Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

DOSEN PENGAMPU
Iskandar Sukmana,SH.,MH

Disusun Oleh:

M.Habibullah (D1A022468)
Kelas : D1

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan kuasaNya-lah
kami bisa menyelesaikan makalah, yakni berupa makalah dengan judul “Tindak Pidana”.

Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami berbagai hambatan, namun hambatan
itu bisa kami lalui karena pertolongan Allah dan berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu, kami
ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih dari jauh dari sempurna, baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Mataram, 16 September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 3
LATAR BELAKANG 3
RUMUSAN MASALAH 3
BAB II PEMBAHASAN 4
APA PENGERTIAN DAN SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 4
KEBEBASAN BERTINDAK ADMINISTRASI NEGARA 7
HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DENGAN BIDANG LAINNYA ............. 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut
Hukum Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah Hukum Tata
Pemerintahan dan ada juga yang menggunakan istilah Hukum Tata Usaha Negara. Meskipun
demikian dalam ruang penyebutan istilah yang berbeda, namun dalam perkembangan
selanjutnya pemakaian istilah untuk bidang ilmu hukum ini diganti lagi menjadi istilah
Hukum Administrasi Negara, setelah itu sebelumnya sempat menggunakan istilah Hukum
Tata Pemerintahan pada tahun 1972 atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan pada tanggal 30 Desember 1972 Nomor 198/U/1972 tentang pedoman
kurikulum minimal. Hukum Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum istimewa
yang diadakan dan yang memungkin kanpara pejabat administrasi Negara melakukan tugas
istimewa aku mereka (definisi Log emann). Administrasi Negara diberitugas mengatur
kepentingan umum, misalnya kesehatan masyarakat, pengajaran, dan lain-lain. Agar alat-alat
perlengkapan Negara, dalam hal ini atau gan Administrasi Negara dapat menjalankan tugas
menyelenggarakan kesejahteraanmu secara baik, maka Administrasi Negara memerlukan
kemerdekaan untuk bertindak atas ini sendiri khususnya dalam menyelesaikan masalah-
masalah penting yang timbul dengan sekonyong-konyong, yang peraturan penyelesaiannya
belum ada, atau belum dibuat oleh badan legislatif. Kemerdekaan tersebut disebut Fre yaitu
Ermessen. Maka dari itu, untuk dapat mengetahui deskripsi lengkap tentang Hukum
Administrasi Negara, maka kami akan mengungkap pembahasan tersebut didalam makalah
ini meliputi definisi, sumber-sumber, asas-asas dari Hukum Administrasi Negara sekaligus
hubungan antara pembahasan ini dengan Hukum Tata Negara.

B. Perumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan sumber Hukum Administrasi Negara?
2. Kebebasan Bertindak Administrasi Negara!
3. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan bidang hukum lainnya

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


sebagai implementasi dari Hukum administrasi Negara adalah sekumpulan
peraturan yang mengatur hubungan antara administrasi Negara dengan
wargamasyarakat, dimana administrasi Negara diberi wewenang untuk melakukan
tindakanhukumnya policy suatu pemerintah.Utrech mengatakan bahwa Hukum
Administrasi Negara ialah himpunan peraturan- peraturan tertentu yang menjadi sebab,
maka Negara berfungsi. Dengan kata lain,Hukum Adminitrasi Negara merupakan
sekumpulan peraturan yang memberiwewenang kepada administrasi Negara untuk
mengatur masyarakat.Untuk apa masyarakat diatur? Mengapa untuk mengatur
masyarakat ituadministrasi Negara harus diberi wewenang? Apa yang sebenarnya diatur
olehadministrasi Negara? Bila dikatakan behwa hukum administrasi Negara
adalahsekumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara administrasi Negara
denganwarga masyarakat, hal itu berarti pula bahwa hukum administrasi Negara
mengaturhubungan antara pemerintah dengan warga masyarakat.Pasal 1 ayat 1 undang-
undang nomor 5 tahun 1986 menyebutkan:
“Tata Usaha Negara adalah Administrasi Negara yang melaksanakan fungsi
untukmenyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat maupun didaerah.
Sebelum adanya keseragaman tentang pemakaian istilah, banyak sekali istilah yang
dipakai dalam mempelajari tentang administrasi penyelengggaran negara, terutama
dilihat dari aspek hukumnya.
a. Istilah Tata Usaha Pemerintahan dipakai pada zaman berlakunya Undang-undang
Dasar Sementara 1950
b. Istilah Hukum Tata Usaha Negara dipakai di Universitas Pajajaran dan
Universitas
Sriwijaya
c. Istilah Hukum Tata Pemerintahan dipakai di Universitas Gajah Mada dan
Universitas Airlangga Di Indonesia sesuai dengan rapat staff Pengajar Fakultas Hukum
Negeri seluruh Indonesia pada tanggal 26-28 Maret 1973 di Cibulan, memutuskan

4
bahwa sebaiknya istilah yang dipakai adalah Hukum Administrasi Negara, dengan
alasannya:
Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang luas pengertiannya, sehingga
membuka kemungkinan kearah pengembangan cabang ilmu hukum ini yang lebih sesuai
dengan perkembangan pembangunan dan kemajuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia di masa yang akan datang.
Hukum Administrasi Negara:
1. Sarana bagi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat
2. Mengatur cara-cara partisipasi warga negara dalam proses pengaturan dan
pengendalian tersebut.
3. Sebagai perlindungan hukum
4. Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk pemerintahan yang baik
( Philipus M. Hadjon dkk, 1994 : 28 ).
Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum serta
tempat ditemukannya aturan-aturan hukum. Sumber Hukum dapat dibagi menjadi 2
(dua), yaitu:
1. Sumber Hukum dalam arti Materiil, yaitu faktor-faktor yang membantu pembentukan
hukum atau menimbulkan aturan hukum.
2. Sumber Hukum dalam arti Formal, yaitu berbagai bentuk aturan hukum yang ada atau
tempat ditemukannya aturan-aturan hukum (Ridwan Hr, 2006:55-60)
Sumber Hukum dalam arti Materiil dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Sumber Hukum Historis, yaitu sumber pengenalan atau tempat menemukan hukum
pada saat tertentu dan sumber dimana pembuat undang-undang mengambil bahan
dalam membentuk peraturan perundang-undangan (misalnya: Hukum Romawi,
Hukum Prancis, Hukum Belanda dll)
2. Sumber Hukum Sosiologis, yaitu faktor-faktor sosial yang mempengaruhi isi hukum
positif, yang mencerminkan kenyataan yang hidup dalam masyarakat.
3. Sumber Hukum Filosofis, yaitu sumber yang menjadikan hukum itu adil (misalnya:
hukum yang berasal dari wahyu Tuhan, Hukum yang berasal dari cita dan kesadaran
hukum masyarakat (Pancasila)).
Di Indonesia yang dipandang sebagai Sumber Hukum Materiil, diantaranya:

5
1. Pancasila
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum diartikan sebagai
pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum dan cita-cita mengenai
kemerdekaan individu dan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial serta cita-cita dan
moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan. Hal ini dituangkan
dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (yang selanjutnya ditulis UU RI No. 12 Tahun 2011),
yang menyatakan ”Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum”.
2. Yurisprudensi
Secara umum yang dimaksud dengan yurisprudensi adalah peradilan, akan
tetapi dalam arti sempit yang dimaksud dengan yurisprudensi adalah himpunan putusan-
putusan hakim yang disusun secara sistematik, yang dapat dijadikan rujukan
bagi hakim-hakim berikutnya.
3. Hukum tidak tertulis
Hukum yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam masyarakat
yang secara turun temurun dihormati dan ditaati oleh masyarakat, contohnya Hukum
Adat. Hukum Adat sebagai hukum yang secara turun temurun diwariskan nenek
moyang kepada generasi berikutnya memiliki nilai-nilai universal ( Soepomo dalam
Soerya, 1993 : 60 ). Nilai-nilai tersebut antara lain ;
- Prinsip Gotong royong
- Fungsi sosial manusia dan hak milik dalam kehidupan sosial
- Prinsip persetujuan atau kesepakatan sebagai dasar kekuasaan Negara
- Prinsip perwakilan dan permusyawaratan dalam sistem pemerintahan
4. Hukum Internasional
Hukum Internasional dilihat dari muatannya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu ;
a. Hukum Internasional Publik yang lazim disebut Hukum Internasional (HI) yang
bertugas mengatur hubungan hukum yang terjadi antarnegara dan organisasi
antarnegara dalam kaitannya dengan ketenteraman hidup bernegara.
b. Hukum Internasional Privat yang lazim disebut Hukum Perdata Internasional (HPI)

6
mengatur tentang hubungan hukum antar individu dalam keperdataan (privat)
kalau menyangkut perbedaan hukum dan kewarganegaraan.
5. Doktrin
Doktrin merupakan pendapat yang dikemukakan para ahli hukum untuk
menyikapi fenomena yang terjadi setiap waktu. Doktrin bisa dikemukakan dalam
berbagai forum, seperti penelitian, seminar atau dengan penerbitan buku yang
membahas suatu topik, atau fenomena hukum tertentu.
Sedangkan Sumber Hukum dalam arti Formal dapat dilihat dalam Pasal 7 ayat (1)

B. KEBEBASAN BERTINDAK ADMINISTRASI NEGARA


Dengan adanya bestuurszorg, menjadi tugas pemerintah suatu Negara
hukummodern membawa suatu konsekuensi khusus bagi administrasi Negara atau
penguasa Sebagaimana kita lihat dalam Negara yang tercantum dalam pemukaan UUD
1945Alinea keempat, yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum serta dengan
mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini juga dipertegas
dalam GBHN Tahun 1999-2004 melalui TAP MPR No.IV / MPR / 1999 bahwa
“penyelenggaraan Negara dilaksanakan melalui pembagunan nasional dalam segala
aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggaraan Negara “ dan “pembangunan nasional
merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang
dilaksanakan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global” Hal ini membawa akibat pemerintah banyak turut
campur dalam kehidupan rakyatyang mendalam di semua sector. Campur tangan
tersebut diatur oleh atau didasarkan pada UU maupun peraturan pelaksanaan lainnya
yang dilaksanalan oleh administrasi Negara. Untuk menjalankan tugas-tugas servis
public secara proaktif, maka bagiadministrasi Negara ada konsekuensi khusus yang
disebut “kemerdekaan bertindak”,yaitu kemerdekaan untuk dapat bertindak atas inisiatif
sendiri, terutama dalam penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam keadaan
kegentingan memaksa danyang peraturan penyelesaiannya belum ada. Artinya belum
dibuat oleh pembentuk UU.Hal ini disebut Freies Ernessen.

7
Berbicara tentang kemerdekaan bertindak dari administrasi Negara dalam teori
Hukum Administrasi Negara, dikenal tiga jenis kemerdekaan bertindak, yaitu :
a.Freies Ermessen
Freies ermessen adalah kemerdekaan bertindak administrasi Negara atau
pemerintah
(eksekutif) untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalamkeadaan kegentingan yang
memaksa, dimana peraturan penyelesaian untukmasalah itu belum ada.
b.Delegasi Perundangan-Undangan
Delegasi perundang-undangan (delegasi van wetgeving) berarti administrasi Negara
diberi kekuasaan untuk membuat peraturan organic pada undang-undang. Maksudnya,
karena pembuat UU pusat tidak dapat memperhatikansetiap masalah secara rinci yang
timbul di seluruh wilayah Negara, maka sesuai sifatnya suatu UU, pembuat UU pusat
hanya membuat peraturan secara garis besarnya saja. Jadi, berdasarkan delegasi
perundang-undangan, maka pemerintah atau administrasi Negara dapat membuat
peraturan pemerintahuntuk menjalankan UU sebagaimana mestinya (pasal 5 Ayat 2
UUD 1945).
c.Droit function
Droit function adalah kemerdekaanseorang pejabat administrasi Negara tidak
berdasarkan delegasi yang tegas dalam menyelesaikan suatu persoalan yangkonkret.
Kemerdekaan ini perlu agar administrasi Negara dapat menjalankan pekerjaannya secara
lancar, sesuai untuk memenuhi kebutuhan masing-masingindividu dan sekaligus
mengoreksi hasil pembuatan UU.

8
C. HUBUNGAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DENGAN BIDANG HUKUM
LAINNYA.
Sedangkan J.Oppenheim mengetengahkan perbedaan dari sisi tinjauan terhadap
negara oleh Hukum Tata Negara dan oleh Hukum Administrasi Negara. Hukum Tata
Negara menyoroti negara dalam keadaan bergerak. Pendapat selanjutnya dijabarkan oleh
C.Van Vollenhoven dalam definisi hukum tata negara dan definisi hukum administrasi.
Hukum Tata Negara adalah keseluruhan peraturan hukum yang membentuk alat-alat
perlengkapan negara dan menentukan kewenangan alat-alat perlengkapan negara
tersebut. Hukum administrasi adalah keseluruhan ketentuan yang mengikat alat-alat
perlengkapan negara, baik tinggi maupun rendah, setelah alat-alat itu akan menggunakan
kewenangan-kewenangan ketatanegaraan. Sedangkan menurut Prajudi Atmosudirdjo
dalam bukunya Hukum Administrasi Negara merumuskan definisi kerja hukum
administrasi negara adalah hukum yang secara khas mengenai seluk beluk daripada
Administrasi Negara, dan terdiri dari dua tingkatan. Hukum Administrasi Negara
Heteronom yang bersumber pada UUD RI Tahun 1945, TAP MPR, dan UU adalah
hukum
yang mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi Negara. Hukum
Administrasi Negara Otonom adalah hukum operasional yang diciptakan oleh
Pemerintah
dan Administrasi Negara itu sendiri.
Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Privat dan Hukum Pidana,
Hukum Administrasi materiil terletak diantara hukum privat dan hukum pidana. Hukum
pidana berisi norma-norma yang begitu penting bagi kehidupan masyarakat sehingga
penegakan norma-norma tersebut tidak diserahkan kepada pihak partikelir tetapi harus
dilakukan oleh penguasa. Hukum privat berisi norma-norma yang penegakannya dapat
diserahkan kepada pihak partikelir. Diantara kedua bidang hukum itu terletak hukum
administrasi (hukum antara).

9
Hukum administrasi juga berhubungan dengan hukum internasional. Hubungan
antara hukum administrasi dengan hukum internasional tidak lepas dari hakekat hukum
administrasi sendiri, yakni hubungan antara penguasa dan rakyat. Pelaksanaan
perjanjian-
perjanjian internasional oleh penguasa terhadap rakyat akan menyentuh lapangan hukum
administrasi, karena hukum administrasi merupakan “instrumenteel recht”.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Utrech mengatakan bahwa Hukum Administrasi Negara ialah himpunan peraturan-
peraturan tertentu yang menjadi sebab, maka Negara berfungsi.Dengan kata lain, Hukum
Adminitrasi Negara merupakan sekumpulan peraturan yang memberi wewenang kepada
administrasi Negara untukmengatur masyarakat.
2. Menurut penjelasan UUD 1945, Negara republik Indonesia adalah Negara yang
berdasarkan atas hukum ( rechstaat ), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat ).
3. Negara hukum diperlukan asas perlindungan, artinya dalam UUD ada ketentuanyang
menjamin hak-hak asasi manusia. UUD 1945 memuat beberapa asas yangmemberikan
perlindungan tersebut, yaitu:a. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul ( pasal 28 ), b.
Kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan ( pasal 28 ),c. Berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ),d. Kemerdekaan memeluk agama (pasal
29),e. Berhak ikut mempertahankan Negara (pasal 30).
4. Negara hukum disebut Negara hukum klasik karena hukum timbul pada saatsesudah
terjadinya reformasi terhadap Negara totaliter pada zaman absolutisme,dimana semua
kekuasaan Negara berada dalam satu tangan.
5. Negara hukum modern, tujuannya bukan hanya menjaga keamanan, tapi disebutoleh
Lemaire bestuurszorg atau menyelenggarakan kesejahteraan umum oleh pemerintah. Negara
modern pun disebut sebagai Negara kesejahteraan atauwelfare state.

10
6. Dengan adanya asas legalitas sebagai unsur yang utama dalam suatu Negarahukum
maka hal itu berarti setiap tindakan administrasi Negara atau penguasaharus berdasarkan
hukum yang berlaku

11
DAFTAR PUSTAKA
 Koentjoro,Diana halim. 2004 hukum administrasi Negara. Jakarta : ghalia Indonesia.
 http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-adm-negara.htmlndruhk.blogspot.com/
2012/07/hukum-administrasi-negara.html?m=0
 http://pusdikmin.com/perpus/file/hukum%20administrasi%20negara.pdf
 https://id.scribd.com/document/431966802/Makalah-Hukum-Administrasi-Negara

12

Anda mungkin juga menyukai