Dosen Pembimbing :
Usth. Delpa Firdaus, S.Sy., M.H.
Disusun Oleh :
Anggita Kumala Dewi
UNIVERSITAS DARUNNAJAH
Jl. Intan , Cidokom, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan
mengarahkan perilaku manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal ini ditangkan
dalam undang undang baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut
memiliki konsekuensi hukuman yang harus diterima bagi pelanggar undang undang
itu sendiri, dari sanksi sosial, sanksi denda bahkan sanksi pidana yang dapat
dipenjaranya pelanggar peraturan tersebut. Hukum yang berlaku di Indonesia
memiliki beberapa sumber yang sebelum merdeka sudah berlaku, antara lain hukum
yang bersumber dari agama, hukum yang bersumber dari adat atau kebiasaan dan
hukum yang bersumber dari negara lain yang menjajah Indonesia. Ketiga sumber
hukum tersebut sangat erat kaitannya dan tidk dapat dipisahkan satu dengan lain,
karena apabila hukum negara ditegakkan di wilayah yang sangat menjunjung tinggi
hukum adat maka keberadaan hukum itu sendiri akan berbenturan dengan masyarakat.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan tujuan hukum itu sendiri yaitu
menciptakan mengatur dan mengarahkan manusia untuk lebih baik.Di dalam Undang
undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Bab 1 Pasal 1 ayat (3)
dijelaskan bahwa “ Negara Indonesia adalah Negara Hukum “, hal ini menunjukkan
bahwa segala sesuatu yang terjadi di Indonesia baik yang berhubungan dengan negara
ataupun masyarakatnya diatur sesuai peraturan hukum yang berlaku. Hal ini
dirumuskan untuk membatasi hak dan kewajiban masyarakat terhadap masyarakat dan
masyarakat terhadap negara agar terjaminnya rasa keadilan bagi masyarakat
Indonesia.
Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hukum, dalam hal ini hukum
perdata menyebabkan mereka kesulitan menyelesaikan perkara perdata yang dihadapi.
Belumlagi rumitnya bahasa hukum yang sulit dicerna oleh masyarakat awam,
minimnya sosialisasi pemerintah perihal peraturan perundang-undangan, adanya
makelar kasus, dan penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh aparat penegak
hukum menjadi kendala.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kita ambil dari materi tersebut, yaitu:
1. Apa itu dasar hukum acara?
1
2. Apa maksud dari hukum acara perdata?
3. Apa yang di maksud hukum acara pidana?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat kita ambil dari materi tersebut, yaitu:
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu dasar-dasar hukum acara.
2. Agar mahasiswa mengetahui apa maksud dari hukum acara perdata.
3. Agar mahasiswa mengetahui apa maksud dari hukum acara pidana.
2
BAB II : PEMBAHASAN
1
Moh. Taufik, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm: 05.
3
Sudikno Mertokusumo mengemukakan pengertian hukum acara perdata,
HukumAcara Perdata ialah peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya
menjamin ditaatinyahukum perdata materiil dengan perantaraan hakim atau peraturan
hukum yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan hukum perdata
materiil.
Hukum acara perdata mengatur tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan
hak, cara memeriksa dan caramemutusnya, serta bagaimana pelaksanaan daripada R.
Subekti (Mantan Ketua Mahkamah Agung) berpendapat : Hukum acara itu mengabdi
kepada hukum materiil, setiap perkembangan dalam hukum materiil itu sebaiknya
selalu diikuti dengan penyesuaian hukum acaranya. Oleh karena itu Hukum Perdata
diikutidengan penyesuaian hukum acara perdata dan Hukum Pidana diikuti dengan
penyesuaian hukum acara pidana putusannya.
Dari pengertian hukum acara perdata yang diungkapkan pakar di atas,
dapatdisimpulkan bahwa Pengertian Hukum Acara Perdata adalah hukum yang
mengatur bagaimana ditegakkannya hukum perdata materiil, bagaimana orang
berhadapan dimuka pengadilan dan bagaimana pelaksanaan dari putusannya
Soepomo seorang ahli hukum adat mengatakan bahwa dalam peradilan tugas
hakim ialah mempertahankan tata hukum perdata, menetapkan apa yang ditentukan
oleh hukum dalam suatu perkara.
2
Moh. Taufik, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm: 06-11
4
7. Beracara Dikenakan Biaya
8. Para pihak dapat Meminta Bantuan atau Mewakilkan Seorang Kuasa
9. Sifat Terbukanya Persidangan
10. Mendengar Kedua Belah Pihak
5
7. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
8. Mendatangkan ahli bila diperlukan dalam pemeriksaan perkara.
9. Menghentikan penyidikan.
10. Melakukan tindakan lain sesuai hukum yang bertanggung jawab.
Dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik Polri, sesuai dengan fungsi
penyidik Polri yaitu penyidikan, maka dalam pelaksanaan fungsinya harus selalu
memperhatikan asas-asas yang terdapat dalam hukum acara pidana yang menyangkut
hak-hak asasi manusia.
6
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan mengarahkan
perilaku manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal ini ditangkan dalam undang
undang baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut memiliki
konsekuensi hukuman yang harus diterima bagi pelanggar undang undang itu sendiri,
dari sanksi sosial, sanksi denda bahkan sanksi pidana yang dapat dipenjaranya
pelanggar peraturan tersebut.
Hukum Acara Perdata adalah hukum yang mengatur bagaimana ditegakkannya
hukum perdata materiil. Dalam hal ini hukum acara perdata mengatur bagaimana
cara berperkara dipengadilan,bagaimana cara mengajukan gugatandan lain sebagainya
di dalam hukum perdata.
Hukum acara pidana berhubungan erat dengan diadakannya hukum pidana, oleh
karena itu, hukum acara pidana merupakan suatu rangkaian peraturan yang memuat
cara bagaimana badan-badan pemerintah yang berkuasa yaitu kepolisian, kejaksaan
dan pengadilan harus bertindak guna mencapai tujuan negara dengan mengadakan
hukum pidana.
7
DAFTAR PUSTAKA