Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR AKUNTANSI

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH :

Mata Kuliah : Penghantar Akuntansi

Dosen pengampu : Dr. Nasirwan S.E, M.Si, AK.CA

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya juga dapat bisa disusun dengan baik dan rapi.
Makalah ini kami susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
pernghantar akuntansi “akuntansi untuk perusahaan dagang”. Adapun tujuan kami
membuat makalah ini ialah untuk lebih memahami tentang akuntansi untuk perusahaan
dagang

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terimkasih kepada Bapak Nasirwan S.E, M.Si,
AK.CA selaku dosen mata pelajaran ini atas kesempatan dan bimbingan yang di berikan.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

MEDAN , 18 oktober 2021

Kelompok 7

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

A. Pengertian Perusahaan Dagang.................................................................. 2

B. Ciri Khas Akun Perusahaan Dagang............................................................ 2

C. Karakteristik Perusahaan Dagang.............................................................. 4

D. Transaksi Pembelian dan Penjualan Perusahaan Dagang....................... 7

E. Jurnal Khusus.............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 9

A. Kesimpulan................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman tentang Akuntansi Perusahaan Dagang yang
diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran dan dagang juga membutuhkan jurnal-
jurnal khusus untuk mencatat akun. Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha
dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan
usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak
akan berarti apapun.

Dalam suatu perusahaan dagang perlu diadakannya laporan keuangan yang baik. Hal ini
bertujuan mengetahui kinerja perusahaan yang bersangkutan dan mengetahui akun riil yang
terdapat dalam perusahaan. Sehingga perusahaan dapat memperoleh data keuangan yang
terjadi selama satu periode.

Akuntansi Perusahaan Dagang adalah proses pencatatan maupun prosedur akuntansi


perusahaan dagang seperti mengetahui siklus akuntansinya, akun bisnis yang digunakan,
serta mengetahui laporan keuangan yang praktis seperti laba atau rugi, arus kas, maupun
jenis laporan lain dalam suatu perusahaan pada periode yang ditetapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian perusahaan dagang ?

2. Ciri khas akun perusahaan dagang ?

3. Karakteristik Perusahaan Dagang ?

4.Transaksi Pembelian dan Penjualan Perusahaan Dagang ?

5. Membuat jurnal khusus ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian perusahaan dagang

2. Mengetahui ciri khas akun perusahaan dagang

3. Mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan dagang

4.Transaksi Pembelian dan Penjualan Perusahaan Dagang

5. Mengetahui membuat jurnal khusus

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan


barang dan aktivitas utamanya membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang tanpa
memberikan nilai tambah atau mengubah bentuk. Perusahaan ini menjual kembali barang
yang mereka jual tanpa mengubahnya sedikit pun.

Yang dimaksud dengan mengubah barang adalah mengolah atau mengubah nilai dan
bentuk barang itu sendiri. Jadi, perusahaan barang hanya membeli barang dan tinggal
menjualnya saja dengan harga jual yang lebih tinggi dari dari harga beli. Keuntungan yang
didapatkan perusahaan berasal dari selisih harga barang yang mereka jual. Contoh – contoh
perusahaan dagang antara lain : Toko, Supermarket, Grosir, Pusat – pusat Perbelanjaan,
Perusahaan EksporImpor dan lain – Lain.

B. Ciri Khas Akun Perusahaan Dagang

a. Akun Pembelian (D)

Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali.
Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.

b. Akun Penjualan (K)

Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari
pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit
dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan
syarat penyerahan.

c. Akun Potongan Pembelian (K)

Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar
pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo

d. Akun Potongan Penjualan

Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar
tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah
tagihan dikurangi potongan yang diberikan.

e. Akun Rektur Pembelian

Terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau
sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan
memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya
retur akan mengurangi harga fakturnya.

f. Akun Retur Penjualan


Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena
mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.

g. Akun Biaya Angkut

Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai
kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang
ditambah beban angkutnya.

h. Akun Biaya Pengiriman

Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena
pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual
menanggung ongkos kirim.

i. Akun Persedian

Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode
akuntansi.

j. Akun Utang Dagang

Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu
perusahaan dagang.

k. Akun Piutang Usaha

Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau
semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.

l. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)

Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode
akuntansi.

m. Akun Prive

Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan
oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.

n. Akun Pendapatan Usaha

Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun
piutang

o. Akun Persedian Barang Dagang


Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini
juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.

C. Karakteristik Perusahaan Dagang

1. Macam –Macam Perusahaan Dagang

Secara garis besar, perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan

 Perusahaan Dagang Barang Produksi: perusahaan yang memperdagangkan produk


berupa bahan baku (raw material) sebagai bahan dasar pembuatan produk atau alat-
alat produksi untuk menghasilkan produk lain. Contoh: kayu gelondongan dan mesin
bubut.
 Perusahaan Dagang Barang Jadi: perusahaan yang memperdagangkan produk akhir
dari barang yang siap dikonsumsi. Contoh: ransel, pakaian, kulkas.

b. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat

 Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler): perusahaan yang secara langsung membeli


produk dari pabrik dalam jumlah besar dan dijual dalam volume yang besar pula.
Contoh: Pedagang grosir.
 Perusahaan Dagang Perantara (Middleman): perusahaan yang membeli dalam partai
besar untuk dijual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang. Contoh: pedagang
subgrosir.
 Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer): perusahaan yang langsung berhubungan
dengan konsumen. Konsumen dapat membeli secara eceran atau produk yang
ditawarkan. Retailer sering kita dapati di lingkungan kita. Contoh: warung, kios dan
swalayan.

2. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :

 Membeli barang dagangan


 Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
 Menjual barang dagangan

3. Pendapatan Usaha/ Operasinal

Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan


barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha

dagang disebut pendapatan diluar usaha.

4. Beban Utama

 Harga pokok barang dagangan yang telah lau dijual


 Beban usaha/operasional terbagi 2, yaitu beban penjualan dan beban umum dan
administrasi

5. Transaksi Perusahaan Dagang

Pembelian

 Biaya angkut pembelian


 Retur pembelian dan pengurangan harga
 Potongan pembelian
 Penjualan
 Retur penjualan dan pengurangan harga
 Potongan penjualan
 Pengeluaran
 Penerimaan
 Syarat pembayaran
 Syarat penyerahan barang

6. Syarat Penyerahan Barang

a. FOB Shipping Point,

FOB shipping point artinya segala biaya dan resiko yang ditanggung mulai dari gudang
penjual ke gudang pembeli akan menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Bagi pihak penjual
FOB shipping point artinya tidak memiliki tanggung jawab lagi atas produk tersebut bila
sudah beralih ke pembeli.

Apabila terjadi bencana yang membuat barang tersebut rusak saat perjalanan maka
pihak penjual tak perlu memberikan ganti rugi. Barang yang sudah keluar dari gudang bisa
langsung dicatat pada pembukuan baik dari sisi pembeli maupun penjual.

b. FOB (Free on Board) Destination


FOB Destination sendiri adalah segala biaya dan resiko yang timbul atas pengiriman
barang mulai dari gudang penjual hingga gudang pembeli menjadi tanggung jawab penjual.
Syarat penyerahan barang ini membuat pembeli tidak mengetahui berapa jumlah biaya
angkut atas produk yang dikirimkan kepadanya.

Dalam pembukuan pihak pembeli pencatatan produk yang dibeli tidak akan
menampilkan biaya angkut pembelian. Berbeda dengan penjual yang mencatat pembelian
barang hingga ongkos angkut yang ditanggung.

c. Cost Insurance and Freight (CIF).

Cost Insurance and Freight (CIF), artinya pihak penjual harus menanggung beban
pengiriman barang dan premi asuransi kerugian barang yang dikirim.Syarat penyerahan
barang CIF biasanya dilakukan pada transaksi ekspor dan impor.

7. Syarat – Syarat Pembayaran

Syarat pembayaran adalah perjanjian yang disepakati antara pembeli dan penjual
mengenai mekanisme pembayaran barang yang dibeli.Pembelian barang dagangan dapat
dilakukan dengan cara tunai dan kredit.Untuk transaksi pembeli secara kredit, ada beberapa
syarat pembayaran yang biasa digunakan, yaitu sebagi berikut:

 Syarat eom (end of month), artinya harga neto faktur harus dibayar paling lambat
pada akhir bulan terjadinya transaksi.
 Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah
tanggal terjadinya transaksi sebesar harga faktur.
 2/10, n/30, artinya pembeli akan mendapatkan potongan 2% dari total pembelian
paling lambat 10 hari sejak tanggal pembelian, dengan jangka waktu pembayaran 30
hari.

D. Transaksi Pembelian dan Penjualan Perusahaan Dagang

Macam macam syarat pembayaran yang terdapat dalam perdagangan barang sebagai
berikut.

1. Tunai (cast)

Dalam syarat pembayaran inin pembayaran dilakukan setelah penyerahan barang terjadi
dan jumlah yang dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.

2. Kredit
Syarat pembayaran secara kredit berarti pembayaran baran yang dibeli dapat dilakukan
beberapa waktu setelah barang diteriman biasanya 1 sampai 3 bulan.

E. Jurnal Khusus

Jurnal khusus secara umum terbagi menjadi 4 jenis yaitu jurnal khusus pembelian,
penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.

1. Jurnal Khusus Pembelian

Pada jurnal pembelian transaksi yang dicatat berupa transaksi pembelian secara kredit
entah itu pembelian barang dagang ataupun pembelian perlengkapan dan peralatan.

Pencatatan yang dilakukan akibat penambahan pembelian caranya dengan


mendebitkan akun pembelian sejumlah pembelian tersebut.Jika pencatatan yang terjadi
akibat penambahan utang dagang dengan cara mengkreditkan akun utang dagang sejumlah
nilai utang.

Dan contoh jurnal khusus pembelian sebagai berikut.

2. Jurnal Khusus Penjualan

Transaksi yang dicatat pada jurnal penjualan termasuk transaksi penjualan barang
dagang secara kredit. Jadi transaksi tersebut mengakibatkan saldo yang ada di piutang
dagang bertambah dan saldo penjualannya juga bertambah.

Seandainya ada penambahan piutang dagang dengan cara mendebitkan piutang


dagang sedangkan pencatatan yang dilakukan kalo ada penambahan penjualan adalah
mengkreditkan penjualan.
Contoh jurnal khusus penjualan perusahaan dagang sebagai berikut.

3. Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Setiap transaksi yang dicatat pada jurnal penerimaan kas berupa transaksi yang
dilakukan secara tunai misalnya pelunasan piutang, pengembalian barang yang sudah dibeli
secara tunai (retur pembelian) dan lainnya.

Jika ada transaksi penjualan barang dagang secara tunai maka akan menambah saldo
kas dan saldo penjualan, pencatatannya berada diposisi debit akun kas dan kredit akun
penjualan.Apabila ada yang transaksi pelunasan piutang maka akun kas berada di posisi
debit dan akun piutang berada di kredit.

Contoh jurnal khusus penerimaan kas sebagai berikut.

4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Terakhir, jurnal pengeluaran kas mencatat transaksi pembelian tunai, pembayaran


utang, retur penjualan, dan transaksi pembayaran lainnya.

Jika ada transaksi pembelian barang secara tunai kamu bisa mencatat akun pembelian
di debit dan akun kas diposisi kredit. Apabila kamu memberikan diskon pembelian maka
pencatatannya adalah debit untuk akun utang dagang dan akun kas serta akun potongan
pembelian berada diposisi kredit.

Contoh jurnal khusus pengeluaran kas sebagai berikut.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak


dalam bidang perdagangan barang dan aktivitas utamanya membeli, menyimpan, dan
menjual kembali barang tanpa memberikan nilai tambah atau mengubah bentuk.
Perusahaan ini menjual kembali barang yang mereka jual tanpa mengubahnya sedikit pun.
Jadi, perusahaan dagang hanya membeli barang dan tinggal menjualnya saja dengan harga
jual yang lebih tinggi dari dari harga beli.

Perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu Perusahaan dagang berdasarkan
produk yang diperdayakan dan perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang
terlibat. Syarat pembayaran yang terdapat dalam perdagangan barang yaitu tunai dan juga
kredit. Dalam jurnal khusus secara umum terbagi menjadi 4 jenis yaitu jurnal khusus
pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
DAFTAR PUSTAKA

Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1, Drs. Al. Haryono Jusup, M.B.A., Ak.

Pengantar Akuntansi 1 Edisi 3, Suwardjono

https://jubelio.com/2021/cara-membuat-dan-contoh-jurnal-khusus-perusahaan-dagang/

Anda mungkin juga menyukai