Disusun
NAMA : YESIAPRIYANI
NPM : 2174201171
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BENGKULU
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. saya bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan
kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap dapat lebih memahami
secara mendalam tentang Hukum. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah atau penyusunan
makalah berikutnya menjadi lebih baik.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada Dosen saya, Semoga
Allah SWT selalu mecurahkan berkah dan ridho kepada kita semua. Aamiin.
Penyusun.
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
Bab II
Pembahasan
A. Sejarah Hukum.......................................................................................... 7
Bab III
Penutup
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah hukum
2. Mengetahui pengertian atau istilah hukum
3. Mengetahui Tujuan Hukum
4. Mengetahui Budaya Hukum di Indonesia
5. Mengetahui kegunaan perbandingan sistem hukum
6. Mengetahui keluarga hukum atau famili hukum
7. Mengetahui sistem hukum utama (major legal system)
1.4 Manfaat Penulisan
1) Fase Pra-Kolonial
Fase Pra-Kolonial biasa disebut dengan fase sebelum penjajahan, dahulu
Indonesia sebelum adanya penjajahan menganut sistem kerajaan, diantara
lain kerajaan maja pahit, kerajaan sriwijaya, kerajaan mataram dan
sebagainya. Pada saat itu berarti masih menerapkan hukum sistem antar
masing-masing wilayah kerajaan. Terdapat 2 zaman kerajaan yaitu
kerajaan Hindu-Budha dan zaman kerajaan Islam.
2) Fase kolonial
Fase Kolonial biasa disebut dengan fase penjajahan, semenjak Belanda
menjajah Indonesia, banyak sekali perubahan terutama dalam sistem
hukum di Indonesia. Sejak masa VOC berlangsung pada abad XVII,
tatanan hukumnya dikualifikasikan sebagai tatanan hukum represif in
optima forma. Tatanan hukum yang berlaku saat itu menguntungkan
bangsa Belanda dan merugikan bangsa Indonesia terutama dalam bidang
ekonomi. Periode kolonialisme Jepang Pada Maret 1942, Terjadi pada
saat Jepang ingin menguasai kekuasaan yang Belanda miliki pada waktu
itu. Jepang mulai meduduki seluruh daerah Hindia Belanda. Untuk
melaksanakan tata pemerintahan di Indonesia, pemerintahan balatentara
Jepang berpedoman kepada undang-undangnya yang disebut “Gunseirei”.
Masa pendudukan Jepang pembaharuan hukum tidak banyak terjadi,
seluruh peraturan perundang-undangan yang tidak bertentangan dengan
peraturan militer Jepang, tetap berlaku sembari menghilangkan hak-hak
istimewa orang-orang Belanda dan Eropa lainnya.
3) Fase Kemerdekaan
Di fase kemerdekaan ini terdapat 3 masa yaitu masa orde lama, masa orde
baru dan masa reformasi.
- Masa Orde Lama Tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang di
tetapkan oleh bangsa Indonesia sendiri atau Negara Indonesia. Orde
Lama dipimpin Presiden Soekarno dan wakil presiden Moh. Hatta.
Sejak 18 Agustus 1945 tata hukum positif di Indonesia adalah system
hukum yang tersusun atas subsistem hukum adat, subsistem hukum
Islam, dan subsistem hukum Barat. Dinamika politik pada masa ini
mengalami pasang surut.
- Masa Orde Baru Setelah Kudeta G.30.S/PKI digagalkan, kemudian
sejak terbitnya Surat Perintah 11 Maret 1966 yang sering dikenal
sebagai “Supersemar”, maka dimulailah suatu babak baru dalam
perjalanan sejarah kehidupan bangsa Indonesia, yang kemudian
menyebut diri sebagai pemerintahan Orde Baru. Perkembangan dan
dinamika hukum dan tata peradilan di bawah Orde Baru justru diawali
oleh penyingkiran hukum dalam proses politik dan pemerintahan.[25]
Diantaranya UU pokok Agraria, yang bersamaan dengan dibuatnya
UU Penanaman Modal Asing, UU Kehutanan, UU Pertambangan.
Orde Baru juga menundukkan lembaga-lembaga hukum di bawak
eksekutif, pengendalian sistem pendidikan, pemikiran kritis
masyarakat dibatasi, hingga tak ada perkembangan dalam hukum
nasional. Penyelenggaraan pemerintahan Orde Baru menyalahgunakan
ketentuan peraturan perundang-undangan demi suatu kekuasaan.
Keterpurukan kondisi sistem ketatanegaraan yang dibangun pada masa
Orde Baru mencapai puncaknya ketika diiringi dengan munculnya
krisis ekonomi yang melanda duniaperekonomian bangsa Indonesia
dan Negara-negara Asia.
- Masa Reformasi Wakil Presiden B.J. Habibie menggantikan posisi
Presiden Soeharto. Selama pemerintahannya sudah terjadi empat kali
amandemen UUD RI. Dengan demikian, komposisi UUD 1945 pada
Sidang Tahunan MPR tahun 2002 yang lalu, maka susunan UUD 1945
memiliki susunan sebagaimana berikut ini: 1). Undang-Undang Dasar
1945 naskah asli; 2). Perubahan pertama Undang-Undang Dasar 1945;
3). Perubahan kedua Undang-Undang Dasar 1945; 4). Perubahan
ketiga Undang-Undang Dasar 1945; 5). Perubahan Keempat Undang-
Undang Dasar 1945.
Selain itu, KBBI menjelaskan bahwa hukum juga bisa diartikan sebagai
patokan (kaidah atau ketentuan) mengenai peristiwa tertentu kepada manusia
di muka bumi. Dalam persidangan, hukum punya peran penting dalam
mengambil keputusan yang akan ditetapkan oleh hakim.
1) Mr.E.M Meyers
Mr.E.M Meyers mengungkapkan hukum adalah semua aturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia
dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi Penguasa-penguasa
Negara dalam melaksanakan tugasnya.
2. S.M. Amin
Hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan
sanksi-sanksi. Adapun tujuan hukum adalah mengadakan ketatatertiban dalam
pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terjaga.
4. Ernest Utrecht
Menurut ahli hukum asal Belanda ini, hukum adalah himpunan peraturan yang
mengatur kehidupan. Peraturan tersebut dapat berupa perintah atau larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan harus ditaati oleh
seluruh anggota masyarakat.
Namun, karena apa yang berfaedah bagi seseorang mungkin bisa dianggap
merugikan bagi orang lain, maka menurut teori utilitas, tujuan hukum adalah
menjamin adanya kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada semua orang.
KESIMPULAN
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3582252&val=31075
&title=Analisis%20Perbedaan%20Komponen%20Pidana%20Sistem%20Hukum
%20Civil%20Law%20dan%20Common%20Law
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6696943/pengertian-hukum-menurut-
para-ahli-serta-bentuk-dan-
tujuannya#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,bisa%
20mengatur%20pergaulan%20hidup%20masyarakat.
https://business-law.binus.ac.id/2019/10/04/apa-itu-budaya-hukum/
https://repo-
dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/32302/perbandingan%20hukum%20
rev%203.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/637440/mod_resource/content/1/PPT%20Nu
r%20Hidayah%20Febriyani_E0018305_Perbandingan%20Hukum%20Pidana%20
%28C%29.pdf
5 SOAL PERTANYAAN DARI MAKALAH DIATAS