PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan ekonomi terjadi apabila terdapat pihak yang mengeluarkan serta
menerima uang. Dan kegiatan ekonomi tiap negara berbeda – beda, sesuai dengan
sistem perekonomian yang diterapkan dan ideologi yang dianut. Namun secara garis
besar, perekonomian dibagi menjadi dua jenis, yaitu perekonomian terbuka dan
tertutup yang akan dibahas selanjutnya. Karena perbedaan tersebut, alur tabungan,
imvestasi, pengeluaran yang terjadi pun berbeda.
Pembahasan berikut akan mengulas keduanya secara objektif, tidak
membandingkan mana yang lebih baik atau sebaliknya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang terjadi maka ada beberapa rumusan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1) Bagaimana aliran pendapatan dan syarat keseimbangan dalam perekonomian
terbuka ?
2) Bagaimana konsumsi, tabungan, dan pendapatan dalam perekonomian tertutup
sederhana ?
1.3. Tujuan
Untuk memahami aliran pendapatan dan syarat keseimbangan dalam perekonomian
terbuka serta konsumsi, tabungan, dan pendapatan dalam perekonomian tertutup
sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka
a. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)
Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan
bagaimana interaksi antarpara pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang
digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan
(utility) masing-masing pelaku ekonomi.
Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor :
1) Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan
individu yang dianggap homogen dan identik.
2) Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa.
3) Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik
untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4) Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka, Ekspor, Impor
dan Pengeluaran Agregat
Dari pernyataan tersebut, hanya satu aliran yang merupakan aliran pengeluaran
ke atas barang-barang yang diproduksikan sector perusahaan yaitu aliran (2a). Walau
bagaimanapun secara keseluruhan ekonomi masih terdapat beberapa jenis pengeluaran
lain ke atas barang yang diproduksikan sector perusahaan. Dalam perekonomian terbuka
pengeluaran ke atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor
yaitu pengeluaran oleh Negara lain yang digambarkan oleh aliran (8).
Berdasarkan pada aliran-aliran pengeluaran ke atas produksi sector perusahaan dan ke
atas barang impor, dapat disimpulkan bahwa dalam ekonomi terbuka pengeluaran
agregat meliputi 5 jenis pengeluaran yaitu :
i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan di
dalam negeri (Cdn)
ii. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan
menghasilkan investasi barang dan jasa
iii. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri
(G)
iv. Ekspor (X)
v. Impor (M)
AE = Cdn + I + G + X + M
Penentu Ekspor dan Impor
a. Tidak atau diperlukannya barang ekspor dan dapat atau tidaknya Negara lain
memproduksi barang ekspor tersebut.
c. Pendapatan nasional
Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri
terdiri dari 2 golongan yaitu :
Dalam Formula :
AS = Y + M
AEdn = Cdn + I + G + X
+M
Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam negeri (Cdn) dan
pengeluaran keatas barang impor (M). Maka keseluruhan konsumsi RT (C) adalah:
C = Cdn + M
Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, persamaan perbelanjaan agregat dapat
dinyatakan dengan persamaan:
AE = C + I + G + X
Y+M=C+ I+G+X
Atau,
Y = C + I + G + ( X – M)
S+T+M=I+G+X
Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang
diwujudkan dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai
berikut:
2. Membayar pajak (T), yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan
RT.
Ditinjau dari segi pendapatan, pendapatan nasional dapat dihitung, dengan formula
berikut:
Y = Cdn + M + S + T
Oleh karena : C = Cdn + M
Maka :Y =C+S+T
Y = C + I + G + ( X – M)
C + I + G + ( X – M) = C + S + T
I+G+X=S+T+M
Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perekonomian 4
sektor adalah:
I+G+X=S+T+M
C = a + bY
a = otonomus consumtion atau tingkat konsumsi pada saat tingkat pendapatan adalah nol.
Jika kita mengetahui besarnya konsumsi pada dua tingkat pendapatan nasional yang berbeda ,
selama fungsi konsumsi mempunyai bentuk persamaan garis lurus dengan menggunakan
formula dibawah ini kita akan menemukan persamaan fungsinya formula tersebut adalah :
APCn: menunjukkan besarnya average propensity to consume pada tingkat pendapatan nasional
sebesar ‘n’
MPC = ΔC / ΔYd
ΔC = pertambahan konsumsi
Average Propensity to consume ialah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu
tingkat pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri .
APCn = Cn / Yn
C0 = Yn – MPC.Yn – Yn + APCn . Yn
C0 = APCn . Yn – MPC . Yn
APCn + APSn = 1
APCn = 1 – APSn
APSn = 1 – APCn
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari hal-hal yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang
menggambarkan bagaimana interaksi antarpara pelaku ekonomi menghasilkan
pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan
nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.
2. Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana
penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat serta adanya suntikan
bocoran.
3. Besar kecilnya pendapatan mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi dan
tabungan. Makin besar pendapatan maka kemampuan untuk menyisihkan
sebagian pendapatan untuk tabungan lebih besar. Sebaliknya pendapatan yang
kecil akan mengakibatkan hampir semua uang dihabiskan untuk konsumsi
sehingga kesempatan untuk menyisihkan pendapatan(menabung) rendah.
3.2 Saran
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga hal yang telah disampaikan dapat
bermanfaat serta lebih disempurnakan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/perekonomian-tertutup-sederhana-dua-sektor/
http://nursolleha.blogspot.co.id/2012/11/perekonomian-tertutup-sederhana.html?m=1
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga.PT.Rajagrafindo
Persada. Jakarta.