Disusun Oleh:
Teguh Maulana
(201010250410)
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah Saw. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah dengan judul HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
DENGAN HUKUM PERDATA ini guna memenuhi tugas mata kuliah Hukum
Administrasi negara.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan semua pihak yang terkait, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan guna memperbaiki
maupun menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
1.1. Pengertian Hukum Administrasi Negara.........................................................3
1.2. Pengertian Hukum Perdata...............................................................................4
1.3. Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara................................................6
1.4. Sumber-Sumber Hukum Perdata.....................................................................7
1.5. Hubungan Antara Hukum Perdata Dengan Hukum Administrasi Negara......7
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
1.1. Kesimpulan....................................................................................................10
1.2. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
Dari dua pengertian tersebut dapat kita tarik kesimpulan akan adanya
hubungan antara hukum administrasi Negara dengan hukum perdata. Adanya
hubungan atara kedua hukum tersebut yang melatarbelakangi untuk membuat
makalah dengan judul Hubungan antara hukum administrasi Negara dengan hukum
perdata.
Dari materi yang kami bawakan kali ini ada beberapa permasalahan yang
terkait dengan hubungan hukum administrasi Negara dengan hukum perdata, antara
lain:
1
1. Pengertian Hukum Administrasi Negara
2. Pengertian Hukum Perdata
3. Sumber-Sumber hukum Administrasi Negara
4. Sumber-Sumber Hukum Perdata
5. Hubungan Antara Hukum Perdata Dengan Hukum Administrasi Negara
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Hukum
Administrasi Negara dan ingin lebih mengetahui dan mengka ji tentang ilmu hukum
Administrasi Negara serta untuk mengetahui hubungan Hukum Administrasi Negara dengan
Hukum Perdata dan ilmu-ilmu lainnya.
2
BAB II PEMBAHASAN
Hukum administrasi negara adalah salah satu cabang ilmu hukum. Hukum ini
mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat-alat
perlengkapan negara. Penyebutan istilah hukum administrasi negara berbeda-beda.
Misalnya di Belanda menggunakan istilah "administratiefrecht", di Jerman disebut
"verwal-tungsrecht", di Perancis disebut "droit administratif", di Inggris dan Amerika
Serikat disebut "administrative law".
Ada bebrapa ahli yang mencoba membirikan pengertian tentang Hukum Tata
Usaha Negara, diantaranya : JHP Bellafroid; Oppenheim; Logemann; E.Utrecht; dan
Prajudi Atmasudirdjo.
3
negara, karena hukum yang mengatur pekerjaan administrasi negara sudah termasuk
dalam Hukum Tata Negara..
Para ahli memberikan batasan hukum perdata, seperti berikut. Van Dunne
mengartikan hukum perdata, khususnya pada abad ke -19 adalah, “Suatu peraturan
yang mengatur tentang hal-hal yang sangat esensial bagi kebebasan individu,
sepertiorang dan keluarganya, hak milik dan perikatan. Sedangkan hukum public
memberikan jaminan yang minimal bagi kehidupan pribadi”
Pendapat lain yaitu Vollmar, dia mengartikan hukum perdata adalah, “Aturan-
aturan atau norma-norma yang memberikan pembatasan dan oleh
karenanyamemberikan perlindungan pada kepentingan perseorangan dalam
perbandingan yangtepat antara kepentingan yang satu dengna kepentingan yang lain
dari orang-orangdalam suatu masyarakat tertentu terutama yang mengenai hubungan
keluarga dan hubungan lalu lintas”
4
Hukum perdata merupakan salah satu bidang hukum yang mengatur hak
dankewajiban yang dimiliki subjek hukum. Subjek adalah pelaku. Subjek hukum
adadua, yaitu manusia dan badan hukum (PT, firma, yayasan, dan sebagainya).
Hukum Perdata dalam arti sempit, adakalanya diartikan sebagai lawan dari
hukum dagang.Hukum perdata dalam arti sempit ialah hukum perdata sebagaimana
terdapat di dalam KUHPerdata.Jadi hukum perdata tertulis sebagaimana diatur di
dalam KUHPerdata merupakan HukumPerdata dalam arti sempit. Sedangkan Hukum
Perdata dalam arti luas termasuk di dalamnya HukumPerdata yang terdapat dalam
KUHPerdata dan Hukum Dagang yang terdapat dalam KUHD.Hukum Perdata juga
meliputi Hukum Acara Perdata, yaitu ketentuan-ketentuan yang mengaturtentang cara
seseorang mendapatkan keadilan di muka hakim berdasarkan Hukum Perdata,
mengaturmengenai bagaimana aturan menjalankan gugutan terhadap seseorang,
kekuasaan pengadilanmana yang berwenang untuk menjalankan gugatan dan lain
sebagainya. Hukum Perdata juga terdapat di dalam Undang-Undang Hak Cipta, UU
Tentang Merk dan Paten,keseluruhannya termasuk dalam Hukum Perdata dalam arti
luas.
Hukum Perdata Materiil adalah segala ketentuan hukum yang mengatur hak
dan kewajibanseseorang dalam hubungannya terhadap orang lain dalam
masyarakat.Hukum Perdata materiil ialah aturan-aturan yang mengatur hak dan
kewajiban perdataseseorang. Dengan kata lain bahwa Hukum Perdata materiil
mengatur kepentingan-kepentinganperdata setiap subyek hukum, yang pengaturannya
terdapat di dalam KUHPerdata, KUHD dsb.
5
mengatur menurut cara mana pemenuhan hakmateriil dapat dijamin.Hukum Perdata
Formil bermaksud mempertahankan hukum perdata ma3teriil,karena Hukum Perdata
formil berfungsi menerapkan Hukum Perdata materiil.Hukum Perdata
formil,misalnya Hukum Acara perdata,terdapat dalam Reglement Indonesia yang
diperbaharui.
Hukum Perdata dalam arti luas pada hakekatnya meliputi semua hukum privat
meteriil, yaitusegala hukum pokok (hukum materiil) yang mengatur kepentingan-
kepentingan perseorangan,termasuk hukum yang tertera dalam KUHPerdata (BW),
KUHD, serta yang diatur dalam sejumlahperaturan (undang-undang) lainnya, seperti
mengenai koperasi, perniagaan, kepailitan, dll.
Sumber hukum formal yaitu berbagai bentuk aturan hukum yang ada,karena kita
hanya memandang mengenai cara dan bentuk yang melahirkanhukum positf, tanpa
mempersoalkan dari mana isi peraturan hukum itu.Sumber hukum formal diartikan
juga sebagai tempat atau sumber darimana suatu peraturan memperoleh kekuatan
hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum
6
itu formal berlaku.Sumber hukum administrasi negara dalam arti formal ini terdiri
dari;
peraturan perundang-undangan,
praktek administrasi negara atau huku mtidak tertulis
yurisprudensi
doktrin.
Dalam buku Pengantar Hukum Perdata Indonesia oleh Usman Munir. secara
khusus, berikut sumber-sumber hukum perdata tertulis di Indonesia yaitu:
7
administrasi negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi negara
dan hukum
perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas antara lain yaitu:
pertama,negara dan badan hukum publik lainya perjanjian.
Kedua adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa
hukum khusus mengesampingkan hukum umum yaitu bahwa apabila suatu
peristiwa hukum diatur baik oleh hukum administrasi negara maupun hukum
perdata, maka peristiwa itu diselesaikan berdasarkan hukum administrasi
negara sebagai hukum khusus,tidak diselesaikan berdasarkan hukum
perdata sebagai hukum umum.
Hubungan administrasi negara dengan hukum perdata terjadi apabila, saat atau
waktu terjdinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata menjadi kaidah
hukum administrasi negara, Badan Administrasi negara melakukan perbuatan
perbuatan yang dikuasai oleh hukum perdata, suatu kasus dikuasai oleh hukum
perdata dan hukum administrasi maka kasus itu diselesaikan berdasarkan
ketentuan ketentuan hukum administrasi negara.
Menurut W.F Prins Hukum administrasi negara dapat dilengkapi oleh hukum
perdata,atau hukum
perdata merupakan cadangan dari hukum administasi negara,karena lapangan hukum
kedua hukum tersebut berhubungan apabila :
Pada waktu terjadi adaptasi kaidah hukum perdata menjadi kaidah hukum
administrasi negara.
Apabila badan administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang
dikuasai oleh hukum perdata.
Apabila suatu kasus diatur oleh hukum perdata dan hukum administrasi
negara,maka diselesaikan oleh Hukum administrasi negara.
P.M. HADJON dkk Keikutsertaan badan atau pejabat tata negara dalam
berbagai perbuatan hokumperdata, ikut mempengaruhi hubungan hukum keperdataan
yang berlangsungdimasyarakat umum.Contoh : pejabat pemerintah mengadakan
perjanjian sewa menyewa.Bukan tidak mungkin berbagai ketentuan publik (utamanya
peraturanperundang-undangan tata usaha negara) akan menyusup dan
8
mempengaruhiperaturan perundang-undangan hukum perdata.Contoh : ketentuan
tentang pengadaan barang dan jasa (PP no. 54 / 2010)
DAVID FOULKESBadan-badan hukum politik dapat mengikatkan diri dalam
suatu perjanjiandalam kapasitasnya sebagai subyek hukum privat. Tindakan
pemerintah untuk mengikatkan dari dalam suatu perjanjian seringkali dibatasi oleh
peraturanperundang-undangan (HAN).
VAN WIJKBadan-badan hukum pemerintahan dapat mengikatkan diri dalam
perjanjianberdasarkan hukum privat. Misalnya : sewa menyewa, pengadaan
barnaginventaris, pembelian inventaris kantor.
INDROHARTOPenggunaan instrumen hukum perdata oleh pemerintah yang
dilakukan melaluiperjanjian, sifatnya mengikat baik pemerintah maupun orang atau
badanhukum perdata, sebagai lawan kontraknya. Pemerintah dengan
demikianmenjalankan aktifitas pemerintahan dengan kapasitas, selaku pelaku
hukumperdata dengan mengikat diri pada norma-norma hokum perdata.
9
BAB III PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T. (1989), Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia , Jakarta:
Balai Pustaka, hal.209.
Kansil, C.S.T. (1989), Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia , Jakarta:
Balai Pustaka, hal.210.
Kansil, C.S.T. (1989), Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia , Jakarta:
Balai Pustaka, hal.215.
Indonesia. Undang-Undang Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 Sekretariat Negara. Jakarta.
11