“ Shalat Fardhu “
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Sarah Lisfiza ( 0203222051 )
Salsabilla Fitri Anggraini ( 0203222041 )
Najwan Walidi ( 0203222040)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. Yang maha esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada bapak dosen yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Fiqih Ibadah. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kelompok 4
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. ......... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Shalat…………………………………………………………... 1
2. Syarat Wajib dan Sah Shalat………………………………………….……. 5
3. Rukun Shalat dan Hal Yang Membatalkan Shalat…………………………. 6
II
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sholat terdapat rukun tuma’ninah yang disebut dengan rukun fi’li
yaitu wajib dilakukan dalam setiap gerakannya tetapi kebanyakan anakanak sekarang
masih mengabaikan gerakan tuma’ninah, tidak hanya anakanak tetapi orang dewasa
pun mungkin masih ada yang belum mampu mengamalkannya dalam setiap gerakan.
Maka hal ini perlu diajarkan kepada anak-anak maupun orang dewasa dalam praktek
sholat dengan bertuma’ninah yang benar dan sesuai agar terbiasa dan tidak terburu-
buru dalam setiap perpidahan gerakan sholat. Karena kekhusu’an seseorang dalam
beribadah kepada Allah SWT tergantung niat dan ketaqwaannya.
1
Imam Basori Assuyuti, Bimbingan Shalat Lengkap, Jakarta: Mitra Umat 1998, h. 30.
1
dalam mengajarkannya sebaiknya jangan terlalu terburu-buru dan tidak terlalu
lambat pula. Jika tuma’ninah diabaikan maka jatuhnya batal.2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
Moh Ali Al Sobuny, Petunjuk Nabi Muhammad SAW Yang Sahih Tentang Salat Tarawih,
Semarang: Pustaka Al Alawiyah, 1983, h. 31
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Shalat
Dasar hukum shalat telah dicantumkan dalam kitab suci Al- Quran. Shalat
merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dan harus dilaksanakan
berdasarkan ketetapan Al-qur’an, Sunnah, dan Ijma’. Allah SWT berfirman dlam
surah An- nisa ayat 103
3
M. Saifullah al-Aziz, Fiqih Islam Lengkap, (Surabaya: Terbit Terang, 2000), hlm. 606.
3
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.
1. Waktu dzuhur
Shalat dzuhur dikerjakan 4 rakaat. Permulaan waktu dzuhur ialah
condongnya matahari dari tengah-tengah langit. Maksudnya adalah matahari
tersebut telah condong ke arah barat dari tegak lurusnya. Adapun akhir dari waktu
sholat dzuhur adalah ketika bayangan suatu benda sama panjang dengan benda
tersebut.
2. Waktu ashar
4
Shalat ashar dikerjakan 4 rakaat. Permulaan waktu ashar ialah sejak
bayangan suatu benda sama panjang dengan benda tersebut. Adapun akhir dari
waktu sholat ashar adalah terbenamnya matahari secara keseluruhan.
3. Waktu maghrib
Shalat maghrib dikerjakan 3 rakaat. Permulaan waktu maghrib ialah dari
terbenamnya matahari secara keseluruhan. Adapun akhir dari waktu sholat maghrib
ialah terbenamnya mega merah.
4. Waktu isya’
Shalat Isya dikerjakan 4 rakaat. Permulaan waktu isya’ ialah mulai dari
terbenamnya mega yang berwarna merah (akhir waktu magrib). Adapun akhir dari
waktu sholat isya’ adalah terbitnya Fajar.
5. Waktu shubuh
Shalat subuh dikerjakan 2 rakaat. Permulaan waktu shubuh ialah mulai dari
fajar shiddiq. Ada pun akhir dari waktu sholat shubuh adalah matahari terbit di
sebelah timur.4
4
Ahmad Sunarto, Terjemah Fatkhul Qorib Mujib, terj. Fattkhul Qorib Mujib, (Surabaya:
Makatabah wa Mathbaah al-Hidayah), hlm. 85-87.
5
b) Mengetahui masuknya waktu shalat
5
Ibid, hlm. 34-.47.
6
c) Takbirotul ikhrom dengan melafadzkan Lafadz takbir berbunyi Allahu
Akbar ( )هللا أ َ ْكبَرyang artinya Allah Maha Besar.
d) Membaca al-Fatihah
e) Ruku’ dengan tuma’ninah
Membukuk sehingga punggung menjadi sama datar dengan leher, dan
kedua belah tangan memegang lutut.
f) I’tidal dengan tuma’ninah
Bangkit dari rukuk dan kembali tegak lurus bertenang.
g) Sujud dua kali dengan tuma’ninah
Meletakkan dua lutut, kedua tangan, kening dan hidung, ke atas lantai
h) Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
i) Duduk untuk tasyahud atau tahiyat akhir.
j) Membaca tasyahud dan tahiyat.
k) Membaca sholawat atas nabi.
l) Mengucapkan salam.
m) Tertib. Yakni berurutan menurut aturan yang telah ditentukan.
Shalat dikatakan batal atau tidak sah, apabila ketinggalan atau kekurangan
salah satu syarat atau rukunnya. Lebih jelas dapat diterangkan sebagai berikut:
a) Berbicara dengan sengaja yang buka bacaan shalat.
b) Bergerak banyak (3 kali atau lebih) berturut- turut. Seperti berjalan atau
memukul.
c) Makan.
d) Minum.
e) Tertawa terbahak- bahak.
f) Berhadast kecil atau besar.
g) Terbukanya aurat dengan sengaja.
h) Terkena najis yang tidak dapat dimaafkan.
i) Berubah niat. Seumpama berniat keluar dari shalat.
j) Membelakangi kiblat.
k) Murtad, yakni keluar dari islam (Naudzubillah)6
6
KH. Imam Zarkasyi, Pelajaran Fiqih 1 (Ponorogo: Trimurti Press, 2013), hlm. 26- 29.
7
BAB III
KESIMPULAN
Shalat fardhu adalah suatu bentuk ibadah yang terdiri atas ucapan dan
perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Shalat merupakan
kewajiban yang perlu ditunaikan bagi seorang muslim sebagaimana firman Allah
SWT. Dalam kitab suci Alquran menjelasakan tentang kewajiban untuk
melaksanakan shalat. Melalui peristiwa isra’ dan mi’raj menjelaskan berapa rakaat
yang kita kerjakan dan begitu pula dengan waktu shalat yang telah diterangkan
dalam peristiwa tersebut. Semoga dengan mata kuliah fiqih ibadah ini dapat
meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal A'lamin
8
DAFTAR PUSTAKA
Assuyuti Imam Basori, 1998, Bimbingan Shalat Lengkap, (Jakarta: Mitra Umat )
Al Sobuny Moh Ali, Petunjuk Nabi Muhammad SAW Yang Sahih Tentang Salat
Tarawih, (Semarang: Pustaka Al Alawiyah)
Al-Aziz M. Saifullah, 2000, Fiqih Islam Lengkap, (Surabaya: Terbit Terang, 2000)
Sunarto Ahmad, Terjemah Fatkhul Qorib Mujib, terj. Fattkhul Qorib Mujib,
(Surabaya: Makatabah wa Mathbaah al-Hidayah)