Anda di halaman 1dari 4

Leter of Credit

Secara konsep Letter of Credit sendiri atau orang sering menyingkatnya dengan LC, merupakan
suatu instrument yang mencoba menjawab kebutuhan dunia usaha akan suatu mekanisme
pembayaran dan penjaminan yang berupaya semaksimal mungkin menjaga resiko-resiko masing-
masing pihak yang terlibat dengan cara menentukan kewajiban dan tanggung jawab masing-
masing pihak dalam bertransaksi yang lebih aman.

Konsep Letter of Credit secara sederhana merupakan Pengambilalihan tanggung jawab


pembayaran oleh pihak lain (Bank) atas dasar permintaan pihak yan dijamin (Applicant/Pembeli)
untuk melakukan pembayaran kepada pihak penerima jaminan (Beneficiary/Penjual) berdasarkan
syarat dan kondisi yang ditentukan dan disepakati.

Letter of Credit yaitu UCP 600, pasal 2, tentang Definisi menyebutkan : ”Credit means any
arrangement, however named or described, that is irrevocable and thereby constitutes a definite
undertaking of the issuing bank to honour a complying presentation”. Anda bebas mengartikan dan
mengintepretasikannya sendiri, yang kurang lebih artinya : “suatu bentuk perjanjian, apapun
namanya dan penjelasannya, yang tidak bisa diubah sepihak, yang menyebabkan suatu
pengambilalihan mutlak dari bank penerbit jaminan untuk membayar presentasi (dokumen) yang
sesuai”.

Terminology pihak yang dijamin di sini harus dipertegas karena tidak seperti dalam asuransi mobil,
biasanya kita yang memohon penjaminan kita juga yang dijamin akan menerima pembayarannya.
Pihak yang dijamin dalam Letter of Credit hampir sama dengan Bank Guarantee lainnya, dimana
pihak pertama (guarantor) yang diharuskan menjamin, mengalihkan kewajibannya kepada bank atas
permintaan pihak kedua (guarantee) yang mendapat jaminan tersebut.

Alur Prosesnya pun awalnya sederhana, yaitu :


1. Terjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual, yang biasanya dituangkan dalam Sales Contract
atau media kesepakatan lainnya.

2. Pembeli mengajukan permohonan pembukaan Letter of Credit kepada Bank yang akan
menerbitkan (Issuing bank) atas permintaan Penjual. Sebutan untuk Pembeli dalam terminology LC
menjadi Applicant dan Penjual menjadi Beneficiary (hal ini penting untuk dibedakan, karena dalam
kasus-kasus pengembangannya nanti applicant bisa jadi tidak sama dengan Pembeli dan Beneficiary
bisa jadi tidak sama dengan Penjual).

3. Issuing Bank,sebagai bank penjamin, memberikan jaminan tersebut kepada Beneficiary, sehingga
pada proses ini peran issuing bank berubah menjadi Advising Bank (dalam prakteknya nanti,
mengingat jauhnya jarak antara Issuing Bank dengan Beneficiary yang biasanya di Negara yang
berbeda, maka issuing bank bisa meminta pihak/bank lain sebagai advising bank) tetapi secara
konsep, issuing bank dapat secara langsung meng-Advise LC tersebut ke Beneficiary jika
memungkinkan.

4. Beneficiary/Penjual yang telah menerima Lc tersebut melakukan pengiriman barang dan


membuat dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh LC.

5. Beneficiary menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada Issuing Bank (pada prakteknya


melalui Negotiating Bank/Remitting Bank di Negara eksportir) untuk mendapatkan pembayaran dan
Issuing Bank pun melakukan pembayaran kepada Beneficiary berdasarkan penyerahan dokumen
yang sesuai dengan persyaratan dan kesepakatan semua pihak.

6. Issuing Bank menagihkan pembayaran tersebut kepada Applicant dengan menyerahan dokumen
dan Applicant melakukan pembayaran kepada Issuing Bank untuk mendapatkan dokumen untuk
pengeluaran barang.

Sesimpel itu,

Dalam perkembangan dunia perdagangan antar Negara yang pastinya juga membutuhkan suatu
metode pembayaran dan penjaminan yang juga berkembang, Letter of Credit juga menyesuaikan diri
sehingga menjadi lebih kompleks, lebih melibatkan banyak pihak dan lebih banyak variasi bentuk
dan fungsinya seperti antara lain munculnya bentuk-bentuk LC baru (baik yang secara expresif
disebutkan oleh UCP maupun pengembangan dalam praktek) seperti UPAS LC, Claim
Reimbursement LC, Confirmed LC, Transferable LC, Back to Back LC, Deferred Payment LC, Red
Clause LC, Green Clause LC, Standby LC, dan lain-lain. Sampai saat ini dalam prakteknya jumlahnya
kurang lebih 20 jenis LC yang beredar sesuai kegunaan dan fungsinya (secara bertahap nanti akan
saya bahas satu persatu jenis-jenis LC tersebut pada artikel-artikel lainnya).
Adapun fungsi Letter of Credit (L/C) diantaranya adalah:

1. Merupakan perjanjian bank dalam menyelesaikan transaksi komersial


internasioanal
2. Memastikan terjadinya pembayaran sepanjang syarat-syarat L/C dipenuhi
3. Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi
yang diadakan
4. Membantu bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada importir
5. Merupakan instrumen yang didasarkan hanya atas dokumen dan bukan atas
barang dagang

Jenis-Jenis L/C
1. Revocable L/C

Revocable L/C adalah L/C yang memberikan hak kepada pihak opener atau oleh
issuing bank untuk bisa membatalkan atau merubah sewaktu-waktu tanpa
memerlukan persetujuan dari beneficiary. Contohnya, pihak eksportir kemungkinan
menghadapi masalah untuk segera mendapatkan pembayaran dari importir,
sedangkan disisi pihak importir, L/C akan memberikan kemudahan karena bisa
diubah atau dibatalkan meskipun tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak
ketiga (beneficiary).

2. Irrevocable L/C

Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan atau diubah selama jangka
waktu berlaku (validity) yang sudah ditentukan dalam L/C tersebut. Penerimaan
wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut tetap dijamin operning bank. Pembatalan
bisa saja dilakukan dengan syarat harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang
terkait pada L/C tersebut.

3. Irrevocable dan Confirmed L/C

Irrevocable dan Confirmed L/C adalah L/C yang paling aman dari sudut penerima
L/C (beneficiary) dan diangggap paling, mengapa demikian? karena pihak opening
bank maupun oleh advising bank menjamin sepenuhnya pembayaran atau
pelunasan wesel yang ditarik atas L/C ini, dengan catatan tidak mudah dibatalkan
karena sifatnya yang irrevocable dan  bila segala syarat-syarat dipenuhi.

4. Clean Letter of Credit

Clean Letter of Credit adalah L/C yang saat pengambilan uang dari kredit yang
tersedia bisa dilakukan tanpa dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu
wesel, atau bisa dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.

5. Documentary Letter of Credit


Documentary Letter of Credit adalah Penarikan uang atau kredit yang tersedia yang
pengambilannya dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain yang disebutkan dalam
syarat-syarat dari L/C.

6. Documentary L/C dengan Red Clause

Documentary L/C dengan Red Clause Adalah L/C yang memberikan hak kepada,
penerima L/C (beneficiary) untuk menarol sebagian dari jumlah L/C yang tersedia
dengan menggunakan kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpa dokumen
lainnya, dan sisanya dilakukan seperti dalam documentary L/C. jadi bisa dikatakan
bahwa L/C ini adalah kombinasi dari open L/C dengan documentary L/C.

7. Revolving L/C

Revolving L/C adalah L/C yang memperbolehkan kredit bisa dipakai ulang,
meskipun tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut.
Contohnya, kredit tersedia setiap bulan sebesar US$ 1.200 (untuk jangka waktu
enam bulan), artinya secara otomatis setiap bulan, kredit tersedia sebesar US$
1.200 tidak perduli kredit tersebut dipakai atau tidak.

8. Back to Back L/C

Penerima (beneficiary) dalam L/C ini biasanya bukan sebagai pemilik barang,
namun hanya sebagai perantara. Jadi, penerima L/C ini harus meminta bantuan
banknya untuk membuka L/C yang diterimanya dari pihak luar negeri atau pemilik
barang yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai