Anda di halaman 1dari 8

MOCHAMAD RAIHAN FADHILAH

41151010190093

HK A2-4

MAKALAH TENTANG HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3


A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 3
B. MASALAH ATAU TOPIK ............................................................................................................... 3
C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 4
A. Definisi Hukum Administrasi Negara ............................................................................................ 4
B. Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara ..................................................................................... 6
C. Subjek hukum .................................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 8
B. SARAN ........................................................................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut Hukum

Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan, dan

ada juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara. Meskipun dalam ruang

penyebutan istilah yang berbeda, namun dalam perkembangan selanjutnya pemakaian istilah

untuk bidang ilmu hukum ini diganti lagi menjadi istilah Hukum Administrasi Negara, setelah

sebelumnya sempat menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan pada tahun 1972 atas

dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30 Desember 1972

Nomor 198/U/1972 tentang pedoman kurikulum minimal.

Hukum Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan

dan yang memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas istimewa mereka

(definisi Logemann). Administrasi Negara diberi tugas mengatur kepentingan umum, misalnya

kesehatan masyarakat, pengajaran, dan lain-lain.

Pengertian hukum administrasi di dalam kepustakaan negeri Belanda terdapat dua istilah,

yaitu bestuursrecht dan administratief recht, dengan kata dasar “administratie” dan “bestuur”.

Terhadap dua istilah ini, para pakar administrasi negara berbeda pendapat dalam

menerjemahkannya dengan istilah tata usaha, tata usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata

usaha negara dan ada yang menerjemahkannya dengan administrasi saja, sedangkan kata

“bestuur” diterjemahkan secara seragam dengan pemerintahan.

B. MASALAH ATAU TOPIK

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis menyusun rumusan masalah yakni

sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengkaji lebih dalam apa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara adalah rangkaian aturan-aturan hukum yang harus

diperhatikan oleh alat-alat perlengkapan Negara di dalam menjalankan tugasnya. Terhadap

perumusan ini banyak diajukan keberatan-keberatan. Perlu diketahui bahwa Negara adalah

suatu pengertian yang abstrak dan berwujud suatu bada hukum. Maka sudah barang tentu

perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan alat-alat perlengkapan Negara sebagai organ

suatu badan hukum sangat heterogen, tidak hanya perbuatan-perbuatan dalam hukum publik

saja, akan tetapi juga melakukan perbuatan-perbuatan dalam hukum perdata, hukum dagang,

dan sebagainya. Hukum Administrasi Negara diartikan sebagai rangkaian-rangkaian aturan-

aturan hukum yang mengatur cara bagaimana alat-alat perlengkapan Negara menjalankan

tugasnya.

Selain itu, ada beberapa pula pendapat lain tentang pengetian Hukum Administrasi Negara ini

yang dikemukakan para sarjana, yaitu sebagai berikut.

1. Hukum administrasi Negara adalah peraturan hukum yang mengatur administrasi,

yaitu hubungan antara warga Negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab hingga

Negara itu berfungsi. (R. Abdoel Djamali)

2. Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur

bagaimana Negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi

tugasnya. (Kusumadi Poedjosewojo)

3. Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum istimewa

yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang

khusus. (E. Utrecht)

4. Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan yang harus diperhatikan oleh
para penguasa yang diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. (Van

Apeldoorn)

5. Hukum administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan

hukum antara jabatan-jabatan dalam Negara dengan para warga masyarakat.

(Djokosutono)

Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1969, pengertian istilah Hukum

Administrasi Negara oleh G. Pringgodigdo, SH (dosen Universitas Indonesia) secara luas

terdiri atas tiga unsur, yaitu:

1. Hukum Tata Pemerintahan, yakni Hukum Eksekutif atau Hukum Tata Pelaksanaan

Undang-undang; dengan perkataan lain, Hukum Tata Pemerintahan ialah hukum

mengenai aktivitas-aktivitas kekuasaan eksekutif (kekuasaan untuk melaksanakan

undang-undang).

2. Hukum Administrasi Negara dalam arti sempit, yakni hukum tata pengurusan rumah

tangga Negara (rumah tangga Negara dimaksudkan, segala tugas-tugas yang

ditetapkan dengan undang-undang sebagai urusan Negara), dan

3. Hukum Tata Usaha Negara, yaitu hukum mengenai surat-menyurat, rahasia dinas

dan jabatan, kearsipan dan dokumentasi, pelaporan dan statistik, tata cara

penyimpanan berita acara, pencatatan sipil, pencatatan nikah, talak dan rujuk,

publikasi dan penerbitan-penerbitan negara.

Kami menyimpulkan dari definisi-definisi di atas bahwasanya Hukum Administrasi

Negara adalah permasalahan yang masih bersifat abstrak sehingga melahirkan berbagai

macam definisi-definisi dari para ahli dan pakar hukum di bidangnya. Secara kasat

pengertian, terlihat jelas bahwa perbedaan dalam pendefinisian menjadi corak utama yang

terlihat di atas, tetapi pada dasarnya hal itu kembali pada pandangan pribadi masing-masing

yang sesuai dengan hasil risetnya. Jadi menurut pandangan kami, Hukum Administrasi

Negara adalah gabungan ketentuan yang mengikat badan hukum tinggi dan rendah sehingga

dapat berjalan secara bersamaan untuk melaksanakan kebijakan dalam mencapai tujuan.
Ditinjau secara umum, hukum administrasi merupakan instrumen yuridis bagi

penguasa untuk secara aktif terlibat dengan masyarakat dan pada sisi lain hukum administrasi

merupakan hukum yang memungkinkan anggota masyarakat mempengaruhi penguasa dan

memberikan perlindungan terhadap penguasa. Rumusan ini sekedar merupakan deskripsi awal

dan masih sangat luas.

Sejalan dengan deskripsi tersebut, patut diperhatikan tiga fungsi hukum

administrasi yang diketengahkan oleh P. De Haan cs., dalam bukunya Bestuursrecht in

de Sociale Rechsstaat jilid 1 (p. 30) : “het bestuursrecht vervult dus een driedelige

functie: norm, instrument en waarborg” (hukum administrasi memenuhi tiga fungsi:

norma, instrumen, jaminan).

B. Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara

Menurut Prof. Walther Burckhardt bagian hukum tata usaha (Ver waltungsrecht) ialah:

1. Hukum Kepolisian (Polizeirecht)

2. Hukum Perlembagaan (Anstaltsrecht)

3. Hukum Keuangan (Finanzrecht)

Sedangkan menurut E. Utrecht, Hukum Administrasi Negara meliputi:

1. Hukum Agraria (Hukum Tanah)

2. Hukum Administrasi Perbendaharaan (Hukum Administrasi Keuangan, Comptble

administratie-recht).

3. Hukum Administrasi pemodalan dan koperasi Asing.

C. Subjek hukum
Selaku pemikul hak-hak dan kewajiban-kewajiban, baik itu manusia (naturlijke

persoon), badan hukum (rechtspersoon), maupun jabatan (ambt), dapat melakukan

tindakan-tindakan hukum berdasarkan kemampuan (bekwaam) atau kewenangan

(bevoegdheid) yang dimilikinya. Tindakan hukum ini merupakan awal lahirnya

hubungan hukum (rechsbetrekking), yakni interaksi antar subjek hukum yang memiliki

relevansi hukum atau mempunyai akibat-akibat hukum. Hukum diciptakan sebagai


suatu sarana atau instumen untuk mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban subjek

hukum, agar masing-masing subjek hukum dapat menjalankan kewajibannya dengan

baik dan mendapatkan haknya secara wajar. Di samping itu, hukum juga berfungsi

sebagai instrumen perlindungan bagi subjek hukum. Sjachran Basah menyatakan

bahwa perlindungan terhadap warga negara diberikan bilamana sikap tindak

administrasi negara itu menimbulkan kerugian terhadapnya, sedangkan perlindungan

terhadap administrasi negara itu sendiri dilakukan terhadap sikap tindaknya dengan

baik dan benar menurut hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis. Hukum

Administrasi Negara tidak tertulis atau asas umum pemerintahan yang baik

dimaksudkan sebagai verhoogde rechtsbescherming atau peningkatan

perlindungan hukum bagi rakyat dari tindakan administrasi negara yang menyimpang.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari rangkaian penjelasan pada bab pembahasan tersebut, maka penulis dapat menarik

beberapa kesimpulan sesuai dengan batasan masalah yang kami ajukan pada rumusan masalah

pada bab pendahuluan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang masih bersifat abstrak, sehingga

menimbulkan berbagai macam definisi dari berbagai pakar dibidangnya. Namun, penulis

menarik kesimpulan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah suatu runtutan hukum yang

mengandung aturan tentang hubungan warga dengan badan hukum yang berada pada suatu

Negara, sehingga menimbulkan suatu pergerakan yang menyebabkan Negara tersebut

berfungsi.

B. SARAN

Dengan pemaparan yang cukup panjang ini, maka kiranya kita dapat mengambil

sebagian ilmu baru tentang Hukum Administrasi Negara yang jauh sebelum pembahasan ini

tertulis tentu istilah ini sangatlah asing ditelinga kita. Cukup sekian apa yang dapat kami

sajikan kiranya ada kekurangan mohon kritik dan sarannya dalam bentuk diskusi yang

kemudian dapat kami jadikan sebagai rujukan pelengkap dalam makalah revisi yang akan

dibuat kemudian jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai