Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Asas-asas Hukum Tata Negara”


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Tata Hukum Indonesia
Dosen Pengampu : Lisa Aminatul Mukaromah. M. S,I.

Di susun oleh :

Siti Nurfaizah (210401069)


Abdur Rouf Fajri (210401047)
Abdur Rozaq (210401037)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN ADAB
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT tak lupa sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar, tanpa hambatan apapun.

Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas matakuliah Studi Kasus yang telah
diberikan Ibu Lisa Aminatul Mukaromah. M. S,I. “Asas-asas Hukum Tata Negara”. Kami
berharap makalah ini dapat di gunakan sebagai bahan bacaan dan refrensi oleh pembaca,
meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami oleh siapa saja yang membaca,
sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun agar kedepannya bisa membuat makalah lebih
baik lagi.

Bojonegoro, 08 Oktober 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................2

Daftar Isi....................................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................4

C. Tujuan.........................................................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Tata Negara.................................................................................5

B. Asas-asas Hukum Tata Negara...................................................................................7

C. Masalah Ketatanegaraan...........................................................................................10

D. Sistem Pemerintahan Negara....................................................................................12

BAB II

PENUTUP

Kesimpulan..............................................................................................................................13

Daftar Pustaka.........................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada masa dahulu, istilah "asas-asas hukum indonesia belumlah sangat terpopuler,
bahkan jarang sekali terdengar, apalagi membahasnya dalam forum-forum perkuliahan pada
saat ini, di karenakan Tatanan ketatanegaraan berdasarkan Hukum Tata Negara pada saat itu
adalah pelaksanaan dari Pancasila dan UUD 1945 secara murni dengan memberlakukan asas
tunggal Pancasila dan penerapan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).
Akibatnya, pembahasan sisi teoritis dari Hukum Tata Negara menjadi ditinggalkan, bahkan
dikekang karena dianggap sebagai pikiran yang "anti kemapanan" dan dapat mengganggu
stabilitas nasional.

Kemudian untuk zaman yang semakin maju dengan perkembanganya, dan sesuai realitasnya
untuk mengajukan adanya sebuah komitmen bersama dalam setiap elemen masyarakat untuk
mengamandemenkan UUD 1945. Kemudian kita berfikir, bagaimana kita cara kita dalam
perwujudan komitmen itu dan siap yang berwenang melakukanya serta dalam suatu seperti
apa perubahan itu bkal terjadi menjadikan suatu bagian terpenting dari proses perubahan
konstitusi itu. Karna dengan hal itu kita dapat mengetahui seberpa hal pengetahuan untuk
masyarakat indonesia kedepanya, yaitu wajah indonesia yang bersifat demokratis dan
pluralistis, sesuai dengan nilai keadilan sosial kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan, yang
tertera di dalam teks Pancasila.

B. Rumusan Masalah
A. Apa itu hukum Tata Negara
B. Apa asas-asas Hukum Tata Negara
C. Apa masalah Ketatanegaraan
D. Apa itu sistem Pemerintahan Negara
C. Tujuan
A. Untuk memahami apa itu hukum Tata Negara
B. Untuk memahami apa itu asas-asas Hukum Tata Negara
C. Untuk memahami apa itu masalah Ketatanegaraan
D. Untuk memahami apa itu itu sistem Pemerintahan Negara

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Tata Negara

Hukum tatanegara adalah suatu hukum yang mengenai suatu negara. Untuk lebih jelasnya
kita menguraikan apakah arti dari negara itu sendiri.

a. Logemanbuah merumuskan negara itu sebagai organisasi kemasyarakatan, yaitu suatu


pertmbahan kerja (werkverband) yang bertujuan dengan kekuasaanya mengatur
menyelenggarakan serta masyarakat. Atau sering disebut dengan pertambahan
pertambahan sebuah jabatan atau lapangan pekerjaan yang teetap.
b. Van A pel doorn mengemukakan bahwa sebagai tanda" menunjukkan "negara",
pengertian "kedaulatan" sebetulnya tidak dapat di pakai karena pengertian tersebut tidak
tentu, tidak pasti, dan sifatnya "kedaulatan" itu senantiasa berubah.

Dapat kita lingkup kajian hukum tata negara mempunya dua arti, pertama sebagai
staatsrechtswetenschap (ilmu hukum tata negara) dan kedua, sebagai positief staatsrecht
(hukum tata negara positif).1[1]

Istilah "hukum tata negara" dapat dianggap identik dengan pengertian "Hukum
Konstitusi" yang merupakan terjemahan langsung dari perkataan Constitutional Law
(Inggris), Droit Constitutionnel (Perancis), Diritto Constitutionale (italia), atau
Verfassungsrecht (Jerman). Dari segi bahasa, istilah Constitutional Law dalam bahasa Inggris
memang biasa diterjemahkan sebagai "Hukum Konstitusi". Namun, istilah "Hukum Tata
Negara" itu sendiri jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, niscaya perkataan yang
dipakai adalah Constitutional Law. Oleh karena itu, Hukum Tata Negara dapat dikatakan
identik atau disebut sebagai istilah lain belaka dari "Hukum Konstitusi". Kemudian hasil
terjemahan dari perkataan bahasa Belanda saatsrecht. Sudah menjadi kesatuan pendapat
diantara para sarjana hokum.

Belanda untuk membedakan antara "hukum tata negara arti luas dan hukum tata negara dalam
arti sempit". Dan untuk membagi hukum tata negara dalam arti luas itu atas dua golongan
hukum yaitu:
1
[1] Dr.ni’matul huda,Sh.,M.HUM. HUKUM TATA NEGARA INDINESIA.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007

5
Hukum tata negara dalam arti sempit (staatsrecht in enge zin) Atau untuk singkatnya
dinamakan hukum tata negara(staatscrecht).

Hukum tata usaha negara(atministratiefrecht).

Contohnya Seperti yang terjadi di hindia Belanda, di hindia Belanda mengatakan bahwa
hukum tata negara hindia Belanda terdiri dari kaidah-kaidah hukum mengenai
tata( inrichting)Hindia Belanda alat-alat perlengkapan kekuasaan negara yang harus
menjalankan tugas Hindia Belanda, Susunan, tata, wewenang, dan perhubungan kekuasaan
dan diantara alat alat perlengkapan itu. Sementara itu untuk hukum tata usaha negara Hindia
Belanda di rumuskan oleh Kleintjes sebagai kaidah hukum mengenai penyelenggaraan tugas
masing-masing alat perlengkapanya.

Van Vollenhoven menerangkan bahwa hukum tata usaha negara itu adalah semua kaidah
hukum yang bukan hokum tata negara material bukan hukum perdata material, dan bukan
hukum pidana material. Kemudian ia membuat skema pembagian untuk hukum usaha tata
negara atas golonganya:

 Hukum pemerintahan
 Hukum peradilan
a. Peradilan ketatanegaraan
b. Peradilan perdata
c. Peradilan tata usaha
d. Peradilan pidana
 Hukum kepolisian
 Hukum perundang-undangan

Menurut J.H.A. Logemann hukum tata negara adalah serangkaian kaidah hukum
mengenai pribadi hukum dari jabatan atau kumpulan jabatan mengenai berlakuny hukum
tersebut di suatu negara. Pribadi hukum jabatan adalah pengertian yang meliputi serangkaian
persoalan mengenai subjek ewajiban kita dalam mendapatkan batasan wewenang.

Dan didalam bukunya college aantekeningen over het staatsrecht van nederlands indie juga
mengatakan bahwa ilmu hukum tata negara mempelajari sekumpulan kaidah hukum yang di

6
dalamnya tersimpul kewajiban dan wewenang kemasyarakatan dari organisasi negara, dari
pejabat-pejabatnya ke luar yang berhubungan satu sama lain dengan pihak lain atau dengan
kata lain satu kesatuan dari sebuah organisasi.2[2]

Menurut Van praag, hukum tata negara atau hukum usaha negara adalah suatu sistim delegasi
dari peraturan-peraturan tentang keuasaan yang bertingkat-tingkat. Dan di dalam tata negara
terdapat kaidah kaidah yang mendelegasikan kekuasaan dari pembuat UUD pada pembuat
UU, dari organ tertinggi ke organ yang terendah untuk membuat peraturan yang berlaku.
Seperti KUH Perdata, pendelegasian yang tertera itu tadi adalah tingkat tertinggi. Dan masih
banyak lagi pendapat-pendapat yang d kemukakan oleh para ilmuan lain. Kemudian dari
beberapa simpulkan Hukum Tata Negara adalah sekumpulan peraturan yang mengatur
organisasi dari pada negara, hubungan antara alat perlengkapan negara dalam garis vertikal
dan horizontal serta azasinya.

B. Asas-asas Hukum Tata Negara


1. Pengertian Asas-asas HTN

Asas hukum adalah dasar-dasar yang menjadi sumber pandangan


hidup,kesadaran, cita-cita hukum dari masyarakat.[4] Menurut
Boedisoesetyo,mempelajari hukum ketatanegaraan suatu negara tidak luput dari
penyelidikan tentang hukumpositifnya. Dan dari hokum positifnya ini yang terutama
dan karenanya terpenting adalah Undang-Undang Dasarnya, sebab dari ketentuan-
ketentuan bersangkutan. dari Undang-Undang Dasar itu, akan dapat antara lain tipe
negara dan asas-asas kenegaraan dari negara yang bersangkutan.3[3]

Disamping itu, yang dimaksud dengan asas-asas hukum tatanegara, bukan berarti bahwa
yang dibahas hanyalah mengenai asas-asasnya saja dari hukum tatanegara, dan
pengertian-pengertian, masing-masing melainkan meliputi pula mempelajari tentang
pengertian-pengertian. Asas-asas mempunyai makna berbeda. Bangunan hukkum yang
bersumber perasaan manusia disebut asas-asas hukum, sedangkang yang bersumber
pada akal pikiran manusia disebut pengertian-pengertian hukum. Pengertian-pengertian
2
[2] Dr.ni’matul huda,Sh.,M.HUM. HUKUM TATA NEGARA INDINESIA.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007

3
[3] https://www.jurnalhukum.com/asas-asas-hukum-administrasi-negara/

7
yang terdapat dalam hukum tata Negara pada umumnya bersifat tetap, sedangkan asas-
asasnya seringkali berubah-ubah perubahan pada asa-asas itu disebabkan karena
pandangan-pandangan hidup masyarakat yang berbeda-berbeda. Sebagai contoh, dapat
dikemukakan disini bahwa suatu bangunan dekorasi dalam hukum tatanegara dapat
dilihat dari segi pengertiannya maupun dari segi asasnya.

2. Asas-asas HTN
 Asas konstitusi
Istilah konstitusi berasaal dari bahasa perancis (constutuer) yang berarti
membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksudkan ialah pembentukan
suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Dinegara-negara yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional, dipakai istilah constitution
yang dalam bahasa indonesia berarti konstitusi.
K.C.Wheare, mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan sistem ketatanegaraan
dari suatu negara berupa kumpulan peraturan yang membentuk, yang mengatur atau
memerintah dalam pemerintahan suatu negara yang didalamnya terdapat berbagai
aturan pokok yang berkaitan dengan kedaulatan, pembagian kekuasaan, lembaga-
lembaga negara, cita-cita dan ideologi negara, hak asasi manusia, politik, masalah
ekonomi, budaya,dll.
Setiap negara didirikan atas dasar falsafah tertentu. Tafsir itu merupakan
perwujudan dari keinginan rakyatnya. Oleh karena itu, setiap negara memiliki
falsafah yang berbeda. Karena suatu falsafah itu identik dengan keinginan dan
watak rakyat dan bangsanya, tidak mungkin untuk mengambil untuk mengambil
falsafah negara lain untuk dijadikan falsafah bangsanya begitu juga. Karena
falsafah itu merupakan perwujudan dari watak dan keinginan dari suatu bangsa,
segala aspek kehidupan bangsa tersebut harus sesuai dengan falsafahnya.
Dalam bidang hukum, pancasila merupakan sumber hukum materiil. Oleh karena
itu, setiap isi peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengannya.
 Asas Negara Hukum
Pada pengertian negara hukum, ada dua kata yang perlu mendapat penjelasan terlebih
dahulu, yaitu kata negara dan kata hukum. Secara etimologi negara berasal dari kata staat
(Belanda dan Jerman);state (inggris); etat (Prancis); status atau statuum (Latin). Kata-kata

8
tersebut berarti “ meletakkan dalam keadaan berdiri”, “menempatkan”, atau “membuat
berdiri”.
Negara adalah lanjutan dari keinginan manusia hendak bergaul antara seorang dengan
orang lain dalam rangka menyempurnakan kebutuhan hidupnya. Semakin luas pergaulan
manusia dan semakin banyak kebutuhan nya pada suatu organisasi negara yang akan
melindungi dan memelihara keselamatan hidupnya. Menurut pendapat Bellefroid, bahwa
negara itu suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah selama-lamanya dan
yang dilengkapi dengan suatu kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan kemakmuran
rakyat yang sebesar-besarnya.
Apakah hukum itu? Hukum yang kita maksud dalam kaitannya dengan negara disini
adalah hukum positif yang berlaku mengikat sebagaimana dasar negara dan peraturan
perundang-undangan yang ditaati dan diterapkan oleh warga negara dan lembaga-
lembaga negara secara sama tanpa mengenyampingkan teori-teori hukum yang ada.
Menurut Satjipto Rahardjo, Hukum itu merupakan bagian dari perangkat kerja sistem
sosial. Menurut para ahli hukum, bahwa negara hukum pada hakikatnya adalah negara
yang menolak melepaskan kekuasaan tanpa kendali. Negara yang cara
penyelenggaraannya berdasarkan hukum yang adil dan demokratis.
Paham negara hukum tidak dapat dipisahkan dari paham kerakyatan sebab pada
akhirnya, hukum yang mengatur dan membatasi kekuasan negara atau pemerintah
diartikan sebagai hukum yang dibuat atas dasar kekuasaan atau kedaulatan rakyat.
Perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa “negara indonesia adalah
Negara Hukum”. Konsekuensi ketentuan ini bahwa setiap sikap, kebijakan, dan perilaku
alat negara dan masyarakat harus berdasarkan dan sesuai dengan ketentuan hukum,
dengan memerhatikan pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa
indonesia.
C. Masalah Ketatanegaraan
 Perihal Negara
Didalam kehidupan berkelompok tersebut meningkat menjadi bernegara
maka falsafah hidup tersebut didalam rapat-rapat BPUPKI disebut sebagai filosofische
gronslag dari negara yang didirikan. Falsafah hidup suatu negara akan menjelma suatu
tata nilai yang dicita-citakan bangsa yang bersangkutan. Sebagai yang dicita-citakan

9
maka ia membentuk ide-ide dasar dari segala hak aspek kehidupan manusia didalam
kehidupan berkelompoknya.
 Tata Organisasi
Didalam Undang-Undang Dasar kita disebut dengan istilah “berserikat”
sedangkan apabila tidak permanen disebut “berkumpul”. Karena itu tata organisasi
merupakan pengelompokan pertama yang kita lakukan terhadap analisis negara dalam
strukturnya. Apabila suatu organisasi kita dalilkan sebagai suatu kerja sama berdasarkan
pembagian kerja yang tetap, maka suatu pekerjaan yang tetap didalam organisasi kita
sebut fungsi yang diselenggarakan atau diemban oleh seseorang . fungsi tersebut adalah
tetap sifatnya sedangkan pelakunya dapat diganti-ganti.
 Kekuasaan Tertinggi didalam Negara
Beberapa teori yang terkenal ialah teori kedaulatan Tuhan, Kedaulatan
Raja, teori Kedaulatan Rakyat dan teori Kedaulatan negara. Berdasarkan teori bernegara
bangsa indonesia,maka kedaulatan rakyat diorganisasi melalui organisasi sosial politik
dan dilembagakan didalam Majelis Permusyawaratan Rakyat yang melakukan
sepenuhnya kedaulatan rakyat atas nama rakyat karena kedaulatan adalah ditangan
rakyat demikian rumusan Undang-Undang Dasar 1945. Dari Majelis Permusyawaratan
Rakyat kedaulatan rakyat diorganisasi lebih lanjut pada mandatarisnya bersama-sama
bagian Majelis Permusyawaratan Rakyat yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat,
melalui persetujuan diantara mereka yang disebut undang-undang, maka terbentuklah
lembaga-lembaga lainnya berdasarkan undang-undang tersebut.
 Perwakilan
Secara ringkas masalah perwakilan diindonesia meliputi ragam lembaga
perwakilan, penbentukannya serta kewenangannya. Ragam perwakilan menurut UUD
1945, ialah adanya Majelis Permusywaratan Rakyat sebagai lembaga perwakilan
tertinggi, dimana sebagian dari padanya disebut Dewan Perwakilan Rakyat Pusat.
Disamping itu ada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai aparat pemerintahan
didaerah(tingkat 1 dan tingkat 2)
 Aparatur Negara
Tuntutan pada masyarakat sekarang ialah aparatur pemerintahan yang
bersih dan berwibawa. Untuk itu muncullah pelbagai pemikiran tentang pembinaan dan

10
pengawasan. Timbul problematik tentang manajemen negara atau ada yang
menyebutkannya sebagai sistem manajemen nasional.
 Tata Hukum
Analisis kenegaraan tidak dapat dipisahkan dari analisis tata hukum,
bahkan aliran yuridis murni beranggapan bahwa negara adalah tidak lain daripada
personifikasi hukum, suatu himpunan tata hukum berdasarkan suatu sistem tertentu.
Dengan demikian analisis tata hukum meliputi: konstitusi atau hukum dasar, fungsi-
fungsi kenegaraan, hak dan kwajiban konstitutional warga negara dan penduduk, dan
konsep-konsep negara hukum.
 Konstitusi Negara
Bangsa indonesia didalam alinea keempat pembukaan UUD 1945,
menuangkan susunan kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar, berarti bangsa indonesia menuangkan konstitusinya kedalam suatu
hukum dasar tertulis, disamping itu ditegaskan bahwa disamping hukum dasar tertulis
ada hukum dasar tidak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek dan penyelenggaraan negara sekalipun tidak tertulis.
 Fungsi Kenegaraan
Fungsi-fungsi kenegaraan seperti fungsi legislatif menjadi terbatas
peraturan perundangan . namun karena didalam perkembangan materi muatan
perundang-undangan dianggap sangat penting terutama yang menyangkut anggaran
pendapatan dan belanja negara, maka pengawasan pelaksanaannya menjadi kewenangan
legislatif pula. Sedangkan fungsi kehakiman dijalankan oleh Mahkamah Agung dan
lain-lain badan kehakiman. 4[4]
D. Sistem Pemerintahan Negara
 Indonesia ialah negara yang berdasarkan Hukum, bukan yang berdasarkan dengan
kekuasaan belaka.
 Sistim konstitusional(hukum dasar) tidak bersifat absilutisme( kekuasaan tidak
terbatas).
 Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR.
4
[4] https://www.google.co.id/books/edition/ILMU_HUKUM_TATA_NEGARA/FSH-DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=
%E2%80%9CE.utrecht+moh.shaleh+djindang,Sh+pengantar+dalam+hukum+indonesia+(jakarta:+Sinar+harapan,
+1983)&pg=PA217&printsec=frontcover

11
 Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi di bawah majlis.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
 Mentri Negara ialah pembentu Presiden; mentri negara tidak bertanggung jawab atas
presiden.
 Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas.5[5]

5
[5] https://www.dosenpendidikan.co.id/tag/jurnal-asas-hukum-tata-negara/

12
BAB III
PENUTUP

Hukum tatanegara adalah suatu hukum yang mengenai suatu negara. Istilah “hukum tata
negara” dapat dianggap identik dengan pengertian “Hukum Konstitusi” yang merupakan
terjemahan langsung dari perkataan Constitutional Law (Inggris), Droit Constitutionnel
(Perancis), Diritto Constitutionale (Italia), atau Verfassungsrecht (Jerman). Dari segi bahasa,
istilah Constitutional Law dalam bahasa Inggris memang biasa diterjemahkan sebagai “Hukum
Konstitusi”. Namun, istilah “Hukum Tata Negara” itu sendiri jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris, niscaya perkataan yang dipakai adalah Constitutional Law. Oleh karena itu,
Hukum Tata Negara dapat dikatakan identik atau disebut sebagai istilah lain belaka dari “Hukum
Konstitusi”.

Asas hukum adalah dasar-dasar yang menjadi sumber pandangan hidup,kesadaran, cita-cita
hukum dari masyarakat. Asas-asas HTN ialah:

a. Asas konstitusi

Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksudkan ialah pembentukan suatu negara atau
menyusun dan menyatakan suatu negara.

b. Asas Negara Hukum

Negara hukum pada hakikatnya adalah negara yang menolak melepaskan kekuasaan tanpa
kendali.

c. Asas pembatasan kekuasaan

Ciri negara hukum adalah adanya ciri pembatasan kekuasaan dalam penyelenggaraan
kekuasaan negara

d. Asas negara pancasila

Keadaan pancasila sebagai falsafah kenegaraan atau cita negara, karena pancasila sebagai
penyangga konstitusi.

13
Daftar Pustaka

Dr.ni’matul huda,Sh.,M.HUM. HUKUM TATA NEGARA INDINESIA.(Jakarta:Raja Grafindo


Persada,2007

https://www.jurnalhukum.com/asas-asas-hukum-administrasi-negara/

https://www.dosenpendidikan.co.id/tag/jurnal-asas-hukum-tata-negara/

https://www.google.co.id/books/edition/ILMU_HUKUM_TATA_NEGARA/FSH-
DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=
%E2%80%9CE.utrecht+moh.shaleh+djindang,Sh+pengantar+dalam+hukum+indonesia+
(jakarta:+Sinar+harapan,+1983)&pg=PA217&printsec=frontcover

14

Anda mungkin juga menyukai