Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Hukum Acara, Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Peradilan Agama

Masyarakat kita mempunyai hak untuk menuntut keadilan jika menemui permasalahan,
karena permasalahan antar masyarakat berbeda-beda, sehingga negara harus menyiapkan
lembaga untuk menyelesaikan setiap permasalahan sesuai dengan jenis permasalahan
yang dapat diselesaikan yaitu melalui Pengadilan dan ditangani sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan mempunyai kepastian hukum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan kepada kekuasaan kehakiman menurut UUD NRI 1945 Pasal 24 ayat (2)
merupakan kekuasaan yang merdeka yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan perdilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan TUN, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan.1

A. Definisi Hukum Acara / Hukum Formil


Hukum acara juga dikenal sebagai hukum formal, adalah aturan atau standar
hukum yang mengatur bagaimana hukum materil diterapkan dan dipelihara.
Menurut R. Subekti, hukum acara itu melayank hukum materil, sehingga setiap
perkembangan dalam hukum materil tentunya harus disertai dengan penyesuaian
terhadap hukum acara.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Hukum Acara adalah suatu cara hukum yang
mengatur bagaimana cara kita menyelesaikan suatu permasalahan di Pengadilan.
Hukum acara sendiri terbagi menjadi hukum acara perdata, hukum acara pidana,
hukum acara PTUN, hukum acara peradilan agama dan hukum acara Mahkamah
Konstitusi.

B. Definisi Hukum Acara Perdata


Menurut Prof. Dr. Wirjono Projodikoro, hukum acara perdata adalah
serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur cara bagaimana seharusnya
orang-orang harus bersikap terhadap di dalam dan/atau di hadapan pengadilan
dan bagaimana pengadilan harus bertindak satu sama lain untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuam penting dalam hukum perdata materiil.
Menurut Prof Dr Sudikno Mertokusumu, hukum acara perdata adalah
Serangkaian peraturan yang mengatur bagaimana cara ditaatinya hukum perdata
materiil dengan perantaraan hakim.2
Menurut Abdul Kadir Muhammad, hukum acara perdata adalah peraturan
hukum yang mengatur tentang proses penyelesaian perkara perdata melalui
Hakim mulai dari pengajuan gugatan sampai dengan pelaksanaan putusan Hakim

1
M. Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan
Agama, 2nd ed. (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), 99.
2
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata (Yogyakarta: Liberty,
1988), 28.
Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa hukum acara perdata adalah
seperangkat peraturan atau standar hukum yang mengatur cara orang atau badan
hukum melaksanakan dan melindungi hak-haknya di pengadilan perdata.

C. Definisi Hukum Acara Peradilan Agama


Hukum Acara yang diberlakukan dalam Peradilan Agama sama dengan hukum
acara yang berlaku dalam peradilan umum keculi yang diatur secara khusus untuk
peradilan agama sesuai dengan pasal 54 UU No. 7 Tahun 1989 Jo. UU Nomor 3
tahun 2006 tentang peradilan agama yang menyatakan bahwa “Hukum acara
yang berlaku pada pengailan dalam lingkungan peradilan agama adalah hukum
acara perdata yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan Peradilan umum
kecuali yang telah dibuat secara khusus dalam undang-undang ini”
Berdasarkan pada UU No 3 tahun 2006 tentang peradilan agama, hanya
berwenang mengadili perkara bagi rakyat yang beragama Islam perihal
perkawinan, kewarisan, wakaf dan shadaqah. Mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan perkawinan, ada yang menerapkan hukum acara khusus, dan ada pula
yang berlaku hukum acara perdata yang umum. Hukum acara ini meliputi
kewenangan relatif terhadap peradilan agama, pemanggilan, pemeriksaan dan
biaya perkara serta pelaksanaan putusan.
Oleh karna itu dapat disimpulkan bahwa pengertian dari hukum acara peradilan
agama adalah serangkaian katentuan hukum yang memuat sarana bagi orang
perseorangan ataupun badan hukum untuk mengajukan tuntutan hak dan
mempertahankan haknya di pengadilan agama agar dapat dilaksanakannya hukum
perdata materiil.

D. Kaitan Hukum Acara, Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Peradilan Agama
Hukum formal adalah seperangkat peraturan yang mengatur bagaimana hukum
perdata materiil dapat dipekihara dan dilaksanakan. Hukum acara perdata serta
hukum acara peradilan agama sama-sama merupakan jenis dari hukum
formal/hukum acara. Mereka memasuki bidang hukum perdata kerna mengatur
hubungan hukum antara satu orang dengan orang yang lainnya untuk kepentingan
pribadi.
Sementara itu, Hukum acara peradilan agama merupakan bagaian khusus dari
hukum acara perdata, khususnya Hukum Acara Perdata Islam yang menjadi
kewenangan dari Pengadilan agama, sehinga disebut dengani Hukum Acara
Peradilan Agama.
Meskipun khusus menangani masalah perkawinan, kewarisan/ harta benda,
wakaf dan sadaqah bagi umat Islam, namun Pengadilan agama juga menggunakan
asas-asas yang berlaku di pengadilan negri.

Anda mungkin juga menyukai