Anda di halaman 1dari 8

RESUME BAB 18

FINANCING FOREIGN TRADE

A. Payment Terms In International Trade


Pengertian Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga.
Dalam perdagangan internasional terdapat 5 (lima) cara atau alat yang digunakan yaitu :
1. Cash in Advance
2. Letter of Credit
3. Draft
4. Consignment
5. Open Account
Pembahasan metode dasar yang digunakan dalam menyelesaikan transaksi internasional
dengan tingkat resiko yang berbeda bagi eksportir maupun importir adalah sebagai berikut :

Cash In Advance
Metode pembayaran terlebih dahulu adalah suatu sistem pembayaran, dimana pihak eksportir (penjual)
akan mengirimkan barang dagangannya setelah eksportir (penjual) menerima pembayaran harga barang tersebut.
Sistem pembayaran seperti ini sangat menguntungkan dan sangat aman bagi pihak eksportir
(penjual) tetapi sangat tidak aman bagi pihak importir (pembeli). Sebab, setelah uang diterima oleh pihak
eksportir, berbagai kemungkinan atas barang objek jual beli dapat terjadi. Bisa jadi barang
tersebut tidak sesuai dengan pesanan, hilang ditengah jalan, atau karena sesuatu hal dan lain hal bahkan
barang tersebut tidak dikirim sama sekali oleh pihak eksportir.

Letter of Credit ( L/C )


L/C merupakan instumen yang diterbitkan oleh bank atas nama importir (pembeli) yang
berisi janji untuk membayar eksportir (penerima manfaat) setelah dokumen pengiriman
bersamaan dengan perjanjian yang ditentukan diserahkan. Dampaknya adalah bank memberikan
kredit kepada pembeli. Metode ini merupakan jalan tengah untuk penjual dan pembeli karena

1
metode ini memberikan keuntungan tertentu pada kedua pihak. Eksportir mendapatkan kepastian
menerima pembayaran dari bank penerbit selama eksportir dapat memberikan dokumen sesuai
dengan L/C. Fitur penting pada L/C adalah bahwa bank penerbit wajib membayar L/C tanpa
mempertimbangkan kemampuan atau keinginan pembeli untuk membayar barang tersebut.
Sebaliknya importir tidak perlu membayar barang hingga pengiriman dilakukan dan dokumen
disajikan dengan lengkap. Namun, importir tetap mengandalkan eksportir untuk mengirim
barang sesuai yang dijelaskan dalam dokumen, karena L/C tidak menjamin bahwa barang yang
dibeli sesuai yang ada faktur dan barang yang dikirim.

Draft
Draft merupakan permintaan tanpa syarat yang dikeluarkan suatu pihak (biasanya
eksportir) yang meminta pembeli untuk membayar jumlah nominal yang tertera setelah draft
diserahkan. Draft merupakan permintaan formal dari eksportir untuk mendapatkan pembayaran
dari pembeli. Draft tidak melindungi eksportir sejauh L/C karena bank tidak diwajibkan untuk
melakukan pembayaran atas nama pembeli.
Dalam terminologi perbankan, transaksi ini dikenal dengan documentary collection
(pengumpulan dokumen). Dalam transaksi semacam ini, bank-bank dari kedua belah pihak
bertindak sebagai perantara dalam pemprosesan dokumen-dokumen pengiriman dan penagihan
pembayaran. Ada 2 proses berdasarkan cara pengiriman yaitu:
a. Sight Draft
Yaitu eksportir akan dibayar setelah pengiriman dilakukan dan draf diberikan pada pembeli
untuk memperoleh pembayaran. Kondisi ini disebut dokumen setelah pembayaran. Metode ini
memberikan perlindungan pada eksportir, karena bank hanya memberikan dokumen pengiriman
sesuai instruksi eksportir.
b. Time Draft
Yaitu eksportir memberikan instruksi kepada bank pembeli untuk memberikan dokumen
pengiriman sebelum draf ditandatangani. Metode ini disebut dokumen sebelum
pembayaran/akseptasi. Metode ini memberikan keuntungan karena kedua belah pihak bertindak
sebagai agen penagih, selain itu ada resiko dimana draf merupakan kewajiban keuangan yang
mengikat pada kasus dimana eksportir ingin menuntut piutang tak tertagih melalui pengadilan.
Resiko tambahannya yaitu jika pembeli tidak dapat membayar draft saat jatuh tempo, bank tidak

2
wajib menalangi pembayaran, eksportirlah yang menanggung seluruh resiko dan karenanya
harus mengevaluasi pembeli.

Consignment
Perjanjian konsinyasi yaitu dimana eksportir barang pada importir tetapi
mempertahankan kepemilikan barang. Importir memiliki akses terhadap barang tetapi tidak perlu
membayar hingga barang terjual kepihak ketiga. Eksportir memercayai importir untuk mengirim
pembayaran barang yang telah terjual.
Jika importir tidak dapat membayar, eksportir memiliki keterbatasan penagihan, karena
tidak ada draft sementara barang telah terjual. Karena resiko tinggi ini, konsinyasi jarang
digunakan kecuali antara perusahaan afiliasi atau anak perusahaan dengan induk perusahaan.
Beberapa pemasok peralatan mengizinkan importir untuk mempertahankan beberapa
perlengkapan di tempat penjualan sebagai model. Setelah model terjual atau setelah periode
tertentu, pembayaran untuk pemasok dikirimkan.

Open Account
Kebalikan dari pembayaran di muka adalah transaksi utang di mana eksportir mengirim
barang dan mengharapkan pembeli mengirimkan pembayaran sesuai perjanjian yang telah
disepakati. Eksportir sepenuhnya mengandalkan kelayakan keuangan, integritas, dan reputasi
pembeli. Seperti yang diperkirakan, metode ini digunakan jika pembeli dan penjual saling
percaya dan telah sering berhubungan. Meskipun berisiko, seperti adanya kemungkinan
pembayaran yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurang atau terlambat pembayaran atau bahkan
karena ada sesuatu dan lain hal, harga tidak dibayar sama sekali. Transaksi open account
digunakan secara luas, biasanya dilakukan antara induk perusahaan dengan anak perusahaan atau
dengan perusahaan yang terafiliasi, umumnya antar negara industri di Amerika dan Eropa. Salah
satu sistem pembayaran secara open account ini adalah jika barang dikirim secara rutin
sedangkan pembayaran dilakukan secara periodix, misalnya dibayar tiap tiga bulan sekali.

B. Documents in International Trade


Ada beberapa dokumen yang dibutuhkan baik importer maupun eksportir apabila ingin
melakukan perdagangan, yaitu :

3
1. Bill of Lading
Bill of Lading adalah suatu alat pembayar yang berisi perintah tanpa syarat dari penerbit
Wesel (drawer) kepada pihak lain (drawee) untuk membayar sejumlah uang sejumlah kepada
pihak tertentu atau pihak lain yang ditunjuknya (order) pada saat ditunjukkan atau pada
waktu tertentu yang akan datang sesuai dengan jenis weselnya.
2. Commercial Invoice
Dokumen atau surat tagihan yang diterbitkan oleh eksportir dan ditujukan kepada importer.
Isi dari commercial invoice tidak jauh berbeda dengan invoice pada umumnya, yaitu
mencantumkan sejumlah tagihan yang harus dibayarkan kepada pihak eksportir atas barang
yang dikirimkan.
3. Insurance
Dalam perdagangan internasional sangat diperlukan asuransi untuk mengurangi resiko
kerusakan barang ketika berada dalam proses pengiriman dari eksportir ke importer. Ada 2
jenis transportasi yang digunakan dalam perdagangan internasional yang dapat diasuransikan,
yaitu Marine (laut) dan Air (udara). Apabila tersebut terasuransi maka aka nada sertifikat
yang mana sebagai bukti bahwa barang tersebut telah terasuransikan.
4. Consular Invoice
Invoice jenis seperti ini adalah invoice yang secara khusus diterbitkan oleh instansi resmi
kedutaan atau konsuler suatu negara. Dalam beberapa Negara, invoice tetap diterbitkan oleh
eksportir namun harus ditandasahkan oleh konsuler perdagangan di negara eksportir. Tujuan
utama penerbitan consular invoice adalah untuk memeriksa harga jual dibandingkan dengan
harga pasar yang sedang berlaku dan untuk memastikan bahwa tidak terjadi “dumping”
terhadap barang yang ditransaksikan.

C. Financing Technique in International Trade


Di samping pembiayaan bank lurus, beberapa teknik lain yang tersedia untuk pembiayaan
perdagangan diantaranya :
1. Akseptasi Bank
Akseptasi Bank merupakan dokumen pertukaran atau time drive yang dibuat dan diterima
suatu bank. Merupakan kewajiban bank penerima untuk membayar pemegang dratf pada saat
jatuh tempo.

4
Tahap pertama pembuatan akseptasi bank, importir memesan barang dari eksportir.
Importer lalu meminta bank setempat untuk mengeluarkan L/C atas namanya. Eksportir akan
menyerahkan time draft beserta dokumen pengiriman pada bank importer. Jika eksportir tidak
mau menunggu pembayaran hingga waktu yang telah disepakati, maka eksportir dapat meminta
agar akseptasi bank dijual di pasar uang. Dengan hal tersebut, eksportir akan memperoleh dana
yang lebih kecil dari penjualan banker’s acceptance dibandingkan dengan dana yang diterima
jika menunggu pembayaranya. Diskon tersebut mencerminkan nilai waktu dari uang.
Jika eksportir menahan akseptasi bank hingga jatuh tempo, maka eksportir yang
menyediakam pembiayaan bagi importer seperti pembiayaan piutang. Perbedaan utama antara
pembiayaan melalui akseptasi bank dengan pembiayaan piutang adalah bahwa akseptasi bank
memberikan jaminan pembayaran untuk eksportir oleh suatu bank. Namun jika eksportir menjual
akseptasi bank di pasar sekunder, maka eksportir tidak lagi membiayai importer, melainkan
pemegang akseptasi bank yang memberikan pembiayaan.
Akseptasi bank memberikan manfaat bagi eksportir, importer dan bank penerbit.
Eksportir tidak perlu memikirkan risiko kredit importir karena dapat menembus pasar asing baru
tanpa memertimbangkan risiko kredit calon konsumen.
Manfaat akseptasi bagi importer adalah adanya akses yang lebih besar untuk membeli
perlemgkapan dan produk lain dari pasar asing. Tanpa akseptasi bank, eksportir mungkin tidak
bersedia menanggung risiko kredit importer. Bank penerbit akseptasi bank memperoleh manfaat
dari komisi penerbit akseptasi bank. Komisi yang dibebankan bank ke konsumen ini
mencerminkan persepsi kelayakan kredit konsumen. Investor biasanya bersedia membeli
akseptasi bank sebagai investasi karena hasil, keamanan dan likuiditasnya.saat bank menerbitkan
akseptasidan menjualnya, bank tersebut sebenarnya menggunakan uang investor untuk
membiayai konsumen bank. Akibatnya, bank mencipkan aktiva pada harga tertentu, menjualnya
dengan harga berbeda dan memperoleh komisi(selisih) sebagai bayaranya.
Pembiayaan akseptasi bank juga dapat diatur melalui pembiayaan kembali
L/Csigh. Penerima manfaat L/C (eksportir) dapat menerima pembayaran saat L/C diterima. Bank
mengatur untuk membiayai L/C sigh melalui perjanjian pembiayaan acceptanceyang terpisah.
Importir(peminjam) hanya membuat draft untuk bank, dimana bank akan menerima dan
mendiskon draft tersebut. Pembiayaan aksptasi bank juga dpat dilakukan melalui perjanjian
akseptasi terpisah tanpa menggunakan L/C. serupa dengan perjanjian pinjaman biasa, perjanjian

5
tersebut menyatakan jangka waktu dan kondisi dimana bank akan membiayai peminjam melalui
akseptasi bank, bukan wesel bayar(promissory notes).

2. Discounting
Bahkan jika rancangan perdagangan tidak diterima oleh bank, eksportir masih dapat
mengubah rancangan perdagangan menjadi uang yang biasa dikenal dengan nama “discounting”.
Eksportir menempatkan draft dengan bank atau lembaga keuangan lainnya dan pada gilirannya
menerima nilai nonimal bunga dari draft dibawah bunga dan komisinya. Dengan
mengasuransikan draft untuk menghindari hal yang bersifat komersil dan risiko politik, eksportir
sering membayar pada tingkat suku bunga yang lebih rendah. Jika kerugian terjadi, perusahaan
asuransi akan mengganti rugi eksportir atau institusi lainnya kepada penerima draft dari
eksportir.

3. Factoring
Perusahaan dengan bisnis ekspor yang besar dan perusahaan kecil untuk membeli kredit
asing dan departemen koleksi dapat berubah menjadi factor. Faktor membeli piutang perusahaan
pada tingkat diskon tertentu dengan demikian akan mempercepat pencairan dananya ke uang
tunai.

4. Forfaiting
Teknik factoring khusus yang dikenal sebagai forfaiting kadang-kadang digunakan dalam
kasus risiko kredit yang ekstrim. Forfaiting adalah diskon pada tingkat bunga tetap tanpa
recourse piutang ekspor jangka menengah dalam mata uang yang dapat dikonversi secara penuh.
Teknik ini pada umumnya digunakan dalam hal ekspor barang modal dengan perkiraan jatuh
tempo sekitar 5 tahun dan pembayarannya dalam 6 bulan sekali.

D. Government Sources of Export Financing and Credit Insurance


Belakangan ini, setiap Negara yang berkembang memiliki badan eksport impornya
masing-masing untuk pengembangan dan aktivitas pendanaan.

6
Eksport Financing
Prosedur dalam perpanjangan kredit sangat berbeda pada setiap perusahaan. Beberapa
perusahaan menawarkan pendanaan dalam mempercepat kontrak ekspornya, sedangkan
sumber tertentu memberikan pendanaan hanya setelah suatu penjualan disepakati. Beberapa
program menawarkan kredit hanya untuk penyuplai biasanya dinamankan supplier credit untuk
menyampaikan pada importer, adapun yang lainnya memberikan kredit langsung kepada
pembeli dikenal dengan sebutan buyers credit yang kemudian membayar penyuplai.

Export-Import Bank
Eksport-Import bank (Exim Bank) adalah badan pemerintah satu-satunya milik pemerintah
Amerika serikat yang ditunjuk untuk mendanai dan memfasilitasi ekspor Amerika Serikat.
Exim Bank dalam pengoperasiannya memiliki 5 basic prinsip pada umumnya :
1. Pinjaman dibuat untuk tujuan yang spesifik dalam pendanaan ekspor barang dan jasa
Amerika Serikat.
2. Exim Bank tidak akan memberikan pendanaan kecuali kepada permodalan swasta yang
membutuhkan.
3. Pinjaman harus memiliki asuransi pembayaran yang sesuai dan harus menjadi sebuah
rencana yang mempunyai dampak luas dalam perekonomian Negara dan perbaikan
keadaan social.
4. Upah dan ongkos iuran untuk penjaminan dan asuransi adalah berdasar kepada risiko yang
dilindungi.
5. Dalam pendelegasian wewenang pinjaman dan bantuan financial lainnya, Exim Bank
terpaksa harus mengambil risiko dari semua dampak kerugian dalam perekonomian
Amerika Serikat atau neraca pembayaran yang mungkin akan terjadi.

Eksport-Credit Insurance
Pendanaan ekspor yang dilindungi oleh asuransi kredit pemerintah biasanya dikenal sebagai
asuransi ekspor kredit, dimana asuransi ekspor kredit memberikan perlindungan terhadap
kemungkinan terjadinya kerugian dari kondisi politik dan risiko komersial.

7
Taking Advantage of Government-Subsidized Export Financing
Program subsidi pemerintah dalam bentuk ekspor kredit sering dapat dijadikan keuntungan
oleh negara lain. Pemberian ini akan bergantung pada apakah perusahaan sedang mencari
ekspor atau impor produk atau jasa, tetapi strategi utamanya tetap sama yaitu pembelanjaan
antara ekspor-kredit berbagai instansi untuk pengaturan pembiayaan terbaik.

E. Counter Trade
Belakangan tahun ini, semakin banyak bertambahnya jumlah negara lain yang harus
mengambil jalan untuk menjual kepada negara luar, membeli produk local untuk kemudian
menutup kerugian dari ekspor produknya ke pasar.
Counter trade mempunyai beberapa bentuk spesifikasi
1. Barter
Adalah pertukaran langsung barang antara dua rekanan tanpa menggunakan uang.
Contohnya ; Iran mungkin menukar minyaknya dengan senjata.
2. Counterpurchase
Juga dikenal dengan nama barter parallel. Counterpurchase adalah menjual dan membeli
barang yang tidak berhubungan sama sekali. Contohnya : pepsoco menjual softdrink untuk
para petani Vodka di Uni Soviet.
3. Buyback
Adalah pembayaran dari harga pembelian pertamanya melalui penjualan produk yang
berhubungan. Contohnya : Eropa Barat mengirimkan beberapa material pipa untuk petani
Uni Soviet untuk konstruksi pada pipa gas dari lading minyak Siberia dan dengan
persetujuan pembelian sebesar 28 Miliar kubik meter gas per tahun.

Anda mungkin juga menyukai