas yg
digunakan berbentuk batangan (emas moneter).
E. CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Pembayaran Tunai
→ Merupakan pembayaran yang dilakukan secara tunai. Dilakukan
oleh eksortir yg blm mengenal importir. Pembayaran tunai dpt
dilakukan sbb:
1) Wessel bank atas Unjuk (Banker’s Sight Draft)
→Merupakan surat perintah yg dibuat oleh bank domestikyg
dituukan ke bank korespondennya di luar negeri.
2) Telegraphic Transfer
→Merupakan cara pembayaran internasional yg dikirim melalui
telegram yg ditujukan ke bank korespondenya di luar negeridari
bank dalam negeri.

2. Pengiriman Cek
→ cek adalah surat perintah tak bersyarat oleh nasabah bank untuk
membayarkan atau memindahkan sejumlah uang yang tertera kepada
si pembawanya.
Pemindahan dana akan dicairkan jika cek memang tervalidasi oleh
tandatangan atau cap resmi pemberi kuasa.
Transaksi dagang dengan cek biasanya dilakukan oleh importir yang
mengirimkan lembar cek kepada eksportir lewat bank yang ada di
negara eksportir sebagai penerima dana.

3. Pengiriman Wessel (Comercial bill of change)


→Adalah surat perintah kepada pembeli untuk membayarkan
sejumlah uang tertentu di waktu yang sudah ditentukan. Draft dlm
commercial bill of change ada 2:
1) Clean draft merupakan draft yg tidak disertai jaminan barang.
2) Documentarry draft merupakan draft yg disertai jaminan dokumen
pengiriman dan asuransi barang.
•Berdasarkan waktu pembayaran Comercial bills of change
dikelompokkan sbb:
1) Sight draft merupakan draft yg dibayar sesaat setelah
diperlihatkan kepada pembeli.
2) Arrival draft merupakan draft yg dibayar sesaat stlh barangnya
datang.
3) Date draft merupakan draft yg pembayarannya dilakukan
bbrapa hari setelah tgl tsb atau pd tanggal tertentu.

4. Letter of Credit
→Merupakn surat yg dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli
barang (importir) dimana bank tersebut menyetujui dan membayar
wessel yg ditarik oleh penjual barang (eksortir). Pelaku letter of credit
adalah sbb:
1) Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang
mengajukan aplikasi L/C.
2) Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.
3) Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C.
4) Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank
koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary.
Bank tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak
sebagai perantara.
5) Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas
permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya
pembayaran.
6) Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam
L/C untuk melakukan pembayaran dan beneficiary
berkewajiban menyerahkan dokumen kepada bank tersebut.
7) Carrier adalah penyimpanan barang yang diperjualbelikan.

•Macam macam letter of credit :


1) Revocable L/C
Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau
diubah secara sepihak oleh opener atau oleh issuing bank
tanpa memerlukan persetujuan dari beneficiary.
2) Irrevocable L/C
adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku
(validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening
bank tetap menjamin untuk menerima wesel-wesel yang
ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan mungkin juga
dilakukan, tetapi harus atas persetujuan semua pihak yang
bersangkutan dengan L/C tersebut.

3) Banker’s L/C
merupakan L/C dimana kewajiban membayar diambil alih
seluruhnya oleh bank shg terjadi subtitusi dari kemampuan
melunasi opening bank.
4) Confirmed L/C
Merupakan bank yg ditunjuk untuk melakukan konfirmasi
atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya
pembayaran.
5) Commercial L/C
merupakan L/C yang dibuka oleh bank karena permintaan
nasabahnya dan langsung dikirimkan kepada baneficiary.
6) Red clause L/C
Merupakan L/C dimana issuing bank memberikan kuasa
kpd paying bank utk membayar uang muka kpd baneficiary
sebagian dr jumlah L/C sebelum baneficiary menyerahkan
dokumen.
7) Green-Ink L/C
Merupakan L/C yg memberikan pembayaran dimuka dgn
syarat eksportir menyerahkan kpd advising/negotiating
bank yg ditunjuk sbg bukti/tanda terima penyimpanan
barang dari warehouse sampai baneficiary.
8) Revolving L/C
Merupakan L/C yg dpt diperbarui ssuai dgn nilai yg
tercantum berdasarkan syarat-syarat yg ditetapkan.
9) Transferable L/C
Merupakan jenis L/C dimana baneficiary dpt dipindah
tangankan berdasarkan intruksi khusus dari applicant atau
importir/pembeli.
10) Mercant L/C
Merupakan L/C yang dibuka oleh importir (bukan oleh
bank).

F. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


→adalah catatan yg tersusun scr sistematis mengenai sluruh transaksi
ekonomi internasional yang meliputi perdagangan barang atau jasa,
transfer keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dgn
penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan :
1) Memberikan informasi kpd pemerintah mengenai posisi negara di
perdagangan internasional.
2) Memberikan informasi kpd pemerintah mengenai posisi pembayaran
internasional.
3) Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan
moneter.
4) Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang
negara terhadap luar negeri.
5) Alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu
negara dgn dunia internasional.
6) mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional
suatu negara.

Fungsi :
1) Alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah
dapat mengambil keutusan.
2) Alat untuk menelaskan pengaruh dan transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional.
3) Alat untuk mengukur keadaan perekonomian dari suatu negara.
4) Alat kebijakan moneter yg akan dilaksanakan oleh suatu negara.

Komponen neraca pembayaran :


a) Neraca berjalan
1. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan mencatat transaksi ekspor dan impor di
antara dua negara atau lebih. Terdapat tiga kemungkinan
yang terjadi pada neraca perdagangan, yaitu surplus, defisit,
atau seimbang.
2. Neraca jasa
Neraca jasa mencatat transaksi jasa dari atau kepada negara
lain. Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa
adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa seperti tenaga
kerja, pengiriman uang, biaya transportasi, biaya asuransi,
dan pariwisata.
b) Transaksi modal
→Mencatat arus modal masuk dan keluar, baik modal jangka
panjang maupun jangka pendek.
1. Transaksi modal jangka pendek:
a. Kredit utk perdagangan dr negara lain (transaksi kredit)
atau kredit perdagangan yg diberikan kpd penduduk
negara lain (transaksi debit).
b. Deposito bank di luar negeri (transaksi debit) atau
deposito bank dalam negeri milik penduduk negara lain
(transaksi kredit).
c. Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek kpd
penduduk negara lain (transaksi kredit).
2. Transaksi modal jangka panjang :
a. Investasi langsung di luat negeri (transaksi debit) atau
investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit)
b. Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik
penduduk negara lain (transaksi debit), atau pembelian
surat-surat berharga jangka panjang dlm negeri oleh
penduduk asing (transaksi kredit)
c. Pinjaman jangka panjang yg diberikan kepada penduduk
negara lain (transaksi debit) atau pinjaman jangka
panjang yg diterima dr penduduk negara lain (transaksi
kredit).
c) Neraca Moneter
→perubahan cadangan devisa berdasarkan transaksi arus devisa
yg masuk dan keluar dari suatu negara dlm rangka tertentu yg
dicatat bank sentral.

Analisis Keseimbangan Neraca Pembayaran

1) Keseimbangan transaksi berjalan


•Keseimbangan yg dihitung dari transaksi barang dan jasa.
2) Keseimbangan neraca pembayaran
•Keseimbangan yg terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi
modal.

G. DEVISA
→Adalah semua valuta asing yang mempunyai daftar kurs resmi di bank
sentral
Fungsi devisa:
1. Alat tukar internasional.
2. Alat pembayaran utang luar negeri
3. Alat stabilisasi mata uang suatu negara
4. Sumber pendapatan negara
Sumber devisa :
1. Pendapatan ekspor neto
2. Arus modal masuk neto
3. Kegiatan ekspor
4. Sektor pariwisata
5. Pinjaman luar negeri

Tujuan penggunaan devisa :


1. Membiayai impor barang dan jasa yang bersangkutan
2. Cadangan impor barang dan jasa
3. Membayar cicilan utang luar negeri dan bunganya
4. Cadangan kekayaan pendukung nilai rupiah

Anda mungkin juga menyukai