Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan mengenai mata kuliah Kewarganegaraan, dengan judul
“NEGARA HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM”.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya bisa memahami pengertian negara
hukum dan penegakan hukum, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................2
2.1 Pengertian Negara Hukum...........................................................................2
2.2 Ciri - Ciri Negara Hukum............................................................................2
2.3 Hubungan Negara Hukum dengan Demokrasi............................................2
2.4 Pengertian Penegakan Hukum.....................................................................2
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum........................................2
2.6 Lembaga Penegakan Hukum di Indonesia..................................................2
BAB III.................................................................................................................................2
PENUTUP............................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................2
3.2 Saran.....................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yaitu “Negara Indonesia adalah negara
hukum”. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan hidup setiap
warga Negara Indonesia, serta Pancasila merupakan sumber dari semua tertib
hukum yang berlaku di Negara Indonesia. Negara hukum merupakan negara yang
kebijakan lebih terkontrol dan terukur. Hukum harus menjadi “tujuan” untuk
mengatur dan rakyat yang diatur. Baik yang mengatur maupun yang diatur
penegakan sistem hukum yang bertujuan untuk menjaga ketertiban hukum dan
termasuk polisi dan kejaksaan melalui proses hukum yang transparan dan
akuntabel. Negara hukum dan penegakan hukum saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Tanpa penegakan hukum yang baik, pengaturan dan
pelaksanaan hukum dalam negara hukum menjadi tidak relevan dan merugikan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas antara
lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Negara Hukum ?
2. Bagaimana ciri - ciri Negara Hukum ?
3. Bagaimana hubungan Negara Hukum dengan Demokrasi?
4. Apa yang dimaksud dengan Penegakan Hukum ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum ?
6. Apa saja Lembaga Penegakan Hukum di Indonesia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang
berpaham konstitusionalisme
4
hukum , tidak dipengaruhi oleh kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif .
Dengan wewenang sebagi lembaga yang mandiri ter bebas dari kekuasaan lain
diharapkan negara dapat menegakkan kebenaran dan keadilan .
9. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya
10. Bahwa segala tindakan penyelenggara negara maupun warga negara
dibenarkan oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
5
hasilkan negara hukum klasik ( formal ) sedang demokrasi konstitusional dalam
abad ke - 20 menghasilkan Rule of Law yang dinamis ( negara hukum materiil ) .
Demokrasi baik sebagai bentuk pemerintahan maupun suatu sistem politik
berjalan di atas dan tunduk pada koridor hukum yang disepakati bersama sebagai
aturan main demokrasi . Sedangkan demokrasi sebagai sikap hidup ditunjukkan
dengan adanya perilaku yang taat pada aturan main yang telah disepakati bersama
pula . Aturan main itu umumnya dituangkan dalam bentuk norma hukum . Dengan
demikian di negara demokrasi hukum menjadi sangat dibutuhkan sebagai aturan
dan prosedur demokrasi . Tanpa aturan hukum , kebebasan dan kompetisi sebagai
ciri demokrasi akan liar tidak terkendalikan . Jadi negara demokrasi sangat
membutuhkan hukum .
Menjadi negara hukum belum tentu telah menjadi negara demokrasi . Masih
dibutuhkan syarat - syarat di luar negara hukum agar dapat dinyatakan sebagai
negara demokrasi seperti adanya pemilihan umum , kebebasan berpendapat , dan
sebagainya . Namun demikian menurut hemat penulis , negara hukum adalah syarat
pertama dan utama bagi negara demokrasi . Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Mirriam Budiardjo 1977 ) yang menyatakan bahwa " demokrasi konstitusional "
pertama - tama merupakan Rechtsstaat . Adi Sulistiyono ( 2007 ) juga menyatakan
dari sudut hukum , konsep demokrasi konstitusional dikenal sebagai Negara
Hukum Formal atau Negara Jaga Malam . Perumusan yuridis dari gagasan
konstitusionalisme yang dicapai pada abad ke - 19 dan abad ke - 20 diberi istilah
Rechtstaat atau Rule of Law , yang di Indonesia diterjemahkan sebagai " Negara
Hukum " .
6
menjalankan aturan normatif atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia
menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam arti sempit, dari segi
subyeknya itu, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur
penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan tegaknya hukum itu,
apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan untuk menggunakan
daya paksa.
Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut obyeknya,
yaitu dari segi hukumnya. Dalam hal ini, pengertiannya juga mencakup makna
yang luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan hukum itu mencakup pada nilai-
nilai keadilan yang terkandung didalamnya bunyi aturan formal maupun nilai-nilai
keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tatapi dalam arti sempit, penegakan hukum
itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja. Karena
itu, penerjemahan perkataan “Law enforcement” ke dalam bahasa indonesia dalam
menggunakan perkataan “Penegakan Hukum” dalam arti luas dapat pula digunakan
istilah “Penegakan Peraturan” dalam arti sempit. Pembedaan antara formalita aturan
hukum yang tertulis dengan cakupan nilai keadilan yang dikandungnya ini bahkan
juga timbul dalam bahasa inggris sendiri dengan dikembangkannya istilah “the rule
of law” atau dalam istilah “ the rule of law and not of a man” versus istilah “ the
rule by law” yang berarti “the rule of man by law” Dalam istilah “ the rule of law”
terkandung makna pemerintahan oleh hukum, tetapi bukan dalam artinya yang
formal, melainkan mencakup pula nilai-nilai keadilan yang terkandung di
dalamnya. Karena itu, digunakan istilah “ the rule of just law”. Dalam istilah “the
rule of law and not of man”, dimaksudkan untuk menegaskan bahwa pada
hakikatnya pemerintahan suatu negara hukum modern itu dilakukan oleh hukum,
bukan oleh orang. Istilah sebaliknya adalah “the rule by law” yang dimaksudkan
sebagai pemerintahan oleh orang yang menggunakan hukum sekedar sebagai alat
kekuasaan belaka.
7
menjadikan hukum, baik dalam artian formil yang sempit maupun dalam arti
materil yang luas, sebagai pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum, baik
oleh para subyek hukum yang bersangkutan maupun oleh aparatur penegakan
hukum yang resmi diberi tugas dan kewenangan oleh Undang-undang untuk
menjamin berfungsinya norma-norma hukum yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
8
3. Komponen budaya hukum merupakan gagasan sikap , keya kinan - keyakinan ,
harapan dan pendapat tentang hukum . Kultur hukum menurut Lawrence M.
Friedman ( 1996 ) adalah sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum ,
kepercayaan , nilai , pemikiran , serta harapannya . Budaya hukum
berhubungan erat dengan kesadaran hukum masyarakat . Semakin tinggi kesa
daran hukum masyarakat maka akan tercipta budaya hukum yang baik dan
dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai hukum selama ini . Secara
sederhana , tingkat ketaatan masyarakat terhadap hukum merupakan salah satu
indikator berfungsinya hukum
9
Pengadilan negeri memiliki hak untuk menjatuhkan putusan di tingkat pertama
dan putusan ini dapat diupayakan banding di tingkat pengadilan yang lebih
tinggi, seperti Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung.
4. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi di Indonesia yang
berwenang mengawasi dan mengendalikan kegiatan peradilan di seluruh
wilayah Indonesia.
5. Memeriksa dan memutus permohonan kasasi (Pasal 20 ayat 1 UU Nomor 48
Tahun 2009). Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan
mengadili (Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 1985).
6. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan tetap (Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun
1985). Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU
(Pasal 20 ayat 1 huruf b UU Nomor 48 Tahun 2009).
7. Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis
peradilan dari semua badan peradilan yang berada di bawahnya (Pasal 32 ayat
3 UU Nomor 3 Tahun 2009).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai Negara dan Konstitusi di atas, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Negara adalah suatu organisasi dimana sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu denganmengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dankeselamatan kelompok tersebut di wilayahnya.
2. Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan
hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga
pemerintahan termasuk dasar hubungan kerjasama antara Negara dan
masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Di Indonesia terdapat 2 jenis konstitusi yaitu Konstitusi sebagai Hukum
Dasar Tertulis (UUD) dan Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tidak Tertulis
(Convensi).
4. Konstitusi yang pernah diterapkan dan berlaku di Indonesia yaitu UUD
1945, UUD RIS, UUDS 1950, dan UUD 1945 Amandemen.
5. UUD 1945 mengalami perubahan (Amandemen) selama 4 kali mulai
daritahun 1999 hingga 2002 menjadi UUD 1945 yang baru dan berlaku
hingga sekarang.
3.2 Saran
Kepada para pembaca kami menyarankan agar menambah bahan
bacaan berupa buku atau artikel yang berkaitan agar lebih memahami kedua hal
tersebut guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang Konstitusi di
Indonesia
11
DAFTAR PUSTAKA
Mahfud, MD. 2013. Penegakan Hukum dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing
dan Keunggulan Bangsa. Pidato Otasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis Ke
- 37 Universitas Sebelas Maret.
Surakarta : UNS Press
12