Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Letter of Credit


L/c adalah : L/C merupakan janji membayar dari Issuing Bank kepada
Beneficiary/Eksportir/penjual yang mana pembayarannya hanya dapat dilakukan oleh Issuing
Bank jika Beneficiary menyerahkan kepada Issuing Bank dokumen-dokumen yang sesuai dengan
persyaratan L/C. L/C sebagai alat pembayaran sangat disukai secara internasional karena unsur
janji pembayaran dari Issuing Bank, sehingga penjual/eksportir merasa aman mengirimkan
barangnya, dilain sisi pembeli merasa aman dalam melaksanakan pembayaran karena pembayaran
hanya akan dilakukan oleh Issuing Bank apabila dokumen yang mewakili barang yang dibeli
sesuai dengan persyaratan L/C.
2. Jenis / Tipe – Tipe L/c dalam UCP 600 dan bagaimana cara membedakannya
1) Revocable L/C : Adalah L/C yang dapat diubah atau dibatalkan sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan lebih dahulu kepada beneficiary. Dari ketentuan tersebut menunjukan bahwa
suatu L/C yang dapat ditarik kembali atau dibatalkan tidak menciptakan suatu ikatan hukum
antara pihak bank dan beneficiary. Sebenarnya bentuk revocable ini kurang tepat apabila
disebut L/C karena tidak mengandung jaminan bahwa wesel-weselnya akan dibayar ketika
diajukan, mengingat pembatalan mungkin telah terjadi tanpa pemberitahuan kepada
beneficiary. Oleh karena itu bentuk L/C yang demikian kurang disukai oleh penjual dan jarang
dipergunakan.
2) Irrevocable L/C : Adalah suatu L/C yang tidak dapat diubah atau dibatalkan tanpa persetujuan
semua pihak baik pembeli, penjual, maupun pihak bank yang bersangkutan. Selama jangka
waktu berlakunya yang ditentukan dalam L/C, issuing bank tetap menjamin untuk membayar,
mengaksep, atau menegosiasi wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut asalkan syarat-syarat
dan kondisi yang ditetapkan didalamnya terpenuhi.
3) Irrevocable dan Confirmed L/C : L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman dari
sudut penerima L/C (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel yang ditarik atas
L/C ini dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun oleh advising bank, bila segala syarat-
syarat dipenuhi, serta tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable.
4) Clean Letter of Credit : Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan
suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang
dari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.
5) Stand by Letter Of Credit : Suatu jaminan khusus yang biasanya dipakai sebagai “stand by”
oleh pihak beneficiary atau bank atas nama nasabahnya. Dalam hal ini apabila pihak applicant
gagal untuk melaksanakan suatu kontrak atau gagal untuk membayar pinjaman atau
memenuhi pinjaman lain bank yang bersangkutan akan membayar kepada beneficary atas
penyerahan selembar sight draft dan surat pernyataan dari beneficiary, yang menyatakan
bahwa applicant atau kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang disetujui, membayar
pinjaman atau memenuhi kewajiban lain itu. Klausula minimal yang harus dimuat dalam
SBLC adalah: (i) irrevocable, (ii) Issuing Bank terikat untuk membayar atas pengajuan
pernyataan dari Beneficiary ihwal terjadinya wanprestasi oleh Applicant, (iii) tanggal jatuh
tempo, (iv) masa berlaku SBLC dan (v) penundukan diri pada UCP. demikian
pembayaran/pencairan didasarkan adanya pernyataan wanprestasi dari Beneficiary. Lain
halnya dengan L/C, L/C diterbitkan untuk mendorong Beneficiary agar mengajukan dokumen-
dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C sehingga Issuing Bank akan melakukan
pembayaran (positive antecedent).
6) SBLC mendasarkan diri pada dasar hukum yang sama dengan L/C yaitu UCP, oleh karenanya
setiap ketentuan yang dalam UCP berlaku juga bagi SBLC sepanjang dapat diaplikasikan.
Namun demikian sejak tanggal 1 Januari 1999, SBLC dapat juga tunduk pada International
Standby Practices tahun 1998 (“ISP 98”). ISP 98 hingga saat ini belum diratifikasi ataupun
direkomendasikan oleh BI walaupun sudah mulai diberlakukan oleh beberapa bank di
Hongkong, USA dan beberapa negara di Eropa.
7) Red Clause Letter Of Credit : adalah suatu klausula yang memuat makna anti cipatory yaitu
menyangkut sesuatu hal yang sifatnya didahulukan. Adapun yang didahulukan disini adalah
pembayaran atas L/C oleh bank yang dilakukan sebelum dokumen-dokumen yang disyaratkan
diserahkan. Atas dasar inilah maka red clause L/C termasuk dalam golongan yang disebut anti
cipatory credit. Bilang z bisa dapat DP diawal (down payment)
8) Green Ink Clause Letter Of Credit : hampir serupa dengan red clause L/C, yakni juga
memberikan uang muka kepada beneficiary sebelum pengapalan barang-barang dilakukan.
9) Documentary Letter of Credit : Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi
dengan dokumen-dokumen lain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C.
10) Documentary L/C dengan Red Clause : Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak
untuk menarik sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau
dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan
seperti dalam hal documentary L/C. L/C ini merupakan kombinasi open L/C dengan
documentary L/C.
11) Revolving L/C : L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan
perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya, untuk jangka waktu enam bulan, kredit
tersedia setiap bulannya US$ 1.200, berarti secara otomatis setiap bulan (selama enam bulan)
kredit tersedia sebesar US$ 1.200, tidak peduli apakah jumlah itu dipakai atau tidak.
Back to Back L/C : Dipakai dalam keadaan seperti halnya pada transferable L/C yakni, suatu
transaksi dagang yang dilakukan dengan melalui pedagang perantara atau dalam keadaan
dimana hubungan langsung antara pembeli dan supplier tidak dimungkinkan oleh peraturan-
peraturan negara yang bersangkutan. Walaupun ada persamaan demikian tetapi tidak berarti
bahwa ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap transferable L/C seluruhnya berlaku juga
bagi back to back L/C. Dalam L/C ini, penerima (beneficiary) biasanya bukan pemilik barang,
tetapi hanya perantara. Oleh karena itu, penerima L/C ini terpaksa meminta bantuan banknya
untuk membuka L/C untuk pemilik barang-barang yang sebenarnya dengan menjaminkan L/C
yang diterimanya dari luar negeri.
Transferable L/C : Adalah suatu kredit yang memberikan hak kepada beneficiary untuk
meminta kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran atau akseptasi atau
kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit itu
seluruhnya atau sebagian kepada satu pihak ketiga atau lebih. Beneficiary berhak meminta
kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada setiap bank
yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit sepenuhnya/sebagian
kepada pihak ketiga. Transferable L/C (pasal 48 UCP) merupakan L/C yang dapat dialihkan
oleh Beneficiary, baik sebagian atau seluruhnya, kepada satu atau beberapa pihak lainnya
(pemasok) melalui perantaraan bank, apabila Issuing Bank menyatakan demikian (bersifat
transferable). Nilai L/C yang dialihkan pada dasarnya lebih rencah dari nilai L/C semula yang
diterima dari Issuing Bank, atau dengan kata lain Beneficary akan menerima pembayaran
yang lebih besar dari Issuing Bank dibanding jumlah yang dibayarkan Beneficiary kepada
pemasok-pemasoknya (transferee). Selama tidak diatur lain, maka pengalihan hanya dapat
dilakukan satu kali.
12) Non Transferable = tidak dapat dialihkan, end buyer ke end seller langsung,
funder/trading/agent/median pakai baju perusahaan, nga usah ikutan, kya nih sih kenyataan
dilapangan …. hahaha
13) Sight L/C : adalah L/C yang bilamana semua persyaratan dipenuhi, maka bank negosiasi
paling lama dalam 7 hari kerja wajib melunasi/membayar nominal L/C kepada
eksportir.Dengan demikian, Sight L/C (L/C unjuk) bisa dikategorikan sebagai L/C yang tunai,
pada saat diperlihatkan semua dokumen pengapalan (shipping Documents) yang lengkap
tanpa penyimpangan (Disccrepancies) pada saat itulah pembayaran akan dilakukan oleh bank
kepada eksportir. Oleh karena itu digolongkan sebagai L/C yang aman (Safety L/C).
14) Usance L/C : Berbeda dengan Sight L/C, maka Usance LC dimaksudkan bahwa pembayaran
baru bisa dilunasi jika L/C tersebut sudah jatuh tempo yaitu sekian hari dari tanggal
pengapalan / tanggal Bill of Lading, dengan demikian berarti eksportir memberi kredit kepada
importir dimana barang dikirim terlebih dahulu, kemudian pembayaran dilakukan. Usance L/C
dapat dilakukan kalau eksportir sudah percaya dengan importer/
15) Confirmed L/C : Adalah L/C yang pembayarannya dijamin oleh dua bank, yakni bank
pembuat L/C dan bank penyampai L/C atau bank negosiasi, artinya L/C ekspor yang diterima
oleh bank penyampai L/C tersebut di-backup / diconfirm kembali / dijamin kembali
pembayarannya oleh bank penerima L/C, dengan demikian apabila terjadi kepailitan atau
kerugian atas bank pembuka L/C, maka bank penyampai itulah yang akan menyelesaikan
pembayaran L/C-nya semua persyaratan L/C dipenuhi.
3. SKBDN

4. Delivery Goods Menurut Inconterm

Incoterms atau International Commercial Terms adalah peraturan internasional tentang syarat
perdagangan luar negeri, agar mereka memperoleh kepastian tentang rumusan tanggung jawab, hak dan
kewajiban para pihak secara sederhana dan aman. Hal-hal yang dijelaskan meliputi proses pengiriman
barang, penanggung jawab proses ekspor-impor, penanggung biaya yang timbul dan penanggung risiko
bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses pengiriman.Kedudukan Incoterms ini
bersifat independen, karena bukan merupakan produk pemerintah dari negara manapun. Dalam istilah
umumnya, incoterms mengatur hal-hal yang terkait dengan CRR ( Cost, Risk, and Responsibility). Dalam
Incoterms 2010 hanya ada 11 istilah yang disederhanakan dari 13 istilah Incoterms 2000, yaitu dengan
menambahkan 2 istilah baru dan menggantikan 4 istilah lama. Istilah baru dalam Incoterms 2010 yaitu
Delivered at Terminal (DAT); dan Delivered at Place (DAP). Sedangkan 4 istilah lama yang digantikan
yaitu: Delivered at Frontier (DAF); Delivered Ex Ship (DES); Delivered Ex Quay (DEQ); Delivered
Duty Unpaid (DDU).

5. Basic Dokument dalam L/C :;


1) Bill of Lading
2) Commercial Invoice
3) Dokumen Transport
4) Dokumen Asuransi
5) Certificate of Origin dll,

Anda mungkin juga menyukai