Defeinisi
Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta
peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa
bagiannya masing-masing (Pasal 171 a. KHI)
- Orang yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris;
- Beragama Islam
- Tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris
Seorang terhalang menjadi ahli waris apabila dengan berdasar putusan berkekuatan hukum tetap
dihukum karena :
- Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat pada
pewaris.
- Dipersalahkan karena telah memfitnah dengan cara mengajukan pengaduan bahwa pewaris
telah melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun penjara atau
hukuman yang lebih berat.
Orang yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris;
• Apabila semua ahli waris ada maka yang berhak mendapatkan warisan hanya anak, ayah, ibu,
suami dan istri.
Harta
Harta Bawaan
Harta Bersama
Harta bersama (syirkah) adalah harta yang diperoleh selama perkawinan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama tanpa mempersoalkan terdaftar atas nama siapapun.
Harta warisan adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersama, setelah digunakan untuk
keperluan pewaris selama sakit sampai meninggalnya, biaya pengurusan jenazah (tajhiz),
pembayaran hutang dan pembarian untuk kerabat (dalam keadaan netto).
1. Aniyah
Yaitu unsur wujud, yang berarti harta itu harus ada wujudnya (rumah bangunan)
2. Urf
Harta adalah segala sesuatu yang dipandang sebagai harta oleh semua manusia karena
adannya manfaat baik manfaat yang terlihat (madiyah) maupun yang tidak terlihat
(ma’nawiyah) contohnya piutang
- Zakat
- Nazar
- Kafarat
- infaq
utang ini sifatnya ibadah, oleh karena itu wajib untuk dilunasi
Hibah
- Pemberian suatu harta benda kepada orang lain yang sebelumnya tidak memiliki hak atas
harta benda tersebut, semasa hidupnya.
- Hibah kepada orang lain merupakan pemberian semata-mata tanpa mengharapkan balas
jasa
- Ketentuan mengenai hibah dapat dilihat dari Pasal 212 Kompilasi Hukum Islam
- Harta yang dihibahkan harus dikeluarkan dari harta warisan
- Ahli waris tidak memiliki hak apapun terhadap harta yang dihibahkan tersebut, karena telah
terjadi perpindahan kepemilikan ketika penghibah masih hidup
- Hibah tidak dapat dibatalkan oleh ahli waris, karena harta yang dihibahkan sudah di
keluarkan dari bagian ahli waris
- Hibah kepada anak kandung dapat diperhitungkan sebagai warisan, apabila si penghibah
wafat terlebih dahulu.
Kseimpulannya
Wasiat Wajibah
Menurut ibnu Hazm wasiat wajibah adalah wasiat yang dilakukan oleh penguasa
(dilaksanakan oleh hakim) untuk orang orang tertentu yang tidak diberi harta oleh orang yang
meninggal dunia, sementara ada kewajiban yang meninggal meninggalkan harta baginnya
berlaku kewajiban berwasiat
- Pelaksanaan wasiat ini tergantung dari keinginan ahli waris, untuk melaksanakan atau tidak
- Wasiat wajibah tidak boleh melebihi 1/3 harta peninggalan
- Diatur dalam Pasal 195 KHI
Jika tidak ada wasiat dari pewaris, maka PA dapat memberikan wasiat wajibah terhadap
anak angkat.
Pasal 209 ayat (2) KHI : “Terhadap anak angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat
wajibah sebanyakbanyaknya sepertiga dari harta warisan orang tua angkatnya”.
Kedudukan Orang tua angkat
Jika tidak ada wasiat maka PA dapat memberikan wasiat wajibah (Pasal 209 (1) KHI).
Berdasarkan Al Baqoroh : 180 yaitu “Jika seseorang dekat kepada maut dengan
meninggalkan harta, maka diwajibkan baginya menentukan wasiat bagi ibu bapaknya dan
keluarga dekatnya secara yang sepatutnya”.
“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian
seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan.” (QS an-Nisa [4]: 11).
bagian anak laki-laki dua kali lipat bagian anak perempuan, karena tanggung jawab anak laki-laki
lebih banyak daripada anak perempuan, seperti menafkahi dirinya, anakanaknya, istrinya, dan
kerabat yang berada di bawah tanggungannya. Sedangkan anak perempuan tidak demikian
tambahan kasus
(anak angkat tidak mendapat harta waris meskipun sudah diangkat sejak kecil ) namun peralihannya
bisa melaui wasiat ,hibah ,wasiat wajibah
Mungkinkah ada musyawarah atau konsensus dalam waris islam = mungkin , dengan syarat bagi
dulu ketahui dulu dengan waris islam.