INTERNASIONAL
Muhammad Rianda
Muhammad Syabil Anaqi
XI IPA6
definisi
• Pembayaran internasional adalah pemayaran
atas transaksi yang dilakukan oleh negara-
negara yang terlibat dalam perdagangan
internasional berdasarkan kesepakatan yang
telah dirundingkan sebelumnya.
• Pembayaran dalam perdagangan internasional
pada umumnya dilaksanakan melalui bank
metode pembayaran ekspor-impor
sedangkan importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Dengan
demikian eksportirlah yang menanggung risiko yang mungkin terjadi, yakni antara
lain:
3. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang melaporkan barang telah
terjual pada saat harga belum naik, padahal pada saat tersebut barang tersebut
belum dijual, sehingga hasil ekspor yang diterima eksportir tidak sesuai dengan
4. Bila importir tidak membayar, tidak ada bukti yang diperoleh eksportir untuk
2. BERKEWAJIBAN MEMBUKA DAN MENERUSKAN L/C KEPADA BENEFICIARY MELALUI ADVISING BANK SESUAI DENGAN
PERSYARATAN YANG DIMINTA. BANK PEMBUKA L/C BERKEWAJIBAN MEMBAYAR DOKUMEN KEPADA BANK
PENGIRIM/NEGOTIATING BANK, SEPANJANG SEMUAN PERSYARATAN L/C TERPENUHI. BANK PEMBUKA L/C BERHAK
MEMENRIMA PEMBAYARAN KEMBALI PELUNASAN DARI PEMBUKA L/C BERIKUT BUNGA DAN BIAYA-BIAYA YANG TIMBUL.
3. ADVISING BANK : BERKEWAJIBAN MENERUSKAN L/C YANG DITERIMA KEPADA BENEFICIARY TANPA
TERLAMBAT. ADVISING BANK BERHAK MENDAPAT ADVISING COMMISSION.
4. BENEFICIARY
• BERKEWAJIBAN MENGAPALKAN BARANG DAN MENYERAHKLAN DOKUMEN PENGAPALAN SESUAI DENGAN
PERMINTAAN/PERSYARATAN DALAM WAKTU YANG DITENTUKAN DALAM L/C.
5. NEGOTIATING BANK
BERKEWAJIBAN MEMERIKSA DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH EKSPORTIR, MENGAMBIL ALIH/MENEGOSIR DOKUMEN
YANG DIPRESENTIR, MEMBAYAR KEPADA BENEFICIARY SEPANJANG PERSYARATAN L/C DIPENUHI DAN MENGIRIMKANNYA
KEPADA BANK PEMBUKA L/C.
BERHAK MENERIMA KEMBALI PEMBAYARAN DARI PEMBUKA L/C ATAS UANG YANG TELAH TERLEBIH DAHULU DIBAYARKAN
KEPADA EKSPORTIR.
6. CONFIRMING BANK
BERKEWAJIBAN MEMBAYAR KEPADA PRESENTING BANK ATAS DOKUMEN YANG DITERIMANYA SEPANJANG DOKUMEN
DIMAKSUD TELAH SESUAI DENGAN PERSYARATAN L/C.
Hubungan para pihak
1. Nasabah dan Bank
NASABAH/PEMOHON Dengan BANK menandatangani kesepakatan tentang
permintaan penerbitan L/C. BANK BIASANYA MENSYARATKAN ADANYA JAMIANAN
DARI NASABAHNYA, MISALNYA DOKUMEN PENGAPALAN (BILL OF LADING ATAU
KONOSEMEN). JIKA DIPERLUKAN, BANK DAPAT MENAHAN DOKUMEN-DOKUMEN TSB
SAMPAI KLIEN TELAH MEMBAYAR.
2. BANK PENERBIT DAN PENERIMA
BANK PENERBIT MENANDATANGANI L/C UNTUK KEPENTINGAN PENJUAL. L/C DI
DALAMNYA MENGANDUNG PERSYARATAN DARI BANK UNTUK MEMBAYAR ATAU
MENERIMA ATAU MENEGOSIASIKAN SUATU BILL OF EXCHANGE SEGERA SETELAH
DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN DALAM KONTRAK DASAR DIPERLIHATKAN. L/C
MENETAPKAN TANGGAL JATUH TEMPO DAN TEMPAT UNTUK MENGAJUKAN
DOKUMEN UNTUK PEMBAYARAN.
3. BANK PENERBIT DAN PENERIMA
BANK PENERBIT MENANDATANGANI L/C UNTUK KEPENTINGAN PENJUAL. L/C DI
DALAMNYA MENGANDUNG PERSYARATAN DARI BANK UNTUK MEMBAYAR ATAU
MENERIMA ATAU MENEGOSIASIKAN SUATU BILL OF EXCHANGE SEGERA SETELAH
DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN DALAM KONTRAK DASAR DIPERLIHATKAN. L/C
MENETAPKAN TANGGAL JATUH TEMPO DAN TEMPAT UNTUK MENGAJUKAN
• 4. BANK PENERBIT DAN BANK PENERUS
• HUBUNGANNYA SEPERTI PRINSIPAL DAN AGEN. BANK PENERUS BERTINDAK ATAS
NAMA DAN UNTUK BANK PENERBIT.JIKA BANK PENERUS TELAH MEMBAYAR
SEJUMLAH UANG KEPADA PENERIMA SESUAI DENGAN MANDATNYA, ATAU TELAH
MENERIMA SUATU BILL OF EXCHANGE (WESEL) YANG DITARIK OLEH PENERIMA,
MAKA IA BERHAK ATAS PEMBAYARAN DARI BANK PENERBIT.
• 5. PENERIMA DAN BANK PENERUS
• TERHADAP PENERIMA, BANK PENERUS SEOLAH-OLAH BERTINDAK SEBAGAI AGEN
DARI BANK PENERBIT. PENERIMA TIDAK BERHAK UNTUK MEMNGGUGAT PENERBIT.
• 6. BANK PENERBIT DAN BANK PENGKONFIRMASI
• JIKA BANK LAIN MENJADI CONFIRMING BANK, YAKNI BANK YANG TURUT MENJAMIN
PEMBAYARAN L/C, MAKA IA BERSAMA-SAMA DENGAN BANK PENERBIT
BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MEMBAYAR SUATU BILL OF EXCHANGE.
Kebaikan dan Kelemahan Penggunaan L/C
Bank
kebaikan
1. Penjual/eksportir dapat lebih menggantungkan kepercayaan
pada L/C yang dikeluarkan bank daripada L/C yang
dikeluarkan oleh padagang.
2. Penjual/eksportir menerima pembayaran segera dari bank
pembayar bilamana semua dokumen yang sesuai dengan
syarat L/C diserahkan pada bank pembayar walaupun
pembeli/importir belum menerima dokumen-dokumen
tersebut.
3. Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan
selanjutnya seperti back to back L/C dan sebagainya.
4. Pembeli/importir biasanya tidak diharuskan menyediakan
dana atau kadang-kadang persentase tertentu saja sampai
barang impor untuk ditebus.
5. Pembeli/importir dapat menggunakan hak pemilikan
atas dokumen-dokumen berdasarkan L/C untuk
memperoleh pembiayaan selanjutnya, yakni pinjaman-
pinjaman pembiayaan kembali (re-financing) dan
sebagainya.
6. Pembeli/importir merasa terjamin bahwa banknya akan
menolak pembayaran kepada penjual/eksportir kecuali
penjual/eksportri telah memenuhi persyaratan-
persyaratan L/C yang telah diminta oleh
pembeli/importir kepada banknya seperti yang
ditentukan dalam L/C.
kelemahan
1. Biaya-biaya bank yang dikenakan dalam
penggunaan L/C.
2. Waktu yang digunakan dalam memproses surat-
surat yang diperlukan melalui saluran bank-bank.
3. Bank-bank hanya berkepentingan dalam dokumen
saja dan tidak dalam barang-barang.
4. Pembeli/importir tidak mendapat jaminan bahwa
barang-barang yang dipesan dengan harga
tertentu adalah yang sebenarnya yang dikapalkan.
UMUM
JENIS-JENIS L/C
KHUSUS
Jenis-Jenis L/C yang Umum
1. Revocable L/C
•L/C ini dapat ditarik kembali (revocable) dan tidak mengikat
pihak mana pun. Oleh karena itu L/C ini mengandung risiko
sebab sewaktu-waktu pada saat barang didalam perjalanan
atau sebelum dokumen diajukan atau walaupun dokumen
telah diajukan tetapi belum diadakan pembayaran, dapat
diubah atau dibatalkan sepihak tanpa pengetahuan pihak lain.
•Jadi pada dasarnya bilamana L/C dibatalkan, maka
penjual/eksportir tidak dapat melakukan apa-apa sebab yang
terlibat hanyalah pembeli (importir/pemohon L/C) dan bank
pembuka L/C (opening bank)
2. Irrevocable L/C
•Dalam L/C ini bank pembuka L/C menyatakan janji yang
tidak dapat ditarik kembali untuk membayar atau
mengaksep wesel yang diajukan dengan dokumen-
dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C. L/C ini
dapat diubah atau dibatalkan hanya dengan persetujuan
pihak-pihak yang berkepentingan
•Bagi importir L/C ini dirasakan kurang luwes apabila
sewaktu-waktu yang bersangkutan menginginkan
perubahan/pembatalan. Bagi eksportir ada jaminan akan
diterimanya pembayaran namun tetap akan tergantung
kepada perjanjian dengan bank eksportir yang
bersangkutan.
Irrevocable Confirmed L/C
•Dalam jenis L/C ini pihak-pihak yang terlibat adalah
applicant (importir), issuing bank, beneficiary
(eksportir), advising bank atau confirming bank
•L/C ini selain diadviskan/diteruskan jeoada
eksportir juga di konfirmasi dan advising bank
dapat bertindak sekaligus jadi confirming bank. Bila
tidak, bank lain bisa dilibatkan sebagai confirming
bank, yakni bank yang mengikatkan diri untuk turut
menjamin dibayarnya L/C tersebut sesuai syarat-
syarat L/C.
Irrevocable Unconfirmed L/C
•L/C ini sama dengan Irrevocable L/C biasa kecuali bahwa L/C ini diadviskan melalui
sebuah bank lain yang tidak menyatakan tambahan penanggunangan kewajiban apa
pun atas L/C tersebut.
Bank besar L/C nya diadviskan oleh bank-bank asing tanpa dikonfirmasi
(unconfirmed).
< Berati bank tersebut telah cukup dikenal baik kredibilitasnya.>
Bank kecil L/C nya perlu di minta dan dikonfirmasi oleh bank lain yang
sudah dikenal baik.
<Berati bank tersebut belum dikenal kredibilitasnya.>
•Pembayaran wesel L/C ini adalah “at sight”, yaitu pembayaran akan dilakukan oleh
Union Bank Commercial L/C Dept. atas dasar penyerahan dokumen-dokumen L/C yang
sesuai dengan ketentuan dalam L/C dan wesel yang bersangkutan.
Jenis-Jenis L/C yang khusus
Revolving L/C
Revolving L/C adalah suatu L/C yang berdasarkan syarat-syaratnya jumlahnya
diperbaharui atau dinyatakan berlaku kembali secara otomatis tanpa memerlukan
perubahan khusus pada L/C tersebut. L/C ini dapat “Revocable” atau “Irrevocable”
dan dapat berlaku kembali dalam kaitan “jangka waktu” atau “nilai L/C.
Dikaitkan dengan jumlah atau nilai L/C, maka penggunaan revolving ini dapat
bersifat “kumulatif” atau “non-kumulatif”.
Kumulatif : jumlah yang tidak dipergunakan di dalam periode yang berlaku dapt
dimasukan ke dalam pengambilan periode berikutnya.
Non-Kumulatif : setiap jumlah L/C yang tidak dipergunakan di dalam setiap periode
tidak boleh dihimpun pada periode berikutnya, sehingga sisa yang ada menjadi
batal.
Red Clause L/C
•Red Clause adalah dimana seorang pembeli ingin memberikan sejumlah pembayaran dimuka atas suatu L/C kepada
beneficiary (eksportir) sebelum diajukannya dokumen-dokumen. Disebut Red Clause karena ditulis dengan tinta merah
untuk mearik perhatian atas keunikan sifat L/C ini.
•L/C ini digunakan sebagai suatu cara untuk menyediakan dana bagi penjual (eksportir) sebelum pengapalan dilakukan.
Oleh karena itu, L/C ini berguna bagi perantara-perantara dan pedagang di daerah perdagangan yang memerlukan
suatu bentuk fasilitas pre-financing (pembiyaan sebelum mengekspor).
Transferable L/C
•Disebut transferable karena dapat dipindahakan atau dialihkan dari beneficiary asal/pertama kepada
satu atau beberapa beneficiary yang lain. L/C hanya dapat diterbirkan oleh bank sebagai “transferable
L/C” bilamana ada instruksi khusus dari applicant L/C (importir) tersebut.
•L/C ini hanya dapat ditransfer sekali yang berati bahwa beneficiary kedua tidak boleh memindahkannya
lagi ke beneficiary ketiga kecuali ada pernyataan lain yang jelas tercantum di dalam L/C tersebut.
•Penggunaan L/C ini oleh importir dilakukan pembeli/imporitr yang berpergian ke luar negeri untuk
melihat-lihat barang dan mengadakan pembelian-pembelian. Pembeli tersebut akan membawa L/C yang
transferable dalam perjalanan tersebut dan bila ada pembelian-pembelian makan sebagian dari L/C
tersebut akan dipindahkan kepada penjual.
Back to Back L/C
Pada hakikatnya back to back L/C ini merupakan dua L/C yang indentik, kecuali
harganya dan tanggalpengapalan serta tanggal berlakunya L/C.
Jenis L/C ini umumnya digunakan dalam kondisi:
1. Eksportir bukanlah supplier barang-barang ekspor.
2. Eksportir tidak mempunyai dana untuk membayar supplier.
3. Eksportir tidak ingin supplier mengetahui nama importir asli dan harga-
harga barang yang sesungguhnya.
Straight L/C
•L/C ini biasanya jatuh tempo di negara bank pembuka L/C. Bank di negara beneficiary
(eksportir) dapat melakukan pembayaran lebih dahulu kepada beneficiary (eksporitir)
atau dapat juga menunggu sampai memperoleh reimbursment dari bank pembuka L/C
dan baru melakukan pembayaran kepada beneficiary (eksporitr).
•Karena L/C ini jatuh tempo di negara bank pembuka L/C, maka bank bersedia
memberikan fasilitas pembayaran terlebih dahulu kepada beneficiary (eksportir)
tersebut dan biasanya karena ada hubungan rekening/pinjaman dengan beneficiary
(eksportir).
Restricted L/C
Suatu L/C dinamakan “Restricted” bilamana
penerusan dan atau pembayaran L/C tersebut
dibatasi hanya kepada bank yang namanya
tercantum dalam L/C di negara beneficiary.
Jenis L/C ini biasanya digunakan bilamana
beneficiary (eksporitir) memperoleh fasilitas
pembiyaan yang berkaitan dengan L/C tersebut
dari bank yang menegosier L/C dimaksud.
Negotiable L/C
Suatu L/C disebut Negotiable bilamana
beneficiary L/C tersebut dapat mengajukan
wesel dan dokumen-dokumen L/C-nya ke
bank mana saja yang ia pilih.
L/C ini biasanya jatuh tempo di negara
beneficiary. Bank asing yang menegosier
dokumen akan melakukan pembayaran
lebih dahulu kepada beneficiary (eksportir)
atau dapat juga menunggu dahulu
pembayaran dari bank pembuka dan baru
kemudian melakukan pembayaran kepada
beneficiary.
Jangka waktu dan valuta L/C
Jangka waktu L/C
Pada umumnya jangka waktu sebuah L/C dikaitkan dengan jangka waktu pembayaran wesel L/C yang
bersangkutan yang lazim dinamakan “tenor” , yang dibedakan dalam :
1. Sight L/C : mengandung syarat pembayaran berjangka “at sight” (segera pada saat diunjuk atau
diserahkan)
2. Time L/C / Term L/C / Usance L/C: mengandung syarat pembayaran berjangka yang lebih sering
dikenal dengan penggunaan istilah “usance”.
Dalam hal usance L/C ada 2 alternatif syarat pembayaran yang dapat dikaitkan, yakni:
a) Negosiasi wesel “at sight”
b) Negoisasi wesel “at usance”
Dalam pengertian L/C usance, apabila tidak diberikan penjelasan-penjelasan atau persyaratan khusus,
lazimnya selalu dimaksud L/C berjangka dengan kaitan pembayaran wesel berjangka atau usance tersebut,
yang artinya bahwa terhadap penyerahan wesel L/C tersebut tidak dilakukan pembayaran segera
melainkan dilakukan akseptasi (acceptance) yakni menyetujui untuk melakukan pembayaran atas wesel
tersebut pada waktu tertentu kemudian, sesuai syarat-syarat L/C.
Jangka waktu atau tenor wesel tersebut lazimnya adalah 30,60,90 sampai 180 hari setelah penunjukan
wesel atau tanggal B/L.
Valuta L/C
Valuta L/C adalah jenis mata uang yang dinyatakan dalam L/C. Walaupun valuta US $ merupakan valuta
yang paling umum digunakan dalam transaksi ekspor-impor, namun L/C dapat diterbitkan dalam valuta
negara lain sesuai dengan asal barang impor.
Dalam transaksi ekspor Indonesia valuta asing L/C haruslah “Convertible”, yang dapat ditukar dalam pasar
uang Internasional.
Mekanisme proses letter
of credit
1. Terjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual, yang biasanya
dituangkan dalam Sales Contract atau media kesepakatan lainnya.