Anda di halaman 1dari 13

Tugas Partisipasi Mata Kuliah Pembelajran PKn di SD

MAKALAH

HUKUM DI INDONESIA

NAMA : AFRIANI ALFI KHASANAH

NIM : 855776019

SEMESTER/KELAS : IV / 4.A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ PALEMBANG POKJAR LEMPUING

TA. 2023.1
KATA PENGANTAR

Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Hukum di
Indonesia". Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmateril yang
diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Miftahurrahman, M.Pd selaku Totor pada Mata Kuliah


Pembelajaran PKn di SD /PDGK 4201, yang sudah memberikan arahan
kepada penilis di dalam penyelesaian makalah ini.
2. Kepada suami saya tercinta M. Charor Ibnu Purba,S.IP yang telah
membantu, memotivasi, dan mendukung saya.
3. Kepada teman teman kelas 4 A S1 PGSD, yang selalu memberikan
semangat.

Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Mesuji, 25 Mei 2023

Afriani Alfi Khasanah
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 : Latar Belakang


1.2 : Rumusan Masalah
1.3 : Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III: PENUTUP

3.1 : Kesimpulan
3.2 : Saran
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum (serapan dari bahasa Arab: ‫ )حكم‬adalah kumpulan peraturan


yang terdiri atas norma dan sanksi-sanksi. Hukum adalah sesuatu yang
berkaitan erat dengan kehidupan manusia merujuk pada sistem yang
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan penegakan hukum
oleh kelembagaan penegak hukum karena segala kehidupan manusia dibatasi
oleh hukum.

Hukum mengatur sanksi bagi penyalahgunaan kekuasaan dalam


bidang politik, ekonomi, dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak
sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap
pelanggaran hak individu dalam hukum perdata, dan hukum pidana yang
mengupayakan cara negara untuk menuntut pelaku pelanggaran hukum
publik. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali
dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara
berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan, lingkungan,
peraturan atau tindakan militer. Filsuf Aristotle menyatakan bahwa
"sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dibandingkan dengan
peraturan tirani yang merajalela.

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan


sanksi yang dibuat dengan kesepakatan bersama. Hukum dibuat dengan tujuan
mengatur dan menjaga ketertiban, keadilan sehingga kekacauan bisa
terkendali atau dicegah.Setiap negara memiliki peraturan hukum yang
berbeda-beda, termasuk negara Indonesia. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 3,
Indonesia merupakan negara hukum dan setiap warga negara Indonesia harus
mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia.1

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, di akses pada hari Kamis 25 Mei 2023,
jam 08.30 WIB
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial
atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan
oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator
tunggal, yang menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui keputusan
dan peraturan; atau ditetapkan oleh hakim melalui presiden.

Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk
perjanjian arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan
perselisihan dengan litigasi pengadilan standar.

Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konstitusi, tertulis atau diam-
diam, dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk politik,
ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai
mediator hubungan antar manusia.2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan di ulas oleh penulis dalam makalah ini
adalah :
1. Bagaimana sejarah hukum di Indonesia ?
2. Apa saja jenis – jenis hukum di Indonesia ?
3. Apa saja istilah-istilah hukum di Indonesia ?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun Tujuan Makalah yang akan di ulas oleh penulis dalam makalah ini
adalah :
1. Memaparkan Sejarah hukum di Indonesia.
2. Memaparkan jenis-jenis hukum di Indonesia.
3. Menjelaskan istilah – istilah hukum di Indonesia

2
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum/, di akses pada
tanggal 25 Mei 2023, jam 09.00 WIB
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Hukum di Indonesia


Negara Indonesia merupakan negara hukum. Yang dimaksud dengan negara
hukum adalah negara yang menjunjung tinggi segala peraturan dan perundang-
undangan yang sudah tercantum dalam negara tersebut, seperti yang terdapat
dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang 1945 yang mempunyai makna bahwa
negara hukum yang pelaksanaan ketatanegaraanya dilaksanakan berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku. Dalam sebuah negara hukum, kekuasaan
akan dijalankan oleh pemerintah berdasar kedaulatan hukum atau yang kita sebut
sebagai supremasi hukum yang bertujuan untuk menjalankan sebuah ketertiban
hukum. Berikut ini berbagai tahapan sejarah hukum di Indonesia

2.1.1 Fase Pra-Kolonial


Fase Pra-Kolonial biasa disebut dengan fase sebelum penjajahan,
dahulu Indonesia sebelum adanya penjajahan menganut sistem kerajaan,
diantara lain kerajaan maja pahit, kerajaan sriwijaya, kerajaan mataram dan
sebagainya. Pada saat itu berarti masih menerapkan hukum sistem antar
masing-masing wilayah kerajaan. Terdapat 2 zaman kerajaan yaitu kerajaan
Hindu-Budha dan zaman kerajaan Islam Fase Kolonial Fase kolonial biasa
disebut dengan fase penjajahan, semenjak Belanda menjajah Indonesia,
banyak sekali perubahan terutama dalam sistem hukum di Indonesia. Sejak
masa VOC berlangsung pada abad XVII, tatanan hukumnya dikualifikasikan
sebagai tatanan hukum represif in optima forma. Tatanan hukum yang
berlaku saat itu menguntungkan bangsa Belanda dan merugikan bangsa
Indonesia terutama dalam bidang ekonomi.

2.1.2 Periode kolonialisme Jepang


 Pada Maret 1942, Terjadi pada saat Jepang ingin menguasai kekuasaan
yang Belanda miliki pada waktu itu. Jepang mulai meduduki seluruh daerah
Hindia Belanda. Untuk melaksanakan tata pemerintahan di Indonesia,
pemerintahan balatentara Jepang berpedoman kepada undang-undangnya yang
disebut “Gunseirei”.  Masa pendudukan Jepang pembaharuan hukum tidak banyak
terjadi, seluruh peraturan perundang-undangan yang tidak bertentangan dengan
peraturan militer Jepang, tetap berlaku sembari menghilangkan hak-hak istimewa
orang-orang Belanda dan Eropa lainnya.

2.1.3 Fase Kemerdekaan  


Di fase kemerdekaan ini terdapat 3 masa yaitu masa orde lama, masa
orde baru dan masa reformasi.
a) Masa Orde Lama   
Tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang di tetapkan oleh bangsa
Indonesia sendiri atau Negara Indonesia. Orde Lama dipimpin Presiden
Soekarno dan wakil presiden Moh. Hatta. Sejak 18 Agustus 1945 tata hukum
positif di Indonesia adalah system hukum yang tersusun atas subsistem hukum
adat, subsistem hukum Islam, dan subsistem hukum Barat. Dinamika politik
pada masa ini mengalami pasang surut.

b) Masa Orde Baru  


Setelah Kudeta G.30.S/PKI digagalkan, kemudian sejak
terbitnya Surat Perintah 11 Maret 1966 yang sering dikenal sebagai
“Supersemar”, maka dimulailah suatu babak baru dalam perjalanan
sejarah kehidupan bangsa Indonesia, yang kemudian menyebut diri
sebagai pemerintahan Orde Baru. Perkembangan dan dinamika hukum
dan tata peradilan di bawah Orde Baru justru diawali oleh penyingkiran
hukum dalam proses politik dan pemerintahan.[25] Diantaranya UU
pokok Agraria, yang bersamaan dengan dibuatnya UU Penanaman
Modal Asing, UU Kehutanan, UU Pertambangan. Orde Baru juga
menundukkan lembaga-lembaga hukum di bawah eksekutif,
pengendalian sistem pendidikan, pemikiran kritis masyarakat dibatasi,
hingga tak ada perkembangan dalam hukum nasional. Penyelenggaraan
pemerintahan Orde Baru menyalahgunakan ketentuan peraturan
perundang-undangan demi suatu kekuasaan. Keterpurukan kondisi
sistem ketatanegaraan yang dibangun pada masa Orde Baru mencapai
puncaknya ketika diiringi dengan munculnya krisis ekonomi yang
melanda duniaperekonomian bangsa Indonesia dan Negara-negara Asia.

c) Masa Reformasi
Wakil Presiden B.J. Habibie menggantikan posisi Presiden
Soeharto. Selama pemerintahannya sudah terjadi empat kali
amandemen UUD RI. Dengan demikian, komposisi UUD 1945 pada
Sidang Tahunan MPR tahun 2002 yang lalu, maka susunan UUD 1945
memiliki susunan sebagaimana berikut ini:
1) Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli.
2) Perubahan pertama Undang-Undang Dasar 1945.
3) Perubahan kedua Undang-Undang Dasar 1945.
4) Perubahan ketiga Undang-Undang Dasar 1945.
5) Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945.3

2.2 Jenis – Jenis Hukum Di Indonesia


Ada dua jenis hukum berdasarkan bentuknya, hukum tertulis dan hukum
tidak tertulis   Berikut adalah penjelasannya :
Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah
dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis.
Contoh hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan
lain-lain.

Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh
hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan lain-lain.

https://www.viva.co.id/vstory/sejarah-vstory/1339718-sejarah-singkat-hukum-
3

di-indonesia, diakses pada tanggal 25 Mei 2023, jam 10.00 WIB.


 Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh
masyarakat dan dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang
formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat tersebut.
Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-
lain.
2. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sumbernya
Ada 5 jenis-jenis hukum berdasarkan sumbernya, yakni hukum undang-
undang, hukum kebiasaan, hukum traktat, hukum yurisprudensi, dan hukum
ilmu. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sumbernya :
 Hukum Undang-Undang
Hukum undang-undang atau disebut sebagai wettenrech, adalah jenis hukum
yang terletak dan tercantum di dalam peraturan perundang-undangan.
 Hukum Kebiasaan
Hukum kebiasaan atau disebut juga sebagai gewoonte-en adatrech, adalah
jenis hukum yang berlaku di dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan adat.
 Hukum Traktat
Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum
yang ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara
atau traktat.
 Hukum Yurisprudensi
Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah
jenis hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim, yang menjadi
rujukan hakim selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan.
 ukum Ilmu
Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum
yang pada dasarnya berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan
para ahli hukum yang terkenal dan sangat berpengaruh.
3. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sifatnya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan sifatnya, yakni hukum yang memaksa
dan hukum yang mengatur. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum
menurut sifatnya :
 Hukum Yang Memaksa
Yang dimaksud hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam
keadaan bagaimana pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak.
Contohnya adalah hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya secara
paksa wajib untuk dilaksanakan.
 Hukum Yang Mengatur
Yang dimaksud hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat
dikesampingkan saat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah hukum
mengenai warisan yang dapat diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-
pihak yang terkait.
4. Penggolongan Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya
Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan tempat berlakunya, yakni hukum
nasional, hukum internasional, dan hukum asing. Berikut adalah penjelasan
penggolongan hukum menurut wilayah berlakunya :
 Hukum Nasional
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara
tertentu. Hukum nasional harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut.
 Hukum Internasional
Hukum internasional adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur
hubungan hukum antar negara di dalam hubungan internasional. Hukum
internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat berlaku secara
keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian
internasional tertentu.
 Hukum Asing
Yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.
5. Penggolongan Hukum Berdasarkan Waktu Berlakunya
Ada 2 jenis hukum berdasarkan waktu berlakunya, berikut adalah
penjelasan penggolongan hukum berdasarkan tempat berlakunya:
 Ius Constitutum (hukum positif), adalah hukum yang berlaku sekarang dan
hanya bagi suatu masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu.
Contohnya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Undang-
Undang RI Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia Ius Constituendum (hukum negatif), adalah hukum yang
diharapkan dapat berlaku pada waktu yang akan datang. Misalnya
rancangan undang-undang (RUU).
6. Penggolongan Hukum Berdasarkan Wujudnya
Ada 2 jenis hukum berdasarkan wujudnya, berikut penjelasannya:
 Hukum Objektif
Hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih yang
berlaku umum. Dalam artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku
secara umum dan tidak mengenai terhadap orang atau golongan tertentu
saja.
 Hukum Subjektif
Hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau
lebih. Hukum subjektif ini juga sering disebut sebagai hak.
7. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan isinya, yakni hukum publik dan
hukum privat. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut
isinya :
 Hukum Publik (Hukum Negara)
Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang
mengatur hubungan antara negara dengan individu atau warga negaranya.
Hukum publik umumnya menyangkut tentang kepentingan umum atau
publik dalam ruang lingkup masyarakat.
Hukum publik dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
 Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait
pelanggaran dan kejahatan, serta memuat larangan dan sanksi.
 Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait
hubungan antara negara dengan bagian-bagiannya.
 Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur
tentang tugas dan kewajiban para pejabat negara secara administratif.
 Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait
hubungan antar negara, seperti hukum perjanjian internasional, hukum
perang internasional, dan sejenisnya.
 Hukum Privat (Hukum Sipil)
Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang
berguna untuk mengatur hubungan antara individu satu dengan individu
lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum privat memfokuskan
pada kepentingan perseorangan.
Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
 Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar
individu secara umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum perjanjian,
hukum kekayaan, hukum waris, hukum perkawinan, dan sebagainya.
 Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan
antar individu di dalam kegiatan perdagangan, misalnya yaitu hukum jual
beli, hutang utang piutang, hukum mendirikan perusahaan dagang, dan
sebagainya.
8. Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan cara mempertahankannya, yakni
hukum material dan hukum formal. Berikut adalah penjelasan penggolongan
hukum menurut cara mempertahankannya :
 Hukum Material
Hukum material adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara
anggota masyarakat yang berlaku secara umum mengenai hal-hal yang
dilarang serta hal-hal yang dibolehkan untuk dilakukan. Contohnya adalah
hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya.
 Hukum Formal
Hukum formal adalah jenis hukum yang mengatur tentang bagaimana cara
mempertahankan dan melaksanakan hukum material. Contohnya adalah
Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata, dan sebagainya.

https://fahum.umsu.ac.id/penggolongan-hukum-di-indonesia/#:~:text=Ada
%205%20jenis%2Djenis%20hukum,hukum%20yurisprudensi%2C%20dan
%20hukum%20ilmu.

Anda mungkin juga menyukai