1
Pendahuluan
Pada suatu negara di dunia pasti mempunyai konstitusi, karena konstitusi merupakan
salah satu syarat penting untuk mendirikan dan membangun suatu negara yang merdeka, oleh
karenanya begitu pentingnya konstitusi itu dalam suatu negara. Konstitusi merupakan suatu
kerangka kehidupan politik yang sesungguhnya telah dibangun pertama kali peradaban dunia
dimulai, karena hampir semua negara menghendaki kehidupan bernegara yang konstitusional,
adapun ciri-ciri pemerintahan yang konstitusional diantaranya memperluas partisipasi politik,
memberi kekuasaan legislatif pada rakyat, menolak pemerintahan otoriter dan sebagainya
(pendahuluan). di dalam konstitusi juga termasuk memuat pernyataan-prnyataan atau
pendapat dari para ahli hukum/negarawan, serta adat kebiasaan peradaban setempat, termasuk
di dalamnya adalah undang-undang. Pada masa peradaban Roma konstitusi mempunyai
pengaruh begitu besar sampai pada abat pertengahan, sehingga tercetuslah inspirasi
kehidupan demokrasi perwakilan yang cukup kuat hingga melahirkan paham demokrasi
perwakilan dan nasionalisme, dari sinilah sebagai cikal bakal munculnya paham
konstitusionalisme modern dalam sebuah negara.
A. Pengertian Konstitusi
Konstitusi juga dapat diartikan sebagai hukum dasar.Para pendiri Negara kita
Menggunakan istilah hukum dasar. Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: “undang-undang
dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar yang tertulis, sedangkan disamping
Undang-Undang dasar tersebut berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelanggaraan Negara, meskipun
tidak tertulis” dan hukum dasar tidak tertulis disebut konvensi.
2
1. Konstitusi dalam pengertian politik sosiologis, konstitusi mencerminkan
kehidupan politik didalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.
2. Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum. Konstitusi dalam hal ini
mengandung pengertian yuridis.
3. Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang tinggi yang
berlaku dalam suatu Negara.
b. K.C. Wheare mengartikan konstitusi sebagai “ keseluruhan sistem ketatanegaraan dari
suatu Negara, berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah dalam pemerintahan suatu Negara.
c. Prof. Prayudi Atmosudirjo merumuskan konstitusi sebagai berikut:
1. Konstitusi suatu Negara adalah hasil atau produk sejarah dan proses perjuangan
bangsa yang bersangkutan.
2. Konstitusi suatu Negara adalah rumusan dari filsafat, cita-cita, kehendak dan
perjuangan bangsa Indonesia.
3. Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jaln pikiran, mentalitas dan kebudayaan suatu
bangsa.
(a) Konstitusi (hukum dasar) dalam arti was meliputi hukum dasar tertulis dan hukum
dasar tidak tertulis.
(b) Konstitusi (hukum dasar) dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis, yaitu
undang-undang dasar. Dalam pengertian ini undang undang dasar merupakan
konstitusi atau hukum dasar yang tertulis.
3
B. UUD 1945, Islam dan Perubahannya
Amandemen UUD 1945 diadakan dengan aturan atau kesepakatan dasar dalam
melakukan perubahan terhadap UUD 1945, yakni tidak mengubah Pembukaan UUD
1945, tetap mempertahankan NKRI, mempertegas sistem pemerintahan presidensial, serta
penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-
pasal atau batang tubuh. Amandemen atau perubahan terhadap UUD 1945 dilakukan
secara bertahap karena mendahulukan pasal-pasal yang disepakati oleh semua fraksi di
MPR. Proses perubahan lalu dilanjutkan dengan perubahan terhadap pasal yang lebih sulit
untuk memperoleh kesepakatan.
a. Hasil amandemen UUD 1945 Amandemen UUD 1945 diadakan oleh MPR sejak
tahun 1999 sebanyak empat kali. Hasil amandemen UUD 1945 yakni sebagai berikut :
1. Amandemen UUD 1945 yang pertama
Amandemen UUD 1945 yang pertama dilaksanakan pada Sidang Umum MPR
1999 tanggal 14-21 Oktober 1999.
4
2. Amandemen UUD 1945 yang kedua
Amandemen UUD 1945 yang kedua dilaksanakan pada sidang tahunan MPR 2000
tanggal 7 - 18 Agustus 2000.perubahan kedua UUD 1945 ditetapkan pada 18 Agustus
2000.
Hasil amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 27 pasal dalam UUD sebagai
berikut:
Amandemen UUD 1945 yang ketiga dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR
2001 tanggal 1-9 November 2001.Perubahan ketiga terhadap UUD 1945 ditetapkan
tanggal 9 November 2001.
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 23 Pasal dalam 7 Bab
sebagai berikut:
5
- Bab VIIIA mengenai BPK
Amandemen UUD 1945 yang keempat dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR
2001 tanggal 1-11 Agustus 2002. Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi
19 Pasal yang terdiri atas 31 butir ketentuan serta 1 butir yang dihapuskan.
- UUD 1945 sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga, dan
keempat adalah UUD 1945 yang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Relasi antara agama dan negara dalam Negara Pancasila bersifat simbiotik
mutualistik.Walaupun bukan negara agama, tapi negara menghormati agama dan memberi
kebebasan kepada warga negara untuk beragama dan beribadah menurut agamanya.Bahwa
umat manusia sejatinya bersaudara, maka perlu dikembangkan persaudaraan kemanusiaan.
Dalam kaitan ini, ditegaskan bahwa kesadaran akan persaudaraan kemanusiaan itu
6
meniscayakan adanya rasa kasih sayang (tarahum) yang melintasi tapal batas primordial
seperti agama, ras, bangsa, dan suku-bangsa.
Dalam niat. Amal yang lahir dari keterpaksaan tidak bernilai apa-apa. Hadist Rasullah
saw menegaskan :
Sesungguhnya setiap amal tergantung dari niat dan sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR.al-Bukhari)
Prinsip kemerdekaan juga sejalan dengan konsep fikih bahwa kemerdekaan merupakan
syarat taklif (memikul perintah/larangan.).seperti diketahui inti pesan islam baik dalam Al-
Qur’an atau hadist adalah taklif untuk berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan ; berbuat
yang terpuji dan membuang yang tercela.
Maka,salah satu amal saleh dengan keutamaan tinggi adalah memberikan kemerdekaan
atau memerdekakan “budak” manusia yang terjajah,tertindas dalam belenggu oleh kemauan
pihak lain:
َ َو َم ۤا اَ ۡد ٰرٮ
ك َما ۡال َعقَبَةفَ ُّك َرقَبَة اَ ۡو اِ ۡط ٰع ٌم فِ ۡى يَ ۡو ٍم ِذ ۡى َم ۡس َغبَ ٍةيَّتِ ۡي ًما َذا َم ۡق َربَا َ ۡو ِم ۡس ِك ۡينًا َذا َم ۡت َربَ ٍة ٍة
Tahukah engkau apa itu aqabah? Adalah memerdekakan orang yang terbelenggu,terjajah
atau memberi makan di hari yang sulit kepada orang yatim atau orang miskin.(QS.Al.Balad
[90]:12-16).
7
Suatu suku dan bangsa sebagai entitas sosial dan politik atas kemerdekaan dari penjajahan
suku atau bangsa lain dilindugi oleh Al-Qur’an dalam ayat sebagai berikut:
ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر
Wahai manusia,sungguh telah aku ciptakan kalian dari lelaki dan perempuan dan aku
jadikan kalian berbangsa bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengakui dan berbuat
baik; sungguh yang paling mulia di sisi allah adalah yang paling bertakwa. Sungguh allah
maha mengetahui dan maha teliti (QS.Al-Hujurat [49]:13)
Sejalan dengan ini maka penjajahan dan penindasan dalam bentuk apa pun baik terhadap
manusia individu maupun kolektif (dengan ikatan keyakinan,ide,kesukuan atau kebangsaan
tertentu) berlawanan dengan hak dan kemartabatan manusia.bahwa suatu suku bergabung
dengan suku lain,atau suatu bangsa bergabung dengan bangsa atau bangsa-bangsa lain
sebagai satu kesatuan sosial, hal itu sah-sah saja asalkan terjadi atas pilihan bebas dari pihak-
pihak yang bersangkutan,bukan atas paksaan atau tekanan pihak lain.
1
Sri M Soemantri, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Bandung: Alumni, 1992, hal. 90.
2
Sunarto Sunarto, ‘PRINSIP CHEHS AND BALANCES DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
INDONESIA ’MASALAH-MASALAH HUKUM, 2016 https://doi.org/10.14710/jiip.v3i1.3234.
8
Amanwinata.3juga mengatakan bahwa sistem pemerintahan adalah hubungan antara
kekuasaan eksekutif disatu pihak dengan kekuasaan legislatif dilain pihak. Eksekutif dalam
konteks diatas adalah eksekutif dalam arti sempit yaitu menunjukkan arti kepala cabang
kekuasaan eksekutif atau the supreme of the executive department. Yang apabila
dihubungkan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD RI
1945), dan yang dimaksud dengan kepala cabang kekuasaan eksekutif adalah Presiden selaku
kepala pemerintahan sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 ayat (1) UUD NRI 1945 yang
menyatakan bahwa “Presiden Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undanag Dasar.”
Pada abad IV SM, di dunia ini sudah ada negara.Namun negara-negara sebelum abad
pertengahan pada umumnya belum mengenal sistem pemerintahan presidensial dan sistem
pemerintahan parlementer.Negara tertua penganut bentuk sistem pemerintahan presidential
adalah Amereika Serikat.Sedangkan negara yang paling terdahulu menganut bentuk sistem
pemerintah parlementer adalah Inggris.Dahulu Inggris dikenal sebagai negara yang banyak
mempunyai daerah jajahan.Begitu juga halnya dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Negara-negara bekas jajahan Inggris dan Amerika Serikat, maupun yang bukan jajahan
Inggris dan
Pada garis besar sistem pemerintahan yang dilakukan pada negara-negara demokrat
menganut sistem parlementer dan sistem presidensil, termasuk Indonesia yang didasarkan
pada kesepakatan pendiri bangsa ( founding father) dalam siding Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) PADA TANGGAL 29 Mei s.d 1 juni dan 10 s.d 17 Juli
1945.4Dan untuk menghasilkan produk hukum yang berkarakter responsif dan tidak
3
Ahmad Yani,’ Sistem Pemerintahan Indonesia:Pendekatan Teori Dan Praktek’,Lentera Hukum, 2018
<https://doi.org/10.19184/ejlh.v5i2.7004>/.
4
Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi, Menguatkan Model Legislasi Parlementer dalam Sistem presidensial
Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hal 4 Dikutip di M Yasin al-arif “ Anomali Sistem Pemerintahan
Presidensil Pasca Amandemen UUDNRI TAHUN 1945” hal. 239. Jurnal Hukum IUS QUIA HUSTUM No.2
9
otoriter.Maka, sesuai atas keinginan rakyat diperlukan adanya peningkatan peranan Lembaga
Negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Secara mendasar kekuasaan ladzimnya
dipetakan kedalam beberapa fungsi yang berkaitan satu dengan yang lainnya. John locke
dalam bukunya “two treasises of govemment”, membagin kekuasaannya dalam tiga fungsi,
yakni legislatif, eksekutif, fedeartif. Dengan mengikuti pola piker John Locke, Montesquieu
dalam bukunya “L Espirit de lois” yang ditulis tahun 1784 atau dikenal dengan sebutan “ The
Spirit Of Laws” mengklarifikasi kekuasaan negara dalam tiga cabang, yaitu:
1. Sistem Presidensil, sistem ini dimana eksekutif tidak bertanggung jawab pada badan
legislatif dan pemegang kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatukan oleh atau melalui
10
badan legislatif meskipun kebijaksaan yang dijalankan tidak setujui oleh pemegang
kekuasaan legislatif. Dan dalam sistem pemerintahan presidensil, badan eksekutif dan
legislatif memiliki kedudukan yang independent. Kedua badan tersebut tidak
berhubungan secara langsung mereka juga dipilih oleh rakyat secara terpisah. Sistem
ini juga disebut dengan sistem kongresioinal, yaitu yang merupakan sistem
pemerintahan negara republik, dimana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan
terpisah dengan kekuasaan legislatif.
Pada sistem ini, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik.Namun, masih
ada mekanisme untuk mengontrol presiden.Jika presiden melakukan pelanggaran
konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, maka posisi
presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran tertentu itu dan
wakil presiden akan menggantikan posisinya.
7
Agnes Fitryantica,’ Penyelidikan, Melakukan Tindak, Terhadap korupsi, Pidana’,Jurnal Hukum Bisnis Bonume
Commune, 2019.
8
Rod Hague and others,’Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Indonesia Melalui Konsep Omnibus
Law’, Gema Keadilan, 2019
11
republik.Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa bentuk Indonesia adalah kesatuan,
sedangkan bentuk pemerintahannya republik.
Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
Hal itu didasarkan pada Pasal 4 ayat (1) UUD NRI 1945 yang berbunyi, “Presiden Republik
Indonesia memgang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”Dengan
demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sismtem pemerintahan presidensial.
Tetapi, pada prakteknya banyak bagian-bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang
masuk kedalam sistem pemerintahan di Indonesia .Secara singkat bisa dikatakan sistem
pemerintahan yang bejalan di Indonesia adalah sistem yang merupakan gabungan atau
gabungan dari sistem presidensil dengan pemerintahan parlementer.Apalagi diruntut secara
sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan. Indonesia
menganut sistem kabinet parlementer pada tahun 1959-1966. Kemudian pada rentang waktu
pada tahun 1949-1950, Indonesia menganut distem yang semu.Pada tahun 1950-1959,
Indonesia Indonesia masih menanut sistem pemerintahan parlementer dengan demokrasi
liberal yang bersifat semu.Sedangkan, pada tahun 1959-1966, Indonesia menganut
pemerintahan secara demokrasi terpimpin. Pada UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18
agustus 1945 mencantumkan Indonesia sebagai negara yang menganut sistem presidensil.
Akan tetapi setelah tiga bulan berjalan, timbul lah suatu penyimpangan terhadap UUD 1945,
yakni dibentuknya sebuah kabinet parlementer oleh sultan syahrir sebagai perdana menteri
kabinet I. Dan pada waktu inilah Belanda juga membuat sistem pemerintahan parlemen di
Indonesiaa. Dan ada beberapa pemicu mengapa dibentuk nya sistem parelemen:
12
presidensil ini baru terlihat menonjol pada orde baru pada masa kepemimpinan
Soeharto. Dan beberapa variasi pemicu dari sistem presidensil Republik Indonesia
yakni diantaranya:
Kesimpulan
Konstitusi berasal dari bahasa Prancis yang “constituer” yang artinya membentuk.Pemakaian
istilah konstitusi dimaksudkan untuk pembentukan suatu Negara atau menyusun dan
menyatakan suatu Negara.Konstitusi bisa berarti peraturan dasar (awal) mengenai
pembentukan Negara.Istilah konstitusi bisa dipersamakan dengan hukum dasar atau undang-
undang dasar. Kata konstitusi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai segala
ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan.Amandemen atau perubahan terhadap UUD
1945 dilakukan secara bertahap karena mendahulukan pasal-pasal yang disepakati oleh
semua fraksi di MPR. Proses perubahan lalu dilanjutkan dengan perubahan terhadap pasal
yang lebih sulit untuk memperoleh kesepakat. Sistem parlementer yang dilaksanakan di
Indonesia ini berlangsung selama satu dasawarsa, dan diwarnai dengan saling menjatuhkan
kabinet.Akhirnya, sistem presidensil ini baru terlihat menonjol pada orde baru pada masa
kepemimpinan Soeharto.
13
Daftar Pustaka
Syarah Konstitusi: UUD 1945 dalam Perspektif Islam - Masdar F. Mas'udi - Google Buku. 07
mei 2023. 11:10
Yani ahmad. (2018). Sistem pemerintahan Indonesia: pendekatan teori dan praktrek
Konstitusi Undang Undang Dasar 1945. Legislasi Indonesia. Vol.15, hal.60
Sukadi imam. (2021). Sistem Pemerintahan Indonesia dan Implikasinya Dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commun. Vol.4, hal. 120
14