Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah Hukum Publik dan Hukum Privat di sistem
hukum Indonesia.
Dalam makalah ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai pembidangan
hukum publik dan hukum privat dalam sistem hukum Indonesia. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kedua bidang hukum tersebut
serta perbedaan, persamaan, dan pentingnya pemahaman terhadap keduanya.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari keterbatasan kami
sebagai penulis, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
guna meningkatkan kualitas makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
1 Latar Belakang................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah.............................................................................................................. ...
Tujuan............................................................................................................................... ....
Bab 2 Pembahasan................................................................................................................
4.1. Pembidangan Hukum Publik dalam Sistem Hukum Indonesia........................................
4.1.1. Pengertian Hukum Publik dalam Sistem Hukum Indonesia........................................
4.1.2. Cabang-cabang Hukum Publik dalam Sistem Hukum Indonesia.................................
4.1.3. Contoh Kasus dalam Pembidangan Hukum Publik.....................................................
4.2. Pembidangan Hukum Privat dalam Sistem Hukum Indonesia........................................
4.2.1. Pengertian Hukum Privat dalam Sistem Hukum Indonesia...................................... ...
4.2.2. Cabang-cabang Hukum Privat dalam Sistem Hukum Indonesia..............................
4.2.3. Contoh Kasus dalam Pembidangan Hukum Privat.................................................. ...
Pentup ...................................................................................................................................
Kesimpulan.......................................................................................................... .................
Saran..............................................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1 Menjelaskan pengertian pembidangan hukum publik dalam sistem hukum Indonesia.
2 Menjelaskan pengertian pembidangan hukum privat dalam sistem hukum Indonesia.
3 Mengidentifikasi cabang-cabang hukum yang termasuk dalam pembidangan hukum publik
dalam sistem hukum Indonesia.
4 Mengidentifikasi cabang-cabang hukum yang termasuk dalam pembidangan hukum privat
dalam sistem hukum Indonesia.
5 Menganalisis perbedaan dan persamaan antara pembidangan hukum publik dan hukum
privat dala sistem hukum indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus hukum privat dalam sistem hukum Indonesia
1. kasus Perjanjian Jual Beli: Contoh kasus ini dapat melibatkan sengketa terkait
pelanggaran kontrak jual beli antara dua pihak, misalnya dalam transaksi jual beli
properti atau kendaraan bermotor. Sengketa dapat timbul jika salah satu pihak tidak
memenuhi kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah
disepakati.
2. Kasus Perceraian dan Hak Asuh Anak: Kasus perceraian dan hak asuh anak
melibatkan sengketa antara pasangan suami dan istri dalam hal pembagian harta
dalam perkawinan, hak asuh anak, besaran nafkah, dan hak-hak lainnya. Kasus ini
akan dibawa ke pengadilan keluarga untuk menyelesaikan sengketa dan menentukan
keputusan yang adil berdasarkan hukum perdata.
3. Kasus Warisan: Kasus warisan terjadi ketika ada sengketa mengenai pembagian harta
warisan antara ahli waris. Contoh kasus ini termasuk perselisihan mengenai validitas
wasiat, klaim terhadap hak waris yang ditentukan dalam undang-undang, atau
perselisihan mengenai hak waris antara anggota keluarga yang terlibat.
4. Kasus Gugatan Kewajiban Hukum (Deliktual): Contoh kasus ini melibatkan gugatan
terkait tindakan yang melanggar kewajiban hukum, seperti gugatan ganti rugi akibat
kecelakaan lalu lintas, pencemaran lingkungan, atau pelanggaran kontrak yang
mengakibatkan kerugian finansial.
5. Kasus Kepailitan: Kasus kepailitan melibatkan gugatan terhadap perusahaan yang
tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran utang mereka. Proses hukum
kepailitan melibatkan penilaian atas aset perusahaan, likuidasi aset, dan pembayaran
utang kepada para kreditor sesuai dengan prosedur yang diatur dalam undang-undang
kepailitan.
Ini hanyalah beberapa contoh kasus hukum privat yang mungkin terjadi dalam sistem hukum
Indonesia. Sistem hukum privat mencakup berbagai aspek dalam kehidupan perdata dan
pribadi, dan sengketa dalam bidang ini akan diselesaikan melalui pengadilan atau melalui
mekanisme alternatif penyelesaian sengketa, seperti mediasi atau arbitrase, sesuai dengan
hukum yang berlaku.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan tentang sistem hukum publik dan privat dalam sistem hukum Indonesia
adalah sebagai berikut:
Sistem Hukum Publik di Indonesia:
1. Sistem hukum publik di Indonesia mengatur hubungan antara pemerintah atau badan-
badan pemerintahan dengan individu atau entitas hukum yang bersifat umum dan
bersifat publik.
2. Hukum publik di Indonesia mencakup hukum konstitusi, hukum administrasi negara,
hukum tata negara, hukum pidana, dan hukum internasional publik.
3. Sumber hukum utama dalam sistem hukum publik Indonesia adalah konstitusi,
peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, serta kebijakan dan peraturan
pemerintah.
4. Lembaga-lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan
Badan Peradilan Administrasi Negara memainkan peran penting dalam penegakan
hukum publik di Indonesia.
Sistem Hukum Privat di Indonesia:
1. Sistem hukum privat di Indonesia mengatur hubungan antara individu, badan hukum,
atau entitas hukum yang bersifat pribadi dan bersifat perdata.
2. Hukum privat di Indonesia diatur terutama oleh Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata) dan undang-undang terkait lainnya.
3. Hukum privat mencakup bidang hukum perikatan, hukum harta warisan, hukum
keluarga, hukum perusahaan, dan hukum properti.
4. Pengadilan umum, termasuk Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama, memiliki
peran penting dalam penyelesaian sengketa hukum privat di Indonesia.
Sistem hukum publik dan privat dalam sistem hukum Indonesia saling melengkapi dan
bekerja secara paralel. Sistem hukum publik memberikan landasan hukum untuk pengaturan
pemerintahan dan kepentingan umum, sementara sistem hukum privat mengatur hubungan
perdata dan pribadi antara individu atau entitas hukum. Keduanya merupakan bagian penting
dalam memastikan adanya ketertiban, keadilan, dan perlindungan hukum di Indonesia.
3.1.2 Saran
Dalam sistem hukum Indonesia, terdapat beberapa saran untuk pengembangan dan
perbaikan dalam bidang hukum privat dan publik:
Hukum Publik:
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan kebijakan
pemerintah, sehingga masyarakat dapat memiliki kepercayaan yang lebih besar
terhadap pemerintah.
2. Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang jelas dan konsisten dalam
berbagai bidang, seperti hukum administrasi negara, tata negara, dan hukum pidana,
untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.
3. Memperkuat peran lembaga-lembaga penegak hukum publik, seperti Mahkamah
Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Badan Peradilan Administrasi Negara, dengan
memberikan sumber daya yang memadai dan memperkuat independensinya.
Hukum Privat:
1. Melakukan revisi dan penyempurnaan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) untuk mengakomodasi perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi
yang terjadi dalam masyarakat.
2. Meningkatkan perlindungan hukum bagi konsumen, termasuk dengan memperkuat
regulasi dan penegakan hukum terkait hak-hak konsumen.
3. Memperkuat mekanisme alternatif penyelesaian sengketa, seperti mediasi dan
arbitrase, untuk memberikan alternatif yang efektif, cepat, dan biaya yang lebih
terjangkau dalam menyelesaikan sengketa perdata.
Integrasi antara Hukum Publik dan Hukum Privat:
1. Meningkatkan koordinasi dan harmonisasi antara hukum publik dan privat untuk
menghindari adanya tumpang tindih atau ketidakjelasan dalam penyelesaian sengketa
atau penerapan hukum di Indonesia.
2. Memperkuat sistem peradilan agar dapat memberikan penegakan hukum yang adil
dan efektif baik dalam perkara publik maupun perkara privat.
3. Mengedepankan pendekatan hukum yang berorientasi pada kepentingan masyarakat
secara menyeluruh, sehingga hukum yang diterapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
aspirasi masyarakat Indonesia.
Pengembangan dan perbaikan dalam bidang hukum publik dan privat haruslah melibatkan
pemangku kepentingan yang relevan, termasuk pemerintah, lembaga hukum, akademisi,
praktisi hukum, dan masyarakat secara luas. Dengan demikian, sistem hukum Indonesia dapat
terus berkembang dan mampu memberikan perlindungan hukum yang lebih baik kepada
seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA