Definisi Hukum Acara, Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Peradilan Agama
Masyarakat kita mempunyai hak untuk menuntut keadilan jika menemui permasalahan,
karena permasalahan antar masyarakat berbeda-beda, sehingga negara harus menyiapkan
lembaga untuk menyelesaikan setiap permasalahan sesuai dengan jenis permasalahan
yang dapat diselesaikan yaitu melalui Pengadilan dan ditangani sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan mempunyai kepastian hukum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan kepada kekuasaan kehakiman menurut UUD NRI 1945 Pasal 24 ayat (2)
merupakan kekuasaan yang merdeka yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan perdilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan TUN, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan.1
1
M. Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan
Agama, 2nd ed. (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), 99.
2
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata (Yogyakarta: Liberty,
1988), 28.
Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa hukum acara perdata adalah
seperangkat peraturan atau standar hukum yang mengatur cara orang atau badan
hukum melaksanakan dan melindungi hak-haknya di pengadilan perdata.
D. Kaitan Hukum Acara, Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Peradilan Agama
Hukum formal adalah seperangkat peraturan yang mengatur bagaimana hukum
perdata materiil dapat dipekihara dan dilaksanakan. Hukum acara perdata serta
hukum acara peradilan agama sama-sama merupakan jenis dari hukum
formal/hukum acara. Mereka memasuki bidang hukum perdata kerna mengatur
hubungan hukum antara satu orang dengan orang yang lainnya untuk kepentingan
pribadi.
Sementara itu, Hukum acara peradilan agama merupakan bagaian khusus dari
hukum acara perdata, khususnya Hukum Acara Perdata Islam yang menjadi
kewenangan dari Pengadilan agama, sehinga disebut dengani Hukum Acara
Peradilan Agama.
Meskipun khusus menangani masalah perkawinan, kewarisan/ harta benda,
wakaf dan sadaqah bagi umat Islam, namun Pengadilan agama juga menggunakan
asas-asas yang berlaku di pengadilan negri.