Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA

ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia

Yang diampu oleh dosen: Hary Mulyadi, S.H, M.H

Oleh :

1. Andien Najmi Fajar (2022090040)


2. Nuriana Hifzha Syiva(2022090043)
3. Erdi Lukman Maulana(2022090046)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Hary
Mulyadi, S.H, M.H selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai asas hukum administrasi negara . kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
DAFTAR ISI

A. JUDUL
B. KATA PENGANTAR
C. DAFTAR ISI
D. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
E. BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Administrasi Negara
B. Asas-Asas dalam Hukum Administrasi Negara
C. Dasar Hukum
D. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Lainnya
F. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
G. DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu
berkaitan dengan aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan
masyarakat serta interaksi diantara keduanya. Di saat sistem administrasi
negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah yang
fundamental maka rekonseptualisasi, reposisi dan revitalisasi kedudukan
hukum administrasi negara menjadi satu keharusan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good governance.
Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis
hukum administrasi, yaitu pertama hukum administrasi umum
(allgemeem deel), yakni berkenaan dengan teoriteori dan prinsip-prinsip
yang berlaku untuk semua bidang hukum administrasi, tidak terikat pada
bidang-bidang tertentu. Kedua, hukum administrasi khusus (bijzonder
deel), yakni hukum-hukum yang terkait dengan bidang-bidang
pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata ruang ,
hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas tentang Negara Hukum.
Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan
berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh karena itu , meskipun
konsep Negara hukum dianggap sebagai konsep universal. Secara
embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh plato.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hukum administrasi negara?
2. Apasaja asas-asas dalam hukum administrasi negara?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui dan mempelajari apa yang dimaksud asas hukum
administrasi negara.
2. Untuk menambah wawasan dan lebih mendalami asas-asas dalam
hukum administrasi negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

1. Pengertian Hukum Administrasi Negara


Hukum administrasi negara merupakan hukum yang mengatur segala
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat maupun
tindakan-tindakan yang dilakukan pejabat atau institusi satu ke institusi
lainnya untuk menjalankan kepemerintahan, hukum administrasi disebut
juga hukum bergerak yang artinya segala sesuatu kegiatan yang dilakukan
oleh pejabat pemerintahan secara sempit maupun secara luas tunduk
terhadap hukum administrasi, dan dalam hal ini bebrapa pengertian menurut
ephistimologi dan pengerti yang diberikan oleh para ahli mengenai hukum
administrasi negara secara sempit maupun secara luas.

2. Pengertian Hukum Administrasi Negara Menurut Ahli


a. Van Vollenhoven
Mengartikan hukum Administrasi Negara akan meliputi seluruh kegiatan
negara dalam arti luas, jadi tidak hanya terbatas pada tugas pemerintah
dalam arti sempit saja, tetapi juga meliputi tugas peradilan,polisi, dan
tugas membuat peraturan
b. AM. Donner
HAN lebih dispesifikan pada pemerintahan.
c. Prajudi Atmisudirdjo
HAN dapat dipahami dalam 2 kategori yaitu:
a) HAN heteronom, yaitu hukum yang mengatur seluk beluk
organisasi dan fugsi administrasi negara,
b) HAN otonom, yaitu hukum oprasional yang dibuat atau dibentuk
oleh pemerintah administrasi negara itu sendiri.
d. Logemann
Mengatakan Hukum Administrasi Negara adalah seperangkat dari
norma-norma yang menguji hubungan Hukum istimewa yang diadakan
untuk memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas
mereka yang khusus.
e. Oppen Hein
Mengatakan Hukum Administrasi Negara adalah sebagai suatu gabungan
ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun
rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenangnya yang telah
diberikan kepadanya oleh Hukum tata Negara.
Dari pengertian-pengertian para ahli diatas dapat diambil kesimpulan
bahwah Hukum Adminstrasi Negara adalah:
a. Organisasi/intuisi
b. Bagaimana mengisi jabatan-jabatan dalam organisasi tersebut
c. Bagaimana pemberian pelayanan dari aparatur pemerintah kepada
masyarakat
d. Bagaimana berlangsungnya kegiatan/pelaksanaan tugas dari
jabatan-jabatan tersebut.
Untuk mendapatkan pemahaman yang cukup memadai maka
dikemukakan batasan-batasan pengertian Hukum Administrasi Negara. Dari
berbagai batasan pengertian Hukum Administrasi Negara tersebut, maka
dapat disimpulakan bahwa, Hukum Administrasi Negara adalah hukum
tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai pemerintahan dan segala
peraturan-peraturan di dalamnya sertabagaiman menjalankan fungsi dan
tugas pemerintahan tersebut dalam bidang kehidupan masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.

B. ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


1. Asas Yuridikitas (rechtmatingheid), yakni bahwa setiap tindakan pejabat
administrasi negara tidak boleh melanggar hukum.
2. Asas legalitas (wetmatingheid), yakni bahwa setiap tindakan pejabat
administrasi negara harus ada dasar hukumnya.
3. Asas diskresi, yaitu kebebasan dari seorang pejabat administrasi negara
untuk mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri tetapi tidak
bertentangan dengan legalitas.

C. DASAR HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


1. Pancasila
2. Undang-undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
3. Ketetapan MPR (TAP MPR)
4. Peraturan Perundang-undangan (PERPU)
5. Peraturan Pemerintah (PP)
6. Keputusan Presiden (KEPRES)
7. Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri (PERMEN dan KEPMEN)
8. Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah (PERDA dan KEPKADA )
9. Yurisprodensi
10. Hukum Tidak Tertulis
11. Hukum Internasional
12. Keputusan Tata Usaha (KATUN)
13. Doktrin

D. HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DENGAN HUKUM


YANG LAINNYA
Hukum administrasi negara dalam arti luas merupakan bagian dari hukum
tata negara. Dikalangan ahli hukum terdapat perbedaan pandangan tentang
hubungan hukum tata negara dan hukum administrasi negara perbedaan hukum
tata negara degan hukum administrasi negara terletak pada pengertian “tata” dan
“administrasi”. Pada mulanya Hukum tata negara dan hukum administrasi
negara merupakan satu cabang ilmu di mana Hukum Administrasi Negara
dianggap sebagai pelangkap hukum tata negara. Terdapat pandangan mengenai
hubungan hukum administrasi negara dan hukum tata negara, ada yang
berpendapat mempunyai perbedaan prinsip dan ada yang tidak menganggap ada
perbedaan prinsip. Namun berdasarkan bacaan yang dirujuk diatas terdapat
hubungan yang erat antara Hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata
Negara.
Hukum administrasi negara mempelajari jenisnya, bentuk, serta akibat
hukum yang dilakukan oleh para pejabat dalam melakukan tugasnya. Hukum
tata negara dibagi meliputi susunan, tugas, wewenang, dan cara badan-badan itu
menjalankan tugasnya, sedangkan bagian lain yang lebih terperinci itu
dimasukkan dalam bidang hukum administrasi negara.
Menurut Soejono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka perbedaan antara
hukum administrasi negara dengan hukum tata negara dilandasi perbedaan
diantara negara dalam keadaan tidak bergerak (de staat in rust) dengan negara
dalam keadaan bergerak (de staat in beweging). Hukum administrasi negara
berhubungan dengan negara dalam keadaan bergerak karena berintikan “role-
playing” atau sikap tindak negara, sedangkan hukum tata negara berhubungan
dengan negara tidak bergerak dan mengungkap ihwal”status” dan “role” dalam
negara.
Logeeman membedakan secara tegasantara hukum administrasi negara
dengan tata negara, yang bertitik tolak pada sistematika hukum yang meliputi
tiga hal yaitu: (a) ajaran tentang status (persoonsleer), (b) ajaran tentang
lingkungan (gebiedsleer), (c) ajaran tentang hubungan hukum (leer de
rechtbetrekking). Perbedaan hukum administrasi negara dengan hukum tata
negara menurut Logeeman hukum tata negara mempelajari tentang kompetensi
atau wewenang, sedangkan hukum administrasi negara yang mempelajari
tentang hubungan hukum istimewa yang mencakup tujuh hal mengenai jabatan
yaitu:
a. Jabatan-jabatan yang ada dalam susunan suatu negara.
b. Siapa yang mengadakan jabatan-jabatan.
c. Bagaimana cara mengisi orang untuk jabatan-jabatan itu.
d. Fungsi dari jabatan.
e. Apa kekuasaan hukum jabatab-jabatan.
f. Bagaimana hubungan masing-masing jabatan.
g. Sampai batas-batas mana kekuasaan jabatan-jabatan.

Van der Pot juga tidak membedakan secara tajam antara hukum
administrasi negara dan hukum tata negara karena perbedaan secara prinsipil
tidak menimbulkan akibat hukum. Jika pun hendak diadakan pembedaana yang
tegas diantara keduanya, maka hal itu hanya penting untuk ilmu pengetehauan,
sehingga ahli hukum dapat memperoleh gambaran mengenai keseluruhan sistem
hukum yang bermanfaat. Begitu pula Vegting ketika menyampaikan pidato
jabatannya dengan judul “plaats en aard van het administratiefsrecht”,
menjelaskan bahwa hukum administrasi negara danhukum tata negara
mempunyai lapangan penyelidikan yang sama. Perbedaan keduanya hanya
terletak pada cara pendekatan yang dipergunakan oleh masing-masing ilmu
pengetahuan itu. Hukum administrasi negara menghendaki bagaimana caranya
negara serta organ-organ negara itu menjalankan tugasnya. Sedangkan hukum
tata negara berusaha mengetahui seluk beluk organisasi negara dan badan-badan
lainnya. Artinya, bagi Vegting hukum tata negara mempunyai obyek
penyelidikan yang yang berkenaan dengan hal-hal yang pokok mengenai
organisasi negara, sedangkan objek penelitian hukum administrasi negara adalah
peraturan-peraturan yang bersifat statis.
Menurut Philipus M. Hadjon, tidak ada pemisahan yang tegas antara
hukum administrasi negara dengan hukum tata negara. Hukum adminisitrasi
negara melengkapi hukum tata negara, disamping sebagai instrumental juga
menerapkan perlindungan hukum terhadap keputusan-keputusan penguasa.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hukum administrasi negara merupakan hukum yang mengatur segala
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat maupun
tindakan-tindakan yang dilakukan pejabat atau institusi satu ke institusi lainnya
untuk menjalankan kepemerintahan, hukum administrasi disebut juga hukum
bergerak yang artinya segala sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pemerintahan secara sempit maupun secara luas tunduk terhadap hukum
administrasi, dan dalam hal ini beberapa pengertian menurut ephistimologi dan
pengerti yang diberikan oleh para ahli mengenai hukum administrasi negara
secara sempit maupun secara luas.
Dari berbagai batasan pengertian Hukum Administrasi Negara tersebut,
maka dapat disimpulakan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum
tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai pemerintahan dan segala
peraturan-peraturan di dalamnya serta bagaiman menjalankan fungsi dan tugas
pemerintahan tersebut dalam bidang kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan umum.
Di kalangan ahli hukum terdapat perbedaan pandangan tentang hubungan
hukum tata negara dan hukum administrasi negara perbedaan hukum tata negara
degan hukum administrasi negara terletak pada pengertian “tata” dan
“administrasi”. Pada mulanya Hukum tata negara dan hukum administrasi
negara merupakan satu cabang ilmu di mana Hukum Administrasi Negara
dianggap sebagai pelangkap hukum tata negara. Menurut Soejono Soekanto dan
Purnadi Purbacaraka perbedaan antara hukum administrasi negara dengan
hukum tata negara dilandasi perbedaan diantara negara dalam keadaan tidak
bergerak (de staat in rust) dengan negara dalam keadaan bergerak (de staat in
beweging).
Hukum administrasi negara berhubungan dengan negara dalam keadaan
bergerak karena berintikan “role-playing” atau sikap tindak negara, sedangkan
hukum tata negara berhubungan dengan negara tidak bergerak dan mengungkap
ihwal”status” dan “role” dalam negara. Logeeman membedakan secara
tegasantara hukum administrasi negara dengan tata negara, yang bertitik tolak
pada sistematika hukum yang meliputi tiga hal yaitu: (a) ajaran tentang status
(persoonsleer), (b) ajaran tentang lingkungan (gebiedsleer), (c) ajaran tentang
hubungan hukum (leer de rechtbetrekking).
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Mujiburohman, Dian Aries. Pengantar Hukum Tata Negara. Yogyakarta: STPN


Press, 2017

Online:

Gamas, Crhistiana. 2020. “Hubungan antara Hukum Administrasi Negara


dengan Hukum Tata Negara”. https://christiangamas.net/hubungan-antara-hukum-
administrasi-negara-dengan-hukum-tata-negara/ diakses pada 4 November 2022

Dz, Aditya. “Azas-Azas Hukum Administrasi Negara”.


https://www.academia.edu/29354222/Makalah_Azas_azas_hukum_administrasi_neg
diakses pada 4 November 2022

Anda mungkin juga menyukai