MAKALAH
Kelompok 7
Kelas D Farmasi
oleh:
Risma Putri Anggraeni (10060319146)
Nur Hamida (10060319149)
Muhammad Raja F.B (10060319162)
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, shalawat serta salam tak lupa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga makalah yang berjudul “Undang Undang Dasar 1945
sebagai Konstitusi Negara” dapat dikerjakan dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.
dibimbing oleh Bapak Hasyim Adnan, SH.,MH. Makalah ini membahas tentang
Konstitusi (hukum dasar) negara yaitu UUD 1945. Dalam penulisan makalah ini,
kami selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu berjalannya kami dalam proses pembuatan dan penyusunan makalah ini
terutama kepada :
1. Bapak Hasyim Adnan, SH.,MH.. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
3. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu dari awal hingga akhir, yang
2
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
para pembaca dan khususnya bagi kami pribadi. Kami menyadari bahwa makalah
yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa maupun
penulisannya. Oleh karenanya, kami sangat mengaharapkan kritik dan saran dari para
Tim Penyusun
3
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................5
B. Identifikasi Masalah.............................................................................................5
C. Pembahasan..........................................................................................................5
2. UUD 1945.........................................................................................................15
3. Contoh kasus...................................................................................................20
D. Penutup...............................................................................................................27
Kesimpulan.................................................................................................................27
Daftar Pustaka...........................................................................................................29
4
A. Latar Belakang
Menurut K.C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan dari
atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara. Terbayang apabila Negara ini
tidak memiliki landasan hukum untuk mengatur segala hiruk pikuk pemerintahan dan
kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, semua akan chaos, tidak teratur dan
semua orang akan berlaku semena-mena, khususnya untuk para penguasa bisa terjadi
melupakan hakekat dan arti penting UUD 1945. Padahal UUD 1945 merupakan
sumber hukum tertinggi di Indonesia, yang mana apabila kita menerapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam UUD 1945 sebagai pedoman hidup dalam berrmasyarakat
dan bernegara niscaya akan menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara yang maju
dan aman.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana perkembangan konstitusi yang terjadi di Indonesia?
C. Pembahasan
1. Pengertian dan Perkembangan Konstitusi di Indonesia
Konstitusi berasal dari perkataan bahasa latin, constitutio yang berkaitan dengan kata
jus atau ius yang berarti hukum atau prinsip. Untuk pengertian constitution dalam
5
bahasa Inggris, Bahasa Belanda membedakan constitutie dan grondwet, sedangkan
Konstitusi merupakan hukum dasar pada suatu negara terutama pada hal
gabungan antara ketentuan-ketentuan yang dimiliki sifat hukum (legal) dan tudak
Bertitik tolak dari tersebut di atas, konstitusi berisi tentang atur yang mengatur
berbagai aspek yang mendasar di suatu negara, baik itu dari aspek hukum maupun
dari aspek lainnya yang merupakan kesepakatan masyarakat untuk mengatur hal
tersebut. Terhadap hal tersebut Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih berpendapat
bahwa “Konstitusi berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Hukum dasar yang tertulis biasanya disebut Undang Undang Dasar, sedangkan
hukum dasar yang tidak tertulis disebut konvensi, yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau
sedangkan Undang Undang Dasar merupakan bagian tertulis dari suatu konstitusi.
Sedangkan hal ini bertolak belakang dengan penjelasan UUD 1945 sebelum
6
diamandemen dengan tegas menyebutkan adanya perbedaan yang mendasar antara
Konstitusi dengan Undang Undang Dasar. Dalam penjelasan UUD 1945 tersebut
tertulis bahwa “Undang Undang Dasar ialah hanya sebagai dari hukum negara
Indonesia”. Undang Undang Dasar ialah hukum dasar tertulis, sedangkan disamping
Undang Undang Dasar tersebut berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah
atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu negara. Jika
negara itu menganut paham kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi konstitusi itu
adalah rakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan raja, maka raja yang
menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi, hal inilah yang disebut oleh para ahli
sebagai constituent power yang merupakan kewenangan yang berada di luar dan
a) Fungsi konstitusi
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Bagir Manan bahwa konstitusi ialah
suatu negara.17 Menurut Henc van Maarseveen dan Ger van der Tang, fungsi
7
konstitusi merupakan sebagai akta pendirian negara (constitution as a birth
certificate). Konstitusi dijadikan bukti otentik tentang eksistensi dari suatu negara
sebagai badan hukum (rechstpersoon). Guna memenuhi fungsi ini, maka setiap
negara di dunia ini selalu berusaha mempunyai konstitusi. Menyangkut dengan fungsi
b) Tujuan Konstitusi
C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk
diperintah, dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu
serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara. Jadi,
pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan
8
c) Kedudukan Konstitusi
Kedudukan, fungsi, dan tujuan konstitusi dalam negara berubah dari zaman ke
zaman. Pada masa peralihan dari negara feodal monarki atau oligarki dengan
d) Perubahan konstitusi
merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila mekanisme
penyelenggaraan negara yang diatur dalam konstitusi yang berlaku dirasakan sudah
tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh karena itu, konstitusi biasanya juga
prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah benar-
benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan semena-mena dan bersifat
sementara atau pun keinginan dari sekelompok orang belaka. Penetapan dan
Indonesia merupakan salah satu masalah yang menarik untuk dikaji di lapangan
9
hukum konstitusi (the law of the constitution). Banyak hal berdasarkan pendekatan
berlakunya pada saat pertama kali terbentuk? Lembaga atau badan-badan mana saja
penetapan dan perubahan suatu konstitusi atau undang-undang dasar itu dilakukan
Pada dasarnya ada dua macam sistem yang lazim digunakan dalam praktek
ketatanegaraan di dunia dalam hal perubahan konstitusi. Sistem yang pertama adalah
bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka yang akan berlaku adalah konstitusi
yang berlaku secara keseluruhan (penggantian konstitusi). Sistem ini dianut oleh
hampir semua negara di dunia. Sistem yang kedua ialah bahwa apabila suatu
konstitusi diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahan terhadap
konstitusi tersebut merupakan amandemen dari konstitusi yang asli tadi. Dengan
kosntitusi, yaitu:
10
a. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan
3) Ketiga, adalah cara yang terjadi dan berlaku dalam sistem majelis dua kamar.
b. Perubahan konstitusi yang dilakukan rakyat melalui suatu referendum. Apabila ada
kehendak untuk mengubah kosntitusi maka lembaga negara yang diberi wewenang
untuk itu mengajukan usul perubahan kepada rakyat melalui suatu referendum atau
plebisit. Usul perubahan konstitusi yang dimaksud disiapkan lebih dulu oleh badan
yang diberi wewenang untuk itu. Dalam referendum atau plebisit ini rakyat
11
yang telah disampaikan kepada mereka. Penentuan diterima atau ditolaknya suatu
c. Perubahan konstitusi yang berlaku pada negara serikat yang dilakukan oleh
sejumlah negara bagian. Perubahan konstitusi pada negara serikat harus dilakukan
karena konstitusi dalam negara serikat dianggap sebagai perjanjian antara negara-
negara bagian. Usul perubahan konstitusi mungkin diajukan oleh negara serikat,
dalam hal ini adalah lembaga perwakilannya, akan tetapi kata akhir berada pada
negara-negara bagian. Disamping itu, usul perubahan dapat pula berasal darinegara-
negara bagian.
d. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh
suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan. Cara
ini dapat dijalankan baik pada Negara kesatuan ataupun negara serikat. Apabila ada
kehendak untuk mengubah konstitusi, maka sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
dibentuklah suatu lembaga negara khusus yang tugas serta wewenangnya hanya
undangan dan dapat pula berasal dari lembaga negara khusus tersebut. Apabila
lembaga negara khusus dimaksud telah melaksanakan tugas serta wewenang sampai
12
Dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia ada empat macam
Dasar 1945)
yang baru ini belum mempunyai undang-undang dasar. Sehari kemudian pada tanggal
Indonesia Serikat)
Perjalanan negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak
negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan sebagainya. Sejalan dengan usaha
Belanda tersebut maka terjadilah agresi Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada
tahun 1948. Dan ini mengakibatkan diadakannya KMB yang melahirkan negara
Republik Indonesia Serikat. Sehingga UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh
negara Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat saja.
13
3. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (Penetapan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950)
Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan, maka negara Republik Indonesia Serikat
tidak bertahan lama karena terjadinya penggabungan dengan Republik Indonesia. Hal
Kesatuan Republik Indonesia. Bagi negara kesatuan yang akan didirikan jelas perlu
adanya suatu undang-undang dasar yang baru dan untuk itu dibentuklah suatu panitia
disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh badan pekerja komite nasional pusat dan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14
Agustus 1950 dan berlakulah undang-undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus
1950.
Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-Undang Dasar 1945.
Dan perubahan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama pada masa
14
Lama dianggap kurang mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945
2. UUD 1945
Tata urutan peraturan perundang-undangan nasional berdasarkan UU Nomor 10
UUD 1945 adalah bentuk peraturan perundangan yang tertingi sebagai hokum dasar
tertulis yang memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan Negara.
pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945 ini merupakan konstitusi pertama yang
UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan atau amandemen yang
(Perpu)
15
Perpu dibuat oleh pemerintah dalam hal ini presiden jika ada kegentingan
dari DPR. Jika tidak mendapat persetujuan dari DPR, maka peraturan itu harus
dicabut.
PP adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah, dalam hal ini presiden. PP
Perpres berisi materi yang bersifa khuus untuk melaksanakan ketentuan UU ata untuk
melaksanakan PP.
otonomi daerah. Perda dittapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan
bersama DPRD. Perda merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-
undangan yang levih tinggi dengan memerhatikan ciri khas masing-masing daerah.
16
c. Peraturan desa/peraturan yang setinngkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau
nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya [ CITATION
Bme16 \l 1033 ]
194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan. Dalam Risalah
Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, sebagai Naskah Perbantuan dan
dasar Negara Pancasila. Bersamaan waktunya dengan itu Piagam Jakarta berubah
menjadi Pembukaan UUD 1945 dengan mengalami perubahan dan rancangan hokum
itu telah disahlan secara resmi dan bersama pada tanggal 18 Agustus 1945, yaitu
Indonesia.
17
Undang-undang Dasar Negara Ri 1945 secara sistematika pada sebelum
perubahan/amandemen UUD 1945 terdiri atas tiga unsur, yaitu pembukaan, batang
tubuh dan penjelasan. Pembukaan berisi empat pokok pikiran yang secara yuridis
sert paragraph-paragraf yang berisi segala hal tentang asas dasar proklamasi dan
berisi pasal-pasal dari UUD yang terdiri dari 37 pasal, termasuk pasal tentang
Namun, setelah asa reformasi dan terjadinya perubahan terhadap UUD 1945,
sistematika UUD 1945 hanya terdiri dari dua unsur, yaitu pembukaan dan pasal-pasal
sebuah negara disandarkan pada dua unsur. Pertama, unsur deklaratif, yakni adanya
pengakuan dari negara lain, dan kedua, unsur konstitutif, sebagai anasir pokok yang
Pada 17 Agustus 1945, menurut fakta (ipso facto) kita memang menyatakan
merdeka sebagai sebuah negara. Namun terkait pemerintahan yang berdaulat, dan
wilayah, secara yuridis (ipso jure) sesungguhnya baru sah ‘dimiliki’ dan ‘diakui’
18
pada 18 Agustus 1945 melalui rapat paripurna PPKI yang menetapkan Soekarno
sebagai presiden dan Mohammad Hatta selaku wakil presiden, juga menetapkan UUD
Transfigurasi konstitusi dalam hal ini (casu quo) dapat dianggap merupakan
piagam kelahiran bagi negara baru (a birth certificate of new state), sehingga relasi
(betrekking) konstitusi dengan negaranya amat erat berkelindan, begitu inheren, dan
menjadi sesuatu yang mutlak adanya (conditio sine qua non). Tidak ada satupun
negara di dunia ini yang tidak memiliki konstitusi. Bayangkan sebuah rumah tanpa
menopang dan menjamin tegak kokohnya rumah besar yang bernama negara.
law dan the higher law. Dalam konstitusi terdapat pula cakupan pandangan hidup
(way of life, weltanschauung) dan inspirasi bangsa yang memilikinya. Dari dalil
rechtsbron) yang utama, sehingga tidak boleh ada satupun peraturan perundang-
undangan (wettelijk regeling) yang bertentangan dengannya (in strijd zijn met de
grondwet).
klimaks perjuangan bangsa Indonesia sekaligus sebagai karya agung dari para pendiri
bangsa (the founding fathers and mothers). Keistimewaan suatu konstitusi terdapat
19
(toestemming) tentang prinsip-prinsip (principles, beginselen) esensial dalam
dokumen hukum dan politik (political and legal document) [ CITATION KPM18 \l
1033 ].
3. Contoh kasus
Contoh Pelanggaran Konstitusi merupakan salah satu bentuk pelanggaran
terhadap konstitusi yang merupakan dasar hukum tertinggi di negeri ini. Konstitusi
merupakan bentuk dasar negara yang menjadi dasar dalam setiap pengambilan
secara nyata bahwa konstitusi menjadi bagian penting dalam sejarah lahirnya bangsa
ini.
Jika anda masih ingat bahwa pada masa menjelang kemerdekaan hal pertama
yang dilakukan adalah membentuk konstitusi. Hal ini menunjukkan bahwa konstitusi
merupakan landasan dasar serta pondasi bagi bangsa Indonesia. Didalam konstitusi
berisi nilai nilai dasar yang teryuang dalam UUD 1945 serta juga dasar negara yakni
20
Bendera merupakan simbol dari NKRI yang diberi warna merah dan putih. Ini
juga kebudayaan yabg beragam. Sejarah dan nilai histori bendera merah putih
jika kemudian bendera memiliki nilai yang sakral dan amat dihormati. Maka
Bendera dan lambang negara serta bahasa diatur dalam pasal 36-36 UUD
pelanggaran hukum yang kemudain dapat berujung pada tindakan pidana yang
akan dikenai sanksi seperti pada contoh kasus sengketa perdata internasional.
2. Penyimpangan Ideologis
penyimpangan ideologi. Dalam hal ini telah tertuang secara jelas bahwa
ideologi yang bangsa Indonesia anut adalah ideologi pancasila. Sebab ideologi
pancasila merupakan ideoligi yang berasal dari nilai nilai leluhur bangsa serta
telah tertanam dan nilainya sesuai dengan akar kehiduoan bangsa Indonesia.
Maka jika terdapat tindakan atau upaya untuk mengganti ideologi ini. Maka
21
Sebagaimana dalam sejarah bangsa adanya gerakan G30SPKI yang
komunis. Tentunya hal ini bertentangan dengan konstitusi. Serta yang paling
ideologi negara. Maka tentu saja pemerintab harus berlaku dan bertindak tegas
dalam menindak oknum oknum ini. Sebab hal ini dapat menimbulkan
3. Penyimpangan Kekuasaan
tumpang tindak serta kekuasaan teramat besar kepada satu badan. Namun,
memegang kekuasaan yang terlampau besar. Bahkan pada masa itu presiden
tatananya juga bahwa DPR berada diatas presiden sebagai lembaga tertinggi
yang mewakili rakyat. oleh sebab itu maka tentu saja hal ini jelas melanggar
konstitusi .
22
4. Jabatan Rangkap
di posisi strategis lain. Hal ini tentu menyalahi aturan konstitusi yang berlaku.
Sebab dalam konstitusi secara tegas dikatakan bahwa pejabat negara yang
film.
jaminan perlindungan terhadap HAM tidak dapat diberikan secara penuh. Hal
23
Jika anda mengingat kembali, saat pemerintahan presiden Soekarno terdapat
kebijakan dimana presiden saat itu dapat memangku jabatan seunur hidup.
tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945. Dimana dalam UUD
telah secara jelas tertuang bahwa masa jabatan presiden hanyalah 5 tahun.
jabatan selama hampir 32 tahun. Tentu saja hal ini menyalahi konstitusi
rakyat yang saat itu awam mengenai hal yang berkaitan dengan konstitusi
tentu tidak mengetahui hal ini. Terlebih lagi saat itu tidak ada media yang
terhadap konstitusi kerap dan banyak terjadi. kondisinya akan berbeda dengan
7. Dwifungsi ABRI
Istilah ini merujuk pada ABRI yang memegang peran selain sebagai bagian
dari TNI juga dapat turu campur dalam uruaan pemerintah. Tentu anda hisa
pastinya rakyat kecil akan merasa tidak lagi memeiliki perlindungan. Padahal
dalam konstitusi secara jelas menegaskan bahwa militer tidak boleh terlibat
24
dan ikut dalam politik. Sehingga Dwifungsi ABRI ini merupakan bentuk
Selain itu, RUU Kefarmasian merupakan penjabaran serta jawaban dari hal
penting untuk memberikan landasan yang kuat serta payung hukum untuk
dunia kefarmasian serta ada banyak hal yang perlu diatur dalam RUU
adanya Undang – Undang yang mengatur tentang hal tersebut sehingga terjadi
Praktik Kefarmasian. Meski belum menjadi prioritas yang akan dibahas pada
25
2017 ini, RUU Praktik Kefarmasian telah ditetapkan masuk ke dalam
kenyataannya, semua adalah rencana yang tidak memiliki titik akhir tanpa
hukum, yang dalam hal ini adalah masyarakat, baik masyarakat umum
maupun masyarakat Serta ada dampak positif dan negatif dari disahkannya
adanya payung hukum. . Solusi dari permasalahan ini adalah berdiskusi dan
kepada petinggi negara, bekerja sama dengan berbagai lembaga, dan bahkan
turun ke jalan untuk memperjuangkan hak. Aksi berupa tulisan pun juga bisa
26
disampaikan kepada petinggi negara. Mengkaji melalui media sosial
mengenai masalah RUU Kefarmasian ini pun bisa dilakukan. Satukan suara
D. Penutup
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa :
1. Konstitusi merupakan hukum dasar pada suatu negara terutama pada hal
hokum dasar tertulis yang memuat dasar dan garis besar hukum dalam
27
Saran
materi-materi yang lebih banyak dan ada kaitannya dengan UUD 1945
28
Daftar Pustaka
Arto, A. M., 2001. Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Asshidiqiie, J., 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Bmedia, R., 2016. UUD 1945 dan Perubahannya. Depok: Penerbit Bmedia Imprint Kawan
Pustaka.
29