Pendidikan Kewarganegaraan
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia dan rahmat nya sehingga kami dapat menyusun Makalah Tugas Rutin
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah Tugas Rutin ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tugas penyusunan
Makalah Tugas Rutin ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam mengenai Negara Hukum.
Kami menyadari bahwa tugas Makalah Tugas Rutin ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun sistematika penulisan dan penyusunan laporan
ini, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon
maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas. Oleh
karena itu, kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Atas perhatian nya kami mengucapkan
terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara hukum adalah negara berdasarkan atas hukum dan keadilan bagi
warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat–alat perlengkapan
negara atau dengan kata lain diatur oleh hukum. Hal demikian akan mencerminkan
keadilan bagi pergaulan hidup warganya.
Negara hukum pada dasarnya merupakan negara demokrasi. Istilah negara
hukum baru dikenal pada abad ke 19, tetapi konsep negara hukum telah lama ada dan
berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Pemerintah berdasarkan hukum adalah
suatu prinsip menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua
warga negara tunduk kepada hukum dan berhak atas perlindungannya.
Secara sederhana supremasi hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan pihak yang
kuat di ganti dengan kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional. Negara hukum dan
HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Gagasan hukum yang dapat di ajukan
mengenai hal ini, dapat dilihat dari ciri negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu
diantaranya adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia. Dalam negara hukum hak
asasi manusia terlindungi, jika dalam suatu negara hak asasi manusia tidak dilindungi
maka negara tersebut bukanlah negara hukum.
Indonesia adalah negara hukum, artinya negara di mana semua penyelenggara
pemerintahan dan kenegaraan serta kemasyarakatannya didasarkan pada hukum, bukan
berdasarkan otoritas semata. Menurut Arumanadi (1990: 1-2) bahwa negara hukum
Indonesia lahir bukan sebagai perwujudan tuntutan kebebasan melawan absolitisme,
tetapi lebih didorong oleh keinginan yang baik untuk mewujudkan ambisi nasional
bersama.
1
Latar belakang sosiokultural memengaruhi konsep negara hukum yang ada
dalam suatu masyarakat atau negara, karena hukum merupakan lemabaga
kemasyarakatan yang merupakan seperangkat aturan dari semua tingkatan yang
berputar di sekitar kebutuhan mendasar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini karena
undang-undang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar semua warga masyarakat
dan lembaga penegak hukum jelas berfungsi sebagai pedoman untuk bertingkah laku,
sebagai alat untuk menjaga ketertiban sosial dan sebagai sistem kontrol sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan negara hukum?
2. Bagaimana konsep-konsep dari negara hukum?
3. Apa makna Indonesia sebagai negara hukum?
4. Apa saja implementasi hukum di Indonesia sebagai negara hukum?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Thomas Hobbes dalam buku leviathan pernah berkata "Homo homini lupus",
artinya manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Manusia memiliki keinginan
dan gairah yang berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Nafsu yang
dimiliki manusia itu ada yang baik, dan ada juga nafsu yang buruk. Ini adalah salah
satu argumen mengapa aturan hukum diperlukan. Kondisi kedua sepertinya tidak
mustahil ketika semua orang tidak membutuhkan supremasi hukum. Namun, Cicero
pernah berkata "Ubi societas ibi ius", yang berarti bahwa di mana ada masyarakat, di
sana ada hukum. Dengan kata lain, hingga hari ini hukum masih diperlukan dan
posisinya bahkan lebih penting (Nurwardani, 2016: 181).
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam arti yang sama dengan
negara hukum. Di Amerika Serikat, istilah "Government under law ( Pemerintah
berdasarkan hukum)”. Di Jerman yang dikenal sebagai" der Rechsstaat (Negara
Konstitusional)" dan di Prancis digunakan istilah" le Principe de la Legalite (Prinsip
Legalitas)". Sedangkan paham Anglo Saxon menggunakan istilah “Rule of Law”, yang
ternyata istilah ini kemudian menjadi lebih populer di antara negara-negara di dunia.
Negara Hukum menurut F.R Bothlingk adalah "De taat waarin de wilsvrijheid
van gezagsdragers is beperkt door grenzen van recht" (sebuah negara, di mana
kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh kehendak hukum). Lebih
lanjut disebutkan bahwa dalam rangka merealisasikan pembatasan pemegang
kekuasaan tersebut maka di wujudkan dengan cara, “Enerzijds in een binding van
rechter administatie aan de wet, anderjizds in een begrenzing van de bevoegdheden
van de weigever", (di satu sisi keterikatan hakim dan pemerintah terhadap undang-
3
undang, dandi sisi lainnya pembatasan kewenangan oleh pembuuat undang – undang)
(Ridwan HR, 2014: 9)
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan bagi semua warga negara. Dengan keadilan dalam masyarakat, kebahagiaan
dalam masyarakat akan tercapai. Untuk memberikan keadilan bagi setiap warga
negara, perlu diajarkan norma-norma moral agar mereka dapat menjadi warga negara
yang baik. Demikian pula, aturan hukum hanya ada ketika aturan mencerminkan
keadilan dalam kehidupan warga negara (Arumanadi dan Sunarto, 1990: 6).
Ketentuan pasal 1 ayat (3) berasal dari klarifikasi UUD NRI 1945 yang
diangkat ke dalam UUD NRI 1945. Negara hukum adalah negara yang menjunjung
tinggi supremasi hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada
kekuasaan yang tidak di pertanggungjawabkan. Masuknya rumusan ini ke dalam UUD
NRI 1945, adalah salah satu contoh implementasi dari perjanjian mendasar dalam
membuat perubahan pada UUD NRI 1945, yaitu kesepakatan untuk memasukkan
unsur-unsur normatif yang terkandung dalam penjelasan ke dalam pasal - pasal.
Masuknya ketentuan mengenai Indonesia adalah negara hukum (dalam definisi
lengkapnya adalah "negara yang berdasarkan atas hukum") menjadi pasal yang
dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman bahwa Indonesia adalah negara hukum,
baik dalam pemeliharaan kebangsaan dan kehidupan nasional (Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, 2012: 67-68).
Mustafa Kamal (2003), dalam negara hukum, kekuasaan diatur oleh kedaulatan
hukum (supremasi hukum) dan dimaksudkan untuk menjaga ketertiban. Dasar yuridis
bagi negara Indonesia sebagai negara hukum diatur dalam pasal 1 ayat (3) UUD NRI
1945 (amandemen ketiga), "Indonesia adalah negara hukum". Konsep negara hukum
mengarah pada tujuan kehidupan yang demokratis, dan untuk perlindungan hak asasi
manusia, dan kesejahteraan yang berkeadilan.
Lebih jauh Djokosutomo menjelaskan bahwa negara menurut UUD NRI 1945
didasarkan pada supremasi hukum. Karena negara dianggap subjek hukum, jadi jika
4
dia bersalah dia bisa diadili di pengadilan karena kesalahannya. Hukum membentuk
dasar dari tindakan masing-masing negara. Ada empat alasan mengapa suatu negara
mengatur dan melakukan tugasnya berdasarkan hukum yaitu:
Hukum negara berarti alat bagi negara untuk menggunakan kekuatannya hanya
berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan oleh hukum. Di
negara hukum, tujuan kasus ini harus dihukum sesuai dengan keputusan kebenaran.
Tujuannya adalah untuk memastikan kebenaran, sehingga semua pihak berhak atas
pembelaan atau bantuan hukum.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa negara hukum adalah negara
berdasarkan hukum, kekuasaan negara didasarkan pada hukum, bukan kedaulatan dan
pemerintahan negara didasarkan pada konstitusi yang dipahami secara konstitusional,
yang tanpanya sulit disebut sebagai negara hukum. Supremasi hukum harus mencakup
tiga gagasan dasar tentang keadilan, keadilan, kegunaan, dan kepastian. Karena itu di
negara hukum, hukum tidak boleh mengabaikan "rasa keadilan rakyat".
1. Hak-hak manusia.
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan-kekuasaan untuk menjamin hak-hak
itu(trias politica).
5
3. Pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan.
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan.
6
2. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum, ketentuan ini berlaku untuk
orang biasa, maupun pejabat.
3. Terjadinya hak-hak manusia oleh undang-undang serta keputusan-keputusan
pengadilan
7
2. Menurut F.J Stahl
Konsep negara hukum dalam arti formal. Stahl berpendapat, bahwa negara
hukum haruslah memnuhi empat unsur penting yaitu:
8
9
D. Konsep Negara Hukum
Konsep negara ini dikenal dengan “the rule of the law” yang menurut A. V
Dicey konsep negara hokum haruslah mengandung tiga unsur, yaitu:
Rumusan konsep negara hukum menurut perumusan para Jurist Asia Tenggara
dan Pasifik (15 – 19 Februari 1965), sebagaimana tercantum dalam buku “The
Dynamics Aspects Of The Rule Of Law In The Modern Age”, bahwa syarat rule of law
10
adalah: 1) perlindungan konstitusi dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak –
hak individu harus menentukan pula cara prosedual untuk memperoleh perlindungan
atas hak – hak yang dijamin; 2) badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak; 3)
kebebasan untuk menyatakan pendapat; 4) pemilihan umum yang bebas; 5) kebebasan
untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi; dan 6) Pendidikan civic (Busroh dan
Busroh, 1985: 15-116 ).
Dalam sebuah simposium negara hukum di Jakarta pada tahun 1966 antara lain
diputuskan bahwa sifat negara hukum adalah alat perlengkapannya hanya dapat
bertindak menurut dan terikat kepada aturan – aturan yang telah ditentukan lebih
dahulu oleh alat – alat perlengkapan yang dikuasakan untuk mengadakan aturan itu,
atau singkatnya disebut prinsip “rule of law”. Sedangkan ciri – ciri khas negara hukum
adalah; a) pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia yang mengandung
persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan; b)
peradilan yang bebas dan tiak memihak serta tidak dipengaruhi oleh suatu kekuasaan
apapun; dan c) legalitas dalam segala bentuknya (Kusnardi dan Ibrahim dalam Tukiran
Taniredja et al, 2017:142).
11
Adaptif artinya mampu menyesuaikan dinamika perkembangan jaman, sehingga tidak
pernah using. Progresif, artinya selalu berorientasi kemajuan, persfektif massa depan.
Makna hukum seperti ini menggambarkan kemampuan hukum nasional untuk tampil
dalam praktiknya mencairkan kebekuan–kebekuan dogmatika. Hukum dapat
menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi setiap anggota masyarakat
(Dikjentdikti, 2012 : 113).
1. Keadilan
Keadilan merupakan unsur yang diperhatikan dalam mengakkkan
hukum. Artinya bahwa dalam pelaksaanaan hukum para aparat penegak hukum
harus bersifat adil. Pelaksanaan hukum yang tidak adil akan mengakibatkan
keresahaan masyarakat, sehingga wibawa hukum dan aparat nya akan luntur di
mata masyarakat.
2. Kemanfaatan
Selain unsur keadilan , para aparatur penegak hukum dalam
menjalankan tugasnya harus mempertimbangkan agar proses penegakkan
hukum dan pegambilan keputusan memiliki manfaaat bagi masyarakat. Hukum
harus bermanfaat bagi manusia. Oleh karena itu pelaksanaan hukum harus
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3. Kepastian Hukum
Unsur kepastaian hukum ini berarti penegakkkan hukum pada hakikatnya
adalah perlindungan hukum terhadap tindakan sewenang- wenang. Adanya
kepastian hukum memungkinkan seseorang dapat memperoleh sesuatu yang di
12
harapkan. Peraturan hukum mengatur manusia dengan manusia yang satunya,
disamping mengatur manusia dengan warga Negara nya dengan negaranya,
serta mengatur organ- organ Negara dalam menjalakn pemerintahan Negara.
Ada dua pembagian besar hukum :
Hukum private
Hukum yangmengatur hubungan antar manusia yang menyangkut
kepentinga pribadi ( misalnya jual – beli, sewa- menyewa, pembagian
warisan)
Hukum public
Hukum yang mengatur hubungan antar Negara dengan organ Negara
atau hunbungan Negara denga perseorangan yang menyangkut
kepentingan umum. Misalnya masalah perampokkan. Pencurian,
pembunuhan, penganiayaaan, dan tindakkkan criminal lainnya.
Dalam rangka penegakkan hukum, aparatur penegak hukum harus
menunaikan tugas sesuai denagn sumber yang ada didalam hukum. Sumber
hukum digolongkan menjadi dua yaitu :
Hukum Material
Hukum yang memuat peraturan – peraturan yang mengatur
kepentingan – kepentingan dan hubungan – hubungan yang berupa
perintah – perintah dan larangan- larangan. Contohnya: hukum pidana
terdapat dalam kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP).
Hukum Formal atau disebut juga Hukum Acara
Peraturan hukum yang mengatur tentang cara bagaimana
mempertahakan dan menjalankan peraturan hukum material.
Contohnya: hukum acara pidana diatur dalam Kitab Undang – Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP).
13
akan tetapi lebih penting pembinaan peraturan hukumnya sebagai pelaksana
dan penegak hukum. Untuk menjalankan hukum sebagai mana mestinya, maka
di bentuk beberapa lembaga penegak hukum, yaitu: 1. Kepolisian, yang
berfungsi utama sebagi lembaga penyidik, 2. Kejaksaan yang fungsinya sebagai
lembaga penuntut, 3. Kehakiman yang fungsinya sebagai lembaga pemutus.
BAB III
PENUTUP
14
A. Kesimpulan
Negara hukum atau Rechstaat adalah negara yang di dalamnya terdapat berbagai
aspek peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi tegas. Dalam
negara hukum, hukum berperan untuk menyelesaikan perselisihan atau permasalahan,
sebagai aturan untuk mencapai tujuan bersama dalam kesepakatan politik kenegaraan.
Dalam negara hukum, hukum yang dimaksud adalah hukum yang di dasarkan
keadilan bagi rakyat. Hukum memiliki kedudukan yang tinggi, kekuasaan harus tunduk
terhadap hukum. Indonesia adalah termasuk negara hukum seperti yang tersirat dalam
pasal 1 ayat 3 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara
Hukum”. Begitupun yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang
secara eksplisit di jelaskan bahwa “…maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Negara Indonesia…” Hal ini mengandung
arti bahwa suatu keharusan Negara Indonesia yang didirikan itu berdasarkan atas
Undang-Undang Dasar Negara.
Daftar Pustaka
Ganadamana, Apiek. 2019 Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi
Medan : CV. HARAPAN CERDAS
15
https://www.kompasiana.com/5c0df4e3ab12ae7109081b55/makalah-negara-hukum-
dan-ham?page=all
16