- Administrasi dalam arti sempit: semua kegiatan tulis menulis, catat mencatat, surat
menyurat, ketik mengetik serta penyimpanan dan pengurusan hal-hal yg bersifat teknis
ketata usahaan semata-mata.
- Pemerintah dalam arti sempit: organ/alat perlengkapan negara yang diserahi tugas
pemerintahan atau melaksanakan undang-undang, jadi pemerintah hanya berfungsi sebagai
badan eksekutif (eksekutif/ bestuur)
Peraturan-peraturan hukum yg terikat pada suatu bidang tertentu dari kebijaksanaan penguasa
- Administrasi dalam arti umum : proses kerjasama antara 2 orang atau lebih berdasarkan
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
- Pemerintah dalam arti umum : semua badan yang menyelenggarakan semua kekuasaan di
dalam negara, baik ekonomi maupun kekuasaan legislatif dan yudisiil
jadi meliputi badan-badan yang menentukan haluan dan berkedudukan di pusat, kemudian terdapat
juga instansi-instansi yg melaksanakan keputusan dari badan-badan itu.
Sedangkan Van Vollenhoven mengemukakan dalam arti luas tugas pemerintah itu terbagi dalam 4
fungsi .yakni:
2. Pelaksana/pemerintah (bestuur)
4. Keadilan (rechtspraak)
Menurut W.F. Prins, bahwa perkembangan hukum administrasi bermula dari lapangan-lapangan
khusus karena kebutuhan untuk mengatur lapangan-lapangan pekerjaan pemerintahan dalam
bidang khusus tertentu
Dengan bertitik tolak dari pengertian hukum administrasi dan lapangan hukum administrasi
adalah lapangan bestuur dan besturen, dari daftar tersebut dapat dikelompokkan aturan-aturan
yg meliputi:
Hukum Perdata termasuk hukum privat sedangkan hukum pidana masuk hukum publik
- Hubungan Hukum Administrasi dengan Hukum Perdata adalah:
Menurut Mr. Ir. M.M Van Praag menyatakan bahwa sudah menurut kodratnya dan juga
menurut sejarah perkembangannya sendiri, bahwa kedua bidang hukum perdata dan hukum
administrasi itu tidak saling sentuh menyentuh dan masing-masing berdiri sendiri dalam
bidangnya
Sedangkan hubungan hukum administrasi dengan hukum pidana menurut Dr. H. J. Romeijn :
Bahwa hukum pidana dapat dipandang sebagai hukum pembantu (hulprecht) bagi hukum
administrasi, karena penetapan sanksi pidana merupakan sarana untuk menegakkan hukum
administrasi.
VII. SUMBER HUKUM ADMINISTRASI
1. PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM ADMINISTRASI
Pancasila mewujudkan dirinya dalam:
- Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
- Dekrit presiden 5 juli 1959
- UUDNRI Tahun 1945 &
- Surat perintah 11 Maret 1966
Pancasila sebagai sumber hukum, seperti yg tercantum di dalam TAP MPR No III/MPR/2000
di pasal 1 (3) disebutkan: Pancasila dikatakan sebagai sumber hukum dasar nasional
sebagaimana yg tertulis dalam Pembukaan UUD tahun 1945 yaitu ; Ke Tuhanan YME,
Kemanusiaan yg adil dan beradab, Persatuan Indonesia, & Kerakyatan yg dipimpin oleh
hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan batang tubuh UUD Tahun 1945.
Dekrit merupakan Keputusan Presiden RI yg berisi :
a. Pembubaran konstituante;
b. Berlakunya UUD 1945 & tidak berlakunya lagi UUDS 1950
c. Pembentukan MPRS & DPAS.
UUD proklamasi adalah UUD 1945 yg terdiri atas pembukaan & pasal-pasal
Surat perintah 11 Maret 1966 antara lain berisi: perintah kepada Letjen Soeharto,
Menteri/Panglima AD, untuk & atas nama Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin
Besar Revolusi, mengambil segala tindakan yg dianggap perlu, untuk terjaminnya keamanan
& ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan & jalannya revolusi serta menjamin
keselamatan pribadi & kewibawaan pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin
Besar Revolusi, Mandataris MPRS demi keutuhan bangsa & negara RI & melaksanakan
dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi
- Tap MPR No.III/MPR/2000 Tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang-
undangan
Urutannya adalah sbb:
a. UUD 1945
b. Tap MPR
c. UU
d. Peraturan Pemerintah pengganti UU
e. PP
f. Keppres
g. Peraturan Daerah
(ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku)
- UU No.10 tahun2004 tentang pembentukan peraturan perundan-undangan
Urutannya adalah sbb:
a. UUDNRI Tahun 1945
b. UU/Perpu
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah
(Ketentuan dalam UU ini sudah tidak berlaku)
- UU No. 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan
Urutannya adalah sbb:
a. UUDNRI Tahun 1945
b. Ketetapan MPR
c. UU/Perpu
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah Propinsi
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
3. SUMBER HUKUM ADMINISTRASI DALAM PENGERTIAN SOSIOLOGI & SEJARAH
- Sumber-sumber Hukum dalam Pengertian Sosiologis
Faktor-faktor Sosiologis dapat berbentuk macam-macam:
a. Situasi sosial ekonomis-------menentukan isi UU;
b. Hubungan-hubungan politik.
- Sumber Hukum Dalam Pengertian Sejarah
Dalam arti sejarah istilah hukum punya 2 makna, yakni:
a. Sebagai sumber pengenal dari hukum yg berlaku pada suatu saat tertentu;
b. Sebagai sumber tempat asal pembuat UU menggalinya dalam penyusunan suatu aturan
menurut UU.
VIII. ASPEK NORMATIF HUKUM ADMINISTRASI
Dalam konsep negara hukum kemasyarakatan (sociale rechtstaat) hukum administrasi
didefinisikan sebagai instrumen yuridis yg memungkinkan pemerintah mengendalikan
kehidupan masyarakat & pada sisi yg lain memungkinkan masyarakat berpartisipasi
dalam pengendalian tersebut.
Pemerintahan--------perlindungan hukum-----------masyarakat
----------------------------------------------------------------------
Partisipasi (peran serta)
2. PENGAWASAN PEMERINTAHAN
Daerah yg dibentuk berdasarkan asas desentralisasi & dekonsentrasi adalah daerah Propinsi
2. KONSEP WEWENANG
Dalam aspek hukum administrasi, penyelenggaraan pemerintahan yang baik tidak terlepas
dari makna wewenang yang dimiliki dan digunakan oleh pemerintah. Masalah wewenang
Prajudi Atmosudirdjo membedakan antara wewenang (competence) dan kewenangan
(authority) yang dalam hukum administrasi dibedakan pengertiannya, walaupun dalam
praktek perbedaan itu tidak terlalu dirasakan. Kewenangan adalah apa yang disebut
kekuasaan formal yang berasal dari kekuasaan legislatif (diberikan oleh Undang-undang).
Sedangkan wewenang adalah pendelegasian sebagian kekuasaan untuk melakukan sesuatu
tindakan hukum.
Dalam kepustakaan hukum administrasi Belanda, masalah wewenang selalu menjadi bagian
yang penting dan bagian awal dari hukum administrasi karena obyek hukum administrasi
adalah wewenang pemerintahan (bestuurs bevoegdheid)
Dalam konsep hukum publik, wewenang merupakan suatu konsep inti dalam hukum tata
negara dan hukum administrasi. Dalam hukum tata negara, wewenang (bevoegdheid)
dideskripsikan sebagai kekuasaan hukum (rechtsmacht). Jadi dalam konsep hukum publik,
wewenang berkaitan dengan kekuasaan hukum.
Setiap wewenang dibatasi oleh materi (substansi), ruang (wilayah: locus) dan waktu
(tempus). Di luar batas-batas tersebut, suatu tindak pemerintahan merupakan tindakan
tanpa wewenang (onbevoegdheid). Tindakan tanpa wewenang (onbevoegdheid) ini bisa
berupa onbevoegdheid ratione materiae, onbevogdheid ratione loci (wilayah),
onbevoegdheid ratione temporis (waktu). Ruang lingkup legalitas tindak pemerintahan
meliputi: wewenang, prosedur, dan substansi.
3. KONSEP KTUN
- KTUN menurut AWB (Belanda), Keputusan didefinisikan dalam pasal 2 UU AROB, pada ayat 1
: keputusan menurut UU ini diartikan keputusan tertulis dari suatu organ administratif yg
ditujukan pada suatu akibat hukum; ayat 2 : Bukan termasuk keputusan dalam arti UU ini
adalah (a) suatu keputusan yg mempunyai tujuan umum dan (b) suatu tindakan hukum
menurut hukum perdata; ayat 3 : suatu keputusan disamakan dengan suatu penolakan
untuk memberikan suatu keputusan. Organ administratif dianggap telah menolak pemberian
keputusan, apabila jangka waktu yg ditentukan menurut UU untuk mengambil suatu
keputusan telah berlalu, tanpa ada pemberian suatu keputusan, atau kalau tidak ada jangka
waktu semacam itu apabila dalam waktu yg wajar tidak diberikan suatu keputusan.
Keputusan tertulis harus berasal dari suatu organ administratif (organ penguasa atau
jabatan), ada kaitannya dengan kekuasaan pemerintah. Jadi suatu keputusan secara definisi
berasal dari suatu organ pemerintahan.
- Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) menurut UU PTUN adalah : suatu penetapan tertulis
yg dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yg berisi tindakan hukum Tata
Usaha Negara yg berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku yg bersifat
konkret, individual, dan final yg menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata
4. MACAM_MACAM KTUN
# Van Der Wel membedakan keputusan atas :
a. De rechtsvastellende beschikkingen
b. De constitutieus beschikkingen yg terdiri atas:
-belastende beschikkingen (keputusan yg memberi beban)
- begunstigende beschikkingen (keputusan yg menguntungkan); statusverleningen
( penetapan status)
Ketetapan negatif tidak menimbulkan perubahan dalam keadaan hukum yg telah ada,
ketetapan negatif dapat berbentuk pernyataan tidak berkuasa (onbevoegd verklaring)
pernyataan tidak diterima (niet ontvankelijk verklaring) atau suatu penolakan (afwijzing).
1. Penetapan negatif (penolakan), hanya berlaku satu kali saja sehingga seketika
permintaannya tidak boleh diulangi lagi
2. Penetapan positif (permintaan dikabulkan), terdiri dari 5 golongan yakni:
a. Yg menciptakan keadaan hukum baru pada umumnya
b. Yg menciptakan keadaan hukum baru hanya terhadap suatu obyek saja
c. Yg membentuk atau membubarkan suatu badan hukum
d. Yg memberikan beban (kewajiban)
e. Yg memberikan keuntungan, penetapan yg memberikan keuntungan adalah:
- Dispensasi : pernyataan dari pejabat administrasi yg berwenang, bahwa suatu ketentuan
undang-undang tertentu memang tidak berlaku terhadap kasus yg diajukan seseorang di
dalam suatu permintaannya.
- Izin atau vergunning: dispensasi dari suatu larangan
- Lisensi : izin yg bersifat komersial & mendatangkan laba
- Konsesi: penetapan yg memungkinkan konsesionaris mendapat dispensasi, izin, lisensi & yg
semacam wewenang pemerintahan yg memungkinkannya untuk memindahkan kampung,
membuat jalan, dsb. Oleh karena itu pemberian konsesi haruslah dengan kewaspadaan,
kebijaksanaan & perhitungan yg sematang-matangnya
Atas pembagian & uraian Prajudi tentang penetapan (beschikking) seperti tersebut di atas
maka hal-hal yg perlu dicatat adalah:
a. Menurut Prajudi atmosudirdjo, beschikking lahir dari suatu permohonan & sejalan
dengan itu dibedakannya atas penetapan positif & negatif. Melihat pada kepustakaan &
praktek tidak selamanya beschikking lahir atas suatu permohonan yg berkepentingan
lebih-lebih belastende besschikking
b. Menurut Prajudi, izin atau vergunning adalah dispensasi dari suatu larangan. Rumusan
demikian menumbuhkan dispensasi dengan izin. Dispensasi beranjak dari ketentuan yg
pada dasarnya melarang suatu perbuatan sebaliknya izin beranjak dari ketentuan yg
pada dasarnya tidak melarang suatu perbuatan tetapi untuk dapat melakukannya
disyaratkan prosedur tertentu harus dilalui. Dispensasi merupakan suatu relazatio regis
Hal ini berarti bahwa dalam keadaan tertentu suatu ketentuan hukum dinyatakan tidak
berlaku untuk hal tertentu
c. Menurut Prajudi, lisensi adalah izin yg bersifat komersial dan mendatangkan laba. Dalam
rumusan ini perlu diperhatikan bahwa izin itu sendiri tidak komersial mungkin yg
dimaksudkan adalah bidang usahanya yg bersifat komersial & mendatangkan laba
5. LEGALITAS KTUN
Dalam hukum administrasi, persoalan legalitas tindak pemerintahan berkaitan dengan
pendekatan terhadap kekuasaan pemerintahan.
Pendekatan kekuasaan berkaitan dengan wewenang yg diberikan menurut UU berdasarkan
asas legalitas atau asas rechtmatigheid. Dengan demikian dalam pendekatan tersebut
menentukan kontrol atau pengawasan terhadap penggunaan kekuasaan. Dalam hal terdapat
penyimpangan atau pelanggaran terhadap penggunaan kekuasaan oleh pemerintah, maka
tanggung jawab negara dilakukan atas dasar asas legalitas. Asas legalitas dibedakan atas : (1)
asas Legalitas Formal dan (2) asas legalitas substansial
Legalitas Formal berkaitan dengan wewenang prosedur sedangkan legalitas substansial
berkaitan dengan tujuan.
Setiap tindakan pemerintahan mensyaratkan keabsahan atau legalitas wewenang, prosedur
dan substansi, sesuai dengan asas rechtmatigheid van bestuur.
Legalitas substansial yg bertumpu pada asas tujuan dalam literatur Belanda dikenal sebagai
specialiteit beginsel. Secara substansial specialiteit beginsel mengandung makna bahwa
setiap kewenangan mengandung tujuan tertentu.
Dalam hal tidak terpenuhi legalitas tersebut menyebabkan cacat dalam tindakan
pemerintahan. Cacat wewenang mengakibatkan tindakan pemerintahan atau keputusan
pemerintah menjadi batal demi hukum (nietig). Cacat prosedur tidak menyebabkan tindakan
atau keputusan pemerintah menjadi batal namun kekurangan yg ada harus dilengkapi. Cacat
prosedur dapat dimohonkan pembatalan dan bukan batal demi hukum.
6. RESPONSIBILITY DAN LIABILITY DALAM KTUN
Responsibility merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah pada parlemen secara
politis, yg meliputi collective and individual responsibility. Bentuk lain dari responsibility
adalah legal responsibility yg bisa dilaksanakan di pengadilan.
Konsep Liability adalah merupakan tanggung gugat, misalnya state liability, ini merupakan
konsep tanggung gugat kepada negara atau pemerintah dalam arti mereka harus memberi
kompensasi jika terjadi kerugian atau derita secara langsung atau tidak langsung, materiil
atau mental kepada warganya.