= Penulis =
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama sangat
dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi
lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan
bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama
kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini
adalah “Manusia Dan Agama”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka
dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Manusia Dan Alam Semesta
2. Manusia Menurut Agama Islam
3. Agama: Arti Dan Ruang Lingkupnya
4. Hubungan Manusia Dengan Agama
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan atau penyusunan makalah Pendidikan agama Islam ini
tentang Agama dan Manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dalam penulisan atau penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam, dan tujuan khusus dari penulisan makalah
ini adalah untuk membahas tentang hubungan Agama dan Manusia yang terdiri dari beberapa
sub bab,yaitu:
1. Manusia Dan Alam Semesta
2. Manusia Menurut Agama Islam
3. Agama: Arti Dan Ruang Lingkupnya
4. Hubungan Manusia Dengan Agama
Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah
Dalam surah an-Nisaa ayat 136, Allah swt berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman,
tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.”
A). Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Rasul sebelum Al-
Qur’an.
Kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur’an harus kita yakini adanya dan kita
percayai akan kebenaran isinya, karena semua datangnya dari Allah sehingga semua kitab Allah
swt. tersebut pasti tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.
B). Beriman kepada kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Untuk meyakini dan mempercayai bahwa Al-Qur’an adalah kitab Allah swt., maka kita
perlu melakukan paling tidak melakukan 4 hal berikut ini. Pertama, meyakini dan percaya bahwa
Al-Qur’an merupakan benar-benar wahyu yang berasal dari Allah yang diberikan kepada Nabi
Muhammad dan bukan ciptaan manusia. Kedua, meyakini dan mempercayai kebenaran dari isi Al-
Qur’an dan tidak mengingkarinya. Ketiga menerima Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan
pedoman berpikir dalam mempelajari rahasia-rahasia Allah di alam dunia ini. Dan keempat adalah
mempelajari, memahami dan mengamalkan isi dari kandungan Al-Qur’an di dalam kehidupan
sehari-hari dengan tidak ada pemikiran untuk meninggalkan.
Seorang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan yakin dengan sepenuh hati, bahwa apa saja
yang disampaikan dalam kitab merupakan firman Allah. Firman Allah tersebut benar dan tidak
mungkin adanya cela, apalagi salah.
Allah berfirman yang artinya "Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan
adanya (kehidupan) akhirat." (Q.S. Al-Baqarah/2:4).
Yang dimaksud kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (Muhammad saw.) adalah kitab-
kitab yang diturunkan sebelum Al Quran antara lain Taurat, Zabur, Injil, dan suhuf-suhuf yang
tersebut dalam Al- Qur’an yang diturunkan kepada para rasul. Suhuf adalah kitab yang diturunkan
dalam bentuk tulisan, seperti al Quran. Allah SWT menurunkan kitab kepada Rasul dengan
memberikan wahyu kepada Jibril. Kemudian Jibril menyampaikannya kepada rasul. Ada tiga hal
yang menjadi sebab perbedaan dalam cara mengimani kitab-kitab Allah swt., yaitu sebagai berikut:
Masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah habis, sesuai masa hidup nabi-
nabi penerimanya.
Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an terbatas hanya untuk satu umat, yakni umat yang hidup pada
masa itu dan wilayah tertentu. Misalnya kitab Injil untuk umat Nabi Isa, as dan untuk kaum
Bani Israil.
Kandungan pokok kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah tercantum dalam Al-Qur’an.