Anda di halaman 1dari 7

UTS Hukum Administrasi Negara

Topic: Analisis Peran dan Fungsi serta Ruang Lingkup Hukum Administrasi
Neara

Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara


Dosen Pengampu : Deden Suryo Raharjo, SH., MH

Dibuat Oleh :
Nama : Natanael Agung Oloan
NPM : 110110220320
Kelas : Hukum Administrasi Negara - E
A. Pendahuluan
Istilah Hukum Administrasi Negara di berbagai literatur digunakan pula istilah lain yaitu
Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Pemerintahan, dan lain-lain. Kesemuanya
merupakan terjemahan dari istilah administratief recht, bestuursrecht (Belanda),
administrative law (Inggris), dan droit administratief (Perancis). Kesemua istilah tersebut
mempunyai makna sebagai seperangkat atau serangkaian kaidah atau norma yang
menyangkut pengaturan terhadap hubungan hukum antara penyelenggara negara atau
pemerintah dengan warga negara atau rakyat dalam rangka pengelolaan atau
penyelenggaraan negara (pemerintahan).

Selain hal terurai di atas, konsep pemahaman Hukum Administrasi Negara dapat dimaknai
mengandung unsur/aspek antara lain: 1. Hukum yang berorientasi tentang kewenangan
dalam rangka pelaksanaan kekuasaan negara. 2. Hukum yang berorientasi tentang berbagai
aktivitas penyelenggara negara dengan melibatkan instrumen hukum agar hukum dan
negara berjalan efektif. 3. Hukum yang berorientasi memberikan perlindungan hukum bagi
warga negara dalam menghadapi tindakan-tindakan hukum negara/pemerintah.

Berdasarkan ketiga aspek tersebut di atas, antara aspek yang satu dengan yang lain
diposisikan saling berkaitan dalam melaksanakan fungsi masing-masing, yaitu meliputi
peran sebagai dasar/landasan normatif kewenangan penyelenggara negara; sebagai
dasar/landasan pelaksanaan instrumen hukum bagi norma/kaidah yg lebih
konkrit/teknis/operasional; sebagai dasar/landasan penyelenggara negara dalam
memberikan jaminan perlindungan hukum warga negara.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis pada karya tulis ini menganalisis peran, posisi, dan
ruang lingkup Hukum Administrasi Negara sehingga dapat terungkap esensi dari adanya
mata kuliah Hukum Administrasi Negara secara teoritis hingga secara prakteknya atau
teknisnya.
B. Isi
B.1 Definisi Hukum Administrasi Negara yang berkaitan erat dengan
Fungsi dan Peran Hukum Administrasi Negara .

Munculnya Hukum Administrasi Negara (administratiefrecht) sebagai suatu ilmu


pengetahuan hukum yang dapat berdiri sendiri tidak terlepas dari kebutuhan - kebutuhan
para sarjana hukum untuk mengadakan pemisahan antara unsur - unsur staatsrecht in
zumere zin ( Hukum Negara atau Hukum Tata Negara dalam arti luas ) yang terdiri dari
Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Tata Pemerintahan
menjadi keilmuan yang dapat berdiri sendiri - sendiri. Alasan dari pemisahan - pemisahan
ini adalah supaya ilmu - ilmu tersebut secara mandiri dapat dikembangkan dan dikaji
dengan objek penyelidikannya masing - masing. Hal ini kemudian uang disebut sebagai
staatsrecht in engere zin yaitu Hukum Tata Negara dalam arti sempit yang dimana
kemudian terjadi pemisahan unsur tersebut dari Hukum Tata Negara (sekarang dapat
disingkat sebagai HTN). Khususnya dalam berbicara Hukum Administrasi Negara
(sekarang dapat disingkat HAN) tentunya juga berbicara tentang bagaimana HAN tersebut
dapat dibedakan dengan HTN. Berdasarkan pakar - pakar hukum terkemuka yaitu pertama
Van Vollenhoven dan Oppenheim sama - sama menyatakan bahwa perbedaan antara
keduanya yaitu Hukum Tata Negara mengatur negara dalam keadaan diam, sedangkan
Hukum Administrasi Negara mengatur Negara dalam keadaan bergerak yang dimana
meliputi segala kegiatan negara dalam arti luas, tidak hanya terbatas pada tugas
pemerintahan dalam arti sempit saja. Kedua, Logemann mengatakan bahwa perbedaan
keduanya (antara HAN dan HTN) yaitu Hukum Tata Negara mempelajari kompetensi atau
wewenang, sedangkan Hukum Administrasi Negara mempelajari hubungan hukum
istimewa. Akan tetapi, antara HAN dan HTN kedua - duanya saling mengisi satu - sama
lain dalam artian keduanya memiliki hubungan yang saling memikat satu dengan lainnya
sehingga jika keduanya secara secara garis besar keilmuannya dipisahkan, namun
keduanya ini bersama - sama menjelaskan satu hal (suatu objek) yang dimana tidak dapat
hanya dijelaskan oleh HTN maupun HAN sendiri. Yang sebagaimana tertulis pada buku
Jimly Assidieq yang berjudul Hukum Tata Negara ada disebut Staatsorganen zonder
staatsrecht is vleugellam, want hun bevoegdheid ontbreekt is onzeker Staatsorganen
zonder administratief recht is vleugelvrij, want zij kunnen hun bevoegdheid niet zo
toepassen als zij als self it liefst wille yang dimana badan hukum atau organ - organ negara
Tanpa Hukum Tata Negara akan lumpuh bagaikan tanpa sayap, sebab organ - organ
tersebut tidak mempunyai wewenang sehingga keadaannya tidak menentu. 1Sebaliknya
badan hukum atau organ - organ negara Tanpa Hukum Administrasi Negara menjadi bebas
tanpa batas sehingga organ - organ itu menjalankan wewenangnya menurut apa yang
mereka kehendaki. Sebab keduanya sama - sama berkaitan yaitu membicarakan tentang

1
Johan, T. S. B. (2018). Hukum Tata Negara Dan Hukum Admnistrasi Negara Dalam Tataran
Reformasi Ketatanegaraan Indonesia. Deepublish. Halaman 9
kewenangan yang dimana HTN hanya dapat mengatur dan menjelaskan wewenang organ -
organ negara untuk penyelenggaraan negara, sedangkan Hukum Tata Negara hanya
mengkaji tentang wewenang itu apabila wewenang yang diatur HTN tersebut
dipergunakan dan dipraktekkan oleh organ - organ negara atau badan - badan hukum
terhadap warga negara maupun terhadap sesama organ negara.

Seperti yang diabstrakan diatas maka Hukum Administrasi Negara mengatur dan mengkaji
hal - hal yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan negara apabila wewenang yang
melekat pada penyelenggara negara itu telah diatur sebelumnya oleh Hukum Tata Negara
dan akan kemudian dipraktekkan kepada warga negara maupun kepada sesama organ
-organ negara. Hal ini juga diperkuat dengan definisi HAN menurut David Scott dan
Alexandra Felix yaitu Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang berasal dari
cabang hukum publik, yaitu hukum yang mengatur antara warga negara dan negara, dan
yang menggunakan kekuasaan penyelenggara negara.2 Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan definisinya, HAN dapat diartikan sebagai hukum yang mengatur
pelaksanaan atau penyelenggaraan pemerintahan (negara) yang diberikan berdasarkan
hukum pemerintahan. Lalu, berdasarkan fungsi dan perannya, HAN berfungsi dan
berperan untuk mengkaji dan mengatur segala kegiatan penyelenggaraan negara apabila
ada suatu ketentuan yang mengatur penyelenggaraan itu dan dipraktekkan untuk
kepentingan umum.

B. Ruang Lingkup HAN

Konsekuensi dari Hukum Administrasi ini menyebabkan adanya fungsi controlling atau
pengawasan terhadap organ - organ negara sehingga organ - organ negara itu atau badan -
badan hukum itu apabila mempergunakan wewenangnya tidak terjadi penyelewengan
bahkan wewenangnya itu dipergunakan untuk kepentingan umum. Hal ini kemudian
dipertegas oleh pernyataan Leonard D. White yang menyebutkan bahwa maksud
pengawasan itu adalah:
1. Untuk menjamin bahwa kekuasaan itu digunakan untuk tujuan yang diperintah dan
mendapat dukungan serta persetujuan dari rakyat.
2. Untuk memproteksi hak-hak asasi manusia (human rights, mensenrechten, droit de
l'home) yang telah dijamin undang-undang dari pada tindakan penyalahgunaan kekuasaan
(abuse of power).

Di Indonesia, konsekuensi dari Hukum Administrasi Negara yang menyangkut


pengawasan menyebabkan munculnya lembaga - lembaga pengawas dan juga peradilan
khusus apabila pengawas itu menemukan lembaga yang diawasinya terjadi penyelewengan
wewenang. Salah satu lembaga dengan fungsi controlling terhadap pemerintahan eksekutif

2
Tjandra, W. R. (2021). Hukum administrasi negara. Sinar Grafika.Halaman 9
yaitu Dewan Perwakilan Rakyat yang dimana lembaga ini akhirnya juga berhak
memanggil pihak - pihak dari lembaga eksekutif ( contohnya sekarang ini Prof Mahfud
MD dalam kasus pengungkapan aliran dan 349 Triliun ke Kementerian Keuangan) untuk
menyelidiki suatu penyelewengan wewenang dalam menjalankan fungsinya.3 Bahkan
terhadap pemerintah daerah dalam menjalankan wewenangnya terdapat pengawasan, yang
sesuai ketentuan PP No 79 Tahun 2005 yaitu pengawasan terhadap pemerintah kabupaten
atau kota dilakukan oleh gubernur, pengawasan antar desa atau kelurahan dilakukan oleh
bupati atau walikota, dan serta pengawasan terhadap gubernur itu sendiri dilakukan oleh
menteri. Hal ini sehingga mengakibatkan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara tidak
hanya terhadap terkait dengan penyelenggaraan oleh pemerintahan pusat, melainkan
berkaitan dengan tugas wewenang dari tingkatan - tingkatan yang berada dibawah
pemerintahan pusat termasuk pemerintahan daerah (Pemda), lalu perhubungan kekuasaan
antar lembaga negara, dan perhubungan antara lembaga negara dan warga negara, serta
juga memberikan jaminan perlindungan (proteksi) kepada warga negara maupun lembaga
negara terhadap abuse of power atau penyelewengan kekuasaan.4

3
Tjandra, W. R. (2021). Hukum administrasi negara. Sinar Grafika. Halaman 209
4
Asyiah, N. (2018). Hukum Administrasi Negara. Deepublish. Halaman 10
C. Terkait Pendapat Sjachran Basah tentang fungsi Hukum
Administrasi Negara sebagai lima (panca) fungsi yaitu direktif,
integratif, stabilitatif, perfektif, dan korektif
Menurut saya, pendapat Sjahran Basah tentang fungsi Hukum Administrasi Negara
sebagai lima (panca) fungsi yaitu direktif, integratif, stabilitatif, perfektif, dan korektif
masih relevan dengan problematika penyelenggaraan negara sekarang ini karena dalam
suatu negara yang dimana terdapat suatu rakyat maka terdapat pula pemerintah yang
mengurusnya, hal ini kemudian menimbulkan kegiatan - kegiatan penyelenggaraan negara
guna untuk memenuhi kepentingan umum termasuk kesejahteraan warga negara tersebut.
Dalam HAN, segala kegiatan - kegiatan penyelenggaraan negara termasuk kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintahan pusat hingga daerah harus ada integrasi karena
menyangkut kepada fungsi controling atau pengawasan sehingga perlu terjadi koordinasi
yang bersifat integratif dari pemerintahan pusat terhadap pemerintahan di bawahnya.
Harus juga stabilitatif karena tidak mungkin terjadinya pengawasan atau controlling
terhadap lembaga - lembaga pemerintahan itu apabila pemerintahan tidak stabil sehingga
dalam menjalankan wewenangnya cenderung bertindak sesuai kehendak pemerintahan itu.
Kemudian dalam HAN, segala bentuk penyelenggaraan negara tidak selamanya dapat
berjalan baik maka dari itu dalam perlu adanya evaluasi - evaluasi yang bersifat menilai
kinerja pemerintah dalam menjalankan wewenangnya terutama dalam menjalankan
wewenangnya demi kepentingan rakyat. Hal ini sehingga perlu adanya pembinaan yang
bersifat perfektif sehingga tindakan penyelenggara negara betul betul sempurna untuk
kepentingan masyarakat dan bernegara. Lalu juga bersifat direktif artinya pembinaan itu
harus mengarahkan tindakan - tindakan penyelenggara negara kepada tujuan kehidupan
bernegara. Terakhir, bersifat korektif dalam artian pembinaan itu mengoreksi tindakan
penyelenggara negara yang kurang baik dalam menjalankan wewenangnya sehingga
tindakan itu berubah menjadi baik.
Daftar Pustaka

Sumber Buku
Johan, T. S. B. (2018). Hukum Tata Negara Dan Hukum Admnistrasi Negara Dalam Tataran
Reformasi Ketatanegaraan Indonesia. Deepublish.
Tjandra, W. R. (2021). Hukum administrasi negara. Sinar Grafika.
Asyiah, N. (2018). Hukum Administrasi Negara. Deepublish.

Sumber Buku
Saputra, Y. (2021, November 13). Fungsi Pengawasan Lingkup Hukum administrasi Negara.
Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Retrieved April 13, 2023, from
http://ilmuhukum.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/442/fungsi-pengawasan-lingkup-hukum-adm
inistrasi-negara

Anda mungkin juga menyukai