NIM : 1706010049
KUPANG
2018
PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
PENINGKATAN JUMLAH PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS
NUSA CENDANA (UNDANA)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
menunjukkan kepedulian terhadap konsumen. Pelayanan yang baik akan menjadi nilai tambah
tersendiri bagi perusahaan sehingga membuat konsumen lebih tertarik. Walaupun produk
yang kita miliki bagus namun apabila pelayanan yang diberikan tidak berkualitas maka
konsumen juga belum tentu akan terus menggunakan produk kita. Pelayanan sendiri menurut
Lorenzi, Skinner dan Crosby (dalam Ratminto dan Atik, 2005:2) berpendapat bahwa
pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan
usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan. Istilah kualitas ini, menurut Tjiptono
3) Perbaikan berkelanjutan
Tuntutan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik (service excellence)
tidak dapat dihindari oleh penyelenggara pelayanan jasa. Tuntutan para penerima layanan
untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik harus disikapi sebagai upaya untuk memberikan
kepuasan kepada penerima layanan. Kepuasan penerima layanan sangat berkaitan dengan
kualitas pelayanan yang diberikan seperti yang diungkapkan Tjiptono (1996:56), bahwa
kualitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yang dalam
penelitian ini terkait dengan penerimaan mahasiswa baru. Kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibanding
dengan harapannya. Oleh karena itu bagaimana kualitas pelayanan di UNDANA akan menjadi
salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi keputusan calon mahasiswa untuk
mendaftar di UNDANA. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh
tingkat kepuasan penerima layanan. Kepuasan penerima layanan dicapai apabila penerima
layanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan (Ratminto,
2005:28). Dan ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di UNDANA bisa dilihat dari
mahasiswa, tamu, dan lain sebagainya masih belum mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas. Hal ini bisa kita lihat dalam beberapa hal, yaitu:
a. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu proses.
pembayaran biaya kuliah, dan lain sebagainya. Belum ada standar waktu yang
digunakan, terkadang bisa cepat atau lambat tergantung cara penyampaian produk
bagaimana, apakah konsumen bisa langsung paham dengan penjelasan yang diberikan
atau butuh waktu lebih. Itu nanti juga akan berpengaruh pada cepat atau lambatnya
pelayanan.
harus memahami sistem tersebut terlebih dahulu sebelum menggunakan, agar tidak
Terkadang karyawan bisa kurang ramah bisa juga dipengaruhi karena faktor
psikologis misalnya capek, atau kelelahan. Itu yang harus bisa dihindari,
Sebagai contoh pada waktu konsumen terpaksa harus menunggu, maka diberikan
pelayanan khusus jadi tidak hanya berdiam diri di ruang tunggu tapi sebaiknya
disana juga diberi pelayanan lebih seperti penyediaan sarana tunggu dengan
dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan ini, sehingga bisa menjadi pelayanan yang
berkualitas, ke depannya diharapkan bisa memberikan dampak yang positif bagi UNDANA
yaitu meningkatnya jumlah penerimaan mahasiswa baru untuk tahun akademik yang
selanjutnya
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
mahasiswa baru?
Penilitian ini akan dilakukan di lingkungan perguruan tinggi A dengan batasan yang diambil
sebagai berikut
1. Penelitian dilakukan pada jam kerja pada saat penerimaan Mahasiswa baru
5. Hipotesis
Terdapat dua Hipotesis pada penelitian ini yaitu “ Variabel pelayanan berpengaruh
B. Landasan Teori
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat
mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
2005:2).
Konsep kualitas pelayanan pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari
perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya
terdapat tiga orientasi kualitas pelayanan yang seharusnya konsisten satu sama lainnya,
yaitu: persepsi pelanggan, produk dan pelayanan, dan proses. Ketiga orientasi ini dapat
dibedakan dengan jelas bahkan produknya adalah proses itu sendiri (Lupiyoadi, 2001:144).
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (dalam Tjiptono, 1986:69) yang melakukan penelitian
khusus terhadap beberapa jenis pelayanan, mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang
secara tepat sejak awal (right the first time) dan telah memenuhi janji atau iklannya.
4. Access, yaitu kemudahan untuk dihubungi atau ditemui, yang berarti lokasi fasilitas
pelayanan mudah dijangkau, waktu menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi
mudah dihubungi.
5. Courtesy, yaitu sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan dari para
7. Credibility, yaitu jujur dan dapat dipercaya. Disini menyangkut nama dan reputasi
8. Security, yaitu aman (secara fisik, finansial, dan kerahasiaan) dari bahaya, resiko,
atau keragu-raguan.
pelanggan.
10. Tangible, yaitu segala bukti fisik seperti pegawai fasilitas, peralatan, tampilan fisik
Dari uraian di atas dapat disarikan bahwa kinerja pelayanan adalah hasil kerja yang
dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya yang
diukur berdasarkan indikator bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap
pelayanan. Komponen pelayanan ini dapat merupakan bagian terkecil atau bagian utama
dari keseluruhan penawaran tersebut. Penawaran bisa saja murni berupa barang pada
satu sisi dan layanan murni pada sisi lainnya. Oleh karena itu, maka penawaran suatu
yaitu:
Penawaran semata-mata hanya terdiri dari produk fisik misalnya sabun mandi, pasta
gigi, atau sabun cuci tanpa pelayanan lainnya yang menyertai produk tersebut.
Pada kategori ini penawaran terdiri dari suatu produk fisik yang disertai dengan satu
atau beberapa layanan untuk meningkatkan daya tarik kepada konsumennya. Disini
c. Hybrid
Penawaran yang terdiri dari barang dan layanan dengan proporsi yang sama.
d. Pelayanan utama
pendukung lainnya.
e. Pelayanan murni
Penawaran seluruhnya berupa layanan, seperti yang digunakan oleh peneliti yaitu
Perguruan Tinggi Swasta, atau bisa Rumah Sakit, konsultasi psikologi, dan lain
sebagainya.
Menurut Tjiptono (2005:117), beberapa aspek yang perlu dicermati karyawan dalam
sebagai berikut:
b. Pelatihan dan pengembangan serta pemberdayaan karyawan agar dapat memahami dan
C. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Nusa Cendana yang merupakan salah satu
Perguruan Tinggi Negeri di Kupang yang beralamat di Jl. Adi Sucipto Penfui No.85001,
Data penelitian ini bersumber dari pengurusan administrasi mahasiswa baru periode
2019/2020
3. Alur Penelitian
Penelitian Pendahuluan