Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TOPIK :
HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN HAM

Dibuat sebagai tugas akhir mata kuliah :


“Kewarganegaraan”

Disusun Oleh :
Cindy Widya Putri Firmansyah 2393044129

Dosen pengampu : SHOLIHUL ANSORI, M.Pd.I

UNIVERSITAS HASYIM ASY`ARI


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Hubungan negara Hukum dan HAM "
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran pengelolaan
kelas. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengelolaan kelas bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu iva ilahiyah selaku guru Mata Pelajaran
pengelolaan kelas. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jombang, 19 Desember 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB ll PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara Hukum....................................................................................2
B. Unsur Negara hukum.............................................................................................3
C. Hubungan Negara Hukum dan HAM....................................................................3
BAB lll PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................5
B. Saran......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................6

BAB 1

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara hukum adalah negara yang menjunjung tinggi penegakan hukum dan Hak
Asasi Manusia (HAM), hal ini dikarenakan hukum dan HAM saling berkaitan satu sama
lain. Hukum merupakan wadah yang mengatur segala hal mengenai perlindungan
terhadap HAM. Indonesia menjunjung tinggi prinsip kesederajatan bagi setiap orang di
hadapan hukum. Sehubungan dengan prinsip tersebut, dalam pasal 28 D ayat (1)
Undang-Undang Dasar 1945 diatur tentang hak setiap orang atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum. Berdasarkan asas diatas, hukum acara pidana di Indonesia mengharuskan
pemerintah untuk memberikan hak perlindungan dan perlakuan yang sama dalam
hukum. Pemenuhan hak tersebut dalam hal ini diwakilkan oleh aparat penegak hukum.
Setiap aparat penegak hukum di Indonesia, khususnya pihak kepolisian memiliki tugas
untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta berkewajiban untuk
menghormati, melindungi, dan menegakkan hak asasi manusia (selanjutnya disingkat
HAM).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini:

a. Apa pengertian negara hukum?


b. Apa unsur negara hukum?
c. Hubungan negara hukum dan HAM

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini

a. Dapat mengetahui pengertian negara hukum


b. Dapat mengetahui unsur negara hukum
c. Dapat mengetahui Hubungan negara hukum dan HAM

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Hukum

Sri Soemantri berpendapat bahwa tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak
memiliki konstitusi atau undang-undang dasar. Sebab, negara dan konstitusi adalah 2 (dua)
lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Negara hukum identik dengan
negara yang berkonstitusional atau negara yang menjadikan konstitusi sebagai pedoman
dalam kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Kemudian, Budiono
Kusumohamidjojo mengemukakan bahwa sangat sulit untuk membayangkan negara tidak
sebagai negara hukum. Karena, setiap negara yang tidak mau dkucilkan dari pergaulan
masyarakat internasional menjelang abad ke-21 memaklumkan dirinya sebagai negara
hukum. Selain itu, hukum juga menjadi jalan keluar penyelesaian berbagai macam
sengketa, termasuk perselisihan politik.

Berikut adalah pengertian negara hukum menurut para ahli:

1. Wiryono

Negara hukum adalah negara di mana para penguasa atau pemerintah sebagai
penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan terkait pada peraturan
hukum yang berlaku.

2. Joeniarto

Negara hukum adalah negara di mana tindakan penguasanya harus dibatasi oleh
hukum yang berlaku.

3. Soediman Kartohadiprodjo

Negara hukum merupakan negara yang nasib dan kemerdekaan orang-orang di


dalamnya dijamin sebaik-baiknya oleh hukum.

Dari berbagai pengertian para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa semuanya
menegaskan tentang tunduknya penguasa terhadap hukum sebagai esensi negara hukum.
Esensi negara hukum yang seperti itu menegaskan pada pemegang kekuasaan negara yang
tunduk pada aturan hukum.

2
B. Unsur Negara Hukum

Unsur negara hukum dalam perkembangannya telah mengalami penyempurnaan.


Menurut Ridwan H.R., berikut adalah unsur-unsur negara hukum:

1. Sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat

2. Pemerintahan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus didasari oleh hukum
atau peraturan perundang-undangan

3. Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia (“HAM”) warga negaranya

4. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara

5. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan
mandiri. Artinya, lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak
berada di bawah pengaruh eksekutif

6. Adanya peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turut
serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh
pemerintah dan

7. Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata dan
sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara.

C. Hubungan Negara Hukum dan HAM

Sri Soemantri menjelaskan bahwa konstitusi sebagai dasar negara setidaknya berisi 3
(tiga) muatan pokok materi. Pertama, jaminan terhadap HAM dan warga negara. Kedua,
ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental. Ketiga,
pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang sifatnya fundamental.

Eksistensi konstitusi membawa pada keadaan di mana pemerintah tidak dapat


sewenang- wenang dalam menjalankan administrasi negara. Dengan adanya konstitusi,
perlindungan HAM menjadi filosofi dalam negara hukum. Artinya, dalam sebuah negara
hukum, perlindungan HAM adalah sebuah keniscayaan. HAM kemudian semakin
menemukan ruangnya dalam sistem politik hukum demokrasi. Hal tersebut disebabkan
karena HAM dan demokrasi adalah konsepsi kemanusiaan dan relasi sosial yang
dilahirkan dari sejarah peradaban manusia di dunia. HAM dan demokrasi dapat dimaknai

3
sebagai hasil perjuangan manusia untuk mempertahankan dan mencapai harkat
kemanusiaannya. Pada faktanya, hingga saat ini hanya konsepsi HAM dan demokrasi yang
terbukti paling mengakui dan menjamin harkat kemanusiaan.

Perlindungan terhadap HAM dalam negara hukum juga terwujud dalam bentuk
konstitusi dan undang-undang, yang kemudian penegakannya dilakukan melalui badan
peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman dalam negara
hukum adalah kekuasaan yang bebas dan merdeka, dalam pengertian lain terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah. Pihak eksekutif, legislatif, pihak atasan langsung hakim
tidak memiliki kewenangan untuk mepengaruhi kehendaknya kepada hakim yang sedang
mengurusi perkara.

Dari penjelasan tersebut terlihat jelas hubungan HAM dengan negara hukum, yakni
sebuah hubungan yang bukan hanya dalam bentuk formal, melainkan juga hubungan
tersebut dilihat secara materil. Hubungan secara formal terlihat dari perlindungan HAM
merupakan ciri utama konsep negara hukum. Sedangkan hubungan secara materil
digambarkan dengan setiap tindakan penyelenggara negara harus berpedoman pada aturan
hukum sebagai asas legalitas. Konstruksi tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya
seluruh kebijakan dan sikap maupun tindakan penguasa bertujuan untuk melindungi
HAM. Kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan
mana pun juga merupakan wujud perlindungan dan penghormatan terhadap HAM dalam
negara hukum.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulannya, konsep negara hukum pada intinya menempatkan ide perlindungan


HAM sebagai salah satu elemen terpenting. Dengan mempertimbangkan urgensi
perlindungan HAM, maka konstitusi wajib memuat pengaturan HAM agar hak-hak warga
negara dijamin oleh negara. Hubungan HAM dan negara hukum juga dapat dilihat secara
formal dan materil. Secara formal terlihat dari perlindungan HAM sebagai ciri utama
konsep negara hukum. Sedangkan hubungan secara materil berkaitan dengan tindakan
pemerintah yang berpedoman dengan hukum sebagai asas legalitas.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Muntoha, Negara Hukum Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945, Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara, 2023
Serlika Aprita dan Yonani Hasyim, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bogor: Mitra Wacana
Media, 2020
Sunarso, Pendidikan Hak Asasi Manusia, Surakarta: CV. Indotama Solo, 2020.

Anda mungkin juga menyukai