Dosen Pembimbing
Di susun oleh :
“Saya/kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
2. Muhammad Carjasa
NPM : 17.0101.0200
17.0101.0217
17.0101.0239
Tanda Tangan :
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis perdagangan internasional ?
2. Bagaimana bentuk perdagangan internasional ?
3. Bagaimana sistem pembayaran dalam perdagangan internasional ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa saja jenis perdagangan internasional.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk perdagangan internasional.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem pembayaran dalam perdagangan
internasional.
PEMBAHASAN
Jenis perdagangan internasional terdiri dari dua bentuk yaitu ekspor dan impor dengan
system pembayaran atas dasar kesepakatan para pihak yang terlibat dalam proses
perdagangan tersebut. Secara system, jenis perdagangan internasional diatur oleh setiap
negara dan berdasarkan regulasi yang ditetapkan secara internasional, termasuk usansi
atau kebiasaan yang disepakati oleh pelakuusaha.
2.Impor
Perdagangan dengan cara membeli barang atau komoditas dariluar negeri dan
memasukan kedalam negeri suatu negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku
1. Barter
Suatu bentuk transaksi jual beli dengan cara setiap pihak yaitu penjual dan pembeli
menyerahkan barang yang saling berbeda dengan ekuivalen nilai yang sama tanpa
adaa rusuang tunai
a) Direct barter
Transaksi jual beli secara barter yang diaplikasikan dengan cara penukaran
secara langsung barang atau komoditas masing masing pihak yaitu penjual dan
pembeli dengan menggunakan alat penukaran nilai sesuai mata uang asing
tertentu biasanya yang telah menjadi standar tolak ukur internasional seperti
USD
b) Switch barter atau switch trading
Satu bentuk transaksi jual beli barang atau komoditas dengan salah satu pihak
yang melakukan transaksi biasanya adalah pihak dominan, sehingga dengan
kewenangannya dapat mengalihkan barang atau komoditas yang diterima
nyake negara lain, tanpa arus uang
c) Offset
Satu bentuk transaksi imbal beli yang aplikasinya yaitu eksporti rmenyetujui
menggunakan sebagian barang atau jasa dari negara pembeli atas produk yang
akan dijual
d) Timbal beli
Suatu system dalam perdagan gantimbal balik antara dua negara. Dalam
system ini, negara penjual diwajib kan ubtuk membeli produk atau komoditas
negara pembeli dalam jumlah terntentu
e) Buy back barter
Sistem alih teknologi dari suatu negara majuke negara berkembang yang
diaplikasikan dengan cara negara maju mendirikan suatu kapasitas industry di
negara berkembang dan hasil industry tersebut dibeli oleh negara yang sama
f) Compensationatau compensatory trade
Transaksi imbal beli yang menetapkan atau dilakukan dengan cara menukar
barang atau komoditas meliputi kombinasi barang-barang dan jasa yang tidak
seragam
2. Konsinyasi
Sistem penjualan barang dengan cara penitipan yang menetapkan barang yang
dikirimkan pemilik barang kepada penerima barang belum merupakan bentuk
transaksi jual beli
3. Package deal
Package deal adalah perjanjian jual beli barang atau komoditas tertentu antara dua negara
yang jumlah ekspor dan impornya berimbang. Dalam perkembangannya, package deal
banyak digunakan uleh sejumlah negara untuk tujuan politis, karena transaksi tidak
sepenuhnya didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan.
4. Penyelundupan
Penyelundupan adalah sutu bentuk perdagangan tidk legal (illegal) dengan memasukkan
barang dari luar negeri maupun sebaliknya dengan cara yang tidak benar. Tujuan
penyelundupan adalah memasukkan barang tanpa harus dikenai kewajiban biaya.
C. SISTEM PEMBAYARAN
Kesepakatan pembayaran ekspor dan impor di tuangkan dalam perjanjian atau sale contract.
Tingkat kepercayaan para pihak terhadap kesepakatan yang diberikan sangan tergantung dari
goodwill para pihak terkait.
Sistem pembayaran dikelompokkan dalam dua subsistem yaitu:
1. Pembayaran Tanpa Letter of Credit
Bentuk pembayaran tanpa pembukaan letter of credit sebagai berikut:
a.) Pembayaran tunai
Resiko yang mungkn diterima dalam pembayaran dimuka atau tunai sebaga berikut:
1.) Kelalaian eksportir untuk menghafal barang membuat barang sampai tidak tepat
waktu.
2.) Importir akan sulit menuntut atau menggugat jika eksportir wanprestasi.
3.) Memerlukan biaya yang tinggi dalam sengketa terutama bagi importir.
b.) Pembayaran kemudian (open account)
Adalah suatu kondisi yang mana eksportir mengirim barang terlebih dahulu dengan
pembayaran oleh importir di kemudian waktu. Resiko yang mungkon terjadi
1.) Eksportir tidak mempunyai pelindung yang kuat apabila importir melakukan
wanprestasi.
2.) Perselisihan akan menyebabkan biaya yang tinggi terutaama eksportir.
3.) Eksportir hanya punya bukti minim jika wanprestasi dibawa keprngadilan.
c.) Wesel inkaso (collection draft)
Adalah sistem pembayaran dengan menggunakan wesel sabagai bukti kewajiban
importir pada eksportir. Wesel yang menjadi instrumen pengihan sebagai berikut.
1.) Document againts payment (D.P) yaitu kondisi yang menciptakan persyaratan
yang mana importir harus membayar secara tunai atas penarikan wese,
selanjutnya diberikan document pengapalan yang digunakan untuk mengambil
barang di pelabuhan.
2.) Document againts accepted (D.A)
Suatu kondisi yang menetapkan persyaratan bahwa importir atau buyer
diwajibkan menerima wesel yang ditarik oleh eksportir dan menerima dokumen
pengapalan untuk pengurusan pengeluaran barang di pelabuhan.
3.) Clean bill collection
Adalah penagihan pembayaran terhadap hasil transaksi ekspor, baik yang
dilakukan langsung oleh eksportir atau pihak ketiga tanpa menyertakan dokumen
pengapalan. Penagihan ini dapat terjadi sehubungan kewajiban pembayaran telah
jatuh tempo atau pihak importir ingkar janji melakukan pembayaran.
4.) Documentary collection
Adalah penagihan ulang seperti halnya clean bill collection, namun dalam proses
penagihan seperti halnya bill clean collection. Namun dalam proses penagihan
tersebut ikut dilampirkan dokumen pengapalan, demikian dari kondisi penagih itu
sendiri.
1. Letter of Credit
Horizontal Checking, yaitu dokumen yang setingkat diperiksa satu sama lain
untuk memastikan kebenarannya.
Vertical Checking, yaitu dokumen yang tidak setingkat diadakan pemeriksaan
untuk memastikan kesesuaiannya satu sama lain.
Berdasarkan jangka waktunya, letter of credit terdiri dari tiga macam, yaitu :
Sight letter of credit adalah letter of credit atau L/C yang diterbitkan dengan syarat
bahwa pembayaran dapat dilakukan jika semua syarat yang ditetapkan dalam L/C telah
dipenuhi, dan dapat diajukan pada hari yang diinginkan oleh benefiary atau eksportir. L/C ini
disebut juga L/C tunai yang sangat diminati eksportir, terutama berkaitan dengan jangka
waktu pembayaran.
Usance letter of credit adalah letter of credit atau L/C yang mensyaratkan pembayaran
realisasi ekspor secara berjangka, sesuai kesepakatan antara importir dan eksportir, serta
kesepakatan tersebut dituangkan secara tegas dalam aplikasi pembukaan letter of credit.
Mekanismenya yaitu setelah barang dikapalkan, sebagai bukti penagihan beneficiary atau
eksportir melalui advising bank yaitu menarik wesel (wesel ekspor berjangka) kepada
importir melalui opening bank berjangka waktu sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
letter of credit
Red clause letter of credit adalah L/C yang memuat klausula bahwa beneficiary atau
eksportir diperkenankan melakukan penarikan atau menerima pembayaran lebih dulu
sebelum barang atau komoditas dikirim. Red clause dibagi menjadi dua, yaitu :
Irrecovable letter of credit adalah L/C yang perubahannya tidak dapat dilakukan
sepihak, teutama oleh issuing bank atau importir. Perubahannya hanya dapat dilakukan jika
para pihak yaitu applicant, issuing bank, dan beneficiary menyetujuinya.
Irrevocable Unconfirmed Letter of Credit adalah L/C yang prinsipnya sama dengan
irrevocable L/C, namun terdapat catatan atau klausula yang menyatakan bahwa advising bank
secara tegas menolak atau tidak menjamin pembayaran L/C yang dimaksud.
Confirmation Letter of Credit adalah L/C yang diterbitkan oleh satu bank atas dasar
permintaan nasabah dan disampaikan kepada eksortir atau beneficiary melalui advising bank
dengan keterangan yang lengkap dan rinci.
Revolving Letter of Credit adalah L/C yang dapat digunakan secara berulang-ulang
untuk jumlah yang sama atau sampai pada jumlah komulatif tertentu dalam suatu masa
tertentu atau sampai pemberitahuan dari applicant untuk mengakhirinya.
Restricted Letter of Credit adalah L/C yang hanya dapat dinegosiasi oleh eksportir
pada bank tertentu sebagaimana tercantum dalam L/C tersebut.
Back to Back Letter of Credit adalah L/C yang dibuka atas dasar L/C lain (master
L/C). Dalam pengertian umum disebutkan L/C yang dijamin oleh suatu L/C yang tujuannya
memberikan wewenang kepada beneficiary melimpahkan pengapalan barang atau komoditas
kepada pihak lain.
Stand-by letter of credit adalah sejenis bank garansi yang diperlakukan sama dengan
L/C, yang berfungsi sebagai bukti jaminan atas pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek,
pengadaan barang, dan pemberian kredit yang realisasinya menyangkut pihak-pihak yang
berada pada negara yang berbeda.
Merchant letter of credit atau L/C pedagangan adalah L/C yang diterbitkan tanpa
melibatkan pihak perbankan, semata-mata sebagai suatu jaminan dalam proses pembayaran
antara dua pelaku usaha, baik dalam hubungan domestik maupun internasional. Merchant
L/C biasa digunakan antara para pihak yang bertransaksi telah mempunyai hubungan yang
dekat atau akrab antara perusahaan yang berada dalam satu grup usaha.
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau disebut juga letter of credit
Dalam Negeri adalah janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis permohonan yang
mengikat bank pembuka untuk melaksanakan pembayaran kepada penerima atau ordernya,
mengaksep dan membayar wesel yang ditarik penerima, atau menegosiasi wesel yang ditarik
oleh penerima atas penerbitan dokumen sepanjang persyaratannya dipenuhi.
Bank yang dapat memberikan jasa keuangan internasional lainnya adalah bank-bank
yang telah berstatus sebagai bank devisa. Jasa lalu lintas keuangan internasional lainnya
tersebut diberikan oleh sektor perbankan atas permintaan nasabahnya, seperti pengiriman
atau transfer uang, penagihan, dan lain sejenisnya. Beberapa jenis jasa lalu lintas keuangan
lainnya sektor perbankan yaitu :