Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EXPOR IMPOR

D-IV LOGISTIK BISNIS 2F

Kelompok 4 :

Bethari Prameswuring Wangi


Silpi Indriawati
M. Kaylif Bramesa
METODE PEMBAYARAN INTERNASIONAL

 Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu


Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu Negara atau pemerintah suatu Negara dengan pemerintah Negara lain.
 Pembayaran adalah pemindahan dana atau barang akibat terjadinya transaksi atau
kegiatan. Sedangkan transaksi adalah kegiatan yang menimbulkan perubahan barang atau
jasa.
 Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional, antara lain
sebagai berikut :
- Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas Negara
- Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing Negara
- Komunikasi antar Negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun
pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran besar masih
menyita waktu
 Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh Negara-
negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang
telah dirundingkan sebelumnya
 Di Indonesia, berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982
tentang Tata Cara Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa, cara pembayaran dalam
transaksi ekspor impor dapat dilakukan dengan :
a. Pembayaran di muka (Advance Payment)
b. Perhitungan kemudian (Open Account)
c. Wesel Inkasi (Collection Draft)
d. Konsinyasi (Cosigment)
e. Letter of Credit (L/C)
f. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan
kesepakatan antara penjual dan pembeli
 Suatu transaksi Ekspor Impor menjadi scure, ialah:
- System pembayarannya sudah online.
- System pembayarannya sudah menggunalan letter of credit (L/C).
- Dokumen pembayarannya sudah menggunakan perangkat baru.
 Alasan mengapa menggunakan L/C lebih aman dikarenaka dana yang diatur dalam
kontrak sudah dikirim ke bank.
 Non Letter of Credit (Non- L/C)
Pembayaran yang digunakan dalam Non L/C terdiri dari:
- Advance payment.
- Open account.
- Collection (inkaso).
 Advance payment
Advance Payment merupakan pembayaran yang dilakukan sebelum barang dikirim.
Pembayaran yang digunakan cara ini memiliki risiko transaksi lebih banyak di pihak
importir (buyer). Pembayaran dalam advance payment dapat dilakukan melalui bank
draft (wesel), cek, atau melalui bank ke nomor rekening tang telah dilakukan oleh pihak
importir.
- Gambaran dari proses advance payment, yaitu:

Agreement pengiriman Pembayaran


Kontrak
berdasarkan kontrak. dapat dilakukan.

o Shipment date
o Dokumen
o Pengapalan atau shipping line
o Instrument bank

Alasan dokumen di agreement ialah karena dokumen tersebut harus sesuai dengan mekanisme
Negara. Apabila tidak terpenuhi maka tidak dakan bias diambil atau dapat dikatakan sebagai
bahan untuk clearance barang dinegara Impor.

- Eksportir yang biasanya mensyaratkan pembayaran menggunakan advance payment:


1. Penjual memiliki produk unik dengan permintaan yang sangat besar.
2. Eksportir menerima pesanan dari importir yang belum dikenal dari Negara yang
kondisinya tidak stabil.
- Kondisi yang lain, misalknya :
1. Kondisi memesan sampel barang dalam jumlah kecil.
2. Importir besar memberi order besar kepada eksportir kecil, agar eksportir
mempunyai modal untuk berproduksi.
3. Hubungan bisnis baru dan nilai transaksinya masih kecil, sehingga importir tidak
mau menggunakan pembayaran berdokumen.
 Open Account
Open account merupakan pembayaran dilakukan dalam periode waktu tertentu setelah
barang dikirim. Periode waktu pembayaran umumnya 30 hari, 50 hari, 90 hari.
Pembayaran menggunakan cara ini risiko transaksi lebih banyak dipihak eksportir.
Karena memiliki modal yang besar, resiko keterlambatan bayar atau gagal bayar, dan
resiko bunga.
 Collection (inkaso )
Collection (inkaso) merupakan pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir minta
bantuan bank dalam melakukan penagihan kepada importir. Collection (inkaso) adalah
sebuah perintah oleh eksportir kepada banknya untuk menagih pembayaran kepada
importir sebagai imbalan.
- Pelaku dalam pembayaran menggunakan collection (inkaso), yaitu:
1. Drawee (importir).
2. Drawer (eksportir).
3. Remitting bank (bank yang di Negara eksportir).
4. Collecting bank (bank yang berada di Negara importir).
- Bank yang terlibat dalam proses penagihan ini tidak menjamin pembayaran. Mereka
hanya bertindak sebagai penagih pembayaran.
- Jenis dalam Collection terdapat 2 yaitu clean collection dan documentary collection
1. Clean collection adalah penagihan hanya menggunakan draft saja, tanpa harus
melengkapi dokumen transaksi.
2. Documentary collection adalah penagihan menggunakan draft dan dokumen
pengiriman seperti faktur, dokumen asuransi, SKA, dank ain-lain.
 Jenis – jenis documentary collection, yaitu:
1. Documentary against payment (D/P) yaitu bank menyerahkan
dokumen kepada importir setelah importir membayar tunai.
2. Documentary against acceptance (D/A) yaitu bank menyerahkan
dokumen jika ada jaminan importir akan melakukan pembayaran
dikemudian hari (time draft).
 Konsinyasi (Consigment)
Konsinyasi merupakan system pengiriman barang-barang ekspor pada importer diluar
negeri dimana barang-barang tersebut dikirim oleh eksportir sebagai titipan untuk
dijualkan oleh importer dengan harga yang telah ditetapkan oleh eksportir, brang-barang
yang tidak terjual akan dikembalikan kepada eksportir.
Dalam system ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan importer hanya
merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Hal ini terjadi karena pengiriman
barang belum menemukan pembeli. Penjualan barang diluar negeri dapat dilaksanakan
melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang (Comodities Exchange) dengan
cara lelang.
Untung rugi pembayaran dengan konsinyasi biasanya cara ini paling menguntungkan
bagi importer karena tidak perlu modal yang besar untuk menjual barang, modal yang
dikeluarkan paling hanya space untuk gudang atau tempat menjualnya. Sedangkan bagi
eksportir timbul resiko, antara lain kemungkinan lamanya modal tertahan karena
menunggu sampai terjualnya barang, atau adanya keterlambatan pembayaran walau
barang sudal terjual. Untuk mengurangi resiko, eksportir dapat menggunakan jasa
“bonded warehouse” (entreport) sebagai pihak yang menyimpan barang untuk dititipkan
sampai barang terjual.
 Letter of Credit ( L/C)
L/C adalah jaminan pembayaran bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah surat kredit
berdokumen. L/C dapat diubah atau direvisi jika terdapat persyaratan yang tidak di
setujui oleh eksportir.
- Pelaku dalam L/C yaitu:
1. Applicant (importir).
2. Issuing bank (bank penerbit L/C).
3. Advising bank / Negotisting bank (bank koresponden eksportir).
4. Beneficiary (eksportir).

Anda mungkin juga menyukai