Disusun Oleh:
Muhammad Zubaily (02032220)
Sarah Lisfiza (0203222051)
Rojaya Marbun (02032220)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. Yang maha esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
pada ibu dosen yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hukum Administrasi Negara. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kelompok 1
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 11
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa ahli yang mencoba memberikan pengertian tentang Hukum Tata
Usaha Negara, diantaranya: JHP Bellafroid; Oppenheim; logemann; E. Utrecht;
dan Prajudi Atmasudirdjo. JHP Bellafroid menyatakan bahwa Hukum Tata Usaha
Negara/Hukum Tata Pemerintahan adalah keseluruhan aturan-aturan tentang cara
bagaiman alat- alat perlengkapan pemerintahan dan badan-badan kenegaraan serta
mejelis-majelis pengadilan khusus yang diserahi pengadilan tata usaha negara
hendaknya memenuhi tugasnya.
2
Logemann sebagaimana dikutip dalam Yos mengetengahkan Hukum
Pemeritahan/Hukum Administrasi negara sebagai seperangkat norma-norma yang
menguji hukum istimewa yang diadakan untuk memungkinkan para pejabat (Alat
Tata usaha Negara/Alat Administrasi Negara) melakukan tugas mereka yang
khusus. Hukum Administrasi Negara tidak identik/sama dengan hukum yang
mengatur pekerjaan administrasi negara, karena hukum yang mengatur pekerjaan
administrasi negara sudah termasuk Hukum Tata Negara. De la Bascecour Caan
menyatakan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah himpunan peraturan-
peraturan tertentu yang menjadi sebab maka negara berfungsi (bereaksi).1
1
Rozali Abdullah, Hukum Kepegawaian, (jakarta: Cv Rajawali, 1986) h. 1
Yos Johan Utama, Op Cit…, h. 21
2
Ibid.
3
• Menurut Oppen Hein mengatakan “Hukum Administrasi Negara
adalah sebagai suatu gabungan ketentuan- ketentuan yang mengikat
badan- badan yang tinggi maupun rendah apabila badan- badan itu
menggunakan wewenangnya yang telah diberikan kepadanya oleh
Hukum Tata Negara.”
• Menurut A.A.H. Strungken mengatakan “Hukum Administrasi Negara
adalah aturan- aturan yang menguasai tiap- tiap cabang kegiatan
penguasa sendiri.”
• Menurut E. Utrecht mengatakan “Hukum Administrasi Negara adalah
menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan agar
memungkinkan para pejabat pemerintahan Negara melakukan tugas
mereka secara khusus.
Isi dan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara menurut Van Vallen Hoven
dalam bukunya yang berjudul: Omtrek van het administratiefrecht, memberikan skema
tentang hukum administrasi Negara didalam kerangka hukum seluruhnya sebagai
berikut:
1. Pemerintah/Bestuur
2. Peradilan/Rechtopraak
3. Polisi/Politie
4
4. Perundang-undangan/Regeling
3. Hukum Kepolisian
Pendapat Van Vallen Hoven ini dikenal dengan “Residu Theori”. Menurut
Walther Burckharlt (Swiss), bidang-bidang pokok Hukum Administrasi Negara adalah:
1 Hukum Kepolisian
Kepolisian dalam arti sebagai alat administrasi Negara yang sifat preventif
misalnya pencegahan dalm bidang kesehatan, penyakit flu burung, malaria,
pengawasan dalam pembangunan, kebakaran, lalu lintas, lalulintas
perdagangan (Ekspor -Impor).
5
Prajudi Atmosudirdjo mengatakan bahwa ruang lingkup Hukum Administarsi Negara
adalah:
Golongan yang berpendapat bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara tidak ada perbedaan prinsip yaitu:
1. Kranenburg
2. Vegting
6
3. Prins
Golongan ini berpendapat bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara tidak ada perbedaan prinsipil, hanya pada titik berat/focus pembahasan Hukum
Tata Negara fokusnya adalah hukum rangka dasar dari Negara, sedangkan Hukum
Administrasi Negara adalah administrasi dari Negara, dengan demikian Hukum
Administrasi Negara merupakan hukum khusus dari hukum tata Negara. a.d.1.
Kranenburg:
Tidak ada perbedaan yang prinsipil antara Hukum Tata Negara dengan Hukum
Administrasi Negara, perbedaannya hanya terjadi dalam praktek dalam rangka
tercapainya suatu kemanfaatan saja.
Hukum Tata Negara adalah hukum mengenai struktur umum daripada suatu
pemerintahan Negara. Sedangkan Hukum Administrasi Negara merupakan peraturan-
peraturan yang bersifat khusus. Hukum Tata Negara mempelajari hal-hal yang
fundamental yang merupakan dasar-dasar dari Negara. Hukum Administrasi Negara
menitik beratkan kepada hal-hal yang bersifat teknis yang selama ini kita tidak
berkepentingan hanya penting bagi para spesialis.
7
tugas (taakstelling), sedangkan Hukum Administrasi Negara itu melaksanakan
apa yang telah ditentukan oleh Hukum Tata Negara (taakverwezenlijking).3
2. Sumber Hukum Formil, Yaitu kaidah hukum dilihat dari segi bentuk,
dengan diberi suatu bentuk melalui suatu proses tertentu, maka kaidah itu
akan berlaku umum dan mengikat seluruh warga masyarakat dan ditaati
oleh warga masyarakat. Sumber hukum formil Hukum Administrasi Negara
adalah:
3
pthi
8
a) Peraturan PerUndang-Undangan
Aturan-aturan Hukum Administrasi Negara yang diatur dalam Undang-
undang Dasar, dilaksanakan lebih lanjut oleh kaidah-kaidah baru dalam
lingkungan undang-undang atau sesuai dengan jiwa undang-undang.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11