Disusun oleh:
Kelompok 7
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………….. 1
C. Tujuan…………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan……………………………………………… 15
b. Saran…………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………. 17
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan hukum perdata, hukum peradilan agama, hukum peradilan tata usaha
negara, hukum acara mahkamah konstitusi. oleh karena itu, hukum acara
memiliki fungsi sebagai penegak hukum materiil , yaitu hukum tata negara
materiil.
B. Rumusan Masalah
1
Leden Marpaung,Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana ( Jakarta, Sinar Grafika:2005) hal. 2-3
2
Zulkarnanin, Dewi Mayaningsih, Hukum Acara Peradilan Agama ( Bandung, Pustaka Setia
:2017) hal. 1
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
perkara (adjective low). Hukum acara dikenal juga sebagai hukum prosedur atau
usaha negara.
dengan kata lain hukum acara pidana sering disebut sebagai hukum pidana
formil. Beberapa ahli yuris memberikan definisi dari hukum acara pidana
antara lain: Simon adalah Hukum yang mengatur cara-cara Negara dengan
3
alat-alat perlengkapannya mempergunakan haknya untuk menghukum dan
Hukum Acara Perdata juga diartikan sebagai suatu peraturan yang mengatur
perdata.4
hukum formal, formal artinya bentuk atau cara sehingga hukum formal
3
Febrina Annisa, Yetisma Saini, Hukum Acara Pidana (Padang, LPPM Universitas Bung Hatta:
2022) hal. 1-2
4
Yulia, Hukum Acara Perdata ( Lhokeseuma, Unimal press:2018) hal. 1
4
mengetahui materi hukum, tetapi juga harus mengetahui dan memahami
bentuk atau caranya yang spesifik. Dalam Islam, pengertian hukum acara
terhadap dan di muka Pengadilan dan cara bagaimana Pengadilan itu harus
lain yang dimaksud Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara adalah
Usaha Negara, serta mengatur hal dan kewajiban pihak-pihak yang terkait
ini, kita tidak dapat begitu saja menggunakan istilah Hukum Acara Tata
Usaha Negara, seperti halnya Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara
Pidana. Hal ini disebabkan karena di dalam Hukum Tata Usaha Negara
(Hukum Administrasi Negara), istilah Hukum Acara Tata Usaha Negara itu
telah mempunyai arti tersendiri, yaitu peraturan yang mengatur tentang tata
5
Sudirman, Hukum Acara Peradilan Agama (Sulawesi Selatan, IPN press: 2021) hal. 16
6
Yusrizal, Peradilan Tata Usaha Negara (Lhokseumawe, Unimal Press: 2015) hal. 1
5
5. Hukum Acara Peradilan Mahkamah Konstitusi
hukum tata negara materiil. Hukum tata negara materiil ini meliputi
7
Mohammad Mahfud, hukum acara mahkamah konstitusi (Jakarta secretariat jenderal dan
kepaniteraan mahkamah konstitusi: 2010) hal. 25
6
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi.8
sebagai berikut:
1. Undang-Undang
3. Kebiasaan
4. Doktrin
5. Yurisprudensi.9
berlaku bersumber dari dua aturan, yaitu UU No. 7 tahun 1989 dan
peraturan yang berlaku di pengadilan umum. Hal ini dapat dilihat dalam
8
Sofyan, Hukum Acara Pidana (Jakarta, Kencang Prenada Media: 2014) hal.12- 13
9
Bambang Sugeng, Hukum Acara Perdata ( Jakarta, Kencang Prenada Media Grup: 2012) hal.2-3
7
1.Peraturan Mahkamah Agung Rl
4.Kitab-kitab fiqih
3. Yurisprudensi,
8
(a) Peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara berubah lebih cepat
dari aspek materiil dan formil. Dari aspek materiil, untuk mengetahui sumber
hukum acara MK harus dilihat dari mana materi ketentuan hukum acara
dimaksud diambil atau hal apa saja yang mempengaruhi materi hukum acara
MK. Dalam konteks hukum nasional, hukum acara MK tentu bersumber pada
Selain itu yang menentukan materi hukum acara MK adalah asas-asas hukum
karakteristik hukum acara MK dan dijadikan sebagai asas hukum acara MK.
dipengaruhi oleh teori atau ajaran hukum, terutama teori konstitusi dan ilmu
10
Rozali Abdullah, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara (Jakarta, PT. Raja Grafindo) hal.
6-8
9
Sedangkan sumber hukum formil hukum acara MK adalah ketentuan
hukum positif yang mengatur hukum acara MK atau paling tidak terkait dengan
hukum acara MK. Ketentuan Pasal 24 ayat (6) UUD 1945 menyatakan bahwa
hukum acara merupakan salah satu hal terkait dengan keberadaan MK yang
sifat hukum acara pidana ini adalah harus dipandang dari 2 ( dua ) optik
10
merupakan sifat hukum acara pidana sebagai bagian dari Hukum Publik
Kedua, dari aspek kepentingan orang yang dituntut dalam artian hak -
hak dari orang yang dituntut dipenuhi secara wajar sesuai ketentuan
mendapat hukuman yang terlalu berat yang tidak seimbang dan sepadan
perdata materiil
11
b. Sifat hukum perdata
Dalam hukum acara perdata, inisiatif yaitu ada atau tidaknya sesuatu
perkara harus diambil oleh seseorang atau beberapa orang yang merasa
bahwa haknya atau hak mereka dilanggar. Ini berbeda dengan sifat hukum
dari insiatif orang yang dirugikan. Misalnya apabila terjadi suatu tubrukan
tanpa adanya suatu pengaduan, pihak yang berwajib terus bertindak, polisi
Oleh karena dalam hukum acara perdata inisiatif ada pada penggugat, maka
wilayah hukum
11
Yulia, Hukum Acara Perdata (Lhokseumawe,Unimal Press: 2018) hal. 4
12
b. Sifat Hukum Acara Peradilan Agama
sifat dari hukum acara peradilan agama itu adalah sebagai berikut:
Pertama, Bila dilihat dari sifat dan asal muasal timbulnya perkara, yang
mana inisiatif timbulnya perkara perdata itu karena adanya gugatan dari
mengatur.
berperkara
13
1. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat yang bersumber
yaitu berupa hukum administrasi negara atau hukum tata usaha negara.
Sedangkan sasaran dan tujuan dari Peradilan Tata Usaha Negara adalah
Republik Indonesia.
14
Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
umum.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
konstitusi.
Pancasila.
• Setiap hukum acara terdiri dari tujuan dan sifat hukum yang
16
B. Saran
perundangan.
ya rabbal A’lamin.
17
DAFTAR PUSTAKA
18