Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSTITUSI NASIONAL

OLEH KELOMPOK : 3
NOVI YUNASTI (220801501007)
YONALIA BARRANG (220801500026)
MUH. IRHAM J. N (220801501001)
MUH. ILHAM CHAMZAH (220801501008)

PROGRAM SUTUDI SENI RUPA


FAKULTAS SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah in dapat saya selesaikan dengan baik.
Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan. Begitu pula atas limpahan Rahmat
dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian ustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena
itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan masalah.............................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian konstitusi .................................................................................................4
B. Jenis konstitusi........................................................................................................... 5
C. Amandemen konstitusi...............................................................................................6
D. Tujuan konstitusi........................................................................................................7
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan
ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk.
Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar
penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hukum
dasar. Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara
konstitusional.
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam
latar belakangnya. Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu
berdasarkan kepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan
sosial yang disebut masyarakat dan pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah
Kumpulan masyarakat yang membentuk suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh
kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori besar dari para ahli untuk
mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter sendiri.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja pengertian Konstitusi?
2. Apa fungsi konstitusi?
3. Bagaimanakah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian konstitusi
2. Untuk mengetahui konstitusi
3. Untuk mengetahui UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian konstitusi
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio), dalam
negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.
Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya
menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi peraturan-peraturan
lainnya. Dalam kasus bentukan negara, kontitusi memuat aturan dan prinsip-
prinsip entitas politik dan hukum,istilah ini merujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-
prinsip dasar hukum termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang dan
kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi merujuk umumnya
merujuk pada pinjaman hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi
dapat diterapkan kepada seluruh hukumyang mendefinisikan fungsi
pemerintahan negara.
Konstitusi pada dasarnya memiliki pengertian luas, yaitu keseluruhan
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengika
tmengenai cara penyelenggaraan suatu pemerintahan. Istilah konstitusi pada
umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara.
Sistem itu berupa kumpulanm peraturan yang membentuk, mengatur atau
memenuhi negara. Peraturan perundang-undangan tersebut ada yang tretulis
sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yang
berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan
demikian,pengertian konstitusi sampai saat ini dapat menunjuk pada peraturan
ketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Dalam sistem negara Indonesia, para pendiri negara membentuk UUD
1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. UUD 1945 adalah hasil dari sebuah
kesepakatan oleh para pendiri negara Republik Indonesia yang berangkat dari
berbagai macam latar belakang daerah dan beragam disiplin ilmu. UUD 1945
dapat dikatakan lahir melalui sebuah mekanisme yang demokratis dengan
kompromi dari semua pihak.
Secara sederhana, pengertian konstitusi dapat dipahami sebagai hukum
dasar yang dapat dijadikan sebuah pedoman dalam menjalankan pelaksanaan
pemerintahan negara.
B. Jenis konstitusi yang ada di Indonesia
Secara umum, konstitusi memiliki 2 jenis berdasarkan bentuknya.
Kedua jenis konstitusi tersebut merupakan jenis konstitusi yang tertulis dan
jenis konstitusi yang tidak tertulis.
1. Konstitusi Tertulis
Konstitusi tertulis merupakan sekumpulan aturan pokok dasar negara,
bangunan negara dan tata negara yang mengatur perikehidupan satu
bangsa di dalam persekutuan hukum negara.
Berikut ini adalah beberapa contoh konstitusi tertulis yang pernah
digunakan negara Indonesia, di antaranya yaitu:
a. UUD 1945
b. UUD RIS
c. UUD Sementara
d. UUD 1945 Hasil Amandemen
2. Konstitusi Tidak Tertulis
Konstitusi yang tidak tertulis dapat juga disebut sebagai konvensi.
Konvensi sendiri memiliki pengertian sebagai kebiasaan sistem tata negara
yang sering ada dalam sebuah negara.
Berikut ini adalah beberapa contoh konstitusi tertulis yang pernah
digunakan negara Indonesia, di antaranya yaitu:
a. Keputusan di MPR diambil dan diputuskan berdasarkan
musyawarah secara mufakat.
b. Pidato Presiden pada sidang paripurna DPR setiap tanggal 16
Agustus 1945, dan Pidato Presiden sebelum MPR melakukan
sidang. Presiden sebagai kepala negara telah menyiapkan bahan-
bahan untuk sidang umum MPR yang akan datang.
c. Adat istiadat.
C. Amandemen konstitusi
Konstitusi sebuah negara dapat mengalami perubahan atau amendemen
karena berbagai faktor, termasuk:
1. Perkembangan Sosial dan Budaya
Perubahan dalam nilai-nilai, norma, dan tuntutan masyarakat dapat
memerlukan adaptasi konstitusi untuk mencerminkan realitas sosial dan
budaya yang berubah.
2. Krisis atau Perubahan Keadaan Darurat
Krisis nasional atau keadaan darurat, seperti konflik bersenjata atau
bencana alam besar, dapat memerlukan perubahan dalam kerangka hukum
dan kebijakan.
3. Tuntutan Hak Asasi Manusia
Evolusi pemahaman tentang hak asasi manusia dan kebutuhan untuk
melindungi dan mempromosikan hak-hak individu dapat mendorong
perubahan dalam konstitusi.
4. Reformasi Politik atau Sistem Pemerintahan
Perubahan dalam struktur atau sistem pemerintahan, seperti peralihan
dari sistem presidensial ke sistem parlementer atau sebaliknya, mungkin
memerlukan amendemen konstitusi.
5. Peningkatan Kesejahteraan dan Keadilan Sosial
Tujuan untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi atau
memastikan keadilan sosial dapat memerlukan perubahan dalam prinsip
dan kebijakan ekonomi.
6. Perubahan Teknologi
Kemajuan teknologi dan perubahan dalam dunia digital dapat
memerlukan amendemen untuk mengakomodasi isu-isu terkait privasi,
keamanan data, dan akses informasi.
7. Pengakuan dan Perlindungan Keanekaragaman Budaya
Negara-negara dengan keanekaragaman etnis, budaya, atau bahasa
mungkin perlu mengakomodasi perlindungan hak dan pengakuan
kelompok-kelompok minoritas.
Setiap perubahan konstitusi harus mengikuti prosedur hukum dan
demokratis yang ditetapkan dalam konstitusi itu sendiri, dan sering kali
melibatkan persetujuan dari lembaga pemerintahan atau mekanisme khusus
yang ditentukan.

D. Fungsi konstitusi
a. Konstitusi dapat berfungsi sebagai penentu serta pembatas kekuasaan dari
sebuah organ negara
b. Konstitusi memiliki fungsi sebagai pengatur hubungan kekuasaan antar
organ negara
c. Konstitusi memiliki fungsi sebagai pengatur hubungan kekuasaan antar
organ negara dengan masyarakat negara tersebut
d. Konstitusi memiliki fungsi sebagai pemberi atau sumber legitimasi
terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan
dari negara
e. Konstitusi memiliki fungsi sebagai penyalur atau pengalih kewenangan
rakyat atau sebagai sumber kekuasaan yang asli kepada organ negara
f. Konstitusi memiliki fungsi sebagai simbolik guna upaya pemersatu
g. Konstitusi memiliki fungsi sebagai simbolik untuk menjadi rujukan dari
identitas serta keagungan kebangsaan
h. Konstitusi memiliki fungsi sebagai simbolik untuk menjadi pusat upacara
(ceremony)
i. Konstitusi memiliki fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat. Baik
dalam arti secara sempit hanya di bidang politik maupun dalam arti secara
luas yang mencakup bidang sosial serta ekonomi
j. Konstitusi memiliki fungsi sebagai sarana menjadi perekayasaan serta
pembaharuan masyarakat. Baik dalam arti yang sempit maupun dalam arti
yang luas
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang Konstitusi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
konsekuensi logis berdirinya suatu negara berdiri atau terbentuknya suatu negara baru adalah
adanya konstitusi. Konstitusi menjadi dasar terpenting dari suatu negara dan oleh karena itu
mendapatkan posisi yang sangat krusial dan penting dalam mewujudkan kehidupan tata
negara suatu negara yang adil dan beradab.
Hubungan antara dasar negara dengan konstitusi dapat dilihat pada sebuah gagasan
dasar, tujuan hingga cita-cita dari negara yang tertuang dalam pembukaan konstitusi suatu
negara. Dasar negara dapat juga digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan negara secara
tertulis dan termuat dalam konstitusi suatu negara. Konstitusi sendiri memiliki fungsi untuk
memberikan pembatasan kewenangan tindakan pemerintah. Selanjutnya, konstitusi
digunakan untuk menjamin seluruh hak yang diperintah dan melakukan perumusan tentang
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Dalam pembahasan ajaran pemisahan kekuasaan, mahkamah konstitusi mendapatkan
kewenangan untuk melakukan pengaturan dalam memutuskan sengketa kewenangan antar
lembaga negara. Mahkamah konstitusi mendapatkan kewenangan itu melalui pemberian
UUD 1945 adalah sebagai konsekuensi restrukturisasi terhadap kelembagaan negara dalam
upaya purifikasi terhadap ajaran pemisahan kekuasaan.
Dalam ajaran pemisahan kekuasaan ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR
tidak lagi menjadi simbol penjelmaan dari kedaulatan rakyat. Hal itu mengimplikasikan
bahwa setiap organ atau lembaga negara memiliki posisi yang sejajar. Situasi yang sejajar
tersebut, memberikan keterbukaan terhadap peluang bagi organ atau lembaga negara untuk
melakukan sengketa terkait dengan kewenangan yang bersumber pada UUD.

Anda mungkin juga menyukai