Di susun oleh:
Muhammad Fadhil Hidayat 20174550002
Riyan Ardiansyah 201745500005
Indah Permatasari 201745500025
Dosen :
ASRI BUDIARTO, S.T, M.Ars.
PENDAHULUAN
Berangkat dari hal tersebut pasar tradisional yang pada awalnya menggunakan
metode-metode yang mengutamakan insting dalam proses transaksinya dengan calon
pembeli, sudah seharusnya menempatkan posisinya sejajar dengan pasar modern
dengan menggunakan strategi manajeman yang baik, mengingat perkembangan
teknologi, informasi dan inovasi begitu cepatnya, namun hal itu tidak sejalan dengan
pasar tradisional itu sendiri. Dengan mengedepankan pertimbangan-pertimbangan
khusus guna meningkatkan kualitas secara keseluruhan demi nilai tambah atas produk
maupun jasanya itu menjadi penting demi persaingan yang seimbang atas transformasi
pasar itu sendiri di era perdagangan bebas ini.
2.2 SASARAN
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat sekitar Depok Jaya, Beji, Pitara, dan
tanah baru yakni perempuan dan laki-laki dengan usia produktif (25-45 tahun) dengan
prioritas utama masyarakat Depok Jaya.
2.3 KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI SASARAN
1. Kondisi Sosial
Sebagian besar pedagang Pasar Depok Jaya yaitu menjual bahan pangan
atau sembako, sandang atau berbagai macam pakaian, alat-alat elektronik, dan
keperluan sekolah. Sedangkan masyarakat Depok Jaya bermata pencaharian sebagai
wiraswasta, penjual warung, dan toko kecil.
2. Kondisi Ekonomi
Berdasarkan data dari pedagang Pasar Depok Jaya secara ekonomi masih
dalam taraf menengah ke bawah dengan penghasilan tidak menentu dan rata-rata
penghasilan mereka kurang lebih Rp. 650.000,00 per bulan. Sedangkan penghasilan
masyarakat Depok Jaya dalam taraf ke atas dengan rata-rata Rp. 3.800.000,00 per
bulan.
2.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT SASARAN
Permasalahan utama di Pasar Depok Jaya adalah layout space berjualan di area
pasar masih kurang nyaman, jarak anatar los pedagang di dalam masih banyak yang
berdekatan, ruang gerak pengunjung khususnya pembeli cukup minim, tidak adanya
transisi atau ruang pembeli untuk memilih dagangan atau melihat dagangan membuat
sirkulasi pada pasar menjadi berdesak desakan.
Pada area parkir mobil jika sedang berada pada jam yang ramai, maka kapasitas
lahan parkir yang tersedia tidak dapat menampung semua kendaraan pengguna pasar
sepenuhnya, yang mengakibatkan parkir mobil sampai memakan bahu jalan Nusantara
tepat di depan pasar.
Gambar 2.3 Lahan parkir kurang memadai
Kondisi tempat pembuangan sampah yang dimiliki Pasar Depok Jaya belum
terkondisikan dengan baik sehingga menyebabkan penumpukan sampah yang
mengganggu ketidaknyamanan antara pedagang dan pembeli.
Gambar
2.4 Tempat pembuangan sampah pasar
Kurang nya penghawaan alami yang masuk menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan ketidaknyamanan jika sedang di dalam area dalam pasar.
Gambar 2.5
Penghawaan di dalam pasar
Adanya pedagang kaki lima (PKL) di bagian belakang pasar yang menyebabkan
jalan mengalami kemacetan dan ditambah lagi dengan mobil yang melewati jalan
tersebut membuat jalan semakin macet.
Gambar 2.6 Kondisi jalan di belakang pasar
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/30235/2/BAB_I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/57849/3/BAB%20I.pdf
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S53286-tri%20utami
http://repository.unair.ac.id/29782/2/5.BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
https://bandungberita.com/melihat-lebih-dekat-pasar-tradisional-depok-jaya/#.Xv4P520zbIU
https://news.detik.com/berita/d-4218607/pasar-depok-jaya-semrawut-pkl-penuhi-pinggir-jalan
https://kbbi.kemdikbud.go.id
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-pasar/
http://digilib.uinsby.ac.id/311/5/Bab%202.pdf
https://www.rumah.com/detil-properti/depok-jaya-9665
https://www.slideshare.net/ifa09/data-indag-kota-depok