Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ISBD

WARGA NEGARA DAN NEGARA DEMOKRASI

Disusun oleh

Liyana P21345119043

Nurul Wahyu P21345119056

Putri W P21345119061

Rafi Ahmad Z P21345119063

Revita S P21345119070

Tenar Gebri P P21345119086

1D3B

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jakarta, 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah ISBD dengan baik tepat pada waktunya. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi
Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, sahabatnya dan para
pengikutnya.

Sekilas tentang isi dari makalah ini yaitu membahas tentang Warga Negara dan Negara
Demokrasi. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kami
bisa mengaplikasikannya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam pembuatan
makalah ini. Dan saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing. Tanpa kalian, mungkin
makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya.

Selain itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak yang harus
diperbaiki, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar
kedepannya bisa lebih baik lagi.

Jakarta, 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusa Masalah...............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Hukum.............................................................................................................................6
2.2 Pengertian Warga Negara..........................................................................................................10
2.3 Pengertian Negara......................................................................................................................12
2.4 Pengertian Demokrasi................................................................................................................13
2.5 Individu.....................................................................................................................................14
2.6 Tindakan Politik........................................................................................................................15
2.7 Sistem Politik...................................................................................................................................16
BAB III PENUTUPAN.........................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
dari negara itu. Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu
negara.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai


warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor
pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas
yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.

Negara demokrasi merupakan suatu negara yang menganut sistem pemerintahan yang
bertujuan menciptakan kedaulatan rakyat sebab kekuasaan serta kedaulatan dipegang penuh oleh
rakyat, dan dijalankan oleh pemerintah untuk menjalankan hak dan wewenangnya atas nama
rakyat. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem pemerintahan di mana seluruh
masyarakat negara memiliki hak serta kesempatan yang sama atau setara dalam berkontribusi
untuk pengambilan keputusan yang berpengaruh pada nasib hidup orang banyak.

1.2 Rumusa Masalah


1. Apa yang dimaksud Hukum, Negara, dan Pemerintahan

2. Apa itu Individu, tindakan politik, dan sistem politik di Indonesia

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui maksud dari Hukum, Negara, dan Pemerintahan
2. Untuk mengetahui arti dari Individu, tindakan politik, dan apa saja sistem politik di
Indonesia

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum


Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku manusia. Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan
aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai
sanksi jika melanggarnya.

2.1.1 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

1. Dr. O. NOTOHAMIDJOJO, SH

Hukum adalah kompleks peraturan yang tertulis dan tidak tertulis, yang biasanya
bersifat memaksa terhadap kelakuan manusia di dalam masyarakat, yang berlaku
dalam berjenis lingkungan hidup dan masyarakat negara (serta antar negara) dengan
tujuan mewujudkan keadilan, tata serta damai.

2. H.M.N. PURWOSUTJIPTO, SH

Hukum adalah keseluruhan Norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa
masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai
peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan
tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

2.1.2 Sifat Hukum

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan peraturan-


peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata-tertib
dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa
saja yang tidak mematuhinya.

2.1.3 Ciri Hukum

5
Selanjutnya, agar hukum itu dapat dikenal dengan baik, haruslah mengetahui ciri-
ciri hukum. Menurut C.S.T. Kansil, S.H., ciri-ciri hukum adalah sebagai berikut:

Terdapat perintah dan/atau larangan.

Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang. Setiap orang
berkewajiban untuk bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata-tertib
dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, hukum
meliputi pelbagai peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan orang yang
satu dengan yang lainnya, yakni peraturan-peraturan hidup bermasyarakat yang
dinamakan dengan ‘Kaedah Hukum’. Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar suatu
‘Kaedah Hukum’ akan dikenakan sanksi (sebagai akibat pelanggaran ‘Kaedah Hukum’)
yang berupa ‘hukuman’.

Hukum / Pidana ada 2 :

1. Pidana pokok, terdiri dari: – Pidana mati – Pidana penjara – Pidana kurungan –
Pidana denda (pengganti hukum kurungan) – Pidana tutupan
2. Pidana tambahan, terdiri dari: – Pencabutan hak-hak tertentu – Penyitaan barang-
barang tertentu – Pengumuman keputusan hakim.
2.1.4 Sumber-Sumber Hukum

Sumber Hukum dalam Arti Materiil adalah Faktor-faktor yang turut serta
menentukan isi hukum. Faktor-faktor kemasyarakatan yang mempegaruhi pembentukan
hukum yaitu:

Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat antara lain:

1. Kekayaan alam
2. Susunan geologi
3. Perkembangan-perkembangan perusahaan dan pembagian kerja

6
Sumber Hukum dalam Arti Formil adalah Masalah prosedur atau cara
pembentukanya, terdiri dari :

1. UU
2. Kebiasaan
3. Jurisprudentie
4. Traktat dan Doktrin

2.1.5 Pembagian Hukum


1. Hukum Menurut Bentuknya

Hukum menurut bentuknya dibedakan antara hukum tertulis dan hukum tak tertulis.
Hukum Tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.
Sedangkan Hukum Tak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan dalam
masyarakat tetapi tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan).

2. Hukum Menurut Isinya

Apabila dilihat menurut isinya, hukum dapat dibagi dalam Hukum Privat dan Hukum
Publik.

a. Hukum Privat (Hukum Sipil)

Adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang
lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan, misal Hukum Perdata.

b. Hukum Publik (Hukum Negara)

Adalah hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat-alat perlengkapan
atau hubungan antara Negara dengan perseorangan (warga negara). Hukum Publik terdiri
dari :

7
a) Hukum Tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk dan susunan
pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alat
perlengkapannya satu sama lain, dan hubungan antara Negara (Pemerintah Pusat)
dengan bagian-bagian negara (daerah-daerah swantantra).
b) Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata
Pemerintahan), yaitu hukum yang mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak
dan kewajiban) dari kekuasaan alatalat perlengkapan negara.
c) Hukum Pidana (Pidana = hukuman), yaitu hukum yang mengatur perbuatan
perbuatan apa yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa yang
melanggarnya serta mengatur bagaimana cara-cara mengajukan perkara-perkara
ke muka pengadilan.
d) Hukum Internasional, yang terdiri dari Hukum Perdata Internasional dan Hukum
Publik Internasional. Hukum Perdata Internasional, yaitu hukum yang mengatur
hubungan-hukum antara warga Negara suatu bangsa dengan warga negara dari
negara lain dalam hubungan internasional. Sedangkan hukum Publik
Internasional (Hukum Antara Negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara negara yang satu dengan negara-negara yang lain dalam hubungan
internasional.
3. Hukum Menurut Sumbernya
a. Sumber hukum material, yaitu kesadaran hukum masyarakat atau sumber isi
hukum yang menentukan agar sesuatu dapat disebut hukum dan mempunyai
kekuatan mengikat.
b. Sumber hukum formil, yaitu sumber hukum yang membentuk hukum, menentukan
berlakunya hukum atau berkaitan dengan tata cara pembentukannya.
4. Hukum Menurut Waktu Berlakunya
a. IUS CONSTITUTUM (hukum positif) yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam wilayah tertentu.
b. IUS CONSTITUENDUM, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang
akan datang.
5. Hukum Menurut Cara Mempertahankannya

8
a. Hukum Formil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur bagaimana
cara melaksanakan dan memepertahankan hukum materil.
b. Hukum Materil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan
– kepentingan dan hubungan yang wujud perintah dan larangan – larangan.
6. Hukum Menurut Sifatnya
a. Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagimanapun juga harus
dan mempunyai paksaan mutlak.
b. Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak –
pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian.

2.2 Pengertian Warga Negara


Warga negara artinya warga atau anggota dari organisasi yg bernama  negara.
Sehingga, Warga negara adalah orang yangg tinggal di dalam sebuah negara dan
mengakui semua peraturan yg terkandung di dalam negara dan terjadi hubungan timbale
balik dengan negaranya.
Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah “Orang-orang
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga
Negara”. Pada pasal 8, disebutkan “Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga
diperoleh melalui pewarganegaraan.” Sedangkan pengertian pewarganegaraan adalah tata
cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan.
2.2.1 Syarat Warga Negara Indonesia
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Yaitu :
1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang
tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

9
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh
seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI,
yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
2.2.2 Sifat Warga Negara
warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka
dibandingkan dengan kawula negara karena warga negara mengandung arti peserta,
anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang
didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai
persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi,
dan tanggung jawab.
2.2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu
1. Pasal 26, ayat (1) dan (2)
2. Pasal 27, ayat (1) dan (2)
3. Pasal 28
4. Pasal 30, ayat (1) dan (2)

10
2.3 Pengertian Negara
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi yang didalamnya
terdapat suatu pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan
keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara
seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

2.3.1 Negara menurut para ahli:


1. Aristoteles: Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa,
hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan
dan kehormatan bersama.
2. Prof. R. Djokosoetono: Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
3. Roger F. Soltau: Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
2.3.2 Hakikat Negara
Sifat hakikat Negara mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Sifat memaksa: Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan
fisik secara legal.
2. Sifat monopoli: Negara memiliki monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat.
3. Sifat mencakup semua: Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku
adalah untuk semua orang tanpa terkecuali.
4. Sifat totalitas: Segala hal tanpa terkecuali menjadi kewenangan negara.
2.3.3 Fungsi Negara
1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat
2. Melaksanakan ketertiban
3. Pertahanan dan keamanan
4. Menegakkan keadilan
5. Bentuk Negara, ada 5 yaitu :
1. Negara kesatuan
2. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi

11
3. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
4. Negara serikat
5. Di dalam negara ada negara yaitu negara bagian.
2.3.4 Unsur Negara
1. Penduduk

Penduduk adalah warga negara yang mempunyai tempat tinggal serta mempunyai
kesepakatan diri untuk bersatu. Yang dimaksud dengan warga negara adalah penduduk
asli Indonesia (pribumi) dan penduduk negara lain yang sedang berada di Indonesia untuk
bisnis, wisata dan sebagainya.

2. Wilayah

Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Dapat dikatakan menjadi unsur utama pembentuk negara apabila wilayah
tersebut mempunyai batas atau teritorial yang jelas atas darat, laut dan udara.

3. Pemerintah

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan


menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.

2.3.5 Bentuk Kenegaraan


1. Negara Dominion
2. Negara Uni
3. Uni Riil
4. Uni Personil
5. Negara Protektorat

2.4 Pengertian Demokrasi


Menurut Hans Kelsen, pengertian demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat dan untuk
rakyat. Dalam hal ini, wakil-wakil rakyat yang terpilih merupakan pelaksana kekuasaan

12
negara, dimana rakyat telah memiliki keyakinan bahwa segala kehendak serta kepentingan
mereka akan selalu diperhatikan dalam pelaksanaan pemerintahan tersebut.

2.4.1 Prinsip-prinsip Demokrasi


1. Negara Berdasarkan Konstitusi
2. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas
3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
4. Adanya Pergantian Pemerintahan
5. Kedudukan Rakyat Sama di Mata Hukum
6. Adanya Jaminan Hak Asasi Manusia
7. Adanya Kebebasan Pers
2.4.2 Ciri-ciri Demokrasi
1. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat
2. Menjalankan Konstitusi
3. Adanya Perwakilan Rakyat
4. Adanya sistem kepartaian
2.4.3 Jenis-jenis Demokrasi
1. Demokrasi Berdasarkan Bentuknya
 Demokrasi Prosedural,,
 Demokrasi Substansial,
2. Demokrasi Berdasarkan Prosesnya
 Demokrasi langsung,
 Demokrasi tidak langsung,
3. Demokrasi Berdasarkan Ideologinya
 Demokrasi Liberal,
 Demokrasi Sosial,
 Demokrasi Pancasila,

2.5 Individu
Individu berasal dari kata latin “individuum” yang artinya  yang tak terbagi. Jadi,
individu adalah sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang palinng
kecil dan terbatas. Individu bukan berarti anusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat

13
dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan,
maka dari itu biasa disebut “orang-seorang”. Dapat dismpulkan bahwa individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosial.
Melainkan juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dari dirinya.
Makna manusia dikatakan individu apabila pola tingkah lakunya hamper identik
dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses individualisme dapat diartikan dari
proses yang meningkatkan cirri-ciri individualisasi atau aktualisasi diri. Dan konflik bisa
terjadi dari tiap individu apabila pola tingkah laku spesifik dari dirinya bertentangan dengan
peranan yang dituntut oleh masyarakat dari sekitarnya.
2.5.1 Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau
dewasa. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi bahwa pertumbuhan pada
dasarnya adalah proses asosiasi. Proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada
seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh.

2.6 Tindakan Politik


Politik adalah proses pembentukan danpembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Politik (dari
bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga
negara).

Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda


mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk
meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Perilaku politik (Inggris:Politic Behaviour) adalah perilaku yang dilakukan oleh


insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan
politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan
kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku
politik contohnya adalah:

1. Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin

14
2. Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau
parpol ,  mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya
masyarakat
3. Ikut serta dalam pesta politik
4. Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas
5. Berhak untuk menjadi pimpinan politik
6. Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna
melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan
perundangan hukum yang berlaku

2.7 Sistem Politik


Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi
mengenai sistem politik, diantaranya :

1. Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang
merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
2. Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan – hubungan
antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh,
kekuasaan, ataupun wewenang.
3. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur
individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan
Negara dengan Negara.
4. Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain
dan menunjukkan suatu proses yang langggeng.

Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau
peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses

15
yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan
datang).

2.7.1 Pengertian Sistem Politik Indonesia

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai


kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk
proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan,
seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

Sistem politik Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan


mencapai tujuan nasional maka harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
menyelenggarkan  politik negara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta segenap
daya dan dana demi tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya tugas negara
sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945.

Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila
yakni sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan
kelembagaan yang demokratis. Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di
Indonesia antara lain:

1. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang
berbeda
2. Negara berdasarkan atas hokum
3. Pemerintah berdasarkan konstitusi
4. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
5. pemerintahan mayoritas
6. pemilu yang bebas
7. parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya

2.7.2 Sistem Politik di Indonesia

Sistem politik Indonesia berdasar pada ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945.


sistem politik Indonesia mengalami banyak perubahan setelah ada amandemen terhadap

16
UUD 1945. amandemen terakhir atas UUD 1945 dilakukan pada tahun 2002.
Perbandingan sistem politik Indonesiasebelum amandemen dan sesudah
amandemenUUD 1945 adalah sebagai berikut :

1. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945

Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia
menganut sistem pemerintahan presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan.

UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan
tanggung jawab penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara
lembaga-lembaga negara. UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.

Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara
dan DPR. Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang
dibantu oleh seorang wakil presiden serta kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan
kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh MA sebagai lembaga kehakiman
tertinggibersama badan-badan kehakiman lain yang berada dibawahnya.

2. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945

Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah


sebagai berikut :

1) bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik.


NKRI terbagi dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi
yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
2) kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan. Presiden beserta wakilnya dipilih dalam satu paket
secara langsung oleh rakyat. Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dan
tidak dapat membubarkan parlemen. Masa jabatan presiden beserta wakilnya adalah
5 tahun dan setelahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

17
3) tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga
negara seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.
4) DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang berada
langsung dibawah presiden.
5) kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran
belanja negara dan mengawasi jalannya pemerintahan.DPR tidak dapat dibubarkan
oleh presiden beserta kabinetnya, tetapi dapat mengajukan usulan pemberhentian
presiden kepada MPR.

18
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku manusia.

Warga negara artinya warga atau anggota dari organisasi yg bernama  negara. Sehingga,
Warga negara adalah orang yangg tinggal di dalam sebuah negara dan mengakui semua
peraturan yg terkandung di dalam negara dan terjadi hubungan timbale balik dengan
negaranya.

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi yang didalamnya
terdapat suatu pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan
keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara
seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam hal ini, wakil-wakil
rakyat yang terpilih merupakan pelaksana kekuasaan negara, dimana rakyat telah memiliki
keyakinan bahwa segala kehendak serta kepentingan mereka akan selalu diperhatikan dalam
pelaksanaan pemerintahan tersebut.

Individu adalah sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang
palinng kecil dan terbatas. Individu bukan berarti anusia sebagai suatu keseluruhan yang tak
dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan,
maka dari itu biasa disebut “orang-seorang”.

Tindakan Politik adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna
memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.

Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara).

19
DAFTAR PUSTAKA
http://sistempolitikindonesia.blogspot.com/2006/03/sejarah-sistem-politik-indonesia.html, 
https://www.zonareferensi.com/pengertian-warga-negara/
http://www.scribd.com/doc/21210858/Sistem-Politik-Di-Indonesia, 
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/08/makalah-sistem-politik.html
https://angelina161209.wordpress.com/2015/10/29/112/
http://maulidahayati.blogspot.co.id/p/perilaku-dan-keterlibatan-politik.html
https://salamadian.com/pengertian-demokrasi/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/09/pengertian-negara-unsur-fungsi-
tujuan.html?m=1

20

Anda mungkin juga menyukai