Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INI DIBUAT DENGAN TUJUAN MEMENUHI TUGAS MATA

KULIAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA DENGAN JUDUL “MENGENALI


DAN MEMAHAMI DASAR-DASAR HUKUM ACARA”

Dosen Pembimbing :
Usth. Delpa Firdaus, S.Sy., M.H.

Disusun Oleh :
Anggita Kumala Dewi

UNIVERSITAS DARUNNAJAH
Jl. Intan , Cidokom, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah pengantar hukum indonesia ,
dengan judul: MENGENALI DAN MEMAHAMI DASAR-DASAR HUKUM ACARA.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pamulang, 20 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................................3

A. Pengertian Dasar Hukum Acara......................................................................................3

B. Pengertian Hukum Acara Perdata...................................................................................3

C. Asas-Asas Hukum Acara Perdata...................................................................................4

D. Pengertian Hukum Acara Pidana....................................................................................5

BAB III : PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan.....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan
mengarahkan perilaku manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal ini ditangkan
dalam undang undang baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut
memiliki konsekuensi hukuman yang harus diterima bagi pelanggar undang undang
itu sendiri, dari sanksi sosial, sanksi denda bahkan sanksi pidana yang dapat
dipenjaranya pelanggar peraturan tersebut. Hukum yang berlaku di Indonesia
memiliki beberapa sumber yang sebelum merdeka sudah berlaku, antara lain hukum
yang bersumber dari agama, hukum yang bersumber dari adat atau kebiasaan dan
hukum yang bersumber dari negara lain yang menjajah Indonesia. Ketiga sumber
hukum tersebut sangat erat kaitannya dan tidk dapat dipisahkan satu dengan lain,
karena apabila hukum negara ditegakkan di wilayah yang sangat menjunjung tinggi
hukum adat maka keberadaan hukum itu sendiri akan berbenturan dengan masyarakat.

Hal ini sangat berbanding terbalik dengan tujuan hukum itu sendiri yaitu
menciptakan mengatur dan mengarahkan manusia untuk lebih baik.Di dalam Undang
undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Bab 1 Pasal 1 ayat (3)
dijelaskan bahwa “ Negara Indonesia adalah Negara Hukum “, hal ini menunjukkan
bahwa segala sesuatu yang terjadi di Indonesia baik yang berhubungan dengan negara
ataupun masyarakatnya diatur sesuai peraturan hukum yang berlaku. Hal ini
dirumuskan untuk membatasi hak dan kewajiban masyarakat terhadap masyarakat dan
masyarakat terhadap negara agar terjaminnya rasa keadilan bagi masyarakat
Indonesia.

Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hukum, dalam hal ini hukum 
perdata menyebabkan mereka kesulitan menyelesaikan perkara perdata yang dihadapi.
Belumlagi rumitnya bahasa hukum yang sulit dicerna oleh masyarakat awam,
minimnya sosialisasi pemerintah perihal peraturan perundang-undangan, adanya
makelar kasus, dan penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh aparat penegak
hukum menjadi kendala.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kita ambil dari materi tersebut, yaitu:
1. Apa itu dasar hukum acara?

1
2. Apa maksud dari hukum acara perdata?
3. Apa yang di maksud hukum acara pidana?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat kita ambil dari materi tersebut, yaitu:
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu dasar-dasar hukum acara.
2. Agar mahasiswa mengetahui apa maksud dari hukum acara perdata.
3. Agar mahasiswa mengetahui apa maksud dari hukum acara pidana.

2
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Hukum Acara


Hukum acara (dikenal juga sebagai hukum prosedur atau peraturan keadilan)
adalah serangkaian aturan yang mengikat dan mengatur tata cara dijalankannya
persidangan pidana, perdata, maupun tata usaha negara. Hukum acara dibuat untuk
menjamin adanya sebuah proses hukum yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-
tidaknya mendekati kebenaran materiil, ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya
dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara
jujur dan tepat, dengan tujuan untuk mencari siapakah pelaku yang tepat.
Hukum acara atau hukum formal fungsinya menyelesaikan masalah yang
memenuhi norma-norma larangan hukum materil melalui suatu proses dengan
berpedomankan kepada peraturan yang dicantumkan dalam hukum acara.
Hukum acara mengatur cabang-cabang hukum yang umum, seperti hukum acara
pidana dan perdata. Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1), Pasal
20 ayat (1) dan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1978; dan Undang-
undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman.

B. Pengertian Hukum Acara Perdata


Hukum Acara Perdata adalah hukum yang mengatur bagaimana ditegakkannya
hukum perdata materiil. Dalam hal ini hukum acara perdata mengatur bagaimana
cara berperkara dipengadilan,bagaimana cara mengajukan gugatandan lain sebagainya
di dalam hukum perdata.
Menurut Wirjono Prodjodikoro, Pengertian Hukum Acara Perdata adalah
rangkaian peraturan yang memuat cara bagaimana orang harus bertindak dihadapan
pengadilan dan cara bagaimana pengadilan itu harus bertindak, satu sama lain untuk
melaksanakan berjalannya peraturan hukum perdata1

1
Moh. Taufik, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm: 05.
 

3
Sudikno Mertokusumo mengemukakan pengertian hukum acara perdata,
HukumAcara Perdata ialah peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya
menjamin ditaatinyahukum perdata materiil dengan perantaraan hakim atau peraturan
hukum yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan hukum perdata
materiil.
Hukum acara perdata mengatur tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan
hak, cara memeriksa dan caramemutusnya, serta bagaimana pelaksanaan daripada R.
Subekti (Mantan Ketua Mahkamah Agung) berpendapat : Hukum acara itu mengabdi
kepada hukum materiil, setiap perkembangan dalam hukum materiil itu sebaiknya
selalu diikuti dengan penyesuaian hukum acaranya. Oleh karena itu Hukum Perdata
diikutidengan penyesuaian hukum acara perdata dan Hukum Pidana diikuti dengan
penyesuaian hukum acara pidana putusannya.
Dari pengertian hukum acara perdata yang diungkapkan pakar di atas,
dapatdisimpulkan bahwa Pengertian Hukum Acara Perdata adalah hukum yang
mengatur bagaimana ditegakkannya hukum perdata materiil, bagaimana orang
berhadapan dimuka pengadilan dan bagaimana pelaksanaan dari putusannya
Soepomo seorang ahli hukum adat mengatakan bahwa dalam peradilan tugas
hakim ialah mempertahankan tata hukum perdata, menetapkan apa yang ditentukan
oleh hukum dalam suatu perkara.

C. Asas-Asas Hukum Acara Perdata


Asas asas hukum acara perdata ini dikaitkan dengan dasar serta asas-asas
peradilanserta pedoman bagi lingkungan peradilan umum, peradilan militer, peradilan
agama dan peradilan tata usaha negara, dimana ketentuan ini diatur di dalam UU No.
14 Tahun 1970 mengenai Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Selain itu juga
asas-asas hukum acara perdata ini didasarkan pada HIR atau Rbg2.
1. Peradilan bebas dari campur tangan pihak-pihak di luar kekuasaan kehakiman.
2. Asas Objektivitas.
3. Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan.
4. Gugatan atau Permohonan Diajukan dengan Surat atau Lisan.
5. Inisiatif Berperkara diambil oleh Pihak Yang Berkepentingan.
6. Keaktifan Hakim dalam Pemeriksaan.

2
Moh. Taufik, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm: 06-11

4
7. Beracara Dikenakan Biaya
8. Para pihak dapat Meminta Bantuan atau Mewakilkan Seorang Kuasa
9. Sifat Terbukanya Persidangan
10. Mendengar Kedua Belah Pihak

D. Pengertian Hukum Acara Pidana


Hukum acara pidana berhubungan erat dengan diadakannya hukum pidana, oleh
karena itu, hukum acara pidana merupakan suatu rangkaian peraturan yang memuat
cara bagaimana badan-badan pemerintah yang berkuasa yaitu kepolisian, kejaksaan
dan pengadilan harus bertindak guna mencapai tujuan negara dengan mengadakan
hukum pidana3.
Polri merupakan salah satu aparat penegak hukum, karena Kepolisian Negara
Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang
meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat, serta terbinanya masyarakat yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 4, keamanan dan ketertiban
tersebut dapat tercipta dengan baik apabila setiap orang mau dan mampu mematuhi
peraturan Undangundang yang ada yaitu KUHAP4.
Salah satu tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah melakukan
penyidikan. Dalam proses penyidikan di antara kewenangan Kepolisian Negara
Republik Indonesia adalah bahwa pejabat tersebut memiliki wewenang yang telah
diatur dalam hukum pidana sehingga berwenang melakukan tindakan-tindakan paksa
kepada siapa saja yang menurut mereka dapat diduga telah melakukan tindak pidana.
Wewenang yang dimiliki oleh penyidik tersebut antara lain :
1. Menerima laporan atau pengaduan mengenai tindak pidana yang terjadi.
2. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.
3. Memberhentikan tersangka dan memeriksa tanda pengenal tersangka.
4. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
6. Mengambil sidik jari dan mengambil foto tersangka atau seseorang.
3
Leden Marpaung, 2005, Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 2-3
4
Penjelasan Pasal 4 Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Polri

5
7. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
8. Mendatangkan ahli bila diperlukan dalam pemeriksaan perkara.
9. Menghentikan penyidikan.
10. Melakukan tindakan lain sesuai hukum yang bertanggung jawab.

Dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik Polri, sesuai dengan fungsi
penyidik Polri yaitu penyidikan, maka dalam pelaksanaan fungsinya harus selalu
memperhatikan asas-asas yang terdapat dalam hukum acara pidana yang menyangkut
hak-hak asasi manusia.

6
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan mengarahkan
perilaku manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal ini ditangkan dalam undang
undang baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut memiliki
konsekuensi hukuman yang harus diterima bagi pelanggar undang undang itu sendiri,
dari sanksi sosial, sanksi denda bahkan sanksi pidana yang dapat dipenjaranya
pelanggar peraturan tersebut.
Hukum Acara Perdata adalah hukum yang mengatur bagaimana ditegakkannya
hukum perdata materiil. Dalam hal ini hukum acara perdata mengatur bagaimana
cara berperkara dipengadilan,bagaimana cara mengajukan gugatandan lain sebagainya
di dalam hukum perdata.
Hukum acara pidana berhubungan erat dengan diadakannya hukum pidana, oleh
karena itu, hukum acara pidana merupakan suatu rangkaian peraturan yang memuat
cara bagaimana badan-badan pemerintah yang berkuasa yaitu kepolisian, kejaksaan
dan pengadilan harus bertindak guna mencapai tujuan negara dengan mengadakan
hukum pidana.

7
DAFTAR PUSTAKA

Marpaung, L. (2005). Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika.

Taufik, M. (2009). Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai