Anda di halaman 1dari 4

BAGAIMANA NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945 DAN

KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH UUD


Dalam kehidupan, kita pastinya tidak akan lepas dari yang namanya peraturan. Ada banyak sekali
jenis peraturan seperti peraturan dalam pemerintahan, hal keselamatan , keamanan, dan lainnya. Disini
kita akan belajar tentang esensi, urgensi dan nilai norma konstitusional UUD NRI 1945 dan
konstitusionalitas peraturan perundangan dibawah UUD. Setelah mempelajari materi ini, semoga kita bisa
menjadi seorang calon sarjana yang memahami betul tentang nilai dan norma konstitusional yang
terkandung di dalam UUD NRI 1945 dan UU dibawahnya.

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara


Sebelumnya apa kamu tahu arti dari konstitusi? Di dalam kehidupan bernegara, peraturan
tidak hanya berkaitan dengan bagaimana sistem pemerintahan itu dijalankan. Ada juga beberapa
peraturan yang tidak berhubungan dengan itu contohnya aturan untuk menggunakan helm saat
berkendara, syarat minimal 17 tahun untuk mendapatkan SIM, dan lainnya. Aturan tentang
konsep berjalannya pemerintahan adalah bagian dari konstitusi seperti UUD NRI 1945.
Konstitusi adalah seperangkat aturan yang mengatur bagaimana sebuah pemerintahan itu
dijalankan. Konstitusi juga disebut dengan hokum dasar karena mengatur hal-hal yang mendasar
dari suatu negara.
Secara etmologis (segi Bahasa dan asal katanya) konstitusi berasal dari kata membentuk,
pembentukan. Pembentukan disini maksudnya membentuk suatu negara. Konstitusi berisi tentang
awal mula atau dasarnya dari semua peraturan yang mengenai negara. Beberapa ahli di dunia
tentu saja memiliki argument tersendiri tentang arti dari konstitusi ini. Contohnya Lord James
Bryce, dia berpendapat bahwa konstitusi adalah kerangka dari suatu negara yang mengatur dan
menetapkan hal-hal dan peraturan didalamnya. Sedangkan C.F. Strong berpendapat bahwa
konstitusi itu sama dengan UUD yang dapat diubah sesuai keadaan jaman.
Mengenai urgensi konstitusi, mari kita pelajari dahulu fungsinya. Fungsi konstitusi
adalah sebagai landasan konstitualisme, untuk membatasi kekuasaan pemerintah, memberi suatu
rangka dasar hokum pemerintahan, dan lainnya.

B. Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia


Setelah mempelajari materi A, pastinya kamu bertanya-tanya Apakah setiap negara pasti
memiliki konstitusi? Untuk apa konstitusi itu ? Bagaimana kalau ada negara yang tidak
mempunyai konstitusi? Bagaimana wujud dari konstusi itu? Apakah isi dari konstitusi itu selalu
tertulis? Apakah efektif dalam mengatur sebuah pemerintahan negara?
Di materi selanjutnya mungkin akan dapat membantu kamu berpikir tentang jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan diatas.

C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa-Negara Indonesia
Mari kita awali kegiatan mempelajari segi historis dengan memahami pandangan Thomas
Hobbes (1588-1879) tentang mengapa diperlukannya konstitusi. Menurutnya manusia itu
naturalnya menganut hukum hutan “ Yang kuat menindas yang lemah”, “Memakan atau
dimakan” , dan sejenisnya. Akhirnya manusia mulai sadar dan membuat perjanjian antar
sesamanya. Sampai timbul juga perjanjian tentang rakyat memberikan kekuasaanya kepada
penguasa untuk menjaga perjanjian tersebut. Pemikiran Hobbes cenderung memihak kepada
pemerintahan monarkhi karena percaya bahwa penguasa bumi adalah manusia pilihan dari Tuhan.
Tapi pandangan ini justru membuat munculnya banyak orang-orang yang mengaku wakil dari
Tuhan dan menindas rakyatnya.
Salah satu contoh raja dari sistem monarkhi adalah raja Perancis pada tahun 1643, Louis
XIV. Dia dijuluki sebagai Raja Matahari yang memerintah selama 72 tahun. Louis XIV berhasil
meningkatkan kekuasaan Perancis lewat 3 perang besar. Ungkapan “Negara adalah saya”
dianggap berasal dari Louis XIV. Ungkapan ini tidak dianggap tepat oleh para ahli karena
memiliki kesempatan besar dijatuhkan oleh lawan politiknya. Selama berkuasa, dia menimbulkan
kesengsaraan yang luar biasa pada rakyatnya. Kekuasaan Louis berhenti pada Louis XVI yang
dianggap berkhianat dan ditangkap pada revolusi 10 Agustus. Peraturan untuk membatasi
kekuasaan raja (konstitualisme) dapat mengatasi keaadan seperti ini walaupun sebenarnya
peraturan ini sudah ada sebelum era dihukumnya Louis XVI. Kalau mengingat kembali tentang
HAM, ada juga kejadian-kejadian yang menuntut terbuatnya berbagai hukum HAM.
Setelah memahami cerita diatas , tentu saja telah mengungkap jawaban dari pertanyaan
kenapa diperlukannya konstitusi. Jawaban utamanya adalah untuk membatasi kekuasaan raja atau
pemimpin negara agar tidak semena-mena dalam berkuasa dan mengganggu HAM orang lain.
Didalam UUD NRI 1945 sendiri sudah ada beberapa pasal tentang Kekuasaan Pemerintahan
Negara seperti batasan kekuasaan, syarat pemimpin, dan lainnya. Contohnya di Indonesia,
Presiden merupakan Kepala pemerintahan dan wakil Indonesia di mata dunia. Dalam tugasnya,
Presiden tentu saja di bantu oleh Wakil Presiden. Mentri kabinet. Tidak bisa dibayangkan kalau
penguasa pemerintahan tidak diberi batasan. Mungkin kejadian seperti seorang raja yang semena-
mena dalam berkuasa akan terulang kembali.
Konstitusi juga berfungsi untuk membagi kekuasaan dalam negara. Contohnya beberapa
kekuasaan dibagikan kepada beberapa lembaga seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Konstitusi menentukan cara-cara untuk membuat pusat-pusat kekuasaan tersebut bekerja sama
satu sama lain.
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis (seperti UUD) atau tidak tertulis. Seperti di
Inggris, meskipun termasuk sebagai negara konstitusional tetapi tidak memiliki naskah UUD.
Oleh karena itu, Konstitusi tepatnya berarti peraturan baik yang tertulis maupun tidak yang
menentukan bagimana lembaga negara itu dibentuk dan dijalankan. Selain Inggris , ada juga
Israel dan Selandia Baru yang juga memiliki konstitusi tidak tertulis

D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan


Berbangsa-Negara Indonesia
Menengok perjalanan sejarah Indonesia merdeka, ternyata telah terjadi dinamika
ketatanegaraan seiring berubahnya konstitusi atau undangundang dasar yang diberlakukan.
Salah satu contohnya Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis ekonomi dan moneter
yang sangat hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan
suatu tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut masyarakat mulai tidak percaya lagi
dengan pemerintah,hingga puncaknya pada 21 Mei 1998 mengundurkan diri sebagai presidan.
Dengan berhentinya presiden soeharto menjadi awal reformasi di tanah air. Pada awal reformasi
muncul berbagai tuntutan salah satunya untuk mengamandemen UUD NRI 1945. Tuntutan
perubahan UUD NRI 1945 merupakan suatu terobosan yang sangat besar. Dikatakan terobosan
yang sangat besar karena pada era sebelumnya tidak dikehendaki adanya perubahan tersebut.
Sikap politik pemerintah yang diperkuat oleh MPR berkehendak untuk tidak mengubah UUD
NRI 1945. Apabila muncul juga kehendak mengubah UUD NRI 1945, terlebih dahulu harus
dilakukan referendum (meminta pendapat rakyat) dengan persyaratan yang sangat ketat. Karena
persyaratannya yang sangat ketat itulah maka kecil kemungkinan untuk berhasil melakukan
perubahan UUD NRI 1945. Perubahan UUD NRI 1945 yang dilakukan oleh MPR, selain
merupakan perwujudan dari tuntutan reformasi, sebenarnya sejalan dengan pemikiran pendiri
bangsa (founding father) Indonesia. Ketua panitia Penyusun UUD NRI 1945, yakni Ir. Sukarno
dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 18 Agustus 1945, di antaranya
menyatakan sebagai berikut:
“...bahwa ini adalah sekedar Undang-Undang Dasar Sementara, Undang-Undang Dasar Kilat,
bahwa barang kali boleh dikatakan pula, inilah revolutiegrondwet. Nanti kita membuat Undang-
Undang Dasar yang lebih sempurna dan lengkap”.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara


a. Pengertian esensi dan urgensi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia esensi adalah hakikat; inti; hal yg pokok,
dimana esensi adalah arti dari hidup manusia, maka termasuk juga didalamnya tujuan dan
proses hidupnya.
Kata urgensi berasal dari Bahasa latin yaitu “urgere”yang berarti mendorong. Menurut
istilah kata urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk
diselesaikan. Dalam kamus bahasa Indonesia besar urgensi adalah keharusan yg mendesak;
hal sangat penting:meningkatkan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar
dan jelas, Maksud pengertian dari kamus bahasa Indonesia di atas  adalah sebuah proses
untuk meningkatkan sebuah kedisiplinan yang  harus dilakukan oleh setiap warga Negara
untuk mencapai suatu tujuan Negara dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan
tepat agar tercermin warga Negara yang bisa mencerminkan suatu warga Negara dimana ia
berada .

b. Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara


Konstitusi merupakan dasar pembentukan suatu negara. Konstitusi memuat dan mengatur
hal-hal pokok yang meliputi jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara,
susunan ketatanegaraan suatu negara, dan pembagian serta pembatasan tugas ketatanegaraan.
Konstitusi diindonesia telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan yang
dimaksud diantaranya termasuk bentuk, sifat, kedudukan, bentuk pemerintahan, dan system
pemerintahan.
Dalam negara modern, penyelenggaraan kekuasaan negara dilakukan berdasarkan hukum
dasar (konstitusi). Dengan demikian konstitusi mempunyai kedudukan atau derajat supremasi
dalam suatu negara. Yang dimaksud dengan supremasi konstitusi adalah konstitusi
mempunyai kedudukan tertinggi dalam tertib hukum suatu negara.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai hukum
tertinggi. UUD 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-
undangan di bawahnya.
Perubahan konstitusi Diindonesia merupakan suatu ospek yang penting, salah satu hasil
nyatanya adalah upaya penyediaan dana pembangunan nasional yakni dalam hal pajak yang
diatur dalam Pasal 23A berbunyi “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang”. Dalam peraturan tersebut, pada dasarnya
masyarakat Indonesia menerima berbagai manfaatnya meskipun tanpa diketahui sebelumnya.
Mulai dari subsisi Bahan Bakar Minyak (BBM), subsidi listrik, subsidi pupuk, Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) atau sejenisnya, pengadaan beras miskin (Raskin),
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), pembangunan sarana umum seperti jalan,
jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, dan pembiayaan lainnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, jawaban atas
pertanyaan untuk apa bayar pajak, adalah untuk kita juga.

Anda mungkin juga menyukai