Anda di halaman 1dari 8

Annisa Putri Larasati

AB-5A

1805311077

TUGAS 7
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Resiko-resiko apa sajakah yang kemungkinan harus ditanggung oleh eksportir


maupun importir?
Jawab:
a. Resiko transportasi
Transportasi internasional berkecenderungan menempuh jarak semakin jauh dengan
muatan yang sering berpindah tangan dan masa penyimpnana di gudang yang
bertambah lama. Semaunya bisa berakibat meningkatnya resiko kerusakan,
kehilangan dan pencurian bila dibandingkan dengan perdagangan domestic. Sebagai
konsekuensinya, para importer harus memahami hak-haknya yang sah dalam urusan
pengangkutan.
b. Resiko kredit atau non payment
Oleh karena sulit bagi eksportir untuk menelusuri bonafiditas dan reputasi calon
pembeli luar negeri, maka resiko untuk tidak dibayar, terlambat dibayar bahkan tidak
dibayar sama sekali bisa akan bertambah tinggi.
c. Resiko mutu barang
Bagi importer akan sulit memeriksa secara fisik suatu barang sebelum dikapalkan.
d. Resiko peristiwa tidak terduga
Pemogokan, bencana alam ataupun peperangan bisa mengakibatkan kegagalan
pengiriman barang. Peristiwa tidak terduga juga dapat mengubah secara dramatis
biaya transportasi karena kenaikan harga bahan bakar kapal atau tertutupnya jalur
pelayaran yang ekonomis. Ketentuan yang baik tentang “bencana” yang diatur baik
dalam setiap kontrak akan dapat melindungi kedua pihak yang bersangkutan.
e. Resiko hukum
Peraturan dan hukum Negara asing bisa saja berubah atau diterapkan berbeda dengan
masa sebelumnya yang akan dapat merintangi dan mengecewakan transasksi. Izin
pabean bisa saja secara mendadak tidak dapat diperoleh.
f. Resiko investasi
Resiko investasi yang lazim dalam pemasaran suatu komoditas menjadi bertambah
besar dalam hal eksporkarena adanya tambahan investasi yang dibutuhkan untuk
melancarkan program ekspor. Perusahaan haruslah secara sungguh-sungguh
mempertimbangkan akan mengekspor atau tidak. Beberapa perusahaan kurang siap
untuk ekspor dan sebagian juga mungkin tdak akan mampu bersaing secara
internasional dan harus berkonsentrasi di pasar dosmetik.
g. Resiko nilai tukar
Jika harga telah ditetapkan dalam suatu mata uang tertentu dalam kontrak
internasional, maka fluktuasi nilai tukar yang terjadi setelah itu tidak dapat dihindari
akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian pihak lain. Pemecahan
yang termudah untuk menghindari ketidakpastian adalah dengan cara menetapkan
harga kontrak dalam mata uang sendiri. Tetapi cara ini sebenarnya juga tidak
menghilangkan resiko nilai tukar karena pengusaha masih mungkin menghadapi
resiko melemahnya mata uang sendiri yang bisa terjadi dalam tenggang waktu antara
tanggal kontrak dengan tanggal saat pembayaran.

2. Jelaskan keterkaitan antara perdagangan internasional dengan sistem pembayaran


internasional, devisa, dan kurs.
Jawab:
Keterkaitan antara sistem pembayaran dan perdagangan internasional sangatlah erat.
Ada saling ketergantungan antara keduanya. Semakin tinggi aktivitas perdagangan
internasional, semakin besar pula peran sistem pembayaran untuk menopang kegiatan
ekonomi tersebut.

3. Jelaskan maksud dari pembayaran transaksi perdagangan internasional dan


pembiayaan untuk transaksi perdagangan internasional, serta perbedaan diantara
keduanya.
Jawab:
Perbedaan antara pembayaran transaksi perdagangan internasional dan pembiayaan
untuk transaksi perdagangan internasional yaitu kalau transaksi perdagangan
internasional langsung saja bertransaksi untuk membayar dalam proses perdagangan
internasional atau ekspor impor, sedangkan pembiayaan untuk transaksi perdagangan
internasional bagaimana cara mencari dana untuk perdagangan internasional dalam
ekspor dan impor.

4. Sistem pembayaran internasional yang berlaku di Indonesia secara garis besar


digolongkan ke dalam dua sistem, yaitu sistem pembayaran tanpa jaminan dari bank
dan dengan jaminan dari bank dalam bentuk letter of credit (L/C). Gambarkan dalam
sebuah bagan atau gambar yang mengemukakan semua metode pembayaran yang
dapat digunakan dalam transaksi perdagangan internasional.
Jawab:
 Kontan / Tunai (Full Bodied Money)
Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang fisik secara langsung. Itu artinya, pembayar menyerahkan
uang saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan rupiah, maupun berbagai mata
uang lain. Selama kita memberikan uang secara langsung kepada penjual, hal ini
dinamakan dengan tunai/kontan. Adapun orang (internasional) yang melakukan
pembayaran dengan kontan adalah turis, jemaah haji, tenaga kerja yang bekerja di
luar negeri, dan sebagainya.
 Telegrafik Transfer (Cable Order)

Telegrafik transfer adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan


cek yang diteruskan oleh telegram. Untuk dapat melakukan pembayaran dengan cara
ini, sumber dana yang digunakan oleh bank adalah sumber dana dari rekening si pembayar.

 Wesel (Bill of Exchange)

Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan kesepakatan
pembeli dan penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank dalam
negeri akan mengeluarkan surat perintah pembayaran kepada bank di luar negeri sesuai dengan
tujuan, jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.

 Letter of Credit (L/C)


Pada prinsipnya, letter of credit (L/C) merupakan fasilitas atau jasa untuk
memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan
transaksi internasional. Dalam perdagangan internasional, pembeli dan penjual
sering dibatasi oleh jarak yang berjauhan, bahkan berlainan pulau atau negara.
Kondisi ini menimbulkan permasalahan dalam hal penyelesaian transaksi jual beli
barang.

 Cek (Cheque)

Pembayaran internasional dapat pula dilakukan dengan cek. Pembayaran dilakukan


dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di
negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di
negara importir agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan cek tersebut.

 Emas

Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang
terhadap emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas dari barang
tersebut. Sistem ini digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu barang
supaya tidak “rusak” oleh inflasi. Sistem pembayaran dengan emas biasanya
dilakukan untuk pembayaran barang berharga yang cukup tinggi nilainya.

 Kompensasi Pribadi
Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan
importir dalam satu negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor
barang senilai $ 1.000 atau setara Rp 13.000.000 kepada Michael di Amerika.
Teman Annisa, Ali, menjual barang kepade Robert, orang Amerika, senilai Rp
13.000.000 atau setara $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Annisa
membayar kepada Ali senilai Rp 13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael
senilai $ 1.000.

5. Cara-cara pembayaran apa sajakah yang termasuk sistem pembayaran tanpa jaminan
bank? Jelaskan dengan menggunakan gambar arus (flow) pembayarannya.
Jawab:

Sistem pembayaran tanpa jaminan dari bank

Fungsi bank di sini hanya sebagai pihak yang diberi kuasa, bukan sebagai penjamin.
Pembayaran dapat dilakukan dengan penyerahan dokumen komersial, tanpa dokumen
komersial, atau hanya dengan transfer dana saja. Sistem pembayaran ini mencakup:

1. Advance payment Atau kita sebut pembayaran di muka. Di sini, pembeli harus
membayar terlebih dahulu, baru setelah itu penjual memroduksi dan/ atau
mengirimkan produknya ke pembeli. Sistem ini menempatkan pembeli sebagai
pihak yang lemah dan berpotensi dirugikan. Mengapa? Bisa jadi ternyata barang
tak pernah dikirimkan oleh penjual, atau barang dikirim namun tidak sesuai dengan
kontrak/perjanjian.
2. Open account Merupakan sistem pembayaran yang mensyaratkan penjual
mengirimkan barang terlebih dahulu dan diterima oleh pembeli. Baru pada
gilirannya pembeli melakukan pembayaran. Kebalikan dari sistem advance
payment, di sini pihak penjual yang berposisi lemah dan berpotensi dirugikan,
karena ada kemungkinan pembeli tidak bersedia melakukan pembayaran meskipun
telah menerima barang. Atau, uang yang dikirim besarnya tidak sesuai kesepakatan.
3. Consignment Atau konsinyasi. Dalam bahasa yang lebih umum, kita menyebutnya
sistem titipan. Ini adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh pembeli setelah
barang diterima dan laku terjual. Sistem ini umumnya digunakan dalam hal pembeli
bertindak sebagai agen dari penjual. Sistem pembayaran Documentary Collection
sendiri dibedakan menurut tenor (jangka waktu) pembayarannya, yaitu:

a. Documents against Payment (D/P) Dokumen diserahkan bank kepada pembeli


begitu pembeli membayarnya (at sight/ atas unjuk).
b. Documents against Acceptance (D/A) Dokumen diserahkan bank kepada
pembeli begitu pembeli melakukan akseptasi terhadap wesel yang merupakan
persetujuan pembeli untuk membayar pada tanggal jatuh tempo wesel (usance/
berjangka).

Namun pada praktiknya, sebelum menyerahkan dokumen kepada pembeli,


beberapa bank tetap meminta pembayaran terlebih dahulu dari pembeli meskipun
pembeli telah mengaksep (menyetujui) wesel untuk dibayarkan sesuai tanggal jatuh
temponya. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan pembeli tidak mau membayar pada
saat jatuh tempo, sementara dokumen telah dirilis bank kepadanya, dan pembeli telah
mengambil barang di pelabuhan. Keterlibatan bank dalam sistem pembayaran
collection hanya menjalankan kuasa dari para pihak berdasarkan instruksi tanpa
memberikan jaminan untuk melakukan pembayaran.
6. Kondisi-kondisi seperti apakah yang memungkinkan untuk dilakukannya pembayaran
di awal (advance payment) dan pembayaran dibelakang (open account) dalam
transaksi perdagangan internasional?
Jawab:
 Advance account
System ini biasa digunakan oleh importir dan eksportir yang belum
saling mengenal dan kurang saling percaya atau importir dan eksportir yang
baru melakukan transaksi internasional. System ini juga digunakan dalam
situasi darurat seperti dalam keadaan perang.
Selain itu system ini digunakan dengan alasan bahwa mata uang Negara
importir termasuk mata uang lemah, soft currency yang beresiko tinggi. Pada
system ini semua resiko ditanggung langsung oleh importir, sehingga
kebanyakan importir tidak menyetujui atau menggunakan system ini.
 Open Account
System ini biasa dilakukan oleh importir dan eksportir yang sudah
berhubungan dagang cukup lama, atau sudah saling kenal dan percaya penuh
atas kredibilitas importirnya. System pembayaran ini biasa dilakukan juga oleh
perusahaan dan afiliasinya atau intra perusahaan multinasional, MNC.
System ini memberikan resiko yang tinggi pada penjual ketika terjadi
kegagalan pembayaran, default oleh pembeli. Eksportir sepenuhnya hanya
tergantung pada kredibilitas keuangan, integritas, dan reputasi dari importir
untuk memenuhi kewajibannya.

7. Jelaskan perbedaan-perbedaan antara Bank Dunia (World Bank) dengan Dana


Moneter Internasional (IMF).
Jawab:
 Definisi
IMF adalah organisasi yang mengendalikan Sistem Moneter Internasional
sementara Bank Dunia adalah lembaga keuangan global yang meminjamkan uang
kepada negara-negara berkembang untuk memberantas kemiskinan dan mendorong
pembangunan ekonomi.
 Fungsi
IMF berfokus pada stabilitas ekonomi, pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan
ekonomi yang stabil dari negara-negara anggota. Bank Dunia di sisi lain berfokus
pada pembangunan ekonomi negara-negara berkembang dan menyediakan saluran
untuk pinjaman.
 Ukuran
Bank Dunia lebih besar dari IMF dalam hal ukuran yang diukur dengan melihat
anggota staf. IMF memiliki sekitar 2.300 anggota staf, sementara Bank Dunia
memperkirakan sekitar 7.000 anggota staf. Bank Dunia tiga kali lebih besar dari
IMF.
 Struktur-organisasi
IMF adalah organisasi kesatuan dengan empat jalur kredit sementara Bank Dunia
adalah organisasi Bilateral dengan dua konstituen utama yaitu; International Bank
for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Development
Association (IDA).
 Konstituen
IMF memiliki 188 negara anggota sedangkan Bank Dunia memiliki 188 negara
anggota International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan 172
negara anggota International Development Association (IDA).
 Operasi
IMF memberikan saran dan bantuan, sementara Bank Dunia meminjamkan uang
kepada negara-negara anggotanya.
 Objektif
Tujuan utama IMF adalah untuk menangani masalah keuangan dan ekonomi makro.
Tujuan utama Bank Dunia di sisi lain adalah untuk mempromosikan pembangunan
ekonomi.

8. Sebutkan sisi menguntungkan dan sisi merugikan dari keberadaan perusahaan


multinasional bagi perekonomian Indonesia.
Jawab:
Dampak positive:
 Sebagai sumber devisa dan pajak
Investasi yang dilakukan perusahaan multinasional di dalam negeri biasanya akan
membantu memberikan sumber devisa dan pendapatan berupa pajak bagi
negara. Keuntungan dari produksi perusahaan multinasional ini juga akan dikenai
pajak dan menjadi sumber pendapatan pemerintah daerah maupun pusat.
 Menyediakan lowongan pekerjaan
Perusahaan multinasional akan menghasilkan lowongan kerja bagi negara tempat
investasi karena kebanyakan karyawan akan direkrut dari penduduk setempat. Manfaat
ini relatif besar sehingga pemerintah biasanya akan mencoba menarik perusahaan ke
daerah-daerah di mana terdapat tingkat pengangguran yang relatif tinggi.
 Transfer teknologi
Perusahaan multinasional akan membawa teknologi dan metode produksi yang lebih
canggih dan baru ke negara tempatnya memiliki pusat produksi dan metode ini dapat
dipelajari oleh pekerja di negara tersebut. Pekerja akan dilatih untuk menggunakan
teknologi baru dan teknik produksi dan perusahaan lokal akhirnya juga akan mendapat
manfaat dari teknologi baru ini.
 Pilihan produk yang meningkat
Perusahaan manufaktur multinasional menghasilkan dan menjual produk untuk pasar
lokal dan juga untuk ekspor, sehingga penduduk setempat akan memperoleh bentuk
pilihan barang dan jasa yang lebih luas dan dengan harga yang lebih rendah dari pada
barang lain yang harus diimpor. Contohnya mobil hasil rakitan lokal yang lebih murah
dari mobil impor atau CBU (Completely Build Up).
 Meningkatan reputasi nasional
Kehadiran satu perusahaan multinasional dapat memperbaiki reputasi negara tuan
rumah dan perusahaan besar lainnya mungkin mengikuti dan ikut berinvestasi.
Dampak Negatif:
 Kerusakan lingkungan
Perusahaan multinasional akan ingin berproduksi dengan cara yang seefisien dan
semurah mungkin dan ini tidak selalu adalah praktik yang ramak lingkungan.
Akibatnya dapat timbul kerusakan seperti pencemaran atau penggundulan hutan. Ini
terlihat dari penggundulan hutan untuk perkebunan sawit oleh perusahaat yangdimiliki
Singapura dan Malaysia di Sumatra.
 Meningkatnya persaingan bagi perusahaan lokal
Kehadiran perusahaan multinasional yang baru dapat meningkatkan persaingan usaha
dan karena perusahaan multinasional harus dapat menghasilkan biaya yang lebih
rendah atau dengan kualitas lebih bak. Dominasi pasar mereka membuat sulit bagi
perusahaan kecil lokal untuk berkembang. Misalnya, dikatakan bahwa supermarket
besar meremas pinggiran toko-toko pojok lokal yang menyebabkan kurang beragam.
Akibatnya perusahaan lokal dapat berkurang omsetnya, merugi dan gulung tikar.
 Pekerjaan yang disediakan keterampilan rendah
Pekerjaan yang diciptakan di lingkungan setempat lebih banyak berupa pekerjaan kasar
dan kurang terampil, sehingga perpenghasilan rendah. Sementara pekerja ekspatriat
dari luar negeri digunakan untuk peran yang lebih senior dan terampil. Penggunaan
pekerja tak terampilini meberikan keuntungan besar bagi perushaan multinasional
namun tidak mensejahterakan penduduk setempat.
 Kualitas kesehatan dan keselamatan kerja yang rendah
Perusahaan multinasional dituduh sering tidak memperhatikan kesehatan dan
keselamatan di negara-negara dimana peraturan dan undang-undang tidak begitu ketat.
Misalnya keselamatan pekerja tambang yang rendah.
 Ekspor Keuntungan
Perusahaan multinasional akan mengembalikan keuntungan kembali kepada para
pemilik modal di negara asal mereka, sehingga memberi sedikit keuntungan finansial
bagi negara tuan rumah.
 Dampak budaya dan sosial
Banyak perusahaan dan produk asing dapat merubah adat istiadat dan budaya
tradisional setempat. Akibatnya, budaya setempat seperti cara berpakaian dan makanan
tradisional terpengaruh oleh budaya asing yang dibawa oleh para pekerja dan
perusahaan multinasional ini.

Anda mungkin juga menyukai