Anda di halaman 1dari 4

Tugas Personal ke-2

Minggu 7/ Sesi 11

1. Berikan pendapat Anda, mengapa perusahaan ritel mengeluarkan Store Brand?


Bagaimana cara mereka untuk dapat mengatasi berbagai kendala yang harus dihadapi
dalam memproduksi Store Brand ini, mulai dari berbagai faktor produksi, quality
control, perijinan, logistik, dan lainnya? Dengan berbagai hal yang perlu disiapkan
dan mungkin juga terkait dengan investasi yang besar, bukankan lebih baik
perusahaan ritel berfokus pada usaha intinya saja, ketimbang masuk ke ranah produksi
merk sendiri? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan Partnering Relationship? Menurut Anda, apa yang dapat
dilakukan oleh kedua belah pihak untuk dapat meminimalisir terjadinya
miskomunikasi atau kesalahan interpretasi dalam pelaksanaan suatu program dan
berbagai implikasi yang mungkin terjadi atas pelaksanaan program tersebut?
Jelaskan!
3. Lakukan analisa terhadap strategi harga yang digunakan oleh salah satu jaringan ritel
besar di kota Anda! Apakah perusahaan tersebut secara murni menggunakan 1 dari 2
strategi harga seperti yang dapat Anda lihat di LN7? Ataukah ternyata ada suatu
strategi lain atau strategi campuran yang digunakan? Mengapa demikian? Jelaskan!

Jawab:

1. Store Brand
Store brand atau sering juga disebut private brand adalah merek yang dibuat,
dimiliki dan dikelola oleh perusahaan retail sendiri. Produk dari store brand biasanya
lebih murah dibandingkan dengan poduk-produk lain yang ada di retail tersebut.
Contohnya adalah produk kapas merek indomart lebih murah dibandingkan kapas
merek lainnya.

Mengapa perusahaan ritel mengeluarkan Store Brand?

Selain karena persaingan yang ketat di antara perusahaan-perusahaan retail


karena tumbuhnya banyak pengusaha retail saat ini dan membuat sebuah perushaan
retail harus memiliki strategi-strategi lain intuk bertahan dan salah satunya adalah
dengan store brand. Bukan hanya itu hal ini juga adalah karena semakin
berkembangnya teknologi yang memicu semakin bervariasi produk di pasaran, ini
membuat konsumen bingung untuk memilih produk yang bagus sehingga biasaya

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R1


konsumen akan memilih produk dari merek yang sudah dikenal saja sehingga hal ini
menjadi peluang bagi perusahaan retail yang sudah memiliki nama yang cukup besar,
selain itu karena produk di pasaran cenderung memiliki harga yang tinggi sehingga
banyak permintaan dari konsumen yang menginginkan harga yang lebih rendah dan
masuk akal dengan mutu yang tetap bagus hal ini pun dilihat oleh peusahaan retail
sebagai peluang. Karena perusahaan retail sudah memiliki nama sendiri dan ia
menjual di tokonya sendiri juga tidak perlunya biaya pemasaran dan branding ini
membuat produk dari perusahaan retail menjadi lebih murah namun kualitas tetap
sesuai standar.

Bagaimana cara mereka untuk dapat mengatasi berbagai kendala yang harus
dihadapi dalam memproduksi Store Brand ini?

Cara perusahaan retail menghadapi berbagai kendala dalam memproduksi


Store Brand adalah dengan mengambil tanggung jawab sendiri semuanya yang
berhubungan dengan Store Brand mulai dari pengembangan produk, produksi, sampai
pemasaran dan penjualan ke tangan konsumen. Biasanya perusahaan retal akan
bekerja sama dengan berbagai sourcing untuk menemukan produsen yang tepat yang
sesuai dengan harapan dan rencana perusahaan retail.

Dengan berbagai hal yang perlu disiapkan dan mungkin juga terkait dengan
investasi yang besar, bukankan lebih baik perusahaan ritel berfokus pada usaha
intinya saja, ketimbang masuk ke ranah produksi merek sendiri?

Perusahaan retail memang sebaiknya memproduksi produk merek sendiri hal


ini adalah karena adanya peluang yang besar dan menguntukan yang bisa didapatkan
oleh perusahaan dari memproduksi produk merek sendiri, selain itu juga untuk
menghadapi persaingan dan juga perkembangan teknologi perusahaan retail harus
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang,
sehingga membuat produk dengan merek sendiri adalah langkah yang
menguntungkan. Selain itu juga dengan memiliki produk sendiri perusahaan retail
dapat memberikan penawaran atau negosiasi harga yang lebih rendah kepada produk
brand lain serupa yang memasok ke perusahaan retail tersebut.

Untuk masalah investasi biasanya peusahaan retail besar yang mengeluarkan


produk-produk yang cukup banyak tentu membutuhkan investasi yang besar juga,
namun perusaan retail kecil biasanya tidak membutuhkan investasi yang besar.

2. Apa yang dimaksud dengan Partnering Relationship?

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R1


Partnering relationship adalah hubungan baik dengan komitmen yang cukup
tinggi antara individu dengan individu lainya atau dari suatu bisis dengan bisnis
lainnya, seperti misalnya vendor dengan pengusaha retail, komitmen hubungan ini
dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan kedua belah pihak terbuka dalam
investasi atau proyek bersama yang menguntungkan untuk keduanya.

Apa yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak untuk dapat meminimalisir
terjadinya miskomunikasi atau kesalahan interpretasi dalam pelaksanaan suatu
program dan berbagai implikasi yang mungkin terjadi atas pelaksanaan
program tersebut?

Untuk dapat meminimalisir terjadinya miskomunikasi atau kesalahan


interpretasi kedua belah pihak harus membangun hubungan yang baik dengan
melakukan beberapa tahapan yang pertama adalah awareness yaitu memahami bisnis
satu sama lain, kemudian exploration yaitu menganalisa apakah bekerja sama dengan
bisnis tersebut akan mendapatkan keuntungan. Yang ketiga adalah expansion vendor
ataupun perusahaan retai sudah memiliki informasi yang cukup mengenai satu sama
lain dan mempertimbangkan untuk bekerja sama, dan yang terakhir adalah komitmen
untuk bekerja sama mendapatkan keuntungannnya masing-masing dalam jangka
waktu tertentu.
Selain itu untuk dapat meminimalisir terjadinya miskomunikasi atau kesalahan
interpretasi kedua belah pihak juga harus saling meluangkan waktu untuk bertukar
informasi dan berkomunikasi dengan baik, saling memperkuat kepercayaan terhadap
satu sama lain dan meminta penjelasan lebih jika ada sesuatu yang kurang jelas.

3. Lakukan analisa terhadap strategi harga yang digunakan oleh salah satu
jaringan ritel besar di kota Anda!

Untuk produk store brand Indomaret memakai strategi harga Everyday Low Pricing
(ELDP) karena produk store brand Indomaret harganya murah dan lebih murah dari
brand lain dengan produk serupa serta harganya selalu stabil. Sementara produk dari
brand lain yang ada di store Indomaret itu harganya beruah-ubah tergantung ada atau
tidaknya diskon sehingga produk dari brand lain yang ada di store Indomaret
cenderung menggunakan strategi harga High/Low Pricing.

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R1


Apakah perusahaan tersebut secara murni menggunakan 1 dari 2 strategi harga
seperti yang dapat Anda lihat di LN7?

Perusahaan retail Indomaret murni menggunakan strategi harga yang ada di LN7 yaitu
Everyday Low Pricing (ELDP) untuk produk store brand nya dan High/Low Pricing
untuk brand lain yang ada di store Indomaret. Hal ini karena produk store brand
indomaret harganya selalu murah dan harganya stabil, tidak pernah memakai diskon
dan memang harganya sudah sangat murah jika dibandingkan dengan produk sejenis
dari brand lain. Sementara produk dari brand lain yang ada di store Indomaret
menggunakan High/Low Pricing karena seringkali melakukan diskon sehingga
harganya lebih murah dibandingkan harga aslinya namun jika tidak ada diskon
harganya kembali mahal lagi.

Referensi:

Hartono, B. (2014). Private Brand. http://retailmanajemen.blogspot.com/2014/01/private-


brand.html

Mcquerrey. (tt). What Are Strategic Partnering Relations?.


https://smallbusiness.chron.com/strategic-partnering-relations-18073.html

Mustika, D. (2012). Analisis Kebijakan Pengelolaan Private Label Secara Berkelanjutan di


PT. Indomarco Prismatama dengan Metode Rap-Fovabel dan AHP. eprints.binus.ac.id

Lecture Note 7

MKTG6125 – Retail and Merchandising-R1

Anda mungkin juga menyukai