Anda di halaman 1dari 7

TRANSAKSI JUAL BELI

Kegiatan perdagangan internasional sebagai salah satu bentuk hubungan dagang didasari oleh
kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling
mengisi dan membutuhkan. Setiap negara memiliki karateristik yang berbeda baik dari segi sumber
daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi, dan struktur sosial.

Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang
diperlukan, kualitas, dan kuantitas. Dengan demikian sebagai akibat adanya perbedaan ini, maka
masingmasing negara memiliki keunggulan dan di sisi lain memiliki kekurangan

Transaksi jual beli secara sederhana yaitu dengan cara pembayaran secara langsung dan barang
langsung dibawa, pembeli mempunyai kewajiban untuk membayar harga barang yang dibelinya dan
mempunyai hak untuk mendapatkan barangnya sesuai dengan harga yang dibayarkan

Proses yang terjadi pada transaksi jual beli umumnya yaitu “cash and carry”, dimana pembeli begitu
membayar secara cash atau tunai maka ia akan membawa barang yang dibelinya, begitu juga
sebaliknya dimana pejual ketika telah menerima pembayaran secara cash maka ia akan
menyerahkan barangnya kepada pembeli. Akan tetapi proses yang sederhana ini tidak selamanya
dapat dijalankan jika antara penjual dan pembeli dipisahkan jarak yang jauh atau beda negara.

Masalah tersebut akan bertambah rumit apabila antara penjual dan pembeli ternyata tidak saling
mengenal secara pribadi dan berdomisili di negara yang berbeda dengan sistem hukum yang
berbeda pula. Begitu juga perbedaan jenis mata uang yang berlaku di tiap negara serta peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah negara masingmasing dalam bidang perdagangan luar negeri.

Untuk menyelesaikan permasalah tersebut, maka pembeli dan penjual meminta pertolongan kepada
pihak lain yang mengenal mereka yaitu bank. Pembeli membayar sejumlah uang kepada pihak lain
tersebut (bank), beserta dengan syarat-syarat yang dikehendaki oleh pembeli untuk dipenuhi oleh
penjual. Pihak ketiga ini akan memberitahukan kepada bank yang mengenal penjual tentang
penitipan uang yang diterimanya dari pembeli dan pihak ketiga akan membayar kepada penjual
apabila penjual telah memenuhi persyaratan.

Instrumen yang digunakan untuk menyelesaikan yaitu dengan Letter of Credit (L/C)

LETTER OF CREDIT (L/C)

Letter of Credit ini dibutuhkan dalam perdagangan internasional karena eksportir dan importir
terpisah baik secara geografis. Bahkan secara pribadi baik eksportir dan importir saling tidak
mengenal. Bagi eksportir merupakan resiko besar mengirimkan barang apabila tidak ada jaminan
pembayaran. Oleh karena itu, untuk mendapatkan jaminan tersebut eksportir meminta kepada
importir agar membuka Letter of Credit untuknya.

Letter of Credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir
nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan pada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi
dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh
importir untuk menarik wesel atas bank pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu
(Amir MS, 2003:1)

Dasar Hukum L/C di Indonesia

1) Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982 tentang pelaksanaan ekspor, impor, dan lalu lintas
devisa.

2) Surat Edaran No. 26/34/ULN tanggal 17 Desember 1993 mengatur, L/C yang diterbitkan bank
devisa boleh tunduk atau tidak pada UCP

3) Dan undang-undang, peraturan, intuksi maupun ketetapan lainnya yang sudah diterbitkan.

UCP 600

UCP 600 (Uniform Customs & Practice for Documentary Credits) adalah versi terakhir untuk
pedoman umum internasional (best practice) transaksi LC yang diterbitkan olehALIHICC
(International Chamber of Commerce). UCP 600 berlaku efektif sejak 1 Juli 2007 menggantikan
pedoman sebelumnya (UCP 500). Sejak tanggal tersebut diharapkan semua bank yang menerbitkan
LC baru mengacu pada UCP 600.

Proses Pembukaan Letter Of Credit

Dasar pembukaan L/C adalah kesepakatan jual beli antara eksportir dan importir. Sales contract atau
suatu confirmation of sale yang mempersyaratkan pembukaan L/C sebagai cara pembayaran.

1. Aplikasi L/C (Importer)


2. L/C Confirmation
3. L/C Advice
1. Aplikasi L/C
IMPORTER OPENING
(Aplicant) BANK

2. L/C Confirmation

LUAR NEGERI

DALAM NEGERI

3. L/C Advice
EKSPORTER ADVISING
(Beneficiary) BANK

Keterangan :

1. Importir meminta kepada bank devisanya (Opening Bank) untuk membuka sebuah Letter of
Credit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir,
sejumlah yang disepakati dalam OPENING BANK IMPORTER (Aplicant) EKSPORTER
(Beneficiary) ADVISING BANK, sales contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan yang
disebut dalam sales contract dan merujuk pada ketentuan dari The Uniform and Practice of
Documentary Letter of Credit dari International Chamber of Commerce (kamar dagang
internasional) atau UCPDC 500. Importir yang meminta pembukaan L/C itu disebut aplicant

2. Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan
pembukaan L/C melalui bank korespondennya (Advising Bank) di negara eksportir.
Pembukaan L/C itu dapat dilakukan dengan suratkawat- telex-faximile atau media elektronik
lainya. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis disebut dengan L/C Confirmation
yang diteruskan oleh Opening Bank kepada bank koresponden untuk disampaikan kepada
eksportir.

3. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C diterima dari
OpeningBank, meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak
menerima dengan surat pengantar dari Advising Bank. Surat pengantar itu disebut L/C
Advice, sedangkan eksportir penerima L/C itu disebut Beneficiary dari L/C. Bila Advising Bank
diminta dengan tertulis oleh Opening Bank untuk menjamin pembayaran maka Advising
Bank juga disebut sebagai Confirming Bank.

Pihak PIHAK Yang terlibat dalam transaksi L/C

a. Aplicant
Pihak yang memohon pembukaan L/C dan melakukan pembayaran atas penerimaan
dokumen yang sesuai dengan syarat L/C. Aplicant sering disebut
Pembeli/Buyer/Importir/Account
b. Beneficiary/eksportir
Pihak yang menerima L/C dan memperoleh pembayaran atas penyerahan dokumen yang
sesuai dengan syarat L/C, sebutan lain dari beneficiary adalah :
Penjual/Seller/Eksportir/Shipper/Vendor
c. Opening Bank
Bank yang membuka L/C atas permintaan nasabahnya (applicant). Lebih dikenal dengan
sebutan Issuing Bank.
d. Advising Bank
Bank yang meneruskan L/C ke beneficiary atas permintaan Issuing Ban
e. Negotiating Bank
Bank pengambil alih dokumen ekspor dari beneficiary.
f. Reimbursing Bank
Bank yang diberi kuasa oleh Issuing Bank untuk membayar atas tagihan Negotiating Ban g.
Confirming Bank
Bank yang ikut memberikan jaminan pembayaran atas L/C yang diterbitkan oleh Issuing
Bank.

Pihak- pihak yang terlibat secara tidak langsung :

a. Bea Cukai
Sebagai pihak yang memberikan izin untuk memasukan dan mengeluarkan barang dari/ke
wilayah pabean Indonesia.
b. Maskapai pelayaran
Sebagai pihak yang melaksanakan pengiriman/pengapalan/angkutan barang-barang ekspor
impor.
c. Badan pemeriksa/surveyor
Pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan fisik atas barang-barang
ekspor impor.
d. Perusahaan Asuransi
Pihak yang menerbitkan polis asuransi pengangkutan laut, pihak yang ikut menjamin
keselamatan atas barang-barang ekspor (Roselyn Hutabarat,1992 : 28).
e. Badan- badan penelitian
Badan-badan yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat
keterangan/sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan.

Bentuk Bentuk L/C


Menurut UCP-500 article 6, Letter of Credit dibedakan menjadi 2 yaitu
a. Revocable Letter of Credit
Revocable Letter of Credit adalah suatu L/C yang dapat diubah atau dibatalkan setiap saat
secara sepihak tanpa pemberitahuan/persetujuan pihak lain yang terkait.
b. Irrevocable Letter of Credit
Irrevocable Letter of Credit adalah suatu L/C yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara
sepihak tanpa pemberitahuan/persetujuan pihak lain yang terkait.

Jenisjenis L/C
a. Transferable Letter of Credit
Suatu L/C yang dapat dipindah tangankan kepada pihak lain baik secara sebagian maupun
keseluruhan dari nilai L/C. Namun pemindahan hanya boleh dilakukan satu kali saja.
b. Back to Back Letter of Credit
Suatu L/C yang dibuka atas dasar pembukaan suatu L/C dengan jaminan L/C (Master L/C). c.
Red Clause Letter of Credit
Merupakan L/C yang memberikan kewenangan bagi Negotiating Bank untuk melakukan
pembayaran dimuka dengan jumlah sebagian atau keseluruhan pada ekspor sebelum
penyerahan dokumen.
d. Revolving Letter of Credit
Suatu L/C yang dapat dipergunakan beberapa kali/berulang-ulang secara otomatis sesuai
dengan jadwal yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu selama berlakunya L/C e.
Standby Letter of Credit
Suatu L/C yang menjamin bahwa bank pembuka L/C akan melaksanakan pembayaran jika
terjadi wanprestasi (pelanggaran) oleh applicant. Standby L/C baru dapat direalisasikan
apabila transaksi tersebut tidak terpenuhi.

SIFAT SIFAT L/C


a. Restricted Letter of Credit
Suatu L/C yang hanya dapat dinegosiasikan/diambil alih oleh bank yang namanya tercantum
dalam L/C tersebut (bersifat terbatas).
b. Unrestricted Letter of Credit
Suatu L/C yang dapat dinegosiasikan/diambil alih oleh bank manapun yang dikehendaki oleh
beneficiary.

Tenor atau Jangka Waktu L/C


a. Sight Letter of Credit
Suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel unjuk (sight draft), dan
pembayaran dapat diterima dalam waktu relatif singkat.
b. Usance Letter of Credit
Suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel berjangka (usance draft) dan
pembayaran baru dapat diterima dalam waktu tertentu

Manfaat L/C

Selain sebagai sistem pembayaran, L/C juga bermanfaat bagi kepentingan baik eksportir atau
importir antara lain :

a. Issuance (PenerbitanL/C)
Menerangkan proses ketika importir mengajukan permintaan dan membuka L/C pada
Issuing Bank serta penerbitan pemberitahuan resmi bank pada eksportir melalui Advising
Bank.
b. Amandement (Perubahan L/C)
Pada saat L/C dalam proses pelaksanaan adakalanya timbul perubahan kondisi L/C yang
harus dilakukan dan disampaikan pada pihak yang terlibat dalam L/C tersebut, sehingga L/C
yang dibuka pada umumnya berkisar pada bertambah jumlah L/C, perpanjangan tanggal
perkapalan, perpanjangan masa berlaku L/C, perpanjangan tanggal negoisasi, bertambah
atau berkurang jumlah barang, syarat-syarat pembayaran, dokumen-dokumen tidak
tersedia.
c. Utilization (Pemanfaatan)
Menjelaskan tentang proedur pengiriman barang oleh eksportir, tranfer dokumen dari
eksportir ke importir melalui bank dan tranfer pembayaran dari importir.
d. Settlement (Penyerahan pembayaran)
Proses penyampaian dana pada eksportir setelah menunjukan dokumen kreditnya. 3 alat
utama penyelesaian :
1) Pembayaran
Jika L/C adalah irrevocable confirmed L/C maka nilai kredit bisa dibayarkan pada
beneficiary segera setelah persyaratan dan kondisi kredit terpenuhi (setelah
dokumen yang ditetapkan dalam L/C diserahkan dan di cek Confirming Bank).
2) Acceptance
Beneficiary menyerahkan paket dokumen yang dipersyaratkan berikut time draft
(wesel berjangka) yang biasa ditarik pada Issuing Bank, Advising Bank yang ditunjuk
senilai besar kredit.
3) Negoisasi
Importir menerima dokumen dan setuju untuk membayar bank dalam beberapa
waktu mendatang. Issuing Bank melakukan pembayaran pada waktu kemudian ang
ditentukan, apabila persyaratan dan kondisi kredit telah terpenuhi

Syarat L/C dan Akibatnya

a. Shipping document yang diserahkan pada bank dengan bank harus sesuai dengan syarat
yang tercantum dalam L/C. Cara memperbaiki kesalahan :
• Mengubah dan membetulkan semua kekeliruan itu
• Ekspor memberikan surat jaminan pada bank atas kemungkinan keberatan-
keberatan (claim) yang akan diajukan oleh importir. Surat jaminan disebut Letter of
Guarantee atau Letter of Indemnity.
• Adakalanya bank menerima L/C indemnity dari eksportir, misalnya dalam keadaan
penyimpangan yang dianggap bank sebagai soal prinsipal. Terpaksa shipping
document dikirim pada importir dengan nota inkaso dari bank atau dokumen dikirim
dengan permintaan supaya dapat disetujui pembayaran atas penyerahan dokumen
itu. Pembayaran baru dapat dilakukan setelah penerima barang sendiri menyatakan
persetujuan atas kekeliruan yang telah dibuat oleh eksportir
b. Dalam hal transferable L/C maka beneficiary diberi hak untuk memindahkan penggunaan
atas kredit yang tersedia pada pihak lain.
c. Syarat partial shipment allowed yaitu eksportir diberi hak melakukan pengiriman barang
secara berangsur-angsur atau sebagian dan berhak menerima pembayaran yang sebanding
dengan harga barang yang terkirim oleh karena didalam L/C biasanya Advising Bank diberi
kuasa penuh untuk membayar jumlah penuh dari invoice yang diajukan, untuk mencegah
kemungkinan penyalagunaan syarat “partial shipment allowed”

KEUNTUNGAN L/C BAGI EKSPORTIR

a)Eksportir menjadi percaya bahwa barang yang dikirim pasti akan dibayar

b)Importir/pembeli akan menerima barang dan membayar dengan harga pasti sesuai dengan syarat-
syarat didalam L/C.

c)L/C merupakan jaminan bagi Importir bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan diterimanya
dalam keadaan lengkap dan utuh karena diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam
hal itu

KEUNTUNGAN L/C BAGI IMPORTIR


a)Eksportir menjadi percaya bahwa barang yang dikirim pasti akan dibayar

b)Importir/pembeli akan menerima barang dan membayar dengan harga pasti sesuai dengan syarat-
syarat didalam L/C.

c)L/C merupakan jaminan bagi Importir bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan diterimanya
dalam keadaan lengkap dan utuh karena diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam
hal itu

Anda mungkin juga menyukai