Nim : 19062009 Prodi : D3 Teknik Sipil Bangunan Gedung Matkul : Pendidikan Kewarganegaraan Peta Konsep
Menginterprestasikan, Mengimplementasikan dan
Membangun Norma Konstitusi UUD 1945dan Konstitusional Ketentuan Perundang-undangan
Sumber Historis, Dinamika dan Esensi dan
Konsep dan Urgensi Alasan Perlunya Sosiologis, dan Politik Tantangan Urgensi Konstitusi Konstitusi tentang Konstitusi Konstitusi Konstitusi
Dinamika Konstitusi Tantangan Konstitusi
RANGKUMAN Menginterprestasikan, Mengimplementasikan dan Membangun Norma Konstitusi UUD 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Perundang-Undangan Dibawah UUD 1945
A. Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa Negara
Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum yang berpendapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi berfungsi sebagai : 1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan konstitualisme. Landasan konstitualisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit. Konstitusi dalam arti luas meliputi Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Organik, Peraturan Perundang-undangan lainnya, dan Konvensi. Konstitusi dalam arti sempit berupa Undang-Undang Dasar (Astim Riyanto, 2009). 2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih terlindungi. 3. Konstitusi berfungsi : a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya b. Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang dicita-citakan tehap berikutnya c. Dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya d. Menjamin hak-hak asasi warga negaranya. Fungsi konstitusi secara umum: 1. Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi kesewenang-wenangan yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sehingga hak- hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan 2. Konstruksi berfungsi sebsgai piagam kelahiran suatu negara 3. Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi 4. Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan 5. Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang 6. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara.
B. Alasan Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Konstitusi merupakan jaminan yang paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan yang ada dalam negara tidak disalah gunakan dan hak asasi manusia/warga negara tidak dilanggar. Konstitusi merupakan manifestasi dari hukum yang harus ditaati, baik oleh pihak yang memegang kekuasaan maupun oleh rakyat. Konstitusi sebagai hukum dasar yang membentuk keseluruhan penyelenggaraan berbangsa dan bernegara memiliki arti penting bagi negara. Begitu pentingnya konstitusi bagi negara maka Mirrian Budiarjo menyatakan bahwa ketentuan konstitusi atau undang-undang sebagai berikut: a. Pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif b. Hak asasi manusia c. Prosedur perubahan undang-undang dasar d. Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD Konstitusi tertulis hanya mengatur dan mencakup hal-hal mengenai negara dalam garis besar atau pokok-pokoknya saja. Konstitusi yag tidak tertulis sering disebut konvensi, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Undang-Undang Dasar 1945 ialah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, Undang-Undang Dasar 1945 berisi norma, aturan atau ketentuan sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum. Ada tiga ciri-ciri umum yang terdapat pada konstitusi, yaitu sebagai berikut: a. Konstitusi sebagai kumpulan kaidah hukum diberi kedudukan yang lebih tinggi daripada kaidah hukum lainnya karena dimaksudkan sebagai alat untuk membatasi wewenang penguasa sehingga tidak boleh dengan mudah diubah oleh kelompok atau golongan yang tengah berkuasa b. Konstitusi memuat prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan yang dianggap paling pokok mengenai kehidupan bersama dalam suatu negara c. Konstitusi lahir dari momen sejarah terpenting bagi masyarakat yang bersangkutan
C. Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara Dihampir semua konstitusi tertulis itu mengatur distribusi kekuasaan sesuai dengan jenis kekuasaan dan karenanya jenis kekuasaan yang dilakukan lembaga negara. Oleh karena, jenis kekuasaan pertama-tama harus ditentukan, dan kemudian lembaga pemerintah bertanggung jawab untuk menerapkan jenis kekuasaan tertentu. Beberapa ilmuan berkomentar tentang sifat tugas atau otoritas. Salah satu yang paling penting adalah pendapat Montesquieu bahwa kekuasaan negara dibagi menjadi tiga jenis kekuatan yang harus dipisahkan secara ketat. Tiga jenis kekuatan adalah: 1. Kekuasaan membuat peraturan perundangan (Legislatif) 2. Kekuasaan melaksanakan peraturan perundangan (Eksekutif) 3. Kekuasaan kehakiman (Yudikatif) Konstitusi suatu negara pada dasarnya adalah konstitusi tertinggi yang mengandung masalah ketatanegaraan, sehingga konstitusi harus lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Selain itu, jika jiwa dan semangat administrasi negara juga diatur dalam konstitusi, sehingga perubahan konstitusi dapat menyebabkan perubahan penting dalam system ketatanegaraan. Negara demokratis dapat menjadi otoriter melalui amandemen konstitusi. Pada dasarnya ada dua jenis sistem yang biasanya digunakan dalam ketatanegaran sehubungan dengan perubahan konstitusi. Sistem pertama adalah bahwa ketika suatu konstitusi diubah, konstitusi secara keseluruhan berlaku (Penggantian Konstitusi). Sistem kedua adalah bahwa jika konstitusi diubah, konstitusi asli tetap berlaku. Ada beberapa hal yang dimuat dalam konstitusi atau Undang-Undang Dasar, yaitu: 1. Organisasi Negara 2. Hak-Hak Asasi Manusia 3. Prosedur Mengubah UUD 4. Ada kalanya Memuat Larangan untuk Mengubah Sifat Tertentu dari UUD 5. Memuat Cita-Cita Rakyat dan Asas-Asas Ideologi Negara
D. Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara 1. Dinamika Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Konstitusi di Indonesia yang berlaku hingga saat ini adalah Undang- Undang Dasar 1945 yang berlaku mulai 5 juli 1959, dimana konstitusi ini termasuk dalam konstitusi tertulis. Konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya. Sepanjang sejarah, Indonesia tercatat mengalami 4 kali perubahan konstitusi dalam kurun waktu yag cukup singkat. Periode pertama yaitu UUD 1945 yang berlaku selama 4 tahun mulai 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 namun ditahun terakhir konstitusi berubah dan ditetapkan menjadi UUD RIS yang berjalan sampai 17 Agustus 1950. Perubahan yang terbilang cukup singkat ini dilatar belakangi oleh agresi militer Belanda yang mengharuskan mengubah bentuk negara dari presidensil menjadi pemerintahan parlementer, akibatnya Indonesia harus mengubah konstitusi negara. Konstitusi negara Indonesia berubah menjadi parlementer yang menjadikan presiden Soekarno sebagai Kepala Negara bukan Kepala Pemerintahan. Dinamika konstitusi di Indonesia adalah sebagai berikut : a. UUD NRI 1945 (Masa Kemerdekaan) Masa berlakunya : 18 Agustus sampai dengan Agustus 1950, dengan catatan, mulai 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus hanya berlaku diwilayah RI Proklamasi b. Konstitusi RIS Masa berlakunya : 1949 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950 c. UUDS 1950 Masa berlakunya : 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959 d. UUD NRI 1945 (Masa Orde Lama) Masa berlakunya : 5 Juli 1959 sampai dengan 1965 e. UUD NRI 1944 (Masa Orde Baru) Masa berlakunya : 1966 sampai dengan 1998
2. Tantangan Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pada pertengahan 1997 negara Indonesia dilanda krisis ekonomi dan mata uang yang sangan serius. Krisis ekonomi dan mata uang di Indonesia merupakan tantangan besar pada saat itu. Sebagai akibat dari krisis, harga telah naik sementara daya beli masyarakat terus turun. Sementara itu, nilai tukar rupe ke mata uang asing, terutama dolar AS, terus turun. Menanggapi kondisi ini, pemerintah telah mencoba berbagai langkah untuk mengatasinya. Namun, kondisi ekonomi belum membaik. Lebih buruk dan lebih buruk dari hari ke hari. Krisis tersebar luas secara politis. Orang tidak lagi mempercayai pemerintah. Krisis kepercayaan kemudian muncul dipemerintahan. Gelombang protes besar-besaran telah terjadi di Jakarta dan daerah-daerah. Demonstrasi ini dianimasikan oleh pelajar, pemuda, dan berbagai komponen bangsa lainnya. Pemerintah tidak bisa lagi mengendalikan situasi. Jadi presiden Suharto mengumumkan pengunduran dirinya pada 21 mei 1998. pengangkatan presiden Suharto menandai awal dari era reformasi negara. Sejauh ini, perubahan UUD 1945 Republik Indonesia telah dilakukan empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan tantangan zaman itu. Masalah dan tantangan yang dihadapi negara pada saat itu tentu berbeda dari awal reformasi.
E. Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara
Indonesia UUD NRI 1945 menempati urutan tertinggi dalam jenjang norma hukum di Indonesia. Berdasarkan ketentuan ini, secara normatif, undang-undang isinya tidak boleh bertentangan dengan UUD. Jika suatu undang-undang isinya dianggap bertentangan dengan UUD maka dapat melahirkan masalah konstitusionalitas undang-undang tersebut. Warga negara dapat mengajukan pengujian konstitusionalitas suatu undang-undang kepada Mahkamah Konstitusi.