Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH LAPORAN PENELITIAN

“ PENGARUH SIRKULASI TERHADAP KENYAMANAN AKTIVITAS


BERNIAGA DI PASAR TRADISIONAL “
( Studi Kasus Pasar Depok Jaya, Depok )

Di susun oleh:
Muhammad Fadhil Hidayat 20174550002
Riyan Ardiansyah 201745500005
Indah Permatasari 201745500025
Dosen :
ASRI BUDIARTO, S.T, M.Ars.

FAKULTAS TEKNIK ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
TEKNIK ARSITEKTUR
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan globalisasi, laju kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan
perubahan sistem nilai telah membawa perubahan. Perubahan terhadap pola kehidupan
dan kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat
muncul berbagai fasilitas perbelanjaan, pasar sebagai salah satu fasilitas perbelanjaan
selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat.
Bagi masyarakat, pasar bukan sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli, pasar
juga wadah interaksi sosial dan representasi nilai-nilai tradisional.
Pasar merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat yang tumbuh
kembangnya disesuaikan dengan kebiasaan norma adat di suatu wilayah, yang
kemudian pasar tersebut menjadi sarana kegiatan perekonomian yang menopang dan
memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Kegiatan perekonomian tersebut menjadi tempat
bertemunya penjual dan pembeli. Di tinjau dari perkembangannya pasar dapat diartikan
sebagai lembaga atau institusi yang dikelola oleh pemerintah sehingga transaksi
perdagangan dapat terjadi dengan baik. Dalam pengertian yang lebih modern, pasar
adalah mekanisme yang memungkinkan bertemunya penawaran dan permintaan, baik
dalam pengertian fisik maupun non-fisik.
Pasar tradisional dalam aktifitasnya selain memenuhi kebutuhan di
lingkungannya dalam hal ini masyarakat yang membutuhkan barang dan jasa, pasar
memiliki fungsi lain yang lebih luas seperti sebuah pendapat bahwa pasar tradisional
memiliki potensi sebagai ikon daerah, Setiyanto (dalam Djau, 2009).
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk
kerjasama swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi
dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan
melalui tawar menawar (Pepres RI No. 112, 2007).

Berangkat dari hal tersebut pasar tradisional yang pada awalnya menggunakan
metode-metode yang mengutamakan insting dalam proses transaksinya dengan calon
pembeli, sudah seharusnya menempatkan posisinya sejajar dengan pasar modern
dengan menggunakan strategi manajeman yang baik, mengingat perkembangan
teknologi, informasi dan inovasi begitu cepatnya, namun hal itu tidak sejalan dengan
pasar tradisional itu sendiri. Dengan mengedepankan pertimbangan-pertimbangan
khusus guna meningkatkan kualitas secara keseluruhan demi nilai tambah atas produk
maupun jasanya itu menjadi penting demi persaingan yang seimbang atas transformasi
pasar itu sendiri di era perdagangan bebas ini.

Kenyamanan thermal merupakan suatu kondisi dari pikiran manusia yang


menunjukkan kepuasan dengan lingkungan thermal (Nugroho, 2011). Menurut Karyono
(2001), kenyamanan dalam kaitannya dengan bangunan dapat didefinisikan sebagai
suatu keadaan dimana dapat memberikan perasaan nyaman dan menyenangkan bagi
penghuninya. Kenyamanan thermal merupakan suatu keadaan yang berhubungan
dengan alam yang dapat mempengaruhi manusia dan dapat dikendalikan oleh arsitektur
(Snyder, 1989). Sementara itu, menurut Mclntyre (1980), manusia dikatakan nyaman
secara thermal ketika ia tidak merasa perlu untuk meningkatkan ataupun menurunkan
suhu dalam ruangan. Olgyay (1963) mendefinisikan zona kenyamanan sebagai suatu
zona dimana manusia dapat mereduksi tenaga yang harus dikeluarkan dari tubuh dalam
mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungan sekitarnya.

Sirkulasi menurut Kim W. Todd mempunyai pengertian yaitu gerakan dari


orang - orang atau  benda - benda yang diperlukan oleh orang - orang melalui sebuah
tapak. Lain halnya dengan pengertian dari Francis D. K Ching, dia menyatakan bahwa
jalan sirkulasi dapat diartikan sebgai tali yang terlihat  sehingga dapat menghubungkan
ruang - ruang suatu bangunan atau suatu deretan dalam ataupun ruang luar secara
bersama.

Sirkulasi menggambarkan sebuah pola pergerakan, baik kendaraan maupun


pejalan kaki diatas dan disekitar tapak yang berpengaruh terhadap lamanya dan beban
puncak bagi lalu lintas kendaraan dan pergerkan pejalan kaki. Sirkulasi merupakan
gerak terusan ruang. Jalan sirkulasi diartikan sebagai tali yang terlihat menghubungkan
ruang - ruang dalam maupun ruang luar, oleh karena itu kita bergerak dalam waktu
melalui tahapan dari ruang. Unsur - unsur dari sirkulasi adalah :
 Pencapaian bangunan ( Pandangan dari jauh )
 Jalan masuk ke dalam bangunan ( dari luar ke dalam )
 Konfigurasi bentuk jalan ( urutan ruang - ruang )
Keadaan pasar tradisional di Kota Depok cukup memprihantinkan, terutama dari
kondisi fisiknya. Pemerintah kota dinilai mengabaikan hal in. sarana prasarana dan
fasilitas yang ada kurang memadai. Di lain pihak, pedagang pasar tradisional juga
terganggu oleh kemunculan para pedagang kaki lima (PKL). Banyak orang lebih senang
membeli barang dari PKL karena lebih dekat, mudah dijangkau, barang lebih segar,
murah dan sebagainya.
Pasar Depok Jaya merupakan pasar tradisional yang berada di Jl. Nusantara
Raya, Pancoran Mas, Depok. Pasar Depok Jaya terdiri dari lantai dasar, lantai 2, dan
lantai 3. Letaknya yang strategis membuat Pasar Depok Jaya selalu ramai dan tidak
pernah sepi pembeli. Akses yang mudah dijangkau juga menjadi salah satu alasan pasar
ini selalu ramai. Transportasi tradisional seperti becak pun masih ada disini dan siap
mengantar sampai ke tujuan.
Kondisi Pasar Depok Jaya terlihat semerawut dan tidak beraturan. Adanya PKL
yang melanggar dagangan di pinggir jalan Nusantara. Selain di Jalan Nusantara, lokasi
di belakang gedung juga diperparah olek banyaknya tukang becak yang mangkal. Selain
itu, tempat parkir mobil,yang tidak memadai mengakibatkan jalan menuju pasar terjadi
kemacetan.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Dari latar belakang di atas, dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Kurang luasnya sirkulasi aktivitas antara pedagang dan pembeli.
2. Kurangnya penghawaan dalam pasar.
3. Kurangnya tempat pembuangan sampah.
4. Lahan parkir yang kurang memadai.

1.3 BATASAN MASALAH


Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis akan membatasi:
1. Penelitian ini dilakukan di Pasar Depok Jaya, Depok.
2. Analisa kegiatan sehari-hari antara pedagang dan pembeli.
3. Analisa untuk kenyamanan beraktivitas antara pedagang dan pembeli di Pasar
Depok Jaya.
4. Analisa untuk sirkulasi aktivitas antara pedagang dan pembeli di Pasar Depok Jaya.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas,
penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penting kenyamanan sirkulasi pada Pasar?
2. Bagaimana persepsi pedagang dan pembeli terhadap kenyamanan pada Pasar?

1.5 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis kenyamanan sirkulasi pada Pasar Depok Jaya.
2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi pedagang dan pembeli pada Pasar Depok
Jaya.

1.6 MANFAAT PENELITIAN


Dalam melakukan penelitian ini, penulis berharap semoga hasil reseach ini bermanfaat.
1. Manfaat pada penulisan
Dengan dibuatkan laporan penelitian ini dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan baru bagi penulis tentang pengaruh kenyamanan sirkulasi aktivitas di
Pasar.
2. Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh pedagang dan
pembeli terhadap kenyamanan sirkulasi aktivitas berniaga yang berada di Pasar
dengan sirkulasi yang tidak luas sehingga perlunya perubahan sirkulasi agar
pedagang dan pembeli merasa nyaman.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LOKASI
Pasar Depok Jaya berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pasar Depok Jaya
terletak di Jl. Nusantara Raya, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok. Memiliki luas lahan
5.026 m2 dengan luas bangunan 2332,80 m2. Pasar Depok Jaya berjarak kurang lebih 1
km dari Stasiun Depok Baru. Jarak dari Pasar Depok Jaya ke SMAN 1 Depok 300 m 2.
Kondisi fisik Pasar Depok Jaya merupakan pasar tradisional yang bebas becak. Sebab
dibangun dengan konsep modern dan indoor (di dalam ruang tertutup). Gedungnya pun
tak tampak seperti pasar tradisional karena dibuat hampir seperti mall. Pasar Depok
Jaya memiliki lantai dasar, lantai 2, dan lantai 3. Di sana dijual bahan pangan atau
sembako, sandang atau berbagai macam pakaian, alat-alat elektronik, keperluan sekolah
seperti buku dan lain-lain, bahkan ada tempat fitness atau gym.

Gambar 2.1 Peta


Wilayah Pasar Depok Jaya (Google Maps, 2020)

2.2 SASARAN
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat sekitar Depok Jaya, Beji, Pitara, dan
tanah baru yakni perempuan dan laki-laki dengan usia produktif (25-45 tahun) dengan
prioritas utama masyarakat Depok Jaya.
2.3 KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI SASARAN
1. Kondisi Sosial
Sebagian besar pedagang Pasar Depok Jaya yaitu menjual bahan pangan
atau sembako, sandang atau berbagai macam pakaian, alat-alat elektronik, dan
keperluan sekolah. Sedangkan masyarakat Depok Jaya bermata pencaharian sebagai
wiraswasta, penjual warung, dan toko kecil.
2. Kondisi Ekonomi
Berdasarkan data dari pedagang Pasar Depok Jaya secara ekonomi masih
dalam taraf menengah ke bawah dengan penghasilan tidak menentu dan rata-rata
penghasilan mereka kurang lebih Rp. 650.000,00 per bulan. Sedangkan penghasilan
masyarakat Depok Jaya dalam taraf ke atas dengan rata-rata Rp. 3.800.000,00 per
bulan.
2.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT SASARAN
Permasalahan utama di Pasar Depok Jaya adalah layout space berjualan di area
pasar masih kurang nyaman, jarak anatar los pedagang di dalam masih banyak yang
berdekatan, ruang gerak pengunjung khususnya pembeli cukup minim, tidak adanya
transisi atau ruang pembeli untuk memilih dagangan atau melihat dagangan membuat
sirkulasi pada pasar menjadi berdesak desakan.

Gambar 2.2 Kondisi


area dalam pasar

Pada area parkir mobil jika sedang berada pada jam yang ramai, maka kapasitas
lahan parkir yang tersedia tidak dapat menampung semua kendaraan pengguna pasar
sepenuhnya, yang mengakibatkan parkir mobil sampai memakan bahu jalan Nusantara
tepat di depan pasar.
Gambar 2.3 Lahan parkir kurang memadai

Kondisi tempat pembuangan sampah yang dimiliki Pasar Depok Jaya belum
terkondisikan dengan baik sehingga menyebabkan penumpukan sampah yang
mengganggu ketidaknyamanan antara pedagang dan pembeli.

Gambar
2.4 Tempat pembuangan sampah pasar

Kurang nya penghawaan alami yang masuk menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan ketidaknyamanan jika sedang di dalam area dalam pasar.

Gambar 2.5
Penghawaan di dalam pasar

Adanya pedagang kaki lima (PKL) di bagian belakang pasar yang menyebabkan
jalan mengalami kemacetan dan ditambah lagi dengan mobil yang melewati jalan
tersebut membuat jalan semakin macet.
Gambar 2.6 Kondisi jalan di belakang pasar

Tabel 1. Permasalahan di Pasar Depok Jaya


Permasalahan Solusi
Mengatur kembali dan mengoptimalkan jalur
sirkulasi. Menambahkan space dengan jarak 2 m
Sirkulasi area dalam pasar
difungsikan sebagai transisi untuk interaksi antara
pembeli dan pedagang.
Adanya penempatan alternatif lahan parkir baru
Kurang nya lahan parkir
untuk kendaraan mobil.
Menata kembali tempat pembuangan sampah,
Tempat pembuangan sampah dengan ditambahkan nya tempat sampah agar
sampah dapat dikondisikan.
Ventilasi udara dengan batasan plafon yang
Kurang nya penghawaan cukup tinggi sehingga memperlancar sirkulasi
udara.
Penempatan penambahan tempat baru untuk PKL
di dalam pasar agar tidak berjualan di area
Adaanya PKL di belakang pasar
belakang pasar yang dapat menimbulkan
kemacetan.
Sumber: Data Primer, 2020
BAB 3

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/30235/2/BAB_I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/57849/3/BAB%20I.pdf
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S53286-tri%20utami
http://repository.unair.ac.id/29782/2/5.BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
https://bandungberita.com/melihat-lebih-dekat-pasar-tradisional-depok-jaya/#.Xv4P520zbIU
https://news.detik.com/berita/d-4218607/pasar-depok-jaya-semrawut-pkl-penuhi-pinggir-jalan
https://kbbi.kemdikbud.go.id
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-pasar/
http://digilib.uinsby.ac.id/311/5/Bab%202.pdf
https://www.rumah.com/detil-properti/depok-jaya-9665
https://www.slideshare.net/ifa09/data-indag-kota-depok

Anda mungkin juga menyukai