Anda di halaman 1dari 5

Ruang Lingkup Negara Hukum (HAN)

Di negri Belanda ada dua istilah mengenai hukum ini yaitu bestuurrecht dan administratief recht,
dengan kata dasar ‘administratie’ dan ‘bastuur’.terhadap dua istilah ini para sarjana Indonesia
berbeda pendapat dalam menerjemahkannya. Administrase ini ada yang menerjemahkan dengan
tata usah, tata usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha Negara, dan ada yang
menerjemahkan dengan administrasi saja, sedangkan bastuur diterjemahkan secara seragam
dengan pemerintahan.
Perbedaan penerjemahan tersebut mengakibatkan perbedaan penamaan terhadap hukum ini,
yakni seperti HAN, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata usaha Pemerintahan, Hukum Tata
Usaha Negara, Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, HAN Indonesia, dan Hukum administrasi,
tanpa atribut Negara, sebagaimana yang dianut Hadjon, dengan alasan bahwa pada kata
administrasi itu sudah mengandung konotasi Negara/ pemerintahan. Sebenarnya kedua kata ini
dalam penggungaanya memiliki makna sama, karena pemerintah itu sendiri merupakan
terjemahan dari kata administrasi. Meski demikian ada akan dikemukakan secara terpisah
mengenai istilah administrasi Negara dan istilah pemerintah/pemerintahan berdasarkan kamus
dan yang berkembang dikalangan para sarjana.
a. Administrasi merujuk pada pengertian yang ketiga, yakni kegiatan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan bahwa
administrasi Negara mempunyai tiga arti, yaitu;

1. Sebagai salah satu fungsi pemerintah;


2. Sebagai aparatur dan aparat dari pada pemerintah;
3. Sebagai proses pemerintah yang memerlukan kerja sama tertentu.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari
manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah.”Sondang P.
Siagian mengartikan administrasi Negara sebagai “keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh
seluruh aparatur pemerintah dari satu Negara dalam usaha mencapai tujuan Negara”. EUtrecht
menyebutkan bahwa administrasi Negara adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat)
administrasi yang dibawah pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah,
Menurut Dimock & Dimock, administrasi Negara adalah aktivitas-aktivitas Negara dalam
melaksanakan kekuasaan-
kekuasaan politiknya, dalam arti sempit, aktivitas-aktivitas badan-badan eksekutif dan
kehakiman atau khususnya aktivitas-aktivitas badan eksekutif saja dalam melaksanakan
pemerintahan. “Bahsan Mustafa mengartikan administrasi Negara sebagai gabungan jabatan-
jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat dan diserahi tugas melakukan sebagian dari
pekerjaan pemerintah dalam arti luas, yang tidak diserahkan kepada badan-badan pembuat
undang-undang dan badan-badan kehakiman. Sudah jelas dari beberapa pendapat tersebut
dapatlah diketahui bahwa adminisrtasi Negara adalah “Keseluruhan aparatur pemerintah yang
melakukan berbagai aktivitas atau tugas-tugas Negara selain tugas pembuatan undang-undang
dan pengadilan”
b. Pemerintah/Pemerintahan
Pemerintah sebagai alat kelengkapan Negara dapat diartikan secara luas dan dalam arti sempit.
Pemerintah dalam arti luas itu mencangkup semua alat kelengkapan Negara, yang pada
pokoknya terdiri dari cabang-cabang kekuasaan eksekutif,legislatif, dan yudisial atau alat-alat
kelengkapan Negara lain yang bertindak untuk dan atas nama Negara, sedangkan dalam
pengertian sempit pemerintah adalah cabang kekuasaan eksekutif.
Pemerintah dalam arti sempit adalah organ/alat perlengkapan Negara yang diserahi tugas
pemerintahan atau melaksanakan undang-undang, sedangkan dalam arti luas mencangkup semua
badan yang menyelenggarakan semua kekuasaan didalam Negara baik eksekutuf maupun
legislatif dan yudikatif. Dalam kepustakaan disebutkan bahwa istilah pemerintahan disebutkan
memiliki dua pengertian, yaitu seabagai fungsi dan sebagai organisasi.
a Pemerintah sebagai fungsi adalah: melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pemerintah
sebagai organ adalah kumpulan organ-organ dan organisasi pemerintahan yang dibebani dengan
pelaksanaan tugas pemerintahan.
b. Pemerintah sebagai organisasi adalah: bila kita mempelajari ketentuan-ketentuan susunan
organisasi, termasuk didalamnya fungsi, penugasan, kewenangan, kewajiban masing-masing
departemen pemerintahan, badan-badan, instansi serta dinas-dinas pemerintahan.

Sebagai fungsi kita meneliti ketentuan-ketentuan yang mengatur apa dan cara tindakan aparatur
pemerintahan sesuai dengan kewenangan masing-masing, fungsi pemerintah itu dapat ditentukan
dengan menempatkannya dalam hubungan dengan fungsi perundang-undangan dan
peradilan.Pemerintah dapat dirumuskan secara negatif sebagai segala macam kegiatan
perundang-undangn dan peradilan. Kalaupun hukum administrasi Negara berkenaan dengan
kekuasaan eksekutif, pengertian eksekutif ini tidak sama dengan apa dengan apa yang
dimaksudkan dengan konsep trias politika (yang menempatkan kekuasaan eksekutif hanya
melaksanakan undang-undang).
Meskipun secara umum dianut definisi negatif tentang pemerintahan, yaitu sebagai suatu
aktivitas diluar perundangan dan peradilan, pada kenyataannya pemerintah juga melakukan
tindakan hukum dalam bidang legislasi, misalnya dalam pembuatan undang-undang organik dan
pembuatan berbagai peraturan pelaksanaan lainnya, dan juga bertindak dalam bidang
penyelesaian perselisihan, misalnya dalam penyelesaian hukum melalui upaya administrasi dan
dalam hal penegakan hukum administrasi atau pada penerapan sanki-sanki administrasi yang
semuanya itu menjadi objek kajian hukum administrasi Negara. Oleh karena itu tidak mudah
untuk menentukan ruang lingkup hukum administrasi Negara. Di samping itu kesukaran
menentukan ruang lingkup hukum administrasi Negara ini disebabkan pula oleh beberapa faktor,
Pertama, HAN berkaitan dengan tindakan pemerintahan yang tidak semuanya dapat ditentukan
secara tertulis dalam peraturan perundang-undangan seiring dengan perkembangan
kemasyarakatan yang memerlukan pelayanan pemerintah dan masing-masing masyarakat disuatu
daerah atau Negara berbeda tuntutan dan kebutuhan. Kedua, pembuatan peraturan-peraturan,
keputusan-keputusan dan instrument yuridis bidang administrasi lainnya tidak hanya terletak
pada satu tangan atau lembaga. Ketiga, hukum administrasi Negara berkembang sejalan dengan
perkembangan tugas-tugas pemerintahan dan kemasyarakatan, yang menyebabkan pertumbuhan
bidang hukum administrasi Negara tertentu berjalan secara sektoral. Karena faktor-faktor inilah,
(HAN tidak dapat dikodefikasi, seperti dalam hukum perdata dan hukum pidana yang dapat
dikumpulkan menjadi satu kitab undang-undang).
Prajudi Atmosudirdjo membagi HAN dalam dua bagian, yaitu HAN heteronom dan HAN
otonom. HAN heteronom yang bersumber pada UUD,TAP MPR, dan UU adalah hukum yang
mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi Negara . HAN otonom adalah hukum
oprasional yang diciptakan pemerintah dan administrasi Negara. Dan juga ada yang
menyebutkan bahwa HAN itu ada HAN umum dan ada HAN khusus. HAN umum berkenaan
dengan peraturan-peraturan umum mengenai tindakan hukum dan hubungan hukum administrasi
atau peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang hukum
administrasi, dalam arti tidak terikat pada bidang-bidang tertentu. Sementara itu, HAN khusus
adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang-bidang tertentu seperti peraturan tata
ruang, peraturan tentang kepegawaian, peraturan tentang pertanahan, peraturan tentang
kesehatan, peraturan tentang perpajakan, peraturan bidang pendidikan, peraturan pertambangan,
dan sebagainya.
Adanya perbedaan bidang hukum Administrasi khusus merupakan suatu hal yang logis dan wajar
mengingat masing-masing Negara dihadapkan pada perbedaan sosio kultural, politik, sistem
pemerintahan, kebijakan pemerintah, dan sebagainya, Artinya, munculnya pembedaan antara
hukum administrasi umum dan hukum administrasi khusus merupakan suatu yang tidak dapat
dihindari dan suatu yang alamiah. Munculnya hukum administrasi ini semakin penting artinya
seiring dengan lahirnya berbagai bidang tugas-tugas pemerintahan yang baru dan sejalan dengan
perkembangan dan penemuan-penemuan baru berbagai bidang kehidupan ditengah masyarakat,
yang harus diatur melalui hukum administrasi. Dalam konteks ini tampak bahwa hukum
administrasi itu tumbuh dan berkembang secara Dinamis.
Berdasarkan keterangan tersebut, tampak bahwa bidang hukum administrasi itu sangat luas
sehingga tidak dapat ditentukan secara tegas ruang lingkupnya. Disamping itu khusus bagi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, terdapat pula hukum administrasi daerah, yaitu
peraturan-peraturan yang berkenaan dengan administrasi daearah atau pemerintah daerah.
Sehubungan dengan adanya hukum administrasi tertulis, yang tertuang dalam berbagai peraturan
perundang-undangan, dan hukum administrasi tidak tertulis, yang lazim disebut asas-asas
pemerintahan yang layak, Keberadaan dan sasaran dari hukum administrasi Negara adalah
sekumpulan peraturan hukum yang mengatur tentang tugas dan kewenangan pemerintahan dalam
berbagai dimensinya sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan yang
baik dalam suatu Negara hukum. Dengan deamikian, keberadaan hukum administrasi Negara
dalam suatu Negara hukum merupakan condition sine quanon.
Menurut WF.Prins, batas antara hukum administrasi Negara debgan hukum tata Negara
sebagaimana telah dijelaskan beberapa pengarang, satupun tidak ada yang sama. Akan tetapi,
bila diteliti, di dalam membuat batas tersebut, sadar maupun tidak, yang telah diambil sebagai
dasar pikiran ialah bahwa tata Negara mengenai hal pokok. Setelah menyebutkan bahwa hukum
tata Negara dan hukum administrasi Negara merupakan satu kesatuan dan hukum administrasi
Negara dianggap sebagai bagian atau tambahan dari hukum tata Negara, yang kemudian
pendapat ditinggalkan karena perkembangan sejarah menempatkan hukum daministrasi Negara
sebagai bidang kajian hukum sendiri, mendefinisikan hukum administrasi Negara sebagai
(keseluruhan norma yang berasal dari hukum tata negrara yang mengatur hubungan hukum di
antara aparat Negara, mengatur prosedur pembentukan keputusan yang mengikat pemerintahan,
dan memuat ketentuan mengenai hubungan hukum dengan subjek hukum lain). Guna mengakhiri
perbedaan pendapat mengenai perbedaan antara hukum tata Negara dan denagan hukum
administrasi Negara cukuplah disebutkan pendapat dari Bagir Manan, yang mengatakan bahwa
secara keilmuan hukum yang mengatur tingkah laku Negara (alat perlengkapan Negara)
dimasukan kedalam kelompok hukum tata Negara, sedangkan hukum yang mengatur
pemerintahan (dalam arti administrasi Negara) masuk kedalam kelompok hukum administrasi
Negara.
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai