Anda di halaman 1dari 14

Makalah Hukum Konstitusi dan Kelembagaan Negara

Sejarah Konstitusi dan Negara yang tidak Menggunakan UUD tertulis

Hukum Konstiusi dan Kelembagaan Negara

Oleh:

Widya Raihan Zahra (2103101010372)

Fakultas Hukum

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022-2023
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,

kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sejarah Konstitusi dan

Negara yang tidak Menggunakan UUD tertulis" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Konstitusi dan

Kelembagaan Negara. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan

tentang Sejarah Konstitusi dan Negara yang tidak Menggunakan UUD tertulis

bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof.Dr.Syarifuddin,

S.H.,M.Hum selaku dosen Mata kuliah Hukum Konstitusi dan Kelembagaan

Negara.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran

dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 23 Mei 2023

Widya Raihan Zahra

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi............................................................................................................ii

BAB 1 Pendahuluan..........................................................................................1

1.1 Latar belakang ..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan Permasalahan.........................................................................2

BAB 2 Pembahasan ..........................................................................................3

2.1 Bagaimana Sejarah Konstitusi? .......................................................3


2.2 Negara mana saja di Dunia ini yang tidak Menggunakan UUD
tertulis?....................................................................................................6

BAB 3 Kesimpulan ...........................................................................................9

3.1 Kesimpulan........................................................................................9

Daftar Pustaka ................................................................................................10

ii
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Konstitusi atau Undang-undang Dasar (UUD) adalah keseluruhan

sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan

untuk membentuk dan mengatur atau memerintah dalam suatu negara.

Indonesia sendiri memiliki konstitusi yang disebut UUD 1945. Proses

Indonesia untuk bisa berhasil memiliki UUD 1945 tentu melalui kisah

sejarah yang cukup panjang.

Hampir semua negara di dunia memiliki konstitusi tertulis atau

Undang-Undang Dasar (UUD) yang pada umumnya mengatur

mengenai pembentukan, pembagian wewenang dan cara bekerja

berbagai lembaga kenegaraan serta perlindungan hak asasi manusia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Konstitusi?

2. Negara mana saja di Dunia ini yang tidak Menggunakan UUD

tertulis?

1.3 Tujuan Permasalahan

Tujuan permasalahan ini untuk mempelajari sejarah konstitusi

dan mengetahui negara mana saja yang tidak menggunakan UUD

tertulis, membantu kita memahami perjalanan konstitusi, dan

pentingnya konstitsi dalam memastikan pemerintahan yang baik dan

melindungi hak-hak individu.

2
Bab 2

Pembahasan

2.1 Bagaimana Sejarah Konstitusi

Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum

dasar tertinggi yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan

negara, karenanya suatu konstitusi harus memiliki sifat yang lebih

stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi jika jiwa dan

semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam

konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa

perubahan yang besar terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa

jadi suatu negara yang demokratis berubah menjadi otoriter karena

terjadi perubahan dalam konstitusinya.

Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan

konstitusi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini

terjadi apabila mekanisme penyelenggaraan negara yang diatur dalam

konstitusi yang berlaku dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan

aspirasi rakyat. Oleh karena itu, konstitusi biasanya juga mengandung

ketentuan mengenai perubahan konstitusi itu sendiri, yang kemudian

3
prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi

adalah benar-benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan

semena-mena dan bersifat sementara atau pun keinginan dari

sekelompok orang belaka.

Seperti yang kita ketahui bahwa sejarah konstitusi disetiap

negara itu berbeda dan bervariasi disetiap negara, dan saya akan

meberikan gambaran umum tentang perkembangan konstitusi di

Indonesia.

1. Undang-Undang Dasar 1945

Ini adalah konstitusi pertama Indonesia, disahkan pada

tanggal 18 Agustus 1945. Konstitusi ini menetapkan

Indonesia sebagai negara demokratis dengan system

pemerintahan republik dan mengatur prinsip-prinsip dasar

negara.

2. Konstituante dan Pembaharusan UUD 1945

Pada tahun 1950, Konstituante didirikan untuk merancang

konstitusi baru. Namun, proses ini menghadapi berbagai

perbedaan dan kontroversi, sehingga tidak berhasil

menghasilkan konstitusi baru. Pada tahun 1959, MPRS

4
(Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) mengadakan

Sidang Umum Tahunan yang menghasilkan Pembaharuan

UUD 1945. Pembaharuan ini memperluas hak-hak asasi

manusia dan mengubah sistem pemerintahan menjadi

presidensial.

3. Orde Baru dan Pembatasan Hak-Hak

Pada masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998) yang

dipimpin oleh Presiden Soeharto, konstitusi mengalami

pembatasan hak-hak sipil dan politik. Beberapa amandemen

dilakukan pada UUD 1945, yang memberikan kekuasaan

yang lebih besar kepada presiden dan membatasi kebebasan

berpendapat dan berorganisasi.

4. Reformasi dan Amandemen UUD 1945

Pada tahun 1998, gerakan Reformasi meluas di Indonesia,

yang mengakibatkan jatuhnya rezim Orde Baru. Pada tahun

1999, dilakukan amandemen terhadap UUD 1945 yang

mengembalikan sistem pemerintahan ke bentuk parlementer,

5
memperkuat lembaga legislatif, dan memberikan

perlindungan yang lebih kuat terhadap hak asasi manusia.

5. Amandemen Lanjutan UUD 1945

Sejak amandemen tahun 1999, UUD 1945 telah mengalami

beberapa amandemen lanjutan. Amandemen-amandemen ini

mencakup perubahan dalam struktur pemerintahan,

pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), perluasan

hak-hak perempuan, perlindungan lingkungan hidup, dan

masalah-masalah lain yang relevan.

2.2 Negara mana saja di Dunia ini yang tidak Menggunakan UUD

tertulis?

Ada beberapa negara di dunia yang mengandalkan konstitusi

tidak tertulis atau konstitusi berdasarkan kebiasaan. Beberapa contoh

negara yang menggunakan konstitusi berdasarkan kebiasaan adalah:

1. Inggris

Inggris memiliki sistem hukum kebiasaan yang tidak

bergantung pada dokumen tertulis tunggal. Konstitusi Inggris

6
terbentuk dari serangkaian kebiasaan, norma, putusan

pengadilan, dan konvensi politik yang berkembang dari waktu

ke waktu. Dalam hal ini, Parlemen memiliki wewenang untuk

mengubah konstitusi dengan mengesahkan undang-undang baru

melalui Undang-Undang Parlemen.

2. Selandia Baru

Selandia Baru juga mengandalkan konstitusi tidak tertulis yang

berdasarkan hukum kebiasaan. Meskipun ada beberapa undang-

undang tertulis yang berperan penting, prinsip-prinsip

konstitusional dan norma-norma konstitusional terbentuk

melalui praktik dan tradisi. Konstitusi yang dimiliki Selandia

Baru adalah seperangkat hukum dan prinsip yang

mendefinisikan negara dan warganya. Konstitusi ini berkaitan

dengan hubungan antar individu dan negara, serta bagaimana

cara pemerintah harus berfungsi. Negara ini tidak memiliki

dokumen konstitusional tunggal. Sebaliknya, konstitusi

Selandia Baru bergantung pada beberapa dokumen termasuk

Undang-Undang Konstitusi tahun 1986, Undang-Undang

Parlemen, hingga Putusan Pengadilan.

7
3. Israel

Israel memiliki kerangka hukum yang berdasarkan konstitusi

tidak tertulis. Meskipun Israel memiliki "Hukum Dasar" sebagai

kerangka hukum dasar, sebagian besar prinsip dan norma

konstitusionalnya terbentuk melalui praktik, kebiasaan, dan

putusan pengadilan. Israel juga tercatat sebagai negara yang

tidak memiliki konstitusi tertulis. Negara ini berjalan di bawah

konstitusi tidak tertulis berdasar Keputusan Harari 30 Juni 1950

yang diadopsi oleh Majelis Konstituante Israel. Sekutu dekat

AS ini juga memberlakukan beberapa undang-undang dasar

yang fokusnya tertuju pada hak asasi manusia serta kegiatan

pemerintah.

8
BAB 3

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Konstitusi telah mengalami perkembangan signifikan dari

zaman kuno hingga era modern. Konstitusi bertujuan untuk menyusun

struktur pemerintahan, mengatur hak-hak warga negara, dan menjaga

keseimbangan kekuasaan. Perkembangan konstitusi telah

mempengaruhi sistem politik di seluruh dunia. Ada negara-negara

yang tidak mengadopsi UUD tertulis, melainkan mengandalkan

kebiasaan dan praktik yang lama sebagai dasar konstitusional mereka.

Konstitusi berdasarkan kebiasaan ini dapat berkembang secara

organik dari tradisi dan praktek yang sudah berlangsung lama dalam

masyarakat.

9
Daftar Pustaka

- https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776

- https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/10/140000079/sejarah-

terbentuknya-konstitusi-di-indonesia?page=all –

- https://international.sindonews.com/read/772665/41/tiga-negara-yang-tidak-

memiliki-konstitusi-tertulis-1652861146 -

- https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=9414#:~:text=Negara

%20yang%20tidak%20memiliki%20konstitusi,negara%20yang%20tidak

%20terdokumentasikan%20tersebut.

10
11

Anda mungkin juga menyukai