ETOS KERJA DAN

KEWIRAUSAHAAN
DALAM ISLAM
 KELOMPOK 10

Cilki Nuryanti (195111039)

Shinta Nuriah (195111059)

Tri Widiani Anwar (195111062)

 ETOS KERJA

CIRI – CIRI

KARAKTER FUNGSI

PENGERTIAN CARA MENUMBUHKAN & MANFAAT

 Pengertian

Menurut KBBI Menurut Bahasa

etos adalah pandangan hidup yangg khas Ethos berasal dari bahasa Yunani yang
dari suatu golongan sosial. berarti sikap, kepribadian, watak, karakter
serta keyakinan atas sesuatu
Menurut Istilah
Etos Kerja adalah semangat kerja
yg menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang atau suatu kelompok.
 Surat Al-‘Ankabut Ayat 17

‫إنما تعبدون من دون هللا أوثانا وتخلقون إفكا إن الذين تعبدون من دون‬
‫هللا ال يملكون لكم رزقا فابتغوا عند هللا الرزق واعبدوه واشكروا له إليه‬
‫ترجعون‬
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu
membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu
memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan
sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan
dikembalikan.
 Tiga Dimensi Etos Berkemajuan

Menurut Toto Tasmara, agar manusia itu aktif dan kreatif maka harus
memiliki tiga dimensi kesadaran yaitu:
1. aku tahu (makrifat).
2. aku berharap (hakikat).
3. ketiga aku berbuat (syariat).
 Karakter etos kerja
muslim
karakter etos kerja muslim tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bekerja sebagai kewajiban.
2. Menghargai waktu.
3. Memiliki niat yang ikhlas.
4. Memiliki sifat jujur.
5. Memiliki sifat percaya diri.
6. Memiliki sikap bertanggung jawab.
7. Iman sebagai landasan bekerja.
8. Sabar.
9. Hemat dan sederhana. Chinese Saying
10. Memiliki insting bertanding (Fastabiqul Khoirat).
11. Senantiasa bersyukur.
Ciri-Ciri Etos Kerja

Seseorang yang memiliki etos kerja, akan terlihat pada sikap dan
tingkah lakunya dalam bekerja. Nah berikut ini ialah beberapa ciri-
ciri etos kerja sebagai berikut:
1. Kecanduan terhadap waktu.
2. Memiliki moralitas yang bersih “ikhlas”.
3. Memiliki kejujuran.
4. Memiliki komitmen.
5. Kuat pendirian “konsisten”.
 Fungsi Etos Kerja

Adapun dalam hal ini ada beberapa Fungsi Etos Kerja sebagai
berikut:
1. Fungsi etos kerja sebagai pendorong timbulnya perbuatan.
2. Fungsi etos kerja sebagai penggairah dalam aktivitas.
3. Etos kerja berfungsi sebagai penggerak.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja
Menurut Jansen H. Sinamo “2011”
melalui bukunya 8 etos kerja profesional
menjelaskan cara menumbuhkan etos
kerja sebagai berikut:
1. Kerja sebagai rahmat “aku bekerja
tulus penuh rasa syukur”.
2. Kerja ialah amanah “aku bekerja
penuh tanggung jawab”
3. Kerja ialah panggilan “aku bekerja
tuntas penuh integritas”.
4. Kerja ialah akutualisasi “aku bekerja
keras penuh semangat”.
5. Kerja ialah ibadah “aku bekerja serius
penuh kecintaan”.
6. Kerja ialah seni “aku bekerja cerdas
penuh kreativitas”.
7. Kerja adalah kehormatan “aku bekerja
penuh ketekunan dan keunggulan”.
8. Kerja ialah pelayanan “aku bekerja
paripurna penuh kerendahan hati”.
 Manfaat Etos Kerja
Berikut ini terdapat beberapa manfaat etos kerja,
terdiri atas:
1. Kita menjadi rajin dan disiplin.
2. Menciptakan suasana kerja yang nyaman
3. Dapat menciptakan kekompakan dalam bekerja
4. Dapat meningkatkan kerja sama.
 Mengapa Harus Ber-Etos Kerja Islami?

• Karena kelak manusia akan diberitahukan terhadap apa yang

tersembunyi di balik relung hatinya. • Allah SWT berfirman (QS.Al-
Adiyat/ 100 : 9 - 11) :
ْ َ َ ْ َ ََْ ََ َ ُّ َ َ ِّ َ ْ ْ َ
‫ف القب ا‬
‫ور‬ ‫ث ما ِ ِ ا‬
‫ل يعلما ِإذا بع ِ ا‬
‫(أَف ا‬9) َ ‫ف الصدورا‬ ‫ل ما ِ ِ ا‬
‫(وحص ا‬10) ‫م‬
‫م ِب ِها ا‬
‫ِإنا رب ه ا‬
‫ثر‬ َ َ ْ َ
‫(يوم ِئذا لخ ِب ا‬11)

Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang

ada di dalam kubur. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada.
Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui
keadaan mereka.
 kewirausahaan
Pengertian

Formula Sukses Ciri – ciri

Pentingnya
watak
kewirausaahan

Etika Prinsip & Unsur

 Definisi Kewirausahaan
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wirausaha identik
dengan wiraswasta, sehingga wirausahawan dapat disebutkan sebagai
“orang yang pandai dan berbakat mengenal produk baru, menentukam
cara produksi baru, dan menyusun pedoman operasi, memasarkannya,
serta mengatur permodalan operasinya”. Adapun enterprenuer adalah
seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur kewirausahaan(secara)
internal, mengelolah dan berani menanggung resiko untuk
memanfaatkan peluang usaha dan menciptakan sesuatu yang baru
dengan keterampilan yang dimiliki.
 Ciri-ciri seorang wirausaha:

• Percayadiri.
• Berorientasipadatugasdanhasil.
• Pengambilanresiko.
• Kepemimpinan.
• Keorisinilan.
• Berorientasikemasadepan.
 Watak seorang wirausaha:

•Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis,

danoptimisme.
•Kebutuhanuntukberprestasi, berorientasilaba,
ketekunandanketabahan, tekadkerjakeras,
mempunyaidorongankuat, energetikdaninisiatif.
•Kemampuanuntukmengambilresiko yang
wajardansukatantangan.
•Perilakusebagaipemimpin, bergauldengan orang lain,
menanggapi saran-saran dankritik.
•Inovatifdankreatifsertafleksibel.
•Pandangakedepan,perspektif.
Unsur-unsur kewirausahaan sebagai berikut:
• Motivasi
• Visi
• Komunikasi
• Optimisme
• Semangat
• Kemampuan memanfaatkan peluang.
Prinsip kewirausahaan dalam islam
- kewirausahaan adalah bagian integral dalam agama Islam
- wirausahawan Muslim adalah khalifah
- Motivasi
- Ibadah
- Islam mendorong umatnya untuk berbisnis
- prinsip pemandu kewirausahaan Islami adalah Qur’an dan Hadits
- etika kewirausahaan didasarkan oleh contoh Rasulullah SAW

Maya Angelou – American Poet

 Etika Kewirausahaan Muslim:

1. Menghindari tindakan merusak

2. Menghindari pemborosan
3. Menghindari sifat kikir
4. Membayar zakat
5. Bisa dipercaya
6. Selalu baribadah
7. Tawakkal
8. Sabar
9. Qana’ah
 Pentingnya kewirausahaan dalam islam
• Kewirausahaan mendorong kemajuan
• Kewirausahaan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara
melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha
• Keirausahaan memiliki kaitan erat dengan inovasi, dan inovasi
mendorong terbukanya berbagai peluang usaha baru
• Kewirausahaan mengembangkan kepribadian individual
Formula sukses menurut Al-Qurtubi

1. Halal
2. Qana’ah
3. Taufiq
4. Jannah