Paper l ini di buat guna memenuhi suatu syarat dalam penyelesaian Mata Kuliah
Pengantar Hukum Indonesia Kelas B / BT.02, dengan
Dosen Pengampuh: Dr. Muhammad Hatta Roma Tampubolon, SH., MH.
Pada Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
Nadiva ( D10122481 )
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Syaikhul Firdaus
NIM.D10122340
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1. Latar Belakang ......................................................................................
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................
1.3. Tujuan....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
2.1. Dasar- dasar Hukum Pidana
2.2. Dasar-dasar HukumAcara Pidana
2.3. Dasar-dasar Hukum Perdata
2.4. Dasar-dasar Hukum Acara Perdata
BAB III PENUTUP......................................................................................
3.1. Kesimpulan ...........................................................................................
3.2. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB 1
PENDAHHULUAN
1.1. Latar Belakang
¹ C.S.T.Kansil, 1986, Pengantar ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
hal. 214.
² Abdulkadir Muhammad, 2000, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, hal.
3-4.
³Ibid.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud hukum Pidana ?
B. Apa saja faktor-faktor pembentukan Hukum Pidana ?
C. Bagaimana sifat Hukum Pidana ?
D. Apa yang dimaksud Hukum Perdata ?
E. Apa saja faktor-faktor pembentukan Hukum Perdata ?
F. Bagaimana sifat Hukum Perdata ?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian hukum Pidana dan Hukum Perdata
B. Untuk megetahui faktor pembentukan hukum Pidana dan
Hukum Perdata
C. Untuk mengetahui sifat hukum Pidana dan Hukum Perdata
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum Pidana, sebagai salah satu bagian independen dari Hukum Publik
merupakan salah satu instrumen hukum yang sangat urgen eksistensinya sejak zaman
dahulu. Hukum ini ditilik sangat penting eksistensinya dalam menjamin keamanan
masyarakat dari ancaman tindak pidana, menjaga stabilitas negara dan (bahkan)
merupakan “lembaga moral” yang berperan merehabilitasi para pelaku pidana.
Hukum ini terus berkembang sesuai dengan tuntutan tindak pidana yang ada di setiap
masanya.
Hukum yang berlaku pada waktu itu adalah sistem hukum Belanda. Pada
mulanya hanya berlaku bagi orang Eropa saja, tetapi dengan berbagai peraturan dan
upaya, akhirnya dinyatakan berlaku bagi bangsa Asia, termasuk Indonesia yang
menundukkan diri pada hukum Barat secara sukarela atau karena ada perbuatan
hukum yang berkenaan dengan keuangan dan perdagangan. Hukum Belanda yang
diberlakukan oleh VOC pada waktu itu antara lain hukum tatanegara, perdata dan
pidana. VOC tidak mengenal hukum lain selain hukumnya sendiri. Tidak ada
perbedaan antara orang Indonesia dengan orang Belanda, semuanya termasuk ke
dalam peradilan Belanda, yaitu Raad van Justitie dan Schepenbank. Pengadilan Asli
yang dilakukan oleh kepala-kepala rakyat dianggap tidak ada.28
Bagi orang bumiputera atau orang asli Indonesia asli, meskipun adanya
peraturan-peraturan hukum pidana yang tertulis tersebut, tetap berlaku hukum adat
pidana yang sebagian besar tidak tertulis, dan pengadilan bekerjanya masih bersifat
arbitrair. Menjelang periode akhir abad ke 19 mulai dirasakannya perlu unifikasi
hukum pidana. Maka pada tahun 1881 pemerintah Belanda mengadakan kodifikasi
hukum pidana baru, yaitu Wetboek van Strafrecht 1881 (Stb.1881 nomor 35) dan
diberlakukan secara nasional mulai tanggal 1 September 1886 serta sekaligus
menggantikan Code Penal Prancis. Pada tahun 1866 barulah dikenal kodifikasi dalam
arti sebenarnya, yaitu pembukuan segala peraturan hukum pidana.
E. Sistem Hukuman
Sistem hukuman yang dicantumkan dalam pasal 10 tentang pidana pokok dan
tambahan, menyatakan bahwa hukuman yang dapat dikenakan kepada seseorang
pelaku tindak pidana terdiri dari :
F. Tindak Pidana
Hukum Pidana adalah salah satu dari sub sistem dalam sistem
hukum yang ada disuatu negara, apa itu hukum pidana ?, ada dua
istilah yaitu hukum dan pidana. Hukum menurut Prof,Dr.Van Kan
Hukum adalah keseluruhan peratuan hidup yg bersifat memaksa
untuk melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat.
6 P.A.F Lamintang, Hukum Penitensier Indonesia, Penerbit Amrico, Bandung : 2018, hal.
47. 7 ibid,hal 48 8 Pasal 1 ayat 1 KUHP 9 Pipin Syarifin, Hukum Pidana di Indonesia,
Penerbit. Pustaka Setia, Bandung : 2017, Hal.51. 10 Ibid
11 Wirjono Prodjodjokro, Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Penerbit. Eresco,
JakartaBandung : 2019, Hal. 50 12 Samidjo, Ringkasan dan Tanya Jawab Hukum Pidana,
Penerbit. Armico, Bandung : 2018,
Hal. 77. 13 Moeljatno,Asas-Asas Hukum Pidana,Sinar Grafika Jakarta.2020.hal 122