Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia
Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Hary
Mulyadi, S.H, M.H selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai asas hukum administrasi negara . kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
A. JUDUL
B. KATA PENGANTAR
C. DAFTAR ISI
D. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
E. BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Administrasi Negara
B. Asas-Asas dalam Hukum Administrasi Negara
C. Dasar Hukum
D. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Lainnya
F. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
G. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu
berkaitan dengan aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan
masyarakat serta interaksi diantara keduanya. Di saat sistem administrasi
negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah yang
fundamental maka rekonseptualisasi, reposisi dan revitalisasi kedudukan
hukum administrasi negara menjadi satu keharusan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good governance.
Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis
hukum administrasi, yaitu pertama hukum administrasi umum
(allgemeem deel), yakni berkenaan dengan teoriteori dan prinsip-prinsip
yang berlaku untuk semua bidang hukum administrasi, tidak terikat pada
bidang-bidang tertentu. Kedua, hukum administrasi khusus (bijzonder
deel), yakni hukum-hukum yang terkait dengan bidang-bidang
pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata ruang ,
hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas tentang Negara Hukum.
Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan
berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh karena itu , meskipun
konsep Negara hukum dianggap sebagai konsep universal. Secara
embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh plato.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hukum administrasi negara?
2. Apasaja asas-asas dalam hukum administrasi negara?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui dan mempelajari apa yang dimaksud asas hukum
administrasi negara.
2. Untuk menambah wawasan dan lebih mendalami asas-asas dalam
hukum administrasi negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Van der Pot juga tidak membedakan secara tajam antara hukum
administrasi negara dan hukum tata negara karena perbedaan secara prinsipil
tidak menimbulkan akibat hukum. Jika pun hendak diadakan pembedaana yang
tegas diantara keduanya, maka hal itu hanya penting untuk ilmu pengetehauan,
sehingga ahli hukum dapat memperoleh gambaran mengenai keseluruhan sistem
hukum yang bermanfaat. Begitu pula Vegting ketika menyampaikan pidato
jabatannya dengan judul “plaats en aard van het administratiefsrecht”,
menjelaskan bahwa hukum administrasi negara danhukum tata negara
mempunyai lapangan penyelidikan yang sama. Perbedaan keduanya hanya
terletak pada cara pendekatan yang dipergunakan oleh masing-masing ilmu
pengetahuan itu. Hukum administrasi negara menghendaki bagaimana caranya
negara serta organ-organ negara itu menjalankan tugasnya. Sedangkan hukum
tata negara berusaha mengetahui seluk beluk organisasi negara dan badan-badan
lainnya. Artinya, bagi Vegting hukum tata negara mempunyai obyek
penyelidikan yang yang berkenaan dengan hal-hal yang pokok mengenai
organisasi negara, sedangkan objek penelitian hukum administrasi negara adalah
peraturan-peraturan yang bersifat statis.
Menurut Philipus M. Hadjon, tidak ada pemisahan yang tegas antara
hukum administrasi negara dengan hukum tata negara. Hukum adminisitrasi
negara melengkapi hukum tata negara, disamping sebagai instrumental juga
menerapkan perlindungan hukum terhadap keputusan-keputusan penguasa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hukum administrasi negara merupakan hukum yang mengatur segala
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat maupun
tindakan-tindakan yang dilakukan pejabat atau institusi satu ke institusi lainnya
untuk menjalankan kepemerintahan, hukum administrasi disebut juga hukum
bergerak yang artinya segala sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pemerintahan secara sempit maupun secara luas tunduk terhadap hukum
administrasi, dan dalam hal ini beberapa pengertian menurut ephistimologi dan
pengerti yang diberikan oleh para ahli mengenai hukum administrasi negara
secara sempit maupun secara luas.
Dari berbagai batasan pengertian Hukum Administrasi Negara tersebut,
maka dapat disimpulakan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum
tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai pemerintahan dan segala
peraturan-peraturan di dalamnya serta bagaiman menjalankan fungsi dan tugas
pemerintahan tersebut dalam bidang kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan umum.
Di kalangan ahli hukum terdapat perbedaan pandangan tentang hubungan
hukum tata negara dan hukum administrasi negara perbedaan hukum tata negara
degan hukum administrasi negara terletak pada pengertian “tata” dan
“administrasi”. Pada mulanya Hukum tata negara dan hukum administrasi
negara merupakan satu cabang ilmu di mana Hukum Administrasi Negara
dianggap sebagai pelangkap hukum tata negara. Menurut Soejono Soekanto dan
Purnadi Purbacaraka perbedaan antara hukum administrasi negara dengan
hukum tata negara dilandasi perbedaan diantara negara dalam keadaan tidak
bergerak (de staat in rust) dengan negara dalam keadaan bergerak (de staat in
beweging).
Hukum administrasi negara berhubungan dengan negara dalam keadaan
bergerak karena berintikan “role-playing” atau sikap tindak negara, sedangkan
hukum tata negara berhubungan dengan negara tidak bergerak dan mengungkap
ihwal”status” dan “role” dalam negara. Logeeman membedakan secara
tegasantara hukum administrasi negara dengan tata negara, yang bertitik tolak
pada sistematika hukum yang meliputi tiga hal yaitu: (a) ajaran tentang status
(persoonsleer), (b) ajaran tentang lingkungan (gebiedsleer), (c) ajaran tentang
hubungan hukum (leer de rechtbetrekking).
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Online: