Anda di halaman 1dari 13

Makalah

“Dasar Tukar Internasional (Terms Of Trade)”

Dosen Pembimbing

Faqiatul Mariya Waharini, S.E.,M.Si

Di susun oleh :

1. Zahra Rahmadhani 17.0101.0200


2. Muhammad Carjasa 17.0101.0217
3. M Bagus Erdiyanto 17.0101.0239

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2019
Statement of Authorship

“Saya/kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Nama : 1. Zahra Rahmadhani

2. Muhammad Carjasa

3. Muhammad Bagus Erdiyanto

NPM : 17.0101.0200

17.0101.0217

17.0101.0239

Tanda Tangan :

Mata Ajaran : Bisnis Internasional

Judul Makalah/Tugas : Dasar Tukar Internasional (Terms Of Trade)

Tanggal : 24 September 2019

Dosen : Faqiatul Mariya Waharini, S.E.,M.Si

(Dibuat oleh seluruh anggota kelompok)


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis perdagangan internasional ?
2. Bagaimana bentuk perdagangan internasional ?
3. Bagaimana sistem pembayaran dalam perdagangan internasional ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa saja jenis perdagangan internasional.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk perdagangan internasional.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem pembayaran dalam perdagangan
internasional.
PEMBAHASAN

Jenis perdagangan internasional terdiri dari dua bentuk yaitu ekspor dan impor dengan
system pembayaran atas dasar kesepakatan para pihak yang terlibat dalam proses
perdagangan tersebut. Secara system, jenis perdagangan internasional diatur oleh setiap
negara dan berdasarkan regulasi yang ditetapkan secara internasional, termasuk usansi
atau kebiasaan yang disepakati oleh pelakuusaha.

A. JENIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL


1. Ekspor
perdagangan dengan cara menjual barang atau komoditas dari dalam wilayah
pabean keluar wilayah pabean suatu negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku

a) Ekspor based cost


Pengertian yang menyebut kan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
eksportir dalam melakukan produksi suatu barang atau komoditas,
belum termasuk perhitungan biaya kemana barang atau komoditas
tersebut akan dipasarkan
b) Ekspor diversification
Kenanekaragaman barang atau komoditas yang merupakan produk
ekspor dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa dalam negeri
dan meminimalkan resiko produksi secara global
c) Eksporpalarel
Suatu kegiatan ekspor dengan system distribusi yang berada di luar
system yang telah ada dalam suatu Kawasan yang sama
d) Kuotaekspor
Pembatasan yang ditetapkan oleh suatu negara terhadap produk ekspor,
baik nilai maupun volume kepada negara tertentu
e) Ekspor factoring
Salah satub bentuk jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang
kepada ekspor tiruntuk melakukan penagihan kepada importir yang
berada di luar negeri
f) Ekspor mega marketing
Salah satu bentuk pemasaran produk ekspor yang mengerahkan unsur
produksi, tempat, harga, promosi, potensi, dan hubungan masyarakat

2.Impor
Perdagangan dengan cara membeli barang atau komoditas dariluar negeri dan
memasukan kedalam negeri suatu negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku

a) Import of goods and service


Total pengeluaran dalam negeri yang meliputipembelianbarangimpor, jasa
pengangkutan, pengeluaranpemerintah di luar negeri, dan pendapatan yang
dibayarkankepadabukanpenduduk di dalam negeri
b) Import subssitutes
Barangataukomoditas yang di produksi di dalam negeri,
tetapiuntukmemenuhikebutuhandalam negeri juga diimpordariluar negeri
c) Import sensitives producers
Pengusahanatauprodusendalam negeri yang menghasilkanproduk-
produktertentu yang sangat peka terhadap pesaing produki
d) Impor paralel
Kegiatanimpordengan system distribusidalamsuatu Kawasan di luar
system yang telah ada
e) Impor sementara
Memasukanbarangataukomoditaskedalam wilayah pabean yang akan di
eksporkembalidalamjangkawaktutertentu
f) Kuota impor
Pembatasan yang ditetapkan oleh suatu negara
terhadapmasuknyaprodukimpor, baiknilaimaupun volume yang
bertujuanmelindungiproduksejenisdalam negeri dariserbuanprodukimpor
yang berlebihanjumlahnyaataumungkinlebihmurahharganya
g) Impor factoring
Jasa yang di berikan oleh perusahaananjakpiutang yang berada di negara
importirataspermintaaneksportiruntukmelakukanpenagihankepadapihakim
portir
B. BENTUK PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan yang dikategorikansebagaiekspormaupunimpor. Jika di


kaitkandengankesepakatan yang di capai oleh pelakuusahanya, terdapatbentuk dan
persyaratan yang di tentukan oleh pelakuusaha, terutama yang
berkaitandengancarapembayarannya

1. Barter
Suatu bentuk transaksi jual beli dengan cara setiap pihak yaitu penjual dan pembeli
menyerahkan barang yang saling berbeda dengan ekuivalen nilai yang sama tanpa
adaa rusuang tunai
a) Direct barter
Transaksi jual beli secara barter yang diaplikasikan dengan cara penukaran
secara langsung barang atau komoditas masing masing pihak yaitu penjual dan
pembeli dengan menggunakan alat penukaran nilai sesuai mata uang asing
tertentu biasanya yang telah menjadi standar tolak ukur internasional seperti
USD
b) Switch barter atau switch trading
Satu bentuk transaksi jual beli barang atau komoditas dengan salah satu pihak
yang melakukan transaksi biasanya adalah pihak dominan, sehingga dengan
kewenangannya dapat mengalihkan barang atau komoditas yang diterima
nyake negara lain, tanpa arus uang
c) Offset
Satu bentuk transaksi imbal beli yang aplikasinya yaitu eksporti rmenyetujui
menggunakan sebagian barang atau jasa dari negara pembeli atas produk yang
akan dijual
d) Timbal beli
Suatu system dalam perdagan gantimbal balik antara dua negara. Dalam
system ini, negara penjual diwajib kan ubtuk membeli produk atau komoditas
negara pembeli dalam jumlah terntentu
e) Buy back barter
Sistem alih teknologi dari suatu negara majuke negara berkembang yang
diaplikasikan dengan cara negara maju mendirikan suatu kapasitas industry di
negara berkembang dan hasil industry tersebut dibeli oleh negara yang sama
f) Compensationatau compensatory trade
Transaksi imbal beli yang menetapkan atau dilakukan dengan cara menukar
barang atau komoditas meliputi kombinasi barang-barang dan jasa yang tidak
seragam

2. Konsinyasi
Sistem penjualan barang dengan cara penitipan yang menetapkan barang yang
dikirimkan pemilik barang kepada penerima barang belum merupakan bentuk
transaksi jual beli

3. Package deal

Package deal adalah perjanjian jual beli barang atau komoditas tertentu antara dua negara
yang jumlah ekspor dan impornya berimbang. Dalam perkembangannya, package deal
banyak digunakan uleh sejumlah negara untuk tujuan politis, karena transaksi tidak
sepenuhnya didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan.

4. Penyelundupan

Penyelundupan adalah sutu bentuk perdagangan tidk legal (illegal) dengan memasukkan
barang dari luar negeri maupun sebaliknya dengan cara yang tidak benar. Tujuan
penyelundupan adalah memasukkan barang tanpa harus dikenai kewajiban biaya.

C. SISTEM PEMBAYARAN
Kesepakatan pembayaran ekspor dan impor di tuangkan dalam perjanjian atau sale contract.
Tingkat kepercayaan para pihak terhadap kesepakatan yang diberikan sangan tergantung dari
goodwill para pihak terkait.
Sistem pembayaran dikelompokkan dalam dua subsistem yaitu:
1. Pembayaran Tanpa Letter of Credit
Bentuk pembayaran tanpa pembukaan letter of credit sebagai berikut:
a.) Pembayaran tunai
Resiko yang mungkn diterima dalam pembayaran dimuka atau tunai sebaga berikut:
1.) Kelalaian eksportir untuk menghafal barang membuat barang sampai tidak tepat
waktu.
2.) Importir akan sulit menuntut atau menggugat jika eksportir wanprestasi.
3.) Memerlukan biaya yang tinggi dalam sengketa terutama bagi importir.
b.) Pembayaran kemudian (open account)
Adalah suatu kondisi yang mana eksportir mengirim barang terlebih dahulu dengan
pembayaran oleh importir di kemudian waktu. Resiko yang mungkon terjadi
1.) Eksportir tidak mempunyai pelindung yang kuat apabila importir melakukan
wanprestasi.
2.) Perselisihan akan menyebabkan biaya yang tinggi terutaama eksportir.
3.) Eksportir hanya punya bukti minim jika wanprestasi dibawa keprngadilan.
c.) Wesel inkaso (collection draft)
Adalah sistem pembayaran dengan menggunakan wesel sabagai bukti kewajiban
importir pada eksportir. Wesel yang menjadi instrumen pengihan sebagai berikut.
1.) Document againts payment (D.P) yaitu kondisi yang menciptakan persyaratan
yang mana importir harus membayar secara tunai atas penarikan wese,
selanjutnya diberikan document pengapalan yang digunakan untuk mengambil
barang di pelabuhan.
2.) Document againts accepted (D.A)
Suatu kondisi yang menetapkan persyaratan bahwa importir atau buyer
diwajibkan menerima wesel yang ditarik oleh eksportir dan menerima dokumen
pengapalan untuk pengurusan pengeluaran barang di pelabuhan.
3.) Clean bill collection
Adalah penagihan pembayaran terhadap hasil transaksi ekspor, baik yang
dilakukan langsung oleh eksportir atau pihak ketiga tanpa menyertakan dokumen
pengapalan. Penagihan ini dapat terjadi sehubungan kewajiban pembayaran telah
jatuh tempo atau pihak importir ingkar janji melakukan pembayaran.
4.) Documentary collection
Adalah penagihan ulang seperti halnya clean bill collection, namun dalam proses
penagihan seperti halnya bill clean collection. Namun dalam proses penagihan
tersebut ikut dilampirkan dokumen pengapalan, demikian dari kondisi penagih itu
sendiri.

1. Letter of Credit

Sistem pembayaran menggunakan instrumen letter of credit (L/C) dipersyaratkan di


dalam kontrak jual beli (sales contract). Menurut Kamar Dagang Internasional, letter of credit
adalah setiap perjanjian, apapun nama atau maksudnya dengan suatu bank bertindak atas
permintaan dan instruksi seorang nasabah atas namanya sendiri . dalam perdagangan
Internasional, letter of credit meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 Melakukan pembayaran kepada pihak ketiga (benesiciary) atau ordernya
(orang yang ditunjuk oleh pihak ketiga), atau mengaksep dan membayar
wesel-wesel yang ditarik oleh pihak benesiciary atau pihak ketiga.
 Memberi kuasa kepada pihak lain untuk melakukan pembayaran tersebut, atau
untuk mengaksep wesel-wesel tersebut.
 Memberi kuasa kepada bank untuk menegosiasi penyerahan dokumen yang
ditetapkan , asalkan pembayaran dan kondisi dari kredit yang bersangkutan
sudah dipenuhi.

Kesepakatan internasional mengenai penerapan letter of credit ditetapkan di dalam


Uniform Customs and Practice for Document Credit (UCP). Salah satu prinsip UCP adalah
reasonable care yang menyebutkan bahwa setiap bank diwajibkan memeriksa keabsahan
dokumen-dokumen sesuai dengan yang disyaratkan dalam letter of cedit. Pemeriksaan dapat
dilakukan dengan dua cara :

 Horizontal Checking, yaitu dokumen yang setingkat diperiksa satu sama lain
untuk memastikan kebenarannya.
 Vertical Checking, yaitu dokumen yang tidak setingkat diadakan pemeriksaan
untuk memastikan kesesuaiannya satu sama lain.

Berdasarkan jangka waktunya, letter of credit terdiri dari tiga macam, yaitu :

a) Sight Letter of Credit

Sight letter of credit adalah letter of credit atau L/C yang diterbitkan dengan syarat
bahwa pembayaran dapat dilakukan jika semua syarat yang ditetapkan dalam L/C telah
dipenuhi, dan dapat diajukan pada hari yang diinginkan oleh benefiary atau eksportir. L/C ini
disebut juga L/C tunai yang sangat diminati eksportir, terutama berkaitan dengan jangka
waktu pembayaran.

b) Usance Letter of Credit

Usance letter of credit adalah letter of credit atau L/C yang mensyaratkan pembayaran
realisasi ekspor secara berjangka, sesuai kesepakatan antara importir dan eksportir, serta
kesepakatan tersebut dituangkan secara tegas dalam aplikasi pembukaan letter of credit.
Mekanismenya yaitu setelah barang dikapalkan, sebagai bukti penagihan beneficiary atau
eksportir melalui advising bank yaitu menarik wesel (wesel ekspor berjangka) kepada
importir melalui opening bank berjangka waktu sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
letter of credit

c) Red Clause Letter of Credit

Red clause letter of credit adalah L/C yang memuat klausula bahwa beneficiary atau
eksportir diperkenankan melakukan penarikan atau menerima pembayaran lebih dulu
sebelum barang atau komoditas dikirim. Red clause dibagi menjadi dua, yaitu :

 Clean/unsecured red clause L/C yang berati penarikan dana oleh


eksportir tanpa meletakkan atau memberikan jaminan.
 Secured red clause L/C yang berati penarikan dana oleh eksportir harus
dengan meletakkan atau memberikan jaminan.

Berdasarkan jenisnya, letter of credit terdiri dari sepuluh macam, yaitu :

a) Revocable Letter of Credit

Revocable letter of credit adalah L/C yang syarat-syaratnya sebagaimana yang


diminta applicant sewaktu-waktu dapat diubah, dibatalkan, atau ditambah terutama yang
berkaitan dengan harga, jumlah dan jangka waktu serta syarat lainnya.

b) Irrecovable Letter of Credit

Irrecovable letter of credit adalah L/C yang perubahannya tidak dapat dilakukan
sepihak, teutama oleh issuing bank atau importir. Perubahannya hanya dapat dilakukan jika
para pihak yaitu applicant, issuing bank, dan beneficiary menyetujuinya.

c) Irrevocable Unconfirmed Letter of Credit

Irrevocable Unconfirmed Letter of Credit adalah L/C yang prinsipnya sama dengan
irrevocable L/C, namun terdapat catatan atau klausula yang menyatakan bahwa advising bank
secara tegas menolak atau tidak menjamin pembayaran L/C yang dimaksud.

d) Confirmation Letter of Credit

Confirmation Letter of Credit adalah L/C yang diterbitkan oleh satu bank atas dasar
permintaan nasabah dan disampaikan kepada eksortir atau beneficiary melalui advising bank
dengan keterangan yang lengkap dan rinci.

e) Pre-Advice Letter of Credit


Pre-Advice Letter of Credit adalah L/C yang ditebitkan secara ringkas yang umumnya
disampaikan melalui teleks, faksimile, atau sarana komunikasi lainnya yang memuat nomor,
tanggal, nominal atau nilai, nama applicant dan beneficiary, tanggal pengapalan, serta expired
L/C.

f) Revolving Letter of Credit

Revolving Letter of Credit adalah L/C yang dapat digunakan secara berulang-ulang
untuk jumlah yang sama atau sampai pada jumlah komulatif tertentu dalam suatu masa
tertentu atau sampai pemberitahuan dari applicant untuk mengakhirinya.

g) Restricted Letter of Credit

Restricted Letter of Credit adalah L/C yang hanya dapat dinegosiasi oleh eksportir
pada bank tertentu sebagaimana tercantum dalam L/C tersebut.

h) Back to Back Letter of Credit atau Ansilary Letter of Credit

Back to Back Letter of Credit adalah L/C yang dibuka atas dasar L/C lain (master
L/C). Dalam pengertian umum disebutkan L/C yang dijamin oleh suatu L/C yang tujuannya
memberikan wewenang kepada beneficiary melimpahkan pengapalan barang atau komoditas
kepada pihak lain.

i) Stand-by Letter of Credit

Stand-by letter of credit adalah sejenis bank garansi yang diperlakukan sama dengan
L/C, yang berfungsi sebagai bukti jaminan atas pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek,
pengadaan barang, dan pemberian kredit yang realisasinya menyangkut pihak-pihak yang
berada pada negara yang berbeda.

j) Operative Letter of Credit

Operative Letter of Credit adalah sistem pengiriman L/C yang menggunakan


saranateleks atau faksimile dan dapat dinyatakan sah atau berlaku tanpa penegasan tertulis
sepanjang angka-angka rahasia benar atau cocok.

2. Merchant Letter of Credit

Merchant letter of credit atau L/C pedagangan adalah L/C yang diterbitkan tanpa
melibatkan pihak perbankan, semata-mata sebagai suatu jaminan dalam proses pembayaran
antara dua pelaku usaha, baik dalam hubungan domestik maupun internasional. Merchant
L/C biasa digunakan antara para pihak yang bertransaksi telah mempunyai hubungan yang
dekat atau akrab antara perusahaan yang berada dalam satu grup usaha.

3. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau disebut juga letter of credit
Dalam Negeri adalah janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis permohonan yang
mengikat bank pembuka untuk melaksanakan pembayaran kepada penerima atau ordernya,
mengaksep dan membayar wesel yang ditarik penerima, atau menegosiasi wesel yang ditarik
oleh penerima atas penerbitan dokumen sepanjang persyaratannya dipenuhi.

4. Pihak yang Terkait dalam Transaksi Letter of Credit

Pihak-pihak yang terkait dalam mekanisme transaksi yang menggunakan letter of


credit adalah sebagai berikut :

 Applicant : importir nasabah bank yang mengajukan permohonan atau aplikasi


pembukaan L/C untuk diteruskan kepeda beneficiary.
 Issuring bank : yang menerbitkan L/C atas permintaan applicant atau nasabah
bank yang bertindak sebagai importir untuk diteruskan pada negotiating bank.
 Negotiating bank : bank yang diperkenankan melakukan negosiasi atau
pembayaran atas hasil ekspor setelah eksportir melengkapi semua dokumen.
 Advising bank : bank penerima L/C dari bank korespondennya dan
mengadvisi atau memberitahukan kepada beneficiary.
 Confirming bank : advising bank yang memberikan jaminan pembayaran
kepada beneficiary.
 Notifing bank : bank yang menerima L/C dari issuing bank untuk diteruskan
kepada supplier.
 Reimbursing bank : bank pihak ketiga yang memfasilitasi hubungan antara
dua bank eksportir dan importir karena tidak mempunyai hubungan
koresponden.
5. Jasa Perbankan lainnya

Bank yang dapat memberikan jasa keuangan internasional lainnya adalah bank-bank
yang telah berstatus sebagai bank devisa. Jasa lalu lintas keuangan internasional lainnya
tersebut diberikan oleh sektor perbankan atas permintaan nasabahnya, seperti pengiriman
atau transfer uang, penagihan, dan lain sejenisnya. Beberapa jenis jasa lalu lintas keuangan
lainnya sektor perbankan yaitu :

 Reimbursement Request (RR) adalah permintaan pembayaran dalam bentuk


reimburse yang diajukan oleh negotiating bank pada reimbursing bank.
 Reimbursement Authorization (RA) adalah pelimpahan wewenang yang
diberikan oleh issuing bank pada suatu bank lain untuk melakukan
pembayaran yang diajukan negotiating bank.
 Reimbursement arrangement adalah substansi dalam suatu perjanjian tentang
sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh dua bank yang mempunyai
hubungan koresponden.
 Remittance adalah transfer uang melalui bank, yang diminta oleh nasabah
bank yang memiliki rekening pada bank tersebut atau nasabah tanpa memiliki
rekening.
 Rekening nostro adalah rekening suatu bank pada bank korespondennya di
luar negeri untuk menampung semua penyelesaian transaksi dalam valuta
asing.
 Rekening vostro adalah rekening yang dipelihara oleh suatu bank, berkenaan
adanya hubungan transaksi dengan bank korespondennya di luar negeri.
 Nostro overdraft adalah posisi saldo negatif rekening nostro akibat
pembebanan transaksi pembelian valuta asing atau pembayaran kewajiban
lebih besar dari saldo yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai