Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NEGARA HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Rossy Febriani 2112120098


2.

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DAMAJAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan mengenai mata kuliah Kewarganegaraan, dengan judul
“NEGARA HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM”.

Dengan materi kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami


makna dari negara hukum dan penegakan hukum di Indonesia. Dengan demikian,
kami sadar materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya bisa memahami pengertian negara
hukum dan penegakan hukum, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Bandar Lampung, April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................2
2.1 Pengertian Negara Hukum...........................................................................2
2.2 Ciri - Ciri Negara Hukum............................................................................2
2.3 Hubungan Negara Hukum dengan Demokrasi............................................2
2.4 Pengertian Penegakan Hukum.....................................................................2
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum........................................2
2.6 Lembaga Penegakan Hukum di Indonesia..................................................2
BAB III.................................................................................................................................2
PENUTUP............................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................2
3.2 Saran.....................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................2

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Hukum. Hal ini ditegaskan pula

dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yaitu “Negara Indonesia adalah negara

hukum”. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan hidup setiap

warga Negara Indonesia, serta Pancasila merupakan sumber dari semua tertib

hukum yang berlaku di Negara Indonesia. Negara hukum merupakan negara yang

menjunjung tinggi hukum sebagai dasar pengaturan dan pelaksanaan kebijakan

negara. Prinsip negara hukum memiliki tujuan untuk menjamin keadilan,

kepastian hukum, dan keteraturan dalam masyarakat serta membuat pengambilan

kebijakan lebih terkontrol dan terukur. Hukum harus menjadi “tujuan” untuk

melindungi kepentingan rakyat. Kedudukan penguasa dengan rakyat di mata

hukum adalah sama. Bedanya hanyalah fungsinya, yakni pemerintah berfungsi

mengatur dan rakyat yang diatur. Baik yang mengatur maupun yang diatur

pedomannya satu, yaitu undang-undang. Penegakan hukum merupakan proses

penegakan sistem hukum yang bertujuan untuk menjaga ketertiban hukum dan

keamanan masyarakat. Penegakan hukum dapat dilakukan oleh aparat keamanan

termasuk polisi dan kejaksaan melalui proses hukum yang transparan dan

akuntabel. Negara hukum dan penegakan hukum saling berkaitan dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Tanpa penegakan hukum yang baik, pengaturan dan

pelaksanaan hukum dalam negara hukum menjadi tidak relevan dan merugikan

masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas antara
lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Negara Hukum ?
2. Bagaimana ciri - ciri Negara Hukum ?
3. Bagaimana hubungan Negara Hukum dengan Demokrasi?
4. Apa yang dimaksud dengan Penegakan Hukum ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum ?
6. Apa saja Lembaga Penegakan Hukum di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penuliasan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian Negara Hukum.
2. Mengetahui ciri - ciri Negara Hukum.
3. Mengetahui hubungan Negara Hukum dengan Demokrasi.
4. Menjelaskan pengertian Penegakan Hukum..
5. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum.
6. Mengetahui Lembaga Penegakan Hukum di Indonesia..

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Dapat menambah pengetahuan tentang pengertian Negara Hukum dan
Penegakan Hukum.
2. Dapat menambah wawasan tentang Hubungan Negara Hukum dengan
Demokrasi.
3. Mengetahui tentang Aparat Penegak Hukum di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Hukum


Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechstaat atau Rule of
law . Istilah Rechstaat dikemukakan oleh para ahli hukum Eropa Kontinental ,
sedang istilah Rule of Law dikenalkan oleh para ahli hukum Anglo - Saxon .
Rechstaat atau Rule of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan
yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Negara yang menganut gagasan ini
dinamakan Constitutional State atau Rechstaat. Oleh karena itu konstitusi dan
negara ( hukum ) merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan.

Negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan


pemerintahannya didasarkan atas hukum . Di negara yang berdasar atas hukum
maka negara termasuk di dalamnya pemerintah dan lembaga - lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan
menjalankan pemerintahan berdasarkan atas kedaulatan hukum (supremasi hukum)
dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.

Di dalam negara hukum , hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan


perundang - undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar negara .
Konstitusi negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusioanalisme .
Dengan demikian di dalam negara hukum , kekuasaan negara berdasar atas hukum
bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang
berpaham konstitusionalisme.

Di dalam negara hukum , hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan


perundang - undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar negara .
Konstitusi negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusioanalisme .
Dengan demikian di dalam negara hukum , kekuasaan negara berdasar atas hukum

3
bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang
berpaham konstitusionalisme

2.2 Ciri - Ciri Negara Hukum


Ada beberapa pendapat mengenai ciri - ciri negara hukum yang
dikemukakan oleh para ahli . Frans Magnis Suseno ( 1997 ) mengemukakan bahwa
hukum merupakan salah satu ciri hakiki negara demokrasi . Negara hukum itu
sendiri memiliki 5 ( lima ) ciri , diantaranya adalah :
1. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan
ketetapan sebuah undang - undang dasar
2. Undang - undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting.
Karena tanpa jaminan hukum itu akan menjadi sarana penindasan . Jaminan
hak asasi manusia memastikan bahwa pemerintah tidak dapat
menyalahgunakan hukum untuk tindakan yang tidak adil atau tercela
3. Badan - badan negara menjalankan kekuasaan masing - masing selalu dan
hanya atas dasar hukum yang berlaku
4. Terhadap tindakan badan negara masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan
putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.
5. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak
Mustafa Kamal Pasha ( 2003 ) menyatakan adanya tiga ciri khas negara
hukum, yaitu sebagai berikut :
6. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
7. Di dalam ciri ini mengandung ketentuan bahwa di dalam suatu negara hukum
dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia berdasarkan ketentuan hukum .
Jaminan itu umumnya dituangkan dalam konstitusi negara bukan pada
peraturan perundang - undangan di bawah konstitusi negara . Undang undang
dasar negara berisi ketentuan - ketentuan tentang hak asasi manusia . Inilah
salah satu gagasan konstitusionalisme.
8. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak Dalam
ciri ini mengandung ketentuan bahwa pengadilan sebagai lembaga peradilan
dan badan kehakiman harus benar - benar independen dalam membuat putusan

4
hukum , tidak dipengaruhi oleh kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif .
Dengan wewenang sebagi lembaga yang mandiri ter bebas dari kekuasaan lain
diharapkan negara dapat menegakkan kebenaran dan keadilan .
9. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya
10. Bahwa segala tindakan penyelenggara negara maupun warga negara
dibenarkan oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.

2.3 Hubungan Negara Hukum dengan Demokrasi


Hubungan antara negara hukum dengan demokrasi dapat dinyatakan bahwa
negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum . Namun negara hukum
belum tentu negara demokrasi . Negara hukum hanyalah satu ciri dari negara
demokrasi . Franz Magnis Suseno ( 1997 ) menyatakan adanya 5 gugus ciri hakiki
dari negara demokrasi . Kelima ciri negara demokrasi tersebut adalah sebagai
berikut
1. Negara hukum
2. Pemerintah di bawah kontrol nyata masyarakat
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Prinsip mayoritas
5. Adanya jaminan terhadap hak - hak demokratis
Berdasarkan 5 ( lima ) gugus ciri negara demokrasi tersebut , ditegaskan
kembali oleh Hendra Nurtjahjo ( 2006 ) bahwa suatu negara hukum tidak mesti
demokratis . Pemerintahan monarki atau paternalistik pun dapat taat kepada
hukum . Tetapi demokrasi yang bukan negara hukum bukan ( lah ) demokrasi
dalam arti sesungguhnya . Demokrasi harus dijalankan melalui suatu konstruksi
negara yang berdasar atas hukum .
Demokrasi melatarbelakangi munculnya negara hukum . Berdasar sejarah
perkembangannya , tumbuhnya negara hukum baik formal maupun materiil
bermula dari gagasan demokrasi konstitusional , yaitu negara demokrasi yang
berdasarkan atas konstitusi . Gagasan demokrasi konstitusional abad ke - 19 meng

5
hasilkan negara hukum klasik ( formal ) sedang demokrasi konstitusional dalam
abad ke - 20 menghasilkan Rule of Law yang dinamis ( negara hukum materiil ) .
Demokrasi baik sebagai bentuk pemerintahan maupun suatu sistem politik
berjalan di atas dan tunduk pada koridor hukum yang disepakati bersama sebagai
aturan main demokrasi . Sedangkan demokrasi sebagai sikap hidup ditunjukkan
dengan adanya perilaku yang taat pada aturan main yang telah disepakati bersama
pula . Aturan main itu umumnya dituangkan dalam bentuk norma hukum . Dengan
demikian di negara demokrasi hukum menjadi sangat dibutuhkan sebagai aturan
dan prosedur demokrasi . Tanpa aturan hukum , kebebasan dan kompetisi sebagai
ciri demokrasi akan liar tidak terkendalikan . Jadi negara demokrasi sangat
membutuhkan hukum .
Menjadi negara hukum belum tentu telah menjadi negara demokrasi . Masih
dibutuhkan syarat - syarat di luar negara hukum agar dapat dinyatakan sebagai
negara demokrasi seperti adanya pemilihan umum , kebebasan berpendapat , dan
sebagainya . Namun demikian menurut hemat penulis , negara hukum adalah syarat
pertama dan utama bagi negara demokrasi . Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Mirriam Budiardjo 1977 ) yang menyatakan bahwa " demokrasi konstitusional "
pertama - tama merupakan Rechtsstaat . Adi Sulistiyono ( 2007 ) juga menyatakan
dari sudut hukum , konsep demokrasi konstitusional dikenal sebagai Negara
Hukum Formal atau Negara Jaga Malam . Perumusan yuridis dari gagasan
konstitusionalisme yang dicapai pada abad ke - 19 dan abad ke - 20 diberi istilah
Rechtstaat atau Rule of Law , yang di Indonesia diterjemahkan sebagai " Negara
Hukum " .

2.4 Pengertian Penegakan Hukum


Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
lalulintas atau hubungan–hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Ditinjau darui sudut subyeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan
oleh subyek yang luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum itu
melibatkan semua subyek hukum dalam setiap hubungan hukum. Siapa saja yang

6
menjalankan aturan normatif atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia
menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam arti sempit, dari segi
subyeknya itu, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur
penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan tegaknya hukum itu,
apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan untuk menggunakan
daya paksa.
Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut obyeknya,
yaitu dari segi hukumnya. Dalam hal ini, pengertiannya juga mencakup makna
yang luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan hukum itu mencakup pada nilai-
nilai keadilan yang terkandung didalamnya bunyi aturan formal maupun nilai-nilai
keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tatapi dalam arti sempit, penegakan hukum
itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja. Karena
itu, penerjemahan perkataan “Law enforcement” ke dalam bahasa indonesia dalam
menggunakan perkataan “Penegakan Hukum” dalam arti luas dapat pula digunakan
istilah “Penegakan Peraturan” dalam arti sempit. Pembedaan antara formalita aturan
hukum yang tertulis dengan cakupan nilai keadilan yang dikandungnya ini bahkan
juga timbul dalam bahasa inggris sendiri dengan dikembangkannya istilah “the rule
of law” atau dalam istilah “ the rule of law and not of a man” versus istilah “ the
rule by law” yang berarti “the rule of man by law” Dalam istilah “ the rule of law”
terkandung makna pemerintahan oleh hukum, tetapi bukan dalam artinya yang
formal, melainkan mencakup pula nilai-nilai keadilan yang terkandung di
dalamnya. Karena itu, digunakan istilah “ the rule of just law”. Dalam istilah “the
rule of law and not of man”, dimaksudkan untuk menegaskan bahwa pada
hakikatnya pemerintahan suatu negara hukum modern itu dilakukan oleh hukum,
bukan oleh orang. Istilah sebaliknya adalah “the rule by law” yang dimaksudkan
sebagai pemerintahan oleh orang yang menggunakan hukum sekedar sebagai alat
kekuasaan belaka.

Dengan uraian diatas jelaslah kiranya bahwa yang dimaksud dengan


penegakan hukum itu kurang lebih merupakan upaya yang dilakukan untuk

7
menjadikan hukum, baik dalam artian formil yang sempit maupun dalam arti
materil yang luas, sebagai pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum, baik
oleh para subyek hukum yang bersangkutan maupun oleh aparatur penegakan
hukum yang resmi diberi tugas dan kewenangan oleh Undang-undang untuk
menjamin berfungsinya norma-norma hukum yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum


Berhasil tidaknya penegakan hukum dipengaruhi oleh faktor yang ada
dalam sistem hukum . Menurut Lawrence M. Friedman ( 1996 ) bahwa efektif dan
berhasil tidaknya penegakan hukum tergantung 3 ( tiga ) unsur sistem hukum ,
yakni substansi hukum , struktur hukum, dan budaya hukum. Jadi , menurutnya
keberhasilan penegakan hukum selalu mensyaratkan berfungsinya semua
komponen sistem hukum tersebut .
1. Komponen substansi hukum merupakan aturan - aturan , norma - norma dan
pola perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem itu termasuk produk
yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum itu , meliputi
putusan hukum yang mereka keluarkan atau aturan hukum baru yang mereka
bentuk . Substansi hukum juga mencakup hukum yang hidup, bukan hanya
aturan yang ada dalam kitab undang - undang. Substansi hukum di Indonesia
meliputi hukum tertulis yang berpuncak pada UUD NRI 1945 , maupun hukum
yang tidak tertulis seperti hukum adat .
2. Komponen struktur hukum merupakan kerangka , bagian yang tetap bertahan ,
bagian yang memberikan semacam bentuk dan tempat terhadap keseluruhan
instansi - instansi penegak hukum . Struktur hukum di Indonesia menurut
Undang - Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHP , meliputi Kepolisian ,
Kejaksaan , Pengadilan , dan Badan Pelaksana Pidana . Di dalam struktur
tersebut terdapat pula aparat penegak hukum , seperti polisi , jaksa , hakim ,
penyidik . Di luar itu sekarang ini ada struktur hukum baru misal Komisi
Pemberantasan Korupsi ( KPK ) beserta aparat penegak hukumnya yakni para
penyidik KPK .

8
3. Komponen budaya hukum merupakan gagasan sikap , keya kinan - keyakinan ,
harapan dan pendapat tentang hukum . Kultur hukum menurut Lawrence M.
Friedman ( 1996 ) adalah sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum ,
kepercayaan , nilai , pemikiran , serta harapannya . Budaya hukum
berhubungan erat dengan kesadaran hukum masyarakat . Semakin tinggi kesa
daran hukum masyarakat maka akan tercipta budaya hukum yang baik dan
dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai hukum selama ini . Secara
sederhana , tingkat ketaatan masyarakat terhadap hukum merupakan salah satu
indikator berfungsinya hukum

2.6 Lembaga Penegakan Hukum di Indonesia


Lembaga penegakan hukum di Indonesia adalah institusi atau badan yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat serta menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia. Beberapa lembaga
penegakan hukum di Indonesia antara lain Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan
Negeri, dan Mahkamah Agung. Lembaga ini memiliki peran yang penting dalam
menjaga keamanan dan keadilan di masyarakat serta menegakkan hukum untuk
menghadapi berbagai kasus pelanggaran hukum.
1. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)
Kepolisian merupakan salah satu institusi pemerintah di bidang penegakan
hukum. Tugas utama Polri adalah melindungi masyarakat, memberikan
pelayanan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menegakkan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Kejaksaan Republik Indonesia (Kejari)
Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang bertugas mengawasi dan
menuntut tindak pidana. Tugas utama Kejari adalah membantu pelaksanaan
kebijakan pemerintah di bidang hukum dan memberikan perlindungan hukum
bagi masyarakat.
3. Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri mempunyai yurisdiksi untuk menyelesaikan kasus-kasus
perdata, pidana, perdata dan tata usaha negara pada tingkat pertama.

9
Pengadilan negeri memiliki hak untuk menjatuhkan putusan di tingkat pertama
dan putusan ini dapat diupayakan banding di tingkat pengadilan yang lebih
tinggi, seperti Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung.
4. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi di Indonesia yang
berwenang mengawasi dan mengendalikan kegiatan peradilan di seluruh
wilayah Indonesia.
5. Memeriksa dan memutus permohonan kasasi (Pasal 20 ayat 1 UU Nomor 48
Tahun 2009). Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan
mengadili (Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 1985).
6. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan tetap (Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun
1985). Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU
(Pasal 20 ayat 1 huruf b UU Nomor 48 Tahun 2009).
7. Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis
peradilan dari semua badan peradilan yang berada di bawahnya (Pasal 32 ayat
3 UU Nomor 3 Tahun 2009).

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai Negara dan Konstitusi di atas, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Negara adalah suatu organisasi dimana sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu denganmengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dankeselamatan kelompok tersebut di wilayahnya.
2. Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan
hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga
pemerintahan termasuk dasar hubungan kerjasama antara Negara dan
masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Di Indonesia terdapat 2 jenis konstitusi yaitu Konstitusi sebagai Hukum
Dasar Tertulis (UUD) dan Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tidak Tertulis
(Convensi).
4. Konstitusi yang pernah diterapkan dan berlaku di Indonesia yaitu UUD
1945, UUD RIS, UUDS 1950, dan UUD 1945 Amandemen.
5. UUD 1945 mengalami perubahan (Amandemen) selama 4 kali mulai
daritahun 1999 hingga 2002 menjadi UUD 1945 yang baru dan berlaku
hingga sekarang.

3.2 Saran
Kepada para pembaca kami menyarankan agar menambah bahan
bacaan berupa buku atau artikel yang berkaitan agar lebih memahami kedua hal 
tersebut guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang Konstitusi di
Indonesia

11
DAFTAR PUSTAKA

“Adi Sulistiyono. 2007. Negara Hukum dan Neokolonialisme : Sebuah Epilog,


diakses di http :// soetandyono.wordpress.com/2010/07/23/negara-hukum-
dan-neokolonialisme-sebuah-epilog/#more-96, pada tanggal 22 Maret 2013.
Surakarta : LPP UNS

Mahfud, MD. 2013. Penegakan Hukum dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing
dan Keunggulan Bangsa. Pidato Otasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis Ke
- 37 Universitas Sebelas Maret.
Surakarta : UNS Press

12

Anda mungkin juga menyukai