Oleh :
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Muh. Izza, M.S.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Ekonomi Makro Islam yang telah memotivasi dan membimbing kami
selama perkuliahan berlangsung. Makalah ini telah selesai kami susun dengan semaksimal
mungkin, berkat bantuan dan partisipasi anggota kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu, untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa susunan makalah kami jauh dari kata
sempurna baik dari susunan kalimat atau tata bahasa. Oleh karena itu kami terbuka untuk
menerima kritik dan saran dari pembaca, sehingga kami dapat memperbaikinya dan menjadi
lebih baik lagi. Yang terakhir kami berharap makalah tentang Pendapatan Nasional Dalam
Ekonomi Makro Islam yang kami susun ini bisa memberi manfaat ataupun inspirasi bagi
para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 2
BAB III
PENUTUP .................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada sistem perekonomian terbuka, terdapat empat sektor pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar
negeri. Analisis perekonomian terbuka merupakan suatu analisis mengenai penentuan
tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu negara dengan
mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut.
Dengan demikian dalam analisis ini muncul dua aliran baru dalam sirkulasi aliran
pendapatan yakni aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor dan aliran
pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara lain. Hal ini
berpengaruh terhadap besarnya pendapatan nasional pada perekonomian.
Perekonomian empat sektor hampir sama dengan perkonomian tiga sektor, yaitu
dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor
luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan
nilai impor (X-M) disebut dengan ekspor netto.
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi
makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini, perubahan besar terjadi
dan menuju ekonomi pasar telah berlangsung dibeberapa negara, termasuk
Indonesia dengan sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan terpusat
(otoriter). Makro ekonomi meneliti pengaruh interaksi antar segmen yang penting
dari perekonomian nasional pada negara yang satu dan negara lainnya atau rumah
tangga nasional dengan pasar tenaga kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber
daya alam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari perekonomian empat sektor?
2. Apa saja faktor penentu ekspor dan impor ?
3. Bagaimana syarat dan keseimbangan dalam perekonomian terbuka?
4. Apa saja perubahan-perubahan keseimbangan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari perekonomiam empat sector
2. Untuk mengetahui factor penentu ekspor dan impor
3. Untuk mengetahui syarat dan keseimbangan dalam perekonomian terbuka
4. Untuk mengetahui perubahan-perubahan keseimbangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sadono sukirno, makroekonomi edisi ketiga (rajawali pres; jakarta 2004 ) hlm. 202
2
Ibid hlm 203
2
(ekspor). Pengeluaran tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan
formula berikut:
AE = Cdn + I + G + X + M
3
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen
yaitu :
1. Rumah Tangga
Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya
kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM
tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa,
bunga, upah dan profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang &
lembaga keuangan.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang
menghasilkan produk barang dan jasa.
4
penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering
diistilahkan dengan sektor riil.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
4. Negara-negara lain
Hubungan dengan Rumah tangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang
dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar
negeri, dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam
negeri sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah
tangga. Sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara lain
mendapatkan laba/keuntungan.
3
https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-mekanisme-perekonomian-
empat-sektor/
5
B. FAKTOR PENENTU EKSPOR DAN IMPOR
1) Faktor- Faktor Yang Menentukan Ekspor
Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain,
apabila barang tersebut diperlukan oleh negara lain dan mereka tidak dapat
memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi
keperluan dalam negeri.ekspor karet, kelapa sawit, petrolium dari beberapa
negara asia tenggara berlaku oleh karena barang-barang tersenut dibeli oleh
negara-negara yang tidak dapat memproduksinya. Sebaliknya pula, negara-
negara Asia Tenggara mengimpor pesawat, dan berbagai jenis barang modal
oleh karena mereka tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang tersebut.
Faktor yang lebih penting lagi adalah kemampuan dari negara-negara
tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam
pasaran luar negeri. maksudnya, mutu dan harga barang yang diekspor
tersebut haruslah sama baiknya dengan yang diperjual belikan di pasaran luar
negeri.4
Ekspor mengakibatkan peningkatan pada pengeluaran agregat dan
akhirnya menyebabkan peningkatan pendapatan nasional.
Fungsi Impor
M = M0 + mY
Pendapatan nasional
M = mY
Dua pendekatan dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi impor.
Pertama, dapat dimisalkan nilai impor adalah proporsional dengan pendapatan
nasional, maka persamaan fungsi impor adalah M = mY dimana m
menggambarkan tingkat perubahan impor akibat dari perubahan pendapatan
4
Sadono sukirno, makroekonomi edisi ketiga (rajawali pres; jakarta 2004 ) hlm. 205
5
Sadono sukirno, makroekonomi edisi ketiga (rajawali pres; jakarta 2004 ) hlm. 207
6
masyarakat dan pendapatan nasional. Seterusnya dapat dimisalkan sebagian dari
impor tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misalnya pengusaha membeli
barang modal dari luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional)
apabila hal seperti ini dipertimbangkan fungsi impor haruslah digambarkan oleh
fungsi M = M0 + mY, dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi
oleh pendapatan nasional. Dalam permisalan seperti ini formula fungsi impor akan
dinyatakan dengan menggunakan persamaan M= M0 + mY.
Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar (bocoran) yang akhirnya
menurunkan pendapatan nasional.
7
berikut : I + G + X = S + T + M. Untuk menentukan keseimbangan pendapatan
nasional dalam perekonomian terbukadiperlukan pencapaian dalam kesamaan,
yaitu pendapata nasional (Y) yang telah dikurangi olehpajak pendapatan
perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir ke sector rumah
tanggadikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh
merupakan pendapatandisposebel (Yd). maka dengan rumus :Yd = Y – Pajak
perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – TD.
Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka Ada pernyataan
mengenai keseimbangan pendapat nasional dalam perekonomian terbuka, yaitu
apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sector,
keseimbangan pendapat nasional akan dicapai pada keadaan Y = C + I + G.
Dan apabila perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul
dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah
pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat.
Dengan demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke
ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor
Neto, yaitu sebanyak (X –M). Nilai Ekspor Neto ini perlu ditambahkan kepada
fungsi pengeluaran agregat untukperekonomian tertutup (AE = C + I + G). Dan
akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untukekomoni empat sector, yaitu
AE = C + I + G + ( X – M ).6
6
https://www.coursehero.com/file/pfmjvng/Syarat-Keseimbangan-Perekonomian-Terbuka-Syarat-
keseimbangan-dalam-perekonomian/
8
D. PERUBAHAN-PERUBAHAN KESEIMBANGAN
Perubahan yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga,perubahan komponen-
komponen suntikan (I, G, dan X) dan perubahan komponen-komponen bocoran
(S,T, atau M) akan menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan
nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran
pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan
pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada
akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari
pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sector
nilai multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sector.sebabnya
adalaha karena dalam perekonomian terbuka misalkan impor adalah sebanding
dengan pendapatan nasional, yaitu persamaan impor adalah M = m Y. Nilai m
menyebabkan tingkat „kebocoran‟ (presentasi dari pertambahan pendapatan
nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier
selanjutnya) menjadi bertambah.
Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan
menimbulkan akibat yang sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen
pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi
pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional
berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.7
7
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu
sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-
negara lain di dunia ini. Dalam perekonomian terbukan, sektor-sektornya
dibedakan menjadi empat golongan yaitu: rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan luar negeri.
Faktor yang menentukan ekspor yaitu, Suatu negara dapat mengekspor
barang produksinya ke negara lain, apabila barang tersebut diperlukan oleh
negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau
produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri.
Barang buatan luar negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh
perusahaan dan pemerintah. Perusahaan mengimpor bahan mentah dan barang
modal dari luar negeri. pemerintah juga melaksanakan hal yang sama,yaitu
pemerintah menggunakan barang konsumsi dan barang modal yang diimpor.
B. SARAN
Penulis mengharapkan dengan penulisan makalah “Perekonomian
Empat Sektor” ini dapat menambah cakrawala pengetahuan pembaca
mengenai perekonomian empat sektor. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dengan itu penulis mengaharapkan
masukan dan kritik yang membangun guna menjadi lebih baik dimasa depan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sadono sukirno, makro ekonomi edisi ketiga (rajawali pres; jakarta 2004 ) hlm. 202
https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-
mekanisme-perekonomian-empat-sektor/
Sadono sukirno, makro ekonomi edisi ketiga (rajawali pres; jakarta 2004 ) hlm. 205
Sadono sukirno, makro ekonomi edisi ketiga (rajawali pres; jakarta 2004 ) hlm. 207
https://www.coursehero.com/file/pfmjvng/Syarat-Keseimbangan-Perekonomian-
Terbuka-Syarat-keseimbangan-dalam-perekonomian/
11